• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengambilan Keputusan dan Pertimbangan Hakim

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

F. Pengambilan Keputusan dan Pertimbangan Hakim

(Hakim Pengadilan Negeri Makassar Wawancara Tanggal 11 Februari 2010),, adalah :

1. Bahwa benar pada hari Rabu 21 April 2010 sekitar pukul 10.30 wita Kompleks SD Inpres Minasa Upa telah terjadi suatu peristiwa;

2. Bahwa benar dalam peristiwa tersebut Hj. Andi Suryani yang menjadi korban ;

3. Bahwa skitnya punggung bagian belakang dan adanya luka memar diakibatkan karena pukulan benda tumpul oleh Faisal dan Ira Ferdiani ;

Menurut penjelasan H.Yulman, SH.MH (Hakim Pengadilan Negeri Makassar Wawancara Tanggal 13 Desember 2010), bahwa: “Setelah persidangan yang menghadirkan alat bukti sah seperti yang telah dijelaskan diatas, maka berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan tersebut, hakim melanjutkan kepada pembuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa yang termaktub dalam Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum, dengan itu maka Hakim akan membuktikan dakwaan primair yaitu melanggar Pasal 170.

71

tersebut bersifat memaksa. Sebagaimana asas hukum, dimana Hakim berperan aktif dalam memeriksa dan mengadili suatu perkara.

Di jelaskan oleh Yulman, SH.MH (Hakim Pengadilan Negeri Makassar Wawancara Tanggal 13 Desember 2010), mengungkapkan definisi pengambilan keputusan sebagai suatu perumusan berbagai macam alternatif tindakan dalam menghadapi situasi serta menetapkan pilihan yang tepat dari berbagai alternatif, ditambahkan lagi oleh beliau bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu proses untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan cara memilih salah satu dari berbagai alternatif (jalan lain) yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan yaitu menghasilkan suatu keputusan yang baik untuk mengatasi suatu masalah.

Menurut penjelasan Indra Cahya, S.H.,MH (Hakim Pengadilan Negeri Makassar Wawancara tanggal 14 Desember 2010), dalam membuat keputusan pengadilan, seorang hakim dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

a. Fakta-fakta hukum yang muncul dalam persidangan.

b. Faktor hakim itu sendiri, misalnya adalah kepribadiannya, intelegensi, suasana hati,

c. Faktor terdakwa, misalnya jenis kelamin terdakwa, ras dan kemampuan bicara.

Sekali lagi, bahwa seperti yang kita ketahui bahwa dalam memutuskan suatu kasus tindak pidana, sesuai ketentuan Pasal 183 KUHAPidana berbunyi:

“Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurangkurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya”.

Seperti dalam studi kasus yang diajukan penulis dalam penulisan skripsi ini yaitu Putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor : 1011/Pid.B/2009/PN.Mks yang mendakwa Faisal dan Ira Ferdiani melakukan tindak pidana Kekerasan Secara Bersama-sama atas korban Hj. Andi Suryani yang kemudian dihadapkan ke depan persidangan dengan Dakwaan Primair Pasal 170 ayat (1) Jo. Pasal 351 ayat (1) Jo. Pasal 55 ayat Jo. Pasal 56 KUH Pidana.

Dalam surat putusan Pengadilan Negeri Makassar tanggal 27 Juli 2010 Perkara No. 1011/PID.B/2010/PN. Makassar, ditetapkan bahwa :

1. Menyatakan Terdakwa-I FAISAL dan terdakwa-II IRA FERDIANI terbukti sah dan meyakinkan telah melakukan tindak pidana berdasarkan Pasal 170 (1) KUHP;

2. Menghukum terdaklwa I FAISAL dan terdakwa II IRA FERDIANI dengan hukuman penjara masing-masing 6(enam)

73

bulan dan potong masa tahanan selama para terdakwa dalam tahanan sementara;

3. Menghukum pula terdakwa-I FAISAL dan terdakwa II IRA FERDIANI membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,-(lima ribu rupiah);

4. Barang bukti:

- 1(satu) buah batang balok yang bercat putih dan - 1(satu) buah sendok sampah plastik.

Dirampas untuk di musnahkan.

Sumber Data Pengadilan Negeri Makssar 2010

Hasil penelitian penulis pada pengadilan Negeri Makassar di mana kasus ini dipersidangkan, bahwa dari upaya pembuktian seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, setelah menghadirkan alat bukti sah kedepan persidangan berupa Keterangan saksi, Keterangan Terdakwa juga barang bukti, hakim dengan alat bukti yang ada tersebut ditambah dengan keyakinannya juga melakukan upaya pembuktian dengan pemenuhan unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa.

Setelah melihat dan mendengar keterangan saksi-saksi, melihat dan mendengar keterangan terdakwa, Surat dan petunjuk yang ditemukan dan dihadirkan dipersidangan, dan juga setelah hakim melakukan upaya pembuktian dengan pemenuhan unsur-unsur tindak pidana yang dilakukan Faisal dan Ira Ferdiani atas korban Hj. Andi Suryani yang digelar pada Pengadilan Negeri Makassar, maka hakim

menyimpulkan bahwa perbuatan terdakwa telah memenuhi rumusan unsur-unsur tindak pidana dalam Pasal 170 ayat (1) Jo. Pasal 351 ayat (1) Jo. Pasal 55 ayat Jo. Pasal 56 KUH Pidana, sehingga terdakwa telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah menurut hukum melakukan tindak pidana dalam dakwaan primair.

Keterangan di atas sudah jelas, maka penulis dapat memaparkan beberapa pertimbangan hukum hakim dalam memutus kasus tindak pidana kekerasan secara bersama-sama di muka umum tersebut sebagai berikut:

a. Adanya bukti-bukti yang kuat dimana bukti-bukti yang diajukan di depan persidangan tersebut memberatkan terdakwa.

Dalam keterangan saksi-saksi yang diajukan dalam persidangan kasus tindak pidana pembunuhan secara bersama-sama ini, disertai dengan pengajuan barang bukti:

- 1(satu) kayu balok

- 1(satu) sendok sampah plastik

Bahwa Terdakwa Faisal dan Terdakwa Ira Ferdiani secara bersama-sama hari Rabu tanggal 21 April 2010 melakukan tindakan pemukulan/penganiayaan di jalan Kompleks SD Inpres Minasa Upa Blok D.6 Kota Makassar atau setidak-tidaknya pada

75

tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kota Makassar. secara terbuka dan secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap Hj. Andi Suryani yang menyebabkan Hj. Andi Suryani mengalami sakit pada punggung belakang dan luka memar,, jelas-jelas memberikan keterangan yang kuat kepada hakim bahwa terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana tersebut.

b. Terpenuhinya unsur unsur tindak pidana dalam KUHPidana Pasal 170 ayat (1) Jo. Pasal 351 ayat (1) Jo. Pasal 55 Jo. Pasal 56 KUHPidana tentang tindak pidana Kekerasan yang dilakukan bersama-sama di muka umum terhadap orang, yang di dakwakan Jaksa Penuntut Umum.

Dalam pembahasan sebelumnya juga telah dipaparkan unsur-unsur tindak pidana Kekerasan yang dilakukan bersama-sama di muka umum terhadap orang yang di dakwakan yaitu Faisal dan Ira Ferdiani atas korban Hj. Andi Suryani, dimana setelah mendengar keterangan saksi-saksi, petunjuk dan pengajuan barang bukti di depan persidangan, hakim telah membuktikan bahwa rumusan unsur-unsur tindak pidana Kekerasan yang dilakukan bersama-sama di muka umum terhadap orang, telah terpenuhi seluruhnya.

c. Terpenuhinya unsur Pasal 183 KUHAPidana

yang mengharuskan hakim mempertimbangkan dua alat bukti atau lebih yang sah di hadapan persidangan di tambah keyakinan darinya untuk memutuskan suatu perkara apakah telah terjadi atau tidak terjadi suatu tindak pidana dan apakah terdakwa bersalah atau tidak atas tindak pidana tersebut.

d. Fakta-fakta hukum yang muncul di dalam persidangan

yang dapat memberi terang dan membuat Majelis hakim dapat menyimpulkan dengan tegas kesimpulan dari hasil pemeriksaan dan pembuktian di persidangan.

Selain dari beberapa pertimbangan-pertimbangan hukum diatas, hakim juga wajib mempertimbangkan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan terdakwa di dalam putusannya.

Dalam kasus tindak pidana kekerasan dilakukan bersama-sama di muka umum terhadap orang yang menjadi studi kasus dalam penulisan skripsi ini, maka dari data yang di temukan penulis dalam penelitian serta menjelaskan hal-hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa, yaitu :

77 1) Hal-hal yang memberatkan

 Bahwa akibat perbuatan para timbul keresahan pada masyarakat ;

2) Hal-hal yang meringankan

 Terdakwa tidak pernah di hukum.

 Terdakwa sopan dalam persidangan.

 Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya sehingga memperlancar jalannya persidangan.

 Terdakwa mempunyai tanggungan keluarga.

Dokumen terkait