• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : KONSEP JUAL BEL

F. Pengambilan Keuntungan pada Jual Beli dalam Islam

Islam mengajarkan agar dalam berusaha dapat menghasilkan segala sesuatu yang halal dan baik, karena Allah telah memerintahkan kepada seluruh manusia untuk mendapatkan segala sesuatu yang halal dan baik dalam usahanyanya. Sehingga manusia tidak mengikuti langkah-langkah syaitan untuk mengambil segala sesuatu yang tidak halal dan tidak baik. Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 168, yang berbunyi:                            Artinya:

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan;

karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”60

Rasulullah juga telah mencontohkan kepada umatnya untuk mengambil keuntungan dalam jual beli, sesuai dengan sabda beliau yang berbunyi:

43

ا

ْﻟا ِﺪْﺒَﻋ ِﻞِﻣاَرَأ َْﲔَـﺑ ﺎَﻬَﻤَﺴَﻘَـﻓ ﱠﻲِﻗاَوَأ َﺢِﺑَﺮَـﻓ ْﺖَﻠَـﺒْـﻗَأ ٍﲑِﻋ ْﻦِﻣ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪﱠﻠﻟا ﻰﱠﻠَﺻ ﱡِﱯﱠﻨﻟ

ﱠُﰒ ِﺐِﻠﱠﻄُﻤ

ُﻪُﻨََﲦ يِﺪْﻨِﻋ َﺲْﻴَﻟ ﺎًﻌْـﻴَـﺑ ُعﺎَﺘْـﺑَأ َﻻ َلﺎَﻗ

Artinya:

“Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berniaga dari kafilah yang datang, lalu beliau memperoleh keuntungan beberapa uqiyah, kemudian beliau membagi-bagikannya kepada janda-janda Abdul Muthalib, lalu beliau bersabda: "Aku tidak akan membeli suatu perniagaan yang aku tidak

mendapatkan harganya (keuntungannya).”61

Tujuan jual beli (berniaga) yaitu untuk memenuhi kebutuhan, dengan mendapatkan hasil dari usaha tersebut. Mendapatkan keuntungan dalam jual beli adalah prioritas utama dalam berdagang. Pada dasarnya, tujuan jual beli bukan hanya semata-mata murni mencari keuntungan dan laba namun untuk membantu orang lain yang membutuhkan bantuan.

Keinginan mendapatkan keuntungan yang besar akan berdampak pada kecendrungan pedagang untuk berbuat negatif serta melakukan hal- hal yang telah dilarang oleh syariat Islam contohnya seperti: berbohong, menipu, memanupulasi, serta mengambil kesempatan dalam kesempitan. Kecendrungan dalam mengambil keuntungan yang besar dilakukan pada saat-saat tertentu, contohnya pada hari lebaran, tahun baru, dan hari besar lainnya.

Keuntungan adalah hasil yang diusahakan melebihi dari nilai harga barang. Menurut Wahbah al Zuhaili, pada dasarnya Islam tidak memiliki batasan yang jelas tentang keuntungan dalam berdagang. Hanya saja,

61 Ahmad, Kitab Ahmad, Hadist No. 2817, (Lidwah Pustaka i-Software-Kitab Sembilan

44

menurut beliau, keuntungan yang baik (berkah) adalah keuntungan yang

tidak melebihi sepertiga modal.62

Ibnu Arabi juga memberi pendapat tentang batasan pengambilan laba dalam berdangang. Menurut beliau, penetapan laba harus memperhatikan kondisi pelaku usaha den pembeli. Oleh karena itu, pelaku usaha boleh menambah harga jual, sedangkan pembeli juga diperkenankan untuk membayar dengan nilai lebih dari harga barang yang dibeli. Beliau juga berpendapat ketidakbolehan dalam mengambil keuntungan yang terlalu besar. Beliau mengategorikan bahwa pelaku usaha yang mengambil keuntungan terlalu besar adalah orang yang memakan harta orang lain dengan jalan yang tidak baik. Menurut beliau hal tersebut bukanlah tabarru’, melainkan mu’a@wad}ah. Biasanya mu’a@wad}ah tidak mengambil

keuntungan yang terlalu besar.63

Pendapat Ibnu Arabi sama dengan pendapat yang dikemukakan oleh Imam Malik bin Anas. Menurut Imam Malik bin Abas, pelaku usaha atau pedagang pasar tidak boleh menjual barangnya di atas harga pasaran, karena mereka juga harus memperhatikan kemaslahatan para pembeli. Sedangkan menjual barang dengan harga di atas harga pasaran akan mengabaikan kemaslahatan pembeli. Bahkan beliau berpendapat bahwa pedagang yang melakukan hal tersebut dapat diberi peringatan dengan tegas. 64

62 Wahbah al-Zuhaili, al-Mu’amalat al-Mu’ashirah, (Bairut: Dar al-Fikr, t.t), 139.

63Ibnu Arabi, Ahkam al-Qur’an, (Bairut: Dar al-Fikr, t.t), 408-409. 64An-Nawawi, Al-Majmu’, (Maktabah Syamilah Juz XIII), 34-35.

45

Sebagian ulama Ma@liki@yah membatasi maksimal pengambilan laba

tidak boleh melebihi sepertiga dari modal. Mereka menyamakan hal ini dengan harta wasiat. Syari’ membatasi hanya sepertiga dalam hal wasiat. Sebab wasiat yang melebihi batas akan merugikan ahli waris yang lain. Begitu pula dengan laba yang berlebihan akan merugikan para konsumen.

Oleh karena itu, laba tidak boleh melebihi dari sepertiga.65

Pengambilan keuntungan pada jual beli menurut para ulama telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa diperbolehkan memberikan tambahan harga untuk suatu barang dagangan selama hal tersebut tidak melanggar syariat Islam. Sebagian besar ulama menetapkan batasan dalam mengambil keuntungan adalah sepertiga dari modal.

BAB III

PRAKTEK PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Gambaran umum lokasi penelitian akan membahas beberapa hal mengenai keberadaan Bengkel Pakis, yaitu:

1. Sejarah berdirinya Bengkel Pakis

Pada tahun 2005, pemilik bengkel adalah Bapak Kusrin, seorang imigran yang berasal dari Tuban yang berprofesi sebagai tukang becak. Awalnya, beliau tinggal di Surabaya hanya bersama istri dan anak sulungnya. Namun, seiring berjalannya waktu beliau mengajak anak beliau yang bernama Kuslan untuk tinggal bersamanya di Surabaya.65

Kuslan merupakan anak bungsu dari dua orang bersaudara. Pendidikan terakhirnya hanya tamat hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat. Hal tersebut terjadi karena faktor ekonomi keluarga. Salah satu tujuan Pak Kusrin mengajak Kuslan tinggal di Surabaya adalah untuk membantu mencari nafkah. 66

Setelah beberapa bulan berlalu, Kuslan tak kunjung mendapatkan pekerjaan. Akhirnya, dia memutuskan untuk bekerja sebagai mechanic di

65 Kuslan (Pemilik Bengkel), Wawancara, Surabaya, 21 Desember 2015.

47

bengkel panggilan yang telah dibuka oleh tetangganya. Kemudian, dari situlah Pak Kusrin berfikiran ingin membuka bengkel.67

Pada tahun 2006, karena keterbatasan modal yang dimilikinya Pak Kusrin hanya mampu membuka bengkel tambal ban untuk Kuslan di Jalan Raya Pakis. Saat itu bengkel hanya melayani tambal ban saja. Namun jika ada yang ingin menyervis sepeda angin atau motornya, dengan alat yang seadanya dapat dilakukan ia melayani servis tersebut.

Seiring berjalannya waktu usaha tersebut dapat berkembang dengan peralatan yang dimiliki sudah mulai berangsur bertambah. Sehingga banyak warga sekitar Pakis yang mempercayakan sepeda angin atau motornya untuk diservis di Bengkel Pakis tersebut. Mulailah, Kuslan mengajak beberapa temannya untuk membantu usaha bengkelnya.

Pada tahun 2013, usaha bengkel tersebut terhambat beroperasi karena adanya penggusuran atau pembersihan pedagang kaki lima di tepi Jalan Raya Pakis oleh Satpol PP. Setelah beberapa bulan bertahan dengan beroperasi secara sembunyi-sembunyi, akhirnya Kuslan merasa capek karena harus sembunyi-sembunyi jika Satpol PP telah hadir. Kuslan memutuskan untuk bekerja sama dengan temannya yang memiliki halaman rumah yang luas untuk dijadikan bengkel sementara.

Saat ini, bengkel tersebut beroperasi dengan baik dan terus berkembang hingga dapat melayani servis panggilan untuk mobil dan alat transportasi darat lainnya. Inovasi tersebut dilakukan bertujuan untuk

67 Ibid.

mengembangkan

usaha yang dimilikinya belum m 2. Visi dan Misi

Adapun visi dan misi yang ingin dicapai oleh Surabaya, adalah

a. Misi

Menjadi bengkel yang handal dan terpercaya dengan menyediakan layanan yang mempermudah pelanggan dalam

layanan. b. Visi

Kreatif, inovatif, kerjasama serta memberikan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan.

3. Struktur organisasi Bengkel Pa

Struktur organisasi merupakan unsur yang sangat penting dalam menerapkan cara pembagian kerja yang efektif.

struktur organisasi Bengkel Pakis Surabaya:

68 Muhammad Ali Aziz (Mechanic

69 Kuslan (Pemilik Bengkel)

Muhammad Ali Aziz Ramdani Setiawan

gembangkan ke eksistensian usahanya tanpa dipengaruhi oleh tempat dimilikinya belum memadai.68

Adapun visi dan misi yang ingin dicapai oleh Surabaya, adalah:69

Menjadi bengkel yang handal dan terpercaya dengan menyediakan layanan yang mempermudah pelanggan dalam menggunakan jasa

Kreatif, inovatif, kerjasama serta memberikan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan.

Struktur organisasi Bengkel Pakis Surabaya

Struktur organisasi merupakan unsur yang sangat penting dalam menerapkan cara pembagian kerja yang efektif. Berikut merupakan susunan

ganisasi Bengkel Pakis Surabaya: Tabel 3.1 Struktur Organisasi

Mechanic Bengkel), Wawancara, Surabaya, 28 Desember 2015 (Pemilik Bengkel), Wawancara, Surabaya, 21 Desember 2015

Pemilik Bengkel: Kuslan

Mechanic: Muhammad Ali Aziz

Ramdani Setiawan

Penulis Nota: Asna Amalia

48

ruhi oleh tempat

Bengkel Pakis

Menjadi bengkel yang handal dan terpercaya dengan menyediakan menggunakan jasa

Kreatif, inovatif, kerjasama serta memberikan pelayanan yang terbaik

Struktur organisasi merupakan unsur yang sangat penting dalam Berikut merupakan susunan

49

Pada setiap bagian struktur organisasi memiliki tugas dan tangungjawab kerja masing-masing, yaitu sebagai berikut:

a. Pemilik bengkel dalam hal operasional bengkel bertugas sebagai

pimpinan bengkel serta mengawasi mechanic dalam memberikan

layanan jasa servis.

b. Mechanic bertugas melayani pelanggan servis kendaraan, melakukan

transaksi pembelian onderdil, serta melaporkan hasil yang diterima atas jasanya.

c. Penulis nota bertugas sebagai penulis nota pembelian atas barang-barang yang telah dibeli oleh mechanic.70

4. Pelayanan yang ditawarkan di Bengkel Pakis

Pelayanan yang ditawarkan oleh Bengkel Pakis antara lain sebagai berikut:

a. Layanan jasa perawatan dan perbaikan kendaran

Layanan jasa perawatan dan perbaikan kendaraan di Bengkel Pakis, meliputi layanan sebagai berikut:71

1) Tambal dan penggantian ban

Pada awal mula berdirinya Bengkel Pakis, tambal ban merupakan layanan utama yang ditawarkannya. Tambal ban merupakan usaha yang dilakukan untuk menambal kebocoran yang terjadi pada ban kendaraan. Jenis tambal ban yang ditawarkan adalah tambal ban bakar.. Bengkel Pakis hanya melayani tambal ban untuk

70 Ibid.

50

sepeda angin dan motor. Hal tersebut terjadi karena kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki. Jika ban sepeda angin atau motor tidak dapat digunakan lagi maka pihak Bengkel akan menyarankan kepada pelanggan untuk mengganti ban sepeda angin atau motor tersebut. 2) Penggantian oli mesin, oli transmisi, oli garden

Layanan ini merupakan komponen yang menunjang mesin kendaraan, karena oli merupakan minyak pelumas yang menunjang kerjanya mesin kendaraan. Oleh sebab itu, pemilik kendaraan diharapkan lebih memperhatikan kendaraannya karena jika pemilik sampai teledor atau lupa melakukan penggantian oli maka akan terjadi kerusakan pada mesin kendaraan.

3) Tune up

Banyaknya masyarakat sekitar yang memiliki kendaraan

bermotor membuat pemilik Bengkel Pakis membuka layanan tune up.

Tune up merupakan usaha untuk mengembalikan kondisi semula

apabila kendaran bermotor menglami gangguan atau kerusakan. Hal tersebut disebabkan oleh pemakaian kendaraan bermotor secara terus menerus. Menurut pemilik Bengkel Pakis, warga sekitar Pakis banyak yang kurang memperhatikan akan hal tersebut disebabkan karena kesibukannya dalam memenuhi kebutuhan financial.

4) Turun mesin

Bengkel Pakis dalam layanan turun mesin ini akan dilaksanakan dengan cara menurunkan mesin yang kemudian pekerjaannya

51

dilakukan di bengkel, jika itu merupakan servis panggilan mechanic

akan membawa mesin ke bengkel. Layanan turun mesin dalam pengerjaannya dibutuhkan waktu yang cukup lama.

b. Layanan body repair

Layanan body repair ini merupakan layanan khusus yang

dilakukan untuk melakukan perbaikan pada badan kendaraan. Layanan ini meliputi:72

1) Las, memotong, dan menyambung badan kendaraan

Bengkel pakis dalam layanan ini hanya sebagai pembongkar pasang badan kendaraan yang akan dilas. Layanan las akan diserahkan oleh Bengkel pakis ke bengkel las langganannya. Hal tersebut dikarenakan kurang tersedianya sarana dan prasarana bengkel.

2) Pengecatan badan kendaraan

Pengecatan badan kendaraan ini bertujuan untuk memulihkan kerusakan ringan pada badan kendaran. Layanan ini Bengkel Pakis hanya melayani untuk motor. Sasaran pasar layanan ini adalah remaja, karena banyak remaja yang selalu ingin memperbarui warna kendaraannya sesuai dengan apa yang diinginkan.

3) Modifikasi badan kendaraan

Layanan ini muncul berawal dari banyaknya remaja Pakis yang memiliki hobi memodifikasi motornya. Layanan ini merupakan

72 Ibid.

52

tahapan pengembangan baru atau penciptaan baru, namun pada dasarnya onderdil sudah mengalami perbaikan. Pengembangan ini dilakukan karena adanya ketidak puasan seseorang akan modifikasi onderdil yang dimiliki dan selalu ingin memperbarui.

B.Praktek Pengambilan Keuntungan pada

Surabaya

Adapun kronologi praktek pelayanan yang dilakukan oleh Bengkel Pakis Surabaya sebagai berikut:

73Audah Syah Fitri (Penuis)

Pelanggan menyerahkan kendaraan ke Bengkel Pakis untuk diservis atas kerusakan

Mechanic memeriksa kerusakan kendaraan berdasarkan keluhan pelanggan.

Mechanic mendiagnosa dan menjelaskan kepada pelanggan kerusakan kendaraannya serta menyebutkan beberapa onderdil yang dibutuhkan.

Pelanggan akan memberikan sejumlah uang sebagai uang muka pembelian onderdil

Mechanic akan membelanjakan beberapa onderdil yang dibutuhkan ke toko onderdil langganan. Pada pembelian ini mechanic akan meminta karyawan toko

utuk menyertakan nota pembelian kosong atas nama toko.

Mechanickembali ke bengkel, menyervis kendaraan dan melakukan penulisan harga pnjualan onderdil di nota pembelian kosong dari toko oleh penulis nota.

Mechanic meyerahkan kendaraan yang telah diperbaiki dan nota pembelian yang telah tertera harga jual onderdil oleh bengkel dengan mengatasnamakan toko. Pelanggan akan meyerahkan sejumlah uang kekurangan atas pembelian onderdil

Pengambilan Keuntungan pada Penjualan Onderdil di Bengkel Pakis

Adapun kronologi praktek pelayanan yang dilakukan oleh Bengkel Pakis Surabaya sebagai berikut:

Bagan 3.2.

Proses Pelayanan Perbaikan Kendaraan oleh Bengkel Pakis Surabaya73

Fitri (Penuis), Observasi, Surabaya, 28 Desember 2015.

Pelanggan menyerahkan kendaraan ke Bengkel Pakis untuk diservis atas kerusakan kendaraannya.

memeriksa kerusakan kendaraan berdasarkan keluhan pelanggan.

mendiagnosa dan menjelaskan kepada pelanggan kerusakan kendaraannya serta menyebutkan beberapa onderdil yang dibutuhkan.

Pelanggan akan memberikan sejumlah uang sebagai uang muka pembelian onderdil yang dibutuhkan.

akan membelanjakan beberapa onderdil yang dibutuhkan ke toko onderdil langganan. Pada pembelian ini mechanic akan meminta karyawan toko

utuk menyertakan nota pembelian kosong atas nama toko.

kembali ke bengkel, menyervis kendaraan dan melakukan penulisan harga pnjualan onderdil di nota pembelian kosong dari toko oleh penulis nota.

meyerahkan kendaraan yang telah diperbaiki dan nota pembelian yang telah tertera harga jual onderdil oleh bengkel dengan mengatasnamakan toko. Pelanggan akan meyerahkan sejumlah uang kekurangan atas pembelian onderdil

serta upah perbaikan.

53

di Bengkel Pakis

Adapun kronologi praktek pelayanan yang dilakukan oleh Bengkel Pakis

Pelanggan menyerahkan kendaraan ke Bengkel Pakis untuk diservis atas kerusakan

memeriksa kerusakan kendaraan berdasarkan keluhan pelanggan.

mendiagnosa dan menjelaskan kepada pelanggan kerusakan kendaraannya serta menyebutkan beberapa onderdil yang dibutuhkan.

Pelanggan akan memberikan sejumlah uang sebagai uang muka pembelian onderdil

akan membelanjakan beberapa onderdil yang dibutuhkan ke toko onderdil langganan. Pada pembelian ini mechanic akan meminta karyawan toko

utuk menyertakan nota pembelian kosong atas nama toko.

kembali ke bengkel, menyervis kendaraan dan melakukan penulisan harga pnjualan onderdil di nota pembelian kosong dari toko oleh penulis nota.

meyerahkan kendaraan yang telah diperbaiki dan nota pembelian yang telah tertera harga jual onderdil oleh bengkel dengan mengatasnamakan toko. Pelanggan akan meyerahkan sejumlah uang kekurangan atas pembelian onderdil

54

Bengkel Pakis dalam praktek jual beli onderdil dilakukan melalui beberapa tahap, antara lain:

1. Cara Bengkel Pakis mendapatkan onderdil

Bengkel Pakis akan membeli onderdil setelah memeriksa sepeda atau motor yang akan diservis. Mechanic akan mencatat beberapa onderdil yang dibutuhkan untuk melakukan pembelanjaan onderdil. Setelah mendiagnosa

kerusakan kendaraan tersebut, Mechanic meninggalkan bengkel atau

tempat kendaraan yang akan diservis.74

Mechanic akan melakukan pembeli beberapa onderdil yang

dibutuhkan ke toko onderdil langganannya. Dia akan membelanjakan sesuai kebutuhan servis akan dilakukan. Kemudian saat transaksi berlangsung

mechanic akan mendapatkan satu nota pembelian yang berisi daftar harga

onderdil. Selain nota pembelian yang telah berisikan daftar harga mechanic

meminta kepada toko untuk memberikan nota pembelian dari toko yang kosong.75

Kedua nota tersebut oleh mechanic akan diserahkan kepada penulis nota di Bengkel. Kemudian nota kosong akan diisi oleh penulis bengkel yang kemudian akan diberikan ke pelanggan melalui perantara mechanic. Sedangkan nota yang asli diberikan kepada pemilik bengkel sebagai dokumen pembelian onderdil.76

74 Ramdani Setiawan (Mechanic Bengkel), Wawancara, Surabaya, 28 Desember 2015.

75 Muhammad Ali Aziz (Mechanic Bengkel), Wawancara, Surabaya, 28 Desember 2015.

55

2. Cara pelaksanaan akad penjualan onderdil

Akad yang dilakukan pada saat penjualan onderdil, dimulai dari penyerahan kendaraan beserta uang muka untuk pembelian onderdil yang dibutuhkan. Pada saat penyerahan kendaran mechanic akan melakukan pemeriksaan kendaraan kemudian menyampaikan kepada pelanggan beberapa hal yang perlu diservis dan beberapa onderdil yang dibutuhkan dalam memperbaiki kendaraan tersebut. Setelah mechanic mendiagnosa kerusakan kendaraan dan menyampaikan beberapa onderdil yang dibutuhkan, pelanggan akan memberikan uang muka yang akan digunakan oleh mechanic untuk membeli onderdil.77

Akad penjualan onderdil akan berlanjut ketika mechanic telah selesai

dalam memperbaiki kendaraan. Mechanic akan menyerahkan nota

pembelian onderdil dan menyampaikan upah yang diinginkan atas jasa perbaikan kendaraan tersebut. Akad berakhir pada saat pelanggan menyerahkan beberapa jumlah uang kekurangannya atas pembelian onderdil dan upah atas jasa mechanic.78

3. Cara pengambilan keuntungan oleh Bengkel Pakis atas penjualan onderdil Penjualan onderdil yang dilakukan oleh Bengkel Pakis sesuai dengan onderdil yang dibutuhkan saat servis. Mechanic berhak menentukan apa saja onderdil yang ia butuhkan dalam memperbaiki kendaraan yang ia servis. Selain itu mechanic bertugas membeli onderdil yang dibutuhkan

77 Sutrisno (Pelanggan Bengkel), Wawancara, Surabaya, 28 Desember 2015.

56

menggunakan uang yang telah diberi oleh pelanggan dan uang dari pemilik bengkel.79

Setelah melakukan pembelian onderdil, mechanic datang ke bengkel untuk menyerahkan nota pembelian yang telah tertera daftar harga onderdil dan nota kosong kepada penulis nota. Penulis nota mulai menulis nota kosong dengan harga pembelian ditambah keuntungan yang diinginkan oleh bengkel. Nota kosong yang digunakan oleh bengkel menggunakan atas nama toko onderdil, tempat mechanic membeli onderdil tersebut.80

Berkenaan dengan adanya nota kosong dari toko, mechanic tidak mudah mendapatkannya karena ada beberapa toko yang tidak bersedia memberikan nota kosong atas nama toko dengan mudah. Namun, ada juga karyawan dari beberapa toko onderdil lain yang dapat memberi nota kosong atas nama tokonya dengan mudah. Oleh karena itu, bengkel hanya menggunakan nota kosong dari toko yang dapat memberi nota kosongnya dengan mudah. Namun, pihak toko yang memberikan nota dengan mudah tidak mengetahui seberapa besar keuntungan yang didapatkan oleh bengkel dari penjualan onderdil.81

Penetapan harga jual dalam praktek penjualan onderdil ini ditetapkan oleh pemilik bengkel. Berikut daftar beberapa harga beli onderdil dari toko beserta harga jual oleh bengkel:

79 Muhammad Ali Aziz (Mechanic Bengkel), Wawancara, Surabaya, 28 Desember 2015

80 Ibid.

57

Tabel. 3.1 Daftar Harga Onderdil82

No Nama Barang Harga Beli Harga Jual

1. Busi Rp 12.000,- Rp 15.000,- 2. Packing Alminium 10 mm Rp 110.000,- Rp 130.000,- 3. Pir Starter Rp 50.000,- Rp 60.000,- 4. As Gaer Rp 60.000,- Rp 75.000,- 5. Fulset Rp 60.000,- Rp 75.000,-

BAB IV

ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN

PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

A.Analisis terhadap Praktek Pengambilan Keuntungan pada Penjualan Onderdil di Bengkel Pakis

Penulis telah memaparkan pada bab sebelumnya, mulai dari cara yang dilakukan oleh Bengkel Pakis Surabaya dalam mendapatkan onderdil yang akan dijualnya hingga akad penjualan onderdil. Bengkel Pakis Surabaya dalam menyediakan onderdil yang dibutuhkan untuk memperbaiki kendaraan pelanggannya telah berlangganan pada toko onderdil.

Pembelian onderdil yang dilakukan oleh Bengkel Pakis dalam memperbaiki kendaraan pelanggannya, akan dicatat oleh mechanic sesuai dengan kebutuhan onderdil atas kerusakan kendaraan. Setelah mencatat,

mechanic membelanjakan onderdil yang dibutuhkan ke toko onderdil langganannya. Saat telah transaksi berlangsung mechanic akan mendapatkan satu lembar nota pembelian yang telah tercatat daftar harga pembelian serta satu lembar nota pembelian kosong.83

Nota pembelian kosong berguna untuk Bengkel Pakis dalam mencatat harga onderdil yang diinginkannya. Harga onderdil yang dicatat dalam nota

59

pembelian kosong ditentukan oleh pemilik Bengkel Pakis. Hal tersebut dilakukan bertujuan untuk mengambil keuntungan atas penjualan onderdil.84

Pengambilan keuntungan pada penjualan onderdil di Bengkel Pakis Surabaya merupakan persoalan yang terasa egoistis, karena dalam penjualan tersebut pemilik bengkel mengambil keuntungan dengan cara mengganti nota pembelian asli dengan nota pembelian kosong yang telah tertera harga yang diinginkannya.

Dengan demikian, menurut penulis Bengkel Pakis dalam mengambil keuntungan pada penjualan onderdil dapat merugikan toko onderdil. Hal tersebut disebabkan, karena harga dalam nota pembelian dengan atas nama toko tersebut didapat dari harga pembelian dari toko ditambah keuntungan yang ingin didapatkan oleh Bengkel Pakis Surabaya.

B.Analisis Hukum Bisnis Islam terhadap Praktek Pengambilan Keuntungan pada Penjualan Onderdil di Bengkel Pakis

Bengkel Pakis Surabaya merupakan salah satu tempat yang dipercaya oleh masyarakat sekitar Pakis dalam memperbaiki kendaraan. Bengkel Pakis Surabaya dalam melayani perbaikan akan disertai dengan penjualan onderdil sesuai dengan kebutuhan perbaikan kendaraan. Untuk itu, dalam menyediakan onderdil yang dibutuhkan Bengkel Pakis akan melakukan pembelian onderdil di toko. Bengkel Pakis, dalam kegiatan pembelian onderdil yang kemudian onderdil tersebut dijual kepada pelanggannya merasa berhak mendapatkan

60

keuntungan atas penjualan onderdil tersebut. Sehingga Bengkel Pakis memiliki strategi penjualan dalam pengambilan keuntungan pada penjualan onderdil tersebut. Oleh sebab itu, Penulis akan menggali hukum atas penjualan onderdil di Bengkel Pakis Surabaya.

Pada dasarnya hukum jual beli dalam Islam, diperbolehkan. Hal tersebut disebabkan karena jual beli adalah salah satu cara manusia yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan tersebut dapat berjalan

Dokumen terkait