• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam setiap plot yang telah dibuat, dilakukan pengukuran setiap parameter struktur komunitas mangrove ketentuan masing-masing, yaitu:

Pencatatan informasi dasar tentang pengambilan data dilakukan meliputi: 1.

tanggal, nama lokasi, nomor strata-plot, dan koordinat GPS dicatat. Jenis substrat diidentifikasi secara kualitatif berdasarkan tiga klasifikasi, yaitu: lumpur berpasir, pasir berlumpur dan pasir keras/berbatu/campuran pecahan karang(rubble).

Persentase tutupan kanopi komunitas mangrove dianalisis dari hasil 2.

pengambilan sampel foto hemisphere dengan ketentuan khusus. Setiap plot dibagi menjadi 4 – 9 kuadran, tergantung dari kerimbunan kanopi komunitas (Gambar 43). Foto hemisphere diambil hanya satu pada setiap kuadran (tanpa pengulangan per kuadran) dengan melakukan pemotretan secara vertikal ke arah langit dan kanopi dengan pada posisi 1/3 dari ketinggian tegakan yang ada dalam plot. Pada tegakan yang memiliki tinggi lebih dari 4 meter, pemotretan dilakukan pada daerah setinggi dada. Jika tinggi tegakan lebih rendah dari 4 meter, maka disesuaikan dengan proporsi 1/3 bagian terbawahnya. Hal ini dilakukan untuk melakukan pengambilan gambar selalu dibawah kanopi komunitas.

Pengambilan gambar dilakukan dengan memperhatikan beberapa ketentuan lainnya antara lain: 1) mengurangi penetrasi cahaya matahari langsung pada lensa kamera untuk mempermudah dalam analisis; 2) menghindari lensa basah atau lembab yang dapat menyebabkan hasil foto menjadi tidak fokus; 3) hindari penangkapan objek lain (Gambar 44)

Pembagian plot menjadi 4 – 9 kuadran pengambilan foto yang

Gambar 43.

tergantung dari kerimbunan kanopi komunitas mangrove.

Rentang ketinggian posisi kamera untuk pengambilan foto

Gambar 44.

hemisphere yang ditunjukkan dengan kotak berwarna merah (kiri); dan potongan melintang dari batang tegakan mangrove yang berwarna merah untuk memperlihatkan posisi pengambilan foto dalam satu kuadran

67

BAB iiI

PENGAMBILAN DATA STRUKTUR KOMUNITAS MANGROVE

Ketentuan lain dalam pengambilan foto hemisphere

Gambar 45.

Lingkar batang diukur menggunakan meteran kain pada variasi letak 3.

pengukuran berdasarkan English et al. (1997) dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup RI No. 201 tahun 2004 tentang Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove yang ditampilkan pada Gambar

46.

Posisi pengukuran lingkar batang pohon mangrove

Gambar 46.

pada beberapa tipe batang, yang dipengaruhi oleh sistem perakaran dan percabangan (Keputusan Menteri Lingkungan Hidup RI No. 201 tahun 2004 tentang Kriteria Baku dan Pedoman

Penentuan Kerusakan Mangrove).

Identifikasi jenis mangrove dilakukan pada setiap tegakan yang sedang diukur 4.

berdasarkan pengetahuan dan pemahaman ahli/peneliti/staf yang telah tersertifikasi dalam kegiatan. Identifikasi juga dapat dilakukan mengikuti buku identifikasi seperti Tomlinson, Giesen, atau buku pengetahuan umum seperti Noor et al. dan Pramudji 2018. Jika ada jenis mangrove yang belum

teridentifikasi, maka dilakukan pengambilan gambar setiap bagian tegakan (akar, batang, daun, buah dan bunga) atau pengambilan sampel bagian tubuh tegakan untuk diidentifikasi lebih lanjut.

Jumlah tegakan yang terukur melalui pengukuran lingkar batang dapat 5.

digunakan untuk menganalisis kerapatan pohon, dan sapling. Penghitungan dan identifikasi setiap individu tegakan pada tingkat semai dilakukan terpisah dalam cakupan luas plot.

Tinggi tegakan (H) diukur dengan menggunakan hubungan antara jarak 6.

pengukuran (d), sudut sorot pada pucuk tertinggi (Ɵ) dan tinggi mata observer (H0). Pengukuran sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan busur derajat atau dengan clinometer. Saat ini, aplikasi busur derajat digital (protractor) berbasis Android/iOS telah banyak tersedia gratis untuk melakukan pengukuran sudut yang dapat diaplikasikan untuk pengukuran tinggi tegakan. Jika waktu yang tersedia cukup banyak, maka pengukuran tinggi dilakukan pada setiap tegakan dengan akurasi yang sangat tinggi. Namun, pengukuran ketinggian untuk analisis kesehatan komunitas mangrove dapat dilakukan pada tegakan-tegakan terpilih yang menyusun tinggi maksimal dari komunitas di dalam plot.

H0

H1

Ɵ

d

Salah satu prinsip dan teknik pengambilan data untuk

Gambar 47.

estimasi tinggi tegakan pohon dalam komunitas dimana H = H0 + H1 dan H1 = d x tan Ɵ

Data pendukung lainnya juga dicatat dalam pengambilan data, yaitu 7.

persentase tutupan sampah dan jumlah tebangan. Sampah plastik/anorganik merupakan salah satu ancaman yang menutupi lantai hutan sehingga dapat

69

BAB iiI

PENGAMBILAN DATA STRUKTUR KOMUNITAS MANGROVE

menurunkan kemampuan regenerasi dari komunitas dalam area tersebut. Estimasi penutupan sampah plastik dilakukan dalam seluruh plot dengan lima kategori, yaitu: 0% (tidak ada tutupan sampah); 1-25% (ada sedikit tutupan sampah atau jumlahnya jarang); 25-50% (sampah menutupi hampir di sebagian substrat); 50-75% (penutupan sampah lebih banyak dibandingkan substrat; dan 75-100% (sampah menutupi hampir bahkan seluruh substrat). Data tebangan, diperoleh dengan melakukan pencatatan jumlah bekas tebangan pohon dan sapling yang ditebang dalam satu area pengukuran.

DAFTAR PUSTAKA

Ashton, E.C. & Macintosh, D.J., 2002. Preliminary assessment of the plant diversity and community ecology of the Sematan mangrove forest, Sarawak, Malaysia. Forest Ecology and Management, 166(1-3), pp.111-129.

Dharmawan, I.W.E. & Pramudji, 2014. Panduan Monitoring Status Ekosistem Mangrove di Indonesia. PT. Sarana Komunikasi Utama. Jakarta. 47pp Dharmawan, I.W.E. & Pramudji. 2017. Panduan Pemantauan Komunitas

Mangrove (Edisi 2). PT. Media Sains Nasional. 70pp

English, S., Wilkinson, C. & Baker, V. 1997 Survey Manual for Tropical Marine Resources. ASEAN-Australian Marine Science Project: Living Coastal Resources by the Australian Institute of Marine Science, Townsville, Australia, 390 pp.

Giesen, W., Wulffraat, S., Zieren, M. & Scholten, L. 2006. Mangrove Guidebook for Southeast Asia. Bangkok: FAO and Wetlands International, 769pp. Joshi, H.G. & Ghose, M., 2014. Community structure, species diversity, and

aboveground biomass of the Sundarbans mangrove swamps. Tropical Ecology, 55(3), pp.283-303.

Noor, Y.R., M. Khazali & I.N.N. Suryadiputra. 1999. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Bogor: PHKA/Wi-IP. 227pp

Paletto, A. & Tosi, V., 2009. Forest canopy cover and canopy closure: comparison of assessment techniques. European Journal of Forest Research, 128(3), pp.265-272.

Tomlinson, P.B. 1986. The Botany of mangroves. Cambridge University Press, Cambridge, U.K. 413 pp.

Lampiran 1. Contoh Data Sheet Pengambilan Data Per Plot Waktu : 25/8/2020; 08.00 WIT GPS : 121

Lokasi : Pulau Owi, Biak Lintang : 136.219345°

Strata : III Bujur : - 1.245401°

Plot No : 12 Substrat : Pasir Rubble

LINGKAR BATANG SAPLING DAN POHON

Jenis GBH (cm) Jenis GBH (cm) SA 124 RS 11 SA 112 RS 21 SA 12 RS 18 RS 16 RS 23 SA 16 SA 151 RS 18 RM 22 SA 34 RS 15 SA 42 RS 16 SEEDLING TINGGI

Jenis Jumlah Sudut Jarak (m)

SA 3 50.1 10 RS 12 49.7 10 45.5 10 SAMPAH TEBANGAN 46 10 25% 5 51.2 10 553 10 48.2 10 47,9 10

BAB IV

ANALISIS DATA & INTEPRETASI HASIL

Dokumen terkait