• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYERBUK PADA LAHAN PERTANIAN

5) Penganekaragaman tumbuhan :

Berbagai mekanisme penyedianan tanaman dalam ekologi penyerbuka telah dikembangkan, tetapi prinsip dasarnya adalah tersedianya keragaman tumbuhan berbunga yang akan menarik berbagai spesies serangga penyerbuk karena perbedaan atraksi dari tumbuhan terhadap serangga yang berbeda (pelengkap daya tarik ) dan juga karena perbedaan jumlah dan mutu sumber daya yang tersedia pada bunga ( pelengkap sumber daya) Pada petak dengan keragaman tanaman yang berlimpah, kemungkinan ditemukan banyak serangga penyerbuk karena tumbuhan berbunga yang ada akan sebagai tempat perlindungan bagi serangga penyerbuk yang terusir dari petak yang kaya bunga dengan kandungan sumber daya yang tinggi (Chmuraet al., 2012). Sehingga bunga tanaman yang kurang menarik serangga juga memberi keuntungan bagi serngga penyerbuk tertentu. Demikia juga halnya petak dengan banyak bunga dapat meningkatkan kunjungan serangga penyerbuk karena petak dengan bunga yang berlimpah akan menarik kedatangan serangga penyerbuk dibanding petak yang miskin bunga. Oleh karena itu, spesies tumbuhan yang berbunga pada berbagai petak akan

Imam Widhiono

menghambat terjadinya kerusakan sistem penyerbukan oleh aktivitas manusia melalui layanan atraksi terhadap berbagai serangga penyerbuk yang pada akhienya akan menghambat terjadinya kepunahan serangga penyerbuk.

Keanekaragaman tanaman adalah hal yang sangat penting dalam merancang pengkayaan habitat untuk serangga penyerbuk . karena bunga harus tersedia sepanjang musim atau setidak2nya pada saat habitat yang berdekatan membutuhkan serangga penyerbuk tidak tersedia bunga sebagai sumber pakan. Oleh karena itu sangat penting dilakukan untuk memasukan juga pertimbangan terhadap warna, bentuk, dan ukuran bunga, ukuran tanaman serta pola pertumbuhan untuk menambah keragaman tumbuhan agar menyediakan keragaman serangga pemyerbuk yang ada. (Thompson, 2001)

Ketertarikan serangga penyerbuk terhadap bunga tanaman dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain ukuran bunga, warna bunga dan jumlah bunga (Asikainen dan Mutikainen, 2005), bunga tersusun sebagai organ sexual tanaman, pada tanaman yang penyerbukannya dilakukan dengan bantuan serangga, bunga dikelilingi oleh corolla yang warna, bentuk dan susunanya berbeda antar species, yang ditujukan untuk menarik serangga penyerbuk (Menzelet al., 2009). Selain itu juga dipengaruhi oleh ketersediaan nektar dan tepung sari serta kondisi bunga untuk serangga penyerbuk (Winfreeet al., 2008). Ketersediaan tepung sari dan nektar merupakan daya tarik yang sangat penting karena pada dasarnya serangga mengunjungi bunga untuk mendapatkan sumber pakan. (Faheem et al., 2004). Bunga menyediakan pakan bagi serangga berupa tepung sari dan nektar dan berada dekat dengan organ sexual. Serangga penyerbuk beradaptasi terhadap sumber pakan pada bunga melalui evolusi dan pengalaman sepanjang hidupnya. Salah satu yang berkembang dengan baik adalah kemampuan serangga mengenal warna bunga sehingga mampu

Imam Widhiono

dan mempengaruhi perilaku secara umum dari serangga penyerbuk. Diantara faktor-faktor tersebut yang pertama kali menentukan kunjungan serangga penyerbuk pada bunga adalah warna bunga (Anzel dan Shmida, 1993).

Tingkat kunjungan serangga penyerbuk pada bunga sangat menentukan keberhasilan produksi buah pada tanaman pertanian, seperti pada kacang panjang (Vigna sinencis) (Kingha et al., 2012), buncis (Phaseolus vulgaris) ( Kwapong et al., 2013), Tomat (Solanum

lycopersicum) (Vegara dan Buendia, 2012), cabai (Capsium annuum )

(Winfree et al., 2008), mentimun (Cucumis sativus) (Dos Santos, et al., 2008), waluh (Cucurbita pepo) (Nicodemo et al., 2009) dan Strowberi ( Fragaria x annanasa) (Roselino et al., 2009), dan kedelai (Glycine

max) (Chiari et al., 2005).Tanaman-tanaman tersebut mempunyai

tipe dan warna bunga yang berbeda-beda. Tanaman kacang panjang memiliki bunga berwarna ungu, buncis memiliki bunga berwarna ungu, tanaman tomat Warna bunga juga perlu menjadi bahan pertimbangan, sebagian besar lebah liar menyukai bunga berwarna ungu, violet, kuning , putih dan biru. Kupu-kupu juga mengunjungi berbagai warna bunga termasuk bunga berwarna merah, sedangkan serangga penyerbuk dari Diptera lebih menyukai bunga berwarna putih dan kuning. Sehingga dengan menyediakan berbagai macam bunga, maka akan didapatkan ketersediaan bunga sepanjang musim yang akan dikunjungi berbagai macam serangga penyerbuk. Hasil peneltian Widhiono dkk. (2014) menunjukan bahwa Preferensi lebah terhadap warna bunga di Hutan Pendidikan Konservasi Gunung Tugel Banyumas yaitu pada bunga berwarna ungu dilihat dari frekuensi kunjungannya sebanyak 56 individu (44%) sedangkan keragaman lebah yang paling tinggi terdapat pada bunga berwarna kuning ditunjukan dengan banyaknya jumlah spesies yang berkunjung yaitu 4 spesies lebah sebanyak 45 individu (37%).

Sebagian besar lebah liar bersifat generalis, yaitu mengunjungi berbagai macam bunga sepanjang hidupnya, sebagian kecil , termasuk serangga yang sangat penting sebagai peyerbuk, bersifat spesialis yaitu hanya mengunjungi satu familia atau bahkan hanya satu genus tanaman.

Imam Widhiono

Komposisi komunitas serangga penyerbuk dan pola kunjungan juga bergantung pada karakteristik bunga yang menguntungkan seperti struktur bunga (Fontaine et al., 2006), misalnya lalat syrpidae dan lebah solitair tidak mampu mengambil nektar pada type bunga yang nektarnya tersembunyi sedangkan serangga penyerbuk yang mempunyai proboscis yang panjang tidak menyukai bunga dengan nektar yang terbuka. Bunga dengan warna kuning dan putih lebih menarik serangga penyerbuk dari ordo Diptera diabnding Hymenoptera, karena hymenoptera lebih menyukai bunga berwarna biru dan merah (Sutherland et al., 1999). Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor kunci dalam penguatan fasilitasi dan hubungan kompetitif antara tumbuhan dengan serangga penyerbuk adalah tersedianya berbagai spesie tumbuhan berbunga pada petak habitat. Pengkayaan habitat untuk penyerbuk liar umumnya dilakukan melalui peningkatan kelimpahan dan keragaman tumbuhan yang di persiapkan untuk mencukupi kebutuhan sumber daya pada waktu musim munculnya serangga penyerbuk. (Vaughan et al., 2007 dan Menz et al., 2011).

Hasil pengamatan serangga penyerbuk pada berbagai tanaman pertanian di lereng utara Gunung Slamet ditemukan 1106 individu yang terdiri atas 17 species yang berasal dari 7 familia dari 3 Ordo yaitu Diptera, Coleoptera dan Hymenoptera . Ordo Diptera terdiri atas 1familia yaitu Dolichopodidae,spesies Chrysosoma leucopogon, Ordo Coleoptera, terdiri atas 1familia yaitu Chrysomelidae spesies

Crysolina polita. Ordo Hymenoptera yang terdiri atas 6 familia dan

15 spesies yaitu dari familia Apidae ( Apis cerana, Trigona sp,

Amegilla cingulata,A. zonata, Nomia sp., Ceratina sp., Philanthus polites, ) familia Meghacilidae (Meghacile sp). dari familia Vespidae

(Polytes fuscata, Delta campineforme, Ropalidia romandi dan R.

fasciata ) dari familia Collectidae (Hylaeus modestus) dan dari familia

Imam Widhiono

Dokumen terkait