• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengangkatan Dalam Jabatan PNS

Dalam dokumen MANAJEMEN KEPEGAWAIAN NEGARA12 (Halaman 31-36)

BAB III MANAJEMEN KEPEGAWAIAN NEGARA

E. Pengangkatan Dalam Jabatan PNS

Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam satuan organisasi negara. Jabatan dalam lingkungan birokrasi pemerintah adalah disebut sebagai jabatan karier, yang hanya dapat diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil atau Pegawai Negeri yang setelah beralih status sebagai Pegawai Negeri Sipil. Pengertian Jabatan dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu struktural dan fungsional.

1. Jabatan Struktural.

Jabatan struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi negara. Pengangkatan, dalam jabatan Pegawai Negeri Sipil dilakukan dalam pola Pembinaan sesuai dengan pola karier organisasi yang menggambarkan alur pengembangan karier yang menunjukkan katerkaitan dan keserasian antara jabatan, pangkat, pendidikan dan pelatihan, kompetensi serta masa jabatan seseorang Pegawai Negeri Sipil sejak pengangkatan pertama dalam jabatan tertentu sampai dengan pensiun.

Di dalam rangka menciptakan sosok Pegawai Negeri Sipil yang profesional dan memiliki keunggulan kompetitif serta memegang teguh etika birokrasi dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat, ketentuan pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 jo Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 dan ketentuan pelaksanaannya ditetapkan dengan Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2001.

a. Pengangkatan.

Untuk mencapai obyektivitas dan keadilan dalam pengangkatan dari dan dalam jabatan struktural, dilakukan dengan penerapan nilai-nilai impersonal, keterbukaan dan penetapan persyaratan jabatan yang terukur. Disamping itu harus memperhatikan faktor senioritas dalam kepangkatan, usia, pendidikan dan pelatihan jabatan yang sudah diikuti, pengalaman yang dimiliki dan sebagainya. Dalam PP Nomor Nomor 13 Tahun 2002 disebutkan syarat pengangkatan dalam jabatan struktural adalah: 1) Serendah-rendahnya menduduki pangkat 1 (satu)

tingkat di bawah jenjang pangkat yang ditentukan; 2) Memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan yang

ditentukan;

3) Semua unsur penilaian prestasi kerja sekurang- kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; 4) Memiliki kompetensi jabatan yang diperlukan; dan 5) Sehat jasmani dan rohani.

Struktur eselon tertinggi sampai eselon yang terendah dan jenjang pangkat, golongan ruang untuk setiap eselon jabatan Pegawai Negeri Sipil adalah sebagai berikut:

Jenjang Pangkat, Golongan/Ruang Terendah Tertinggi No. Eselon

Pangkat Gol/Ruang Pangkat Gol/Ruang

1. Ia Pembina Utama Madya IV/d Pembina Utama IV/e 2. Ib Pembina Utama Muda IV/c Pembina Utama IV/e 3. IIa Pembina Utama Muda I\//c Pembina Utama Madya IV/d 4. IIb Pembina Tingkat I IV/b Pembina Utama Muda IV/c

5. IIIa Pembina IV/a Pembina

Tingkat I

IV/b

6. IIIb Penata

Tingkat I

III/d Pembina IV/a

7. IVa Penata III/c Penata

Tingkat I

III/d

8. IVb Penata Muda

Tingkat I

III/b Penata III/c

9. Va Penata Muda III/a Penata

Muda Tk. I

III/b

b. Perpindahan

Di dalam rangka untuk memperluas pengalaman dan kemampuan serta untuk kepentingan dinas dan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, diselenggarakan perpindahan tugas dan atau perpindahan

wilayah kerja, yang secara normal dapat dilakukan dalam waktu antara 2 (dua) sampai dengan 5 (lima) tahun. Perpindahan tugas dan atau wilayah kerja dimungkinkan untuk jabatan eselon III ke atas, yaitu perpindahan antar Kabupaten atau Kota, perpindahan dari Kabupaten/Kota ke Provinsi atau sebaliknya, perpindahan dari Kabupaten/Kota/Provinsi ke Instansi Pusat atau sebaliknya serta perpindahan antar instansi.

c. Pemberhentian dari Jabatan Struktural

Pegawai Negeri Sipil dapat diberhentikan dari jabatan struktural apabila:

1) Mengundurkan diri dari jabatan yang didudukinya; 2) Mencapai batas usia pensiun;

3) Diberhentikan sebagai Pegawai Negeri Sipil;

4) Diangkat dalam jabatan struktural lain atau jabatan fungsional;

5) Cuti diluar tanggungan negara, kecuali cuti diluar tanggungan negara karena persalinan;

6) Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan; 7) Adanya perampingan organisasi pemerintah;

8) Tidak memenuhi persyaratan kesehatan jasmani dan rohani; atau

9) Hal-hal lain yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Di dalam rangka untuk menjamin kualitas dan obyektivitas dalam pengangkatan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dalam dari jabatan struktural eselon I pada instansi pusat ditetapkan oleh Presiden atas usul pimpinan instansi setelah mendapat pertimbangan tertulis dari Komisi Kepegawaian Negara cq. Tim Penilai Akhir yang dibentuk dengan Keputusan Presiden Nomor 104 Tahun 2001 Tanggal 14 September 2001.

Untuk jabatan struktural eselon II ke bawah setiap instansi di bentuk Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) yang terdiri dari:

1) Baperjakat Instansi Pusat;

2) Baperjakat Instansi Daerah Provinsi; 3) Baperjakat Instansi Daerah Kabupaten/Kota.

Tugas pokok Baperjakat adalah memberikan pertimbangan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian dalam pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan struktural eselon II ke bawah. Disamping itu juga memberikan pertimbangan dalam pemberian kenaikkan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural, menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya, menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi negara dan pertimbangan perpanjangan usia pensiun bagi Pegawai

Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural eselon I dan eselon II.

2. Jabatan Fungsional.

Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang di dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilannya tertentu serta sifat mandiri.

Di dalam rangka pengembangan pembinaan karier Pegawai Negeri Sipil terutama untuk meningkatkan mutu pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan secara profesionalisme, ketentuan pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan fungsional diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994, dan Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999.

a. Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional

Pengangkatan dalam jabatan fungsional dikelompokkan kedalam jabatan fungsional keahlian dan jabatan fungsional keterampilan, yang dihimpun kedalam rumpun jabatan yaitu himpunan jabatan fungsional yang mempunyai tugas dan fungsi yang berkaitan satu sama lainnya. Rumpun jabatan fungsional ditetapkan oleh Presiden atas usul Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.

Penetapan jabatan fungsional dan angka kreditnya

dilakukan oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara atas usul Pimpinan Instansi, setelah mendapat pertimbangan teknis dari Kepala Badan Kepegawaian Negara, dengan mengacu rumpun jabatan yang telah ditetapkan. Angka kredit jabatan fungsional adalah satuan nilai butir-butir kegiatan yang harus dilaksanakan oleh pejabat fungsional di dalam rangka pembinaan karier dan penetapan kepangkatannya. b. Dasar Penetapan Jabatan Fungsional

Suatu jabatan ditetapkan menjadi jabatan fungsional apabila memiliki dan memenuhi kriteria berikut, yaitu: 1) Memiliki metodologi, teknik analisis, teknik dan

prosedur kerja yang didasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan dan atau pelatihan teknis tertentu dengan sertifikasi.

2) Memiliki etika profesi yang ditetapkan oleh organisasi profesi.

3) Dapat disusun dalam suatu jenjang jabatan ber- dasarkan:

a) Tingkat keahlian bagi jabatan fungsional keahlian;

b) Tingkat keterampilan bagi jabatan fungsional keterampilan;

c) Pelaksanaan tugas yang bersifat mandiri;

dan fungsi organisasi. c. Pembinaan Jabatan Fungsional

Pembinaan jabatan fungsional dilakukan oleh Instansi Pembina jabatan fungsional yang ditetapkan oleh Presiden. Penilaian prestasi kerja jabatan fungsional dilakukan melalui penetapan angka kredit oleh pejabat yang berwenang setelah mendapat pertimbangan dari Tim Penilai yang dibentuk oleh Instansi Pembina atau Instansi Pengguna.

Perpindahan Pegawai Negeri Sipil antar jabatan fungsional atau jabatan fungsional dengan jabatan struktural dimungkinkan sepanjang memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk masing-masing jabatan.

d. Pemberhentian dari Jabatan Fungsional. 1) Pembebasan sementara

a) Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan fungsional, dibebaskan dari jabatannya apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak menduduki pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikkan pangkat;

b) Dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis hukuman disiplin penurunan

pangkat;

c) Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;

d) Ditugaskan secara penuh di luar jabatan fungsional;

e) Menjalani cuti diluar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan ke empat dan seterusnya; atau

f) Menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.

Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan sementara dari jabatan fungsional, dapat diangkat kembali dengan menggunakan angka kredit terakhir yang dimilikinya.

2) Pemberhentian dari jabatan fungsional.

a) Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak pembebasan sementara dari jabatan fungsional, yang bersangkutan tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikkan pangkat setingkat lebih tinggi.

b) Dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin berat dan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, kecuali hukuman disiplin berat berupa penurunan pangkat.

Dalam dokumen MANAJEMEN KEPEGAWAIAN NEGARA12 (Halaman 31-36)

Dokumen terkait