• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGANTAR TATA

Dalam dokumen BAB I - PIH PTHI PPT (Halaman 32-93)

HUKUM

BAB I

TATA HUKUM INDONESIA A.Pengertian Tata hukum Indonesia

Pengantar tata hukum indonesia menyelidiki atau mempelajari hukum yang sekarang sedang berlaku di Indoensia dengan perkataan lain objek pengantar tata hukum indonesia adalah hukum positif indonesia.Sedangkan pengantar ilmu hukum menyelidiki hukum tidak terbatas pada hukum yang sedang berlaku sekarang di Indoensia saja melainkan juga hukum yang berlaku di tempat di negara lain serta pada waktu kapan saja.Dengan demikian penyelidikannya tidak tebatas pada ius constitutum saja melainkan juga menyelidiki ius constituiending.Tata hukum itu menata,menyusun,mengatur tata tretib kehidupan bermasyarkat.Tata hukum indonesia dengan sendirinya ditetapkan oleh masyarakt hukum indonesia.Oleh karena itu Tata hukum indonesia adanya sejak proklamasi indonesia yaitu tanggal 17 agustus 1945.Sebab proklamasi itulah berarti:

1.Negara RI dibentuk oleh bangsa indonesia

2.Sejak saat itu bangsa indonesia telah mengambil keputusn menentukan dan melaksanakan hukumnya sendiri yaitu hukum bangsa indonesia dengan tata hukum yag baru tata hukum indonesia.

B.Sejarah Tata Hukum Indonesia

Adanya tata hukum indonesia sejak saat adanya negara indonesia yaitu pada tanggal 17 agustus 1945.Dengan adanya proklamasi berarti bahwa sejak saat itu bangsa indonesia telah mengambil keputusan untuk menentukan dan melaksakan hukumnya sendiri yaitu hukum bangsa indoneia dan tata hukumnya yang baru yaitu tata hukum indonesia.Dengan kata lain dapat dikemukakan bahwa tata hukum indonesia berpokok pangkal kepada proklamasi itu.

Banyak ketentuan-ketentuan masih perlu diselenggarakan lebih lanjut dalam berbagai Undang-undang organik.Namun sampai saat ini belum banyak undang—undang organik .sehingga untuk mengisi kekosongan hukum.Meskipun demikian tidak dapat dikatakan bahwa tata hukum indonesia merupakan kelanjutan dari tata hukum hindia belanda.Sebab peraturan-peraturan yang diperlukan bersifat sementara saja.Selama belum diganti dengan yang baru,dan sekedar tidak bertentangan dengan jiwa UUD 1945.

C.Keadaan Tata Hukum Indonesia

Data tata hukum ialah untuk mempertahankan,memelihara,dan melaksanakan tata tertib di kalangan anggota –anggota masyarakat dalam negara itu dengan peraturan-peraturan yang diadakan oleh negara atau bagian-bagiannya.Peraturan hukum tertulis yang berlaku di indonesia sebagian besarnya telah dikodifikasikan dan disebut hukum kodifikasi.

1. Asas Konkordasi (Asas keselarasan)

Hukum kodifikasi yang sekarang berlaku di indoensia adalah selaras dengan hukum kodifikasi yang berlaku di negeri belanda.Keselarasan kodifikasi tersebut disebabkan berlakunya asas konkordansi.Hukum yang berlaku bagi orang-orang belanda di Indonesia harus dipersamakan dengan hukum yang berlaku di negeri Belanda.

2. Keadaan Hukum Kodifikasi di Indonesia

Walaupun konkordasi dengan hukum kodifikasi yang terdapta di negeri Belanda,namun tidaklah sama dalam kesatuan berlakunya bagi seluruh golongan penduduk. Sampai sekarang keadaan itu (dualisme)masih belum dapat dihindarkan.Adapaun sebabnya ialah karena negara Republik Indonesia sendiri belum mengatakan hukum kodifikasi yang baru.Untuk menghindari kekosongan dalam hukum,maka negara kita mengadakan peraturan-peraturan peralihan dalam beberapa Undang-Undang Dasar yang telah dan sedang berlaku.

3. Kesatuan Berlakunya Hukum Pidana

KUHP di Indonesia yang dikodifikasi pada tahun 1918 adalah satu-satunya hukum kodifikasi yang berlaku umum untuk semua golongan penduduk yang berada dalam daerah Indonesia yang dilakukan sesuatu perbuatan yang dapat dihukum

4. Pluralisme dalam Hukum Perdata di Indonesia

Kalau hukum perdata di Indonesia sebagai hukum kodifikasi telah diadakan unifikasi,maka sebaliknya hukum perdata di Idonesia masih berbhinneka yaitu beraneka warna. Di Indonesia berlaku bermacam-macam hukum perdata.Ketidakseragaman dalam hukum perdata ini,disebabkan banyaknya macam golongan penduduk di Indonesia yang masing-masing golongan mempunyai kebutuhan hukum perdata yang berbeda-beda pula.

SOAL

1.Apa yang dimaksud dengan asas konkordasi…. a.Asas keselarasan

b.Aneka warna hukum c.Unifikasi hukum

d.Kodifikasi hukum e.Hukum pidana

BAB II

ASAS-ASAS POKOK DAN KERANGKA DASAR DARI PADA HUKUM YANG BERLAKU DI INDONESIA

A.Proklamasi Kemerdekaan Inodnesia

Pada tanggal 6 Agustus 1945 jatuhlah bom atom Amerika Serikat di kota Hiroshima.Pada tanggal 7 Agustus 1945 Jenderal Terauchi mengeluarkan penyataan bahwa Indonesia di kemudian hari akan diberi kemerdekaan.Pada tanggal 15 Agustus 1945 meneyerahlah Jepang tanpa syarat kepada sekutu .Lenyaplah janji kemerdekaan dari Jenderal Terauchi.Berhubungan dengan kekalahan itu maka jam 10.00 pagi hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945 di depan gedung jalan proklamasi 56 Jakarta.Proklamasi kemerdekaan Bangsa dan Tanah Air Indonesia diumumkan kepada dunia.Indonesia merdeka mengantarkan rakyat dan bangsa Indonesia ke “Jembatan Emas Kemerdekaan “.

B.Arti Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 adalah sumber hukum bagi pembentukan negara kesatuan republik indonesia.Namun negara yang diproklamasikan itu bukanlah merupakan tujuan semata-mata melainkan hanyalah alat uuntuk mencapai cita-cita bangsa dan tujuan negara yaitu membentuk masyarakat adil makmur berdasarkan pancasila.

Arti dari proklamasi ialah :

1. Lahirnya negara kesatuan republik indoensia

2. Puncak perjuangan pergerakan kemerdekaan setelah berjuang berpuluh-puluh tahun sejak 20 Mei 1908

3. Titik tolak daripada pelaksaan amanat penderitaan rakyat.

Semenjak proklamasi kemerdekaan itu sejarah bangsa Indonesia adalah sejarah daripada suatu bangsa yang merdeka dan bernegara ,sejarah bangsa Indonesia menyusun pemerintahannya.Bagi bangsa Indonesia sejarah pemerintahannya telah mulai sejak berlakunya UUD yang ditetapkan tanggal 18 Agustus 1945.

C.Lahirnya Pemerintahan Indonesia

Pada tanggal 29 April 1945 Pemerintahan Jepang di Jakarta membentuk suatu badan yang diberi nama BPUPKI.Badan ini beranggotakan 62 orang dan diketuai oleh Dr.Radjiman Wedyodiningrat.Tetapi badan ini langsung membicarakan dasar-dasar negara Indonesia merdeka dan merencanakan UUD Indonesia. BPUPKI mengadakan sidang dua kali yaitu tanggal 29 Mei -1 Juni 1945 dan tanggal 10-16 Juli 1945.BPUPKI membentuk suatu panitia perumus,suatu panitia kecil untuk merumuskan hasil-hasi perundingan bada itu.Panitia itu pada tanggal 22 Juni 1945 berhasil menyusun rencana pembukaan UUD 1945.BPUPKI telah pula berhasil menyusun sebuah ranacanagn UUD pada tanggal 16 Juli 1945 .BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan PPKI pada tanggal 9 Agustus 1945.PPKI beranggotakan 21 orang kemudian setelah jepang menyerah kepada sekutu PPKI ditambah anggotanya 6 orang sehingga menjadi 27 orang dan dijadikan sebuah panitia nasional.Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang dan menetapkan :

1.Pembukaan UUD 1945 2.UUD 1945

3.Memilih Ir.soekarno sebagai presiden dan Drs.moh.hatta sebagai wakil presiden Indonesia

4.Pekerjaan presiden untuk semenetara waktu dibantu oleh sebuah komite nasional

Pada tanggal 19 Agustus 1945 menetapkan: 1.Pembentukan 12 departemen pemerinatahan

2.Pembagian wilayah Indonesia dalam 8 provinsi dan tiap provinsi dibagi ke dalam karesidenan-karesidenan.

Dengan terpilihnya presiden dan wakil presiden atas dasar UUD 1945 itu maka secara formil sempurnalah negara RI.Syarat adanya negara:

1.Rakyat negara indonesia yaitu bangsa Indoenesia

2.Wilayah negara indonesia yaitu tanah air indonesia yang dahulu dinamakan Hindia Belanda

3.Pemerintahan negara indonesia telah ada semenjak terpilihnya presiden dan wakil presiden atas dasar UUD 1945 sebagai pucuk pimpinan pemerintahan dalam negara.

4.Tujuan negara ialah mewujudkan masyarakat indonesia yang adil dan makmur berdasarkan pancasila

5.Bentuk negara indonesia menurut pasal 1 ayat 1 UUD 1945 ialah negara kesatuan.

Pengakuan terhadap negara indonesia mula-mula datang dari inggris pada tanggal 31 Maret 1947 kemudian disusul oleh berpuluh-puluh negara itu.PPKI telah menetapkan UUD 1945 pada tanggal 18 agustus 1945 yaitu konstitusi RI yang terdiri dari:

1.Pembukaan meliputi 4 alinea

2.Batang tubuh /isi UUD 1945 meliputi 16 bab 37 pasal,4 pasal aturan peralihan dan 2 pasal aturan tambahan.

3.Penjelasan resmi UUD 1945

Pembukaan UUD 1945 terdiri atas empat alinea dan mengandung pokok-pokok pikiran yang terpenting ialah:

1.Negara Indonsia haruslah suatu negara yang berdasarkan aliran pengertian negara kesatuan

2.Dasar negara indonesia yang terkenal dengan pancasila

UUD 1945 seluruhnya terdiri dari 37 pasal ,4 pasal aturan peralihan dan 2 ayat aturan tambahan beserta penjelasan dari UUD 1945.

SOAL

1.Dibawah ini anggota panitia sembilan kecuali.. a.Ir.soekarno

b.Haji agus salim c.Mr.A.A.Maramis d.Muh.Yamin

e.Sultan syahrir

2.PPKI terbentuk pada tanggal….. a.17 agustus 1945

b.9 agutus 1945 c.15 agustus 1945 d.16 juli 1945

e.29 mei 1945

3.PPKI diketuai oleh … a.Drs.Moh.hatta

b.Ir.Soekarno c.M.Yamin

d.Ki hajar dewantara e.Haji agus salim

BAB III

TIGA ARTI ADMINISTRASI NEGARA A.Tiga Arti Administrasi

1. Sebagai aparatur negara,mengatur pemerintah,atau sebagai institusi politik artinya meliputi organ yang berada di bawah pemerintah,mulai dar presiden,mentri,gubernur,bupati

2. Sebagai fungsi atau sebagai aktivitas yaitu sebagai kegiatan pemerintahan artinya sebagai kegaiatan mengurus kepentingan negara.

3. Sebagai proses teknis penyelenaggraan UU,artinya meliputi segala tindakan apaartur negara dalam menyelenggarakan UU.

Pentingnya hukum administrasi negara sehingga Prof.MR.Cornelis van Vollenhoven tahun 1919 menulis dalam bukunya “Badan-badan pemerintahan tanpa peraturan hukum tata negaradapat diibaratkan sebagai seekor burung yang lumpuh sayapnya oleh karena organ-organ tersebut dapat melakukan wewenang seenaknya saja”.

Pembagian hukum adminstrasi negara menurut Van Vollenhoven .Beliau membagi hukum administrasi negara ke dalam :

1.Regelaarsrecht=the law of the legistative process=hukum perundang-undangan

2.Bestuursrecht=the law of government=hukum tata pemerintahan

3.Justitierecht =the law of the administration of justice=hukum acaar peradilan

4.Politierecht=the law of the administration of security=hukum kepolisian. Prof.Dr.J.R.Stelli juga mengemukakan bahwa ada tiga paham yaitu :

1.Hukum administrasi negaar adalah lebih luas dari pada hukum tata negara(menurut paham van vollenhoven)

2.Hukum administrasi negara adalah identik dengan hukum tata pemerintahan (menurut paham Prof.Mr.J.H.P.M Van Der)

Administrasi dalam arti sempit yaitu tata usaha.Administrasi dalam arti luas ditinjau dari tiga sudut yaitu :

1.Administrasi sebagai proses dalam masyarakat 2.Administrasi sebagai suatu jenis kegiatan manusia

3.Administrasi sebagai kelompok orang yang seacara bersama-sama sedang menggerakkan kegiatan-kegiatan.

3.Hukum administrasi negara adalah lebih sempit daripada hukum tata pemerintahan (menurut paham Mr.Dr.H.J.Romeijn dan Prof.Dr.Gia Van Poelje).

B.Asas-asas Hukum Pajak

Pajak ialah iuran kepada negara yang terhutang oleh yang wajib membayarnya berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapat prestasi.Hak guna pajak itu ialah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum sehubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarkan pemerinatahan dan kesejahteraan rakyat.Pajak dibagi dalam beberapa golongan yaitu :

1.Pajak Langsung

Ialah pajak-pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan tidak dilimpahkan kepada orang lain,misalnya pajak seorang pengusaha dibayarkannya dari bagian pendapatan atau labanya sendiri.Contoh pajak langsung :pajak pendapatan,pajak pendapatan gaji dan upah,pajak kekayaan,pajak perseroan,pajak deviden,dan pajak rumah tangga.

2.Pajak tidak langsung

Ialah pajak-pajak yang pada akhirnya dapat menaikkan harga karena lahirnya ditanggung oleh pembeli dan pajak tersebut baru terhitung jika terjadi hal-hal yang menyebabkan terhutang pajak.contoh:pajak penjualan,pajak pembangunan,bea materai,bea warisan dan bea balik nama.

Selain itu pajak dapat digolongkan ke dalam: 1.Pajak lokal/daerah

2.Pajak daerah ialah pajak yang dipungut oleh daerah-daerah swantantra seperti propinsi,kabupaten dan kota praja untuk pembiayaan rumah tangga daerah masing-masing.

3.Pajak negara/pusat ialah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat. C.Pengertian Hukum Pajak

1.Arti hukum pajak

Pajak itu dibedakan berdasarkan UU/Peraturan artinya berdasarkan hukum.Jadi pajak itu tidak boleh dipungut/dikenakan secara sewenang-wenang.Yang dimaksud dengan hukum pajak ialah himpunan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara pemerintah dan wajib-wajib pajak antara lain mengatur siapa-siapa dalam hal apa dikenakan pajak,timbulnya kewajiban pajak,cara pemungutannya,cara penagihannya.

2.Syarat-syarat dalam penyusunan peraturan perpajakan. 1.Keadilan

2.Syarat ekonomi 3.Syarat keuangan

4.Syarat praktik pelaksanannya. 3.Timbulnya kewajiban pajak

a.Kewajiban pajak subjektif ialah kewajiban pajak yang melihat kepada orangnya.

2.Kewajiban pajak objektif ialah kewajiban pajak yang melihat pada hal-hal yang dapat dikenakan pajak.

4.Kewajiban memasukkan surat pemberitahuan (SPT) 1.Mengisi SPT pajak menurut keadaan sebenarnya 2.Menandatangani sendiri SPT

3.Mengembalikan SPT pajak tersebut kepada inspeksi yang bersangkutan dalam jangka waktu yang ditentukan oleh inspeksi pajak

5.Kewajiban memberikan keterangan

6.Kewajiban memperlihatkan buku-buku dan bukti-bukti pembukuan 7.Hak-hak yang dipunyai wajib pajak

a.Mengajukan permintaan untuk membetulkan.mengurangkan,membebakan ketetapan pajak dalam hal :terdapat kesalahan tulisan kesalahan hitung tarif ataupun terdapat kesalahan-kesalahan menentukan dasar penetapan pajak.

b.Mengajukan keberatan kepada kepala inspeksi pajak/direktur jenderal pajak apabila wajib pajak keberatan terhadapp ketetapan pajak yang harus diajukan dalam waktu tiga bulan setelah tanggal surat ketetapan pajak.

c.Mengajukan banding kepada majelis pertimbangan pajak apabila wajib pajak keberatan atas :

Keputusan yang diambil oleh kepala inspeksi pajak terhadap surat keberatannya

Surat tagihan susulan/kemudian yang dikeluarkan oleh kepala inspeksi pajak.

d. Meminta pengembalian pajak,meminta pemindah bukuan setoran pajak ke setoran pajak lainnya atau setoran tahun berikutnya.

e.Wajib pajak dapat pula mengajukan gugatan perdata maupun pidana ke pengadilan negeri atas dasar perbuatan melanggar hukum.

D.Asas Hukum Perdata

Sejarah hukum perdata di indonesia

1.Kodifikasi hukum perdata Belanda tahun 1830

Sumber pokok hukum perdata ialah kitab UU Hukum Sipil(Burgerlihk Wetboek) disingkat KUHS (BW). Pada tanggal 1 Oktober 1838 Hukum perdata diresmikan dan dikeluarkan :

1.Burgerlijk Wetboek (KUH Sipil)

2.Wetboek Van Koophandel (KUH Dagang)

Berdasarkan asas konkordinas,kodifikasi hukum perdata Belanda menjadi contoh bagi kodifikasi hukum perdata Eropa di indonesia.Kodifikasi ini diumumkan pada tanggal 30 April 1847 dan mulai berlaku pada 1 Mei 1848 di Indonesia.

2.Kodifikasi hukum perdata di Indoensia tahun 1848 adalah hasil panitia kodifikasi yang diketuai oleh Mr.C.J.Scholten Van Oudhaarlem.Maksud kodifikasi waktu itu ialah untuk mengadakan persesuaian antara hukum dan keadaan di Indonesia dengan hukum dan keadaan di negeri Belanda.

SOAL

1.Arti kata bestuursrecht adalah….. a.Hukum perundang-undangan

b.Hukum tata pemerintahan c.Hukum acara peradilan d.Hukum kepolisian

e.Hukum perdata

2.Arti kata privaatrechtlijke rechtpeging adalah… a.Peradilan ketatanegaraan

b.Peradilan perdata c.Peradilan pidana

d.Peradilan administrasi e.Peradilan fungsional

3.Pajak yang harus dipikul sendiri oleh si wajib pajak dan tidak dilimpahkan kepada orang lain disebut …

a.Pajak langsung

b.Pajak tidak langsung c.Pajak negara

d.Pajak lokal e.Pajak daerah

BAB IV

HUKUM PERORANGAN A.Hukum Perorangan

Pembawa hak yaitu segala sesuatu yang mempunyai hak dan kewajiban dan disebut subjek hukum yang terdiri dari:

1.Manusia

2.Badan hukum

Berlakunya seorang manusia sebagai pembawa hak (subjek hukum)ialah mulai saat ia dilahirkan mulai saat ia dilahirkan dan berakhir pada saat ia meninggal dunia.Hal ini diatur dalam KUHS pasal 2 ayat 1 :”Anak yang ada dalam kandungan seorang perempuan dianggap sebagai telah dilahirkan,apabila kepentingan si anak menghendakinya.”Selanjutnya pasal 2 ayat 2 KUHS “apabila ia dilahirkan mati,maka ia dianggap tidak pernah ada. Sebagai negara hukum negara RI mengakui setiap orang sebagai manusia terhadap UU.Disamping manusia sebagai pembawa hak di dalam hukum juga badan-badan /perkumpulan-perkumpulan dipandang sebagai subjek hukum yang dapat memiliki hak-hak dan melakukan perbuatan-perbuatan hukum seperti manusia.Badan-badan/perkumpulan-perkumpulan itu dinamakan Badan Hukum yang berarti orang yang diciptakan oleh hukum.

Suatu perkumpulan dapat dimintakan pengesahan sebagai badan hukum dengan cara:

1.Didirikan dengan akte notaris

2.Didaftarkan di kantor panitia pengadilan negeri setempat

3.Dimintakan pengesahan anggaran dasarnya kepada menteri kehakiman

4.Diumumkan dalam berita negara.

Menurut hukum tiap-tiap orang harus mempunyai tempat tinggal dimana ia harus dicari,tempat tinggal itu disebut domisili.Suatu badan hukum harus mempunyai domisili.Pentingnya domisili ialah dalam hal:

1.Dimana seorang harus menikah

2.Dimana seorang harus dipanggil oleh pengadilan

3.Pengadilan mana yang berwenang terhadap seseorang. B.Hukum Keluarga

1.Kekuasaan orang tua

Setiap anak diwajibkan hormat dan patuh kepada orang tuanya,sebaliknya oran tua wajib memelihara dan memberi bimbingan anak-anaknya yang belum cukup umur sesuai dengan kemampuan masing-masing.Kepada orang tua dibebankan wajib nafkah yaitu kewajiban untuk memelihara dan mendidik anak-anaknya yang telah dewasa wajib memelihara orang tuanya dan keluarganya menurut garis lurus ke atas yang dalam keadaan tidak mampu.

Kekuasaan orang tua berhenti apabila:

1.Anak tersebut telah dewasa (sudah 21 tahun) 2.Perkawinan orang tua putus

3.Kekuasaan orang dipecat oleh hakim 4.Pembebasan dari kekuasaan orang tua 2.Perwakilan

Anak yatim piatu /anak-anak yang belum cukup umur dan tidak dalam kekuasaan orang tua memerlukan pemeliharaan dan bimbingan karena itu harus ditunjuk wali yaitu orang tua/perkumpulan hidup anak-anak tersebut.Perwakilan dapat terjadi karena:

1.Perwakilan orang tua putus baik disebabkan salah seorang meninggal/karena bercerai

2.Kekuasaan orang tua dipecat/dibebaskan.Maka hakim mengangkat orang wali yang disertai wali pengawas yang harus mengawasi pekerjaan wali tersebut.

C.Hukum Perkawinan Indonesia Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1974

I. Asas-asas Perkawinan 1. Tujuan perkawinan

Tujuannya adalah membentuk keluarga yang bahagia dan kekal.untuk itu suami istri perlu membantu dan melengkapi agar masing—masing dapat mengembangkan kepribadiannya membantu dan mencapai kesejahteraan spiritual dan material. 2.Sahnya Perkawinan

Suatu perkawinan sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaan itu dan tiap-tiap perkawinan harus dicatat menurut peraturan perundangan yang berlaku

3.Asas Monogami

UU ini menganut asas monogami hanya apabila dikehendaki oleh yang bersangkutan karena hukum dan agama dari yang bersangkutan mengizinkannya,seorang suami dapat beristri dari seorang ,namun perkawinan seorang suami dengan lebih dari seorang istri,meskipun hal itu dikehendaki oleh pihak-pihak yang bersangkutan hanya dapat dilakuka apabila dipenuhi berbagai persyaratan tertentu dan diputuskan oleh pengadilan.

4.Prinsip Perkawinan

Undang-Undang ini mengandung prinsip bahwa calon suami istri harus telah masak jiwa raganya untuk dapat mewujudkan tujuan perkawinan secara baik tanpa berakhir pada perceraian dan mendapat keturunan yang baik dan sehat.Untuk itu harus dicegah adanya perkawinan antara calon suami istri yang masih dibawah umur.UU menentukan batas umur untuk kawin yaitu laki-laki umur 19 tahun dan wanita umur 16 tahun.

5.Mempersukar Terjadinya Perceraian

Karena tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia kekal dan sejahtera,maka UU ini menganut prinsip untuk mempersukar terjadinya perceraian.Untuk memungkinkan perceraian harus ada alasa-alasan tertentu serta harus dilaksanakan di depan sidang pengadilan

6.Hak dan Kedudukan Istri

Hak dan kedudukan istri adalah seimbang dengan hak dan kedudukan suami baik dalam kehidupan rumah tangga maupun dalam pergaulan masyarakat,sehingga dengan demikian segala sesuatu dalam keluarga dapat dirundingkan dan diputuskan oleh suami istri.

II.Definisi Perkawinan

Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang maha Esa.

III.Syarat untuk Syahnya Perkawinan

Pasal 2 ayat 1 UU perkawinan menetapkan bahwa perkawinan adalah syah apabia dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu.

IV.Asas Monogami dalam Perkawinan

Pada asasnya dalam suatu perkawinan seorang pria hanya boleh mempunyai seorang istri.Seorang wanita hanya boleh mempunyai seorang suami (pasal 3 ayat 1).

V.Setiap keputusan pengadilan agama dikukuhkan oleh pengadilan umum Pengadilan yang bersangkutan dalam memberi putusan selain memeriksa apakah syarat untu dapat beristri lebih dari seorang telah dipenuhi haru mengingat pula apakah ketentuan-ketentuan hukum perkawinan dari calon suami mengizinkan adanya poligami.

Menurut ketentuan pasal 4 ayat 1 UUP,bahwa dalam hal seorang suami akan beristri lebih dari seorang,sebagaimana dalam pasal 3 ayat 2 UU ini,maka ia wajib mengajukan permohonan kepada pengadilan dimaksud hanya memberikan izin kepada seorang suaminya yang akan beristri lebih dari seorang apabila :

1. Istri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai istri

2. Istri mendapat cacat badan/penyakit yang tidak dapat disembuhkan 3. Istri tidak dapat melahirkan keturunan.

Menurut pasal 5 ayat 1 UUP,bahwa untuk dapat mengajukan permohonan kepada pengadilan,harus dipenuhi syarat-syarat :

1.Adanya persetujuan dari istri/suami

2.Adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan-keperluan hidup istri-istri dan anak-anak mereka

3.Adanya jaminan bahwa suami akan berlaku adil terhadap istri-istri dan anak-anak mereka.

VI.Syarat-Syarat Perkawinan (pasal 6-12)

a) Perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua calon mempelai b) Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum mendapat umur

21 tahun harus mendapat izin kedua orang tua

c) Dalam hal salah seorang dari kedua orang tua telah meninggal dunia atau dalam keadaan tidak mampu menyatakan kehendaknya maka izin cukup diperoleh dari orang tua yang mash hidup.

d) Dalam hal kedua orang tua meninggal duniaa /dalam keadaan tidak mampu untuk menyatakan kehendaknya,maka izin diperoleh dari wali,orang yang memelihara .keluarga yang mempunyai hubungan darah dalam garis keturunan lurus ke atas selama mereka masih hidup dan dalam keadaan dapat menyatukan kehendaknya.

e) Ada perbedaan pendapat antara orang-orang yang disebut dalam ayat 2,3,dan 4,salah seorang /lebih diantara mereka tidak menyatakan pendapatnya,maka pengadilan dalam daerah hukum tempat tinggal orang yang akan melangsungkan perkawinan atas permintaan orang

Dalam dokumen BAB I - PIH PTHI PPT (Halaman 32-93)

Dokumen terkait