Investasi Penggantian Aset | 93 Jawab : th 0 Th 1 Th 2 Th 3 Cash Out Flow Cash Flow Cash Flow Cash Flow Mesin Lama - 40.000 40.000 - Mesin Baru (150.000) 80.000 80.000 80.000
• Mesin Baru harus diperhitungkan NPVnya : NPV (6%) = 63.840
• Dicari equivalent NPV Rp 63.840 untuk Cash Flow 3 th DF 6%, 3 th annuity = 2,673
= NPV = 63.840 = Rp 23.883,2
Discount 3th (6%) 2,673
= Rp 23.880,00 • Perbandingan Mesin Lama & Baru:
COF Cash Flow
1 Cash Flow 2 Cash Flow 3 Mesin Lama - 40.000 40.000 - Mesin Baru - 23.880 23.880 23.880 = 71.640
• Kesimpulan : Jika diganti th sekarang rugi, sebab mesin Lama menghasilkan 40.000, sedangkan mesin Baru 23.880. PERHITUNGAN LABA ATAU RUGI PENGGANTIAN
Contoh :
Manajemen merencanakan penggantian mesin Lama dengan mesin Baru. Mesin Lama harganya Rp 120.000.000,00 sudah dipakai 2 tahun. Diganti mesin Baru seharga Rp 150.000.000,00 umur ekonomis 10 th & nilai sisa 0 (nol). Mesin Lama menghasilkan produk terjual Rp 40.000.000,00 dengan biaya operasional (tidak termasuk depresiasi) Rp 15.000.000,- Estimasi produk terjual dari
mesin baru Rp 52.500.000,00. Biaya operasional (tanpa depresiasi)
Rp 17.500.000,00. Pajak 30%; Discount Rate 15% per th. Mesin lama dijual seharga Nilai Bukunya.
Investasi Penggantian Aset | 94
Jawab :
1. Hitung Tambahan Pendapatan :
Mesin Lama Mesin Baru Kas Masuk Bersih
-Penjualan 40.000.000 52.500.000 + 12.500.000
-Biaya Operasional 15.000.000 17.500.000 - 2.500.000
-Depresiasi 12.000.000 15.000.000
Total Biaya 27.000.000 32.500.000
Laba Sebelum Pajak 13.000.000 20.000.000
Pajak Pendapatan 30% 3.900.000 6.000.000 - 2.100.000
Laba Bersih 9.100.000 14.000.000
Tambahan Pendapatan (Cash Inflow) 7.900.000
Jika setiap tahun tambahan cash flow sama besar Rp 7.900.000,00 maka Nilai Sekarang dari suatu annuity tambahan pendapatan selama 10 tahun sebesar: Discount Rate 15% = 5,0188 × 7.900.000 = Rp 39.648.000,00
2. Hitung Tambahan Biaya Investasi :
• Harga Mesin Baru………150.000
• Harga Penjualan Mesin Lama • Harga jual………96.000
• Tax Saving 30%(96jt-96jt) = 0 ---> 96 juta • Tmbahan Investasi = 150 juta – 96 juta = 54 juta
• Karena dibayar saat pertukaran, maka Present Value tambahan Investasi = Rp 54.000.000,00
3. PV tambahan pendapatan > PV tambahan Investasi , maka
dinyatakan layak
PV tambahan pendapatan < PV tambahan investasi, maka dinyatakan tidak layak : 39.648.000 < 54.000.000
Investasi Penggantian Aset | 95 PENJUALAN MESIN LAMA & TAX SAVING
1. Harga Jual < Nilai Buku, mengalami kerugian sehingga ada penghematan pajak, sehingga menambah pendapatan (atas penjualan mesin)
2. Harga Jual > Nilai Buku, Mengalami laba, maka ada tambahan pajak, sehingga mengurangi pendapatan.
3. Harga Jual = Nilai Buku. Tidak ada beban pajak. Membeli atau Menyewa
Untuk investasi tertentu (misal: mesin, peralatan, kendaraan). Pengadaannya dapat melalui membeli atau menyewa. Evaluasinya dengan membandingkan antara “nilai sekarang” biaya-biaya akurat dari sewa termasuk biaya pemeliharaan. Jika nilai sekarang dari
pembelian (termasuk biaya pemeliharaan) lebih tinggi dibanding nilai sekarang dari sewa maka lebih baik diputuskan untuk
menye-wa dan sebaliknya.
Contoh:
PT. Ari Waskita Karya berencana mengembangkan bisnisnya seca-ra geogseca-rafis, dipertimbangkan antaseca-ra membeli dan menyewa. Harga Rp 50.000.000,-. Biaya renovasi Rp 5.000.000,-; Biaya pemeliharaan Rp 5.000.000,-/th. Umur ekonomis pengembalian diper-kirakan 10 th, pada akhir tahun ekonomis jika dikembalikan nilainya diperkirakan sebesar Rp. 25.000.000,-. Jika kontrak sewa, biaya sewa per tahun Rp 12.500.000,00 bebas biaya pemeliharaan.
Discount Rate 12%/tahun. Mana alternatif yang paling mengun-tungkan ?
1. Perhitungan Nilai Sekarang Alternatif Membeli
Harga ….……… Rp 50.000.000,- Biaya Modifikasi…..……… Rp 5.000.000,- P Value × Biaya Pemeliharaan selama 10 th, DF 12%
P Value pengembalian : 25.000.000,- x 0,3219 = Rp.( 8.047.500) Total ……… Rp. 75.203.500,-
Investasi Penggantian Aset | 96
2. Perhitungan Nilai Sekarang dari alternatif Sewa
- P Value dari pengeluaran kas selama 10 tahun : = 5,6502 x Rp.12.500.000,- = Rp.70.627.500,- Kesimpulan : PV Biaya Sewa < PV Biaya Beli
Rp.70.627.500,- < Rp.75.203.500,-,
maka alternatif Sewa, dipilih.
INVESTASI BEDA UMUR
Dalam melakukan investasi, kadangkala manajemen dihadap-kan oleh dua pilihan investasi yang mempunyai umur ekonomis berbeda. Faktor umur investasi yang berbeda akan mempengaruhi perhitungan analisis present value dari ke dua investasi.
Saat manajmen akan memilih salah satu dari investasi tersebut, maka analisisnya harus dengan cara menyamakan umur investasinya atau dengan menghitung rata – rata cash flownya lebih dahulu. Contoh:
Investasi mesin A dengan dengan nilai Rp. 15.000.000,- mempunyai umur ekonomis 3 tahun, diproyeksikan akan membutuhkan pembia-yaan kas per tahun sebesar Rp.4.000.000,- Investasi B dengan nilai Rp.10.000.000,- mempunyai umur ekonomis 2 tahun dan dipro-yeksikan membutuhkan pembia-yaan kas pertahun sebeesar Rp. 6.000.000,-. Diasumsikan kedua investasi memberikan cash inflow yang sama. Jika tingkat return 6%/tahun, manakah investasi yang
paling menguntungkan? Jawab:
Pertimbangan pemilihan kedua investasi tersebut didasarkan pada
present value dari cash out flow yang paling kecil. total cash out flow di hitung sebagai berikut:
Cash Out Flow = (Cash Out Flow per th x DF Annutity, n tahun) + Initial Out Flow
Investasi Penggantian Aset | 97 Kemudian di hitung rata-rata cash out flow per tahun dengan mencari equivalennya, sbb:
Equivalen Annual Cash Out Flow = Total Cash Out Flow DF; annuity
Ivestasi A ; Total Cash Out Flow = (4.000.000,- x 2,673) + 15.000.000,- = 25.692.000,-
Equivalen annual = 25.692.000/ 2,673 = 9.611.672,- Investasi B;Total Cash Outflow = (6.000.000,- x 1,833) + 10.000.000,- = 20.998.000,-
Equivalen annual = 20.998.000,- x1,833 = 11.455.537,- Eqv. Annual COF Investasi A < Eqv. Annual COF* Investasi B Perhitungan tersebut menunjukkan pengeluaran cash ( PV) investasi A lebih kecil dibandingkan dengan pengeluaran cash (PV) investasi B, dengan demikian Investasi A yang dipilih.
98 | Pertumbuhan dan Penilaian Bisnis PENDAHULUAN
Tantangan terberat dalam bidang penilaian adalah mungkin penilaian usaha. Tantangan itu muncul mengingat banyaknya varia-bel dalam penilaian, asumsi yang digunakan dan penetapan beberapa koefisien dalam perhitungannya juga semakin rumit.
Ada banyak metode dalam penilaian usaha (business
value-tion). Dalam kebanyakan model penilaian yang lazim digunakan,
yaitu metode discounted cash flow (DCF analysis) dan metode rela-tive valuation analysis. Metode relarela-tive valuation analysis juga se-ring disebut dengan the multiple model.
Penilaian menggunakan DCF analysis adalah dengan mendis-kontokan prediksi arus kas masuk (cash in flow) untuk beberapa tahun ke depan (misalnya 5 tahun). Kemudian juga diperhitungkan terminal atau continuing value. Sedangkan multiples model dapat dihitung dengan metode P/E multiples atau EBITDA multiples. PERTUMBUHAN BISNIS
1. Pertumbuan Internal
Pertumbuhan internal perusahaan dapat ditujukkan dengan pertumbuhan pasar perusahaan. Suatu Bisnis dikatakan tumbuh jika volume penjualan pada setiap line produk meningkat. Bisnis dika-takan tumbuh apabila tingkat perputaran atau penjualan produk me-ningkat. Hal tersebut menunjukkan peningkatan jumlah pelanggan meningkat pada suatu periode. Namun demikian pertumbuhan peru-sahaan tidak terbatas pada hal itu saja, peningkatan jumlah lainnya yang ditentukan oleh manajemen dalam jangka pendek menunjukkan pertumbuhan perusahaan. Jangka panjang, pertumbuhan internal