• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Arus Kas Aktivitas Pendanaan Terhadap Harga Saham

2.2. Landasan Teori

2.2.8. Pengaruh Arus Kas Aktivitas Pendanaan Terhadap Harga Saham

Menurut PSAK No.2 (IAI: 2009), arus kas dari aktivitas pendanaan berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan biasanya berasal dari penerbitan sekuritas yaitu harga saham atau obligasi. Penerbitan sekuritas seperti obligasi biasanya merupakan sinyal yang baik untuk menaksir arus kas karena dapat mempertahankan posisi kepemilikan dibanding dengan penerbitan saham, sehingga pasar akan bereaksi positif dengan mempengaruhi harga saham. Hubungan arus kas dan aktivitas pendanaan dengan harga dan return saham umumnya dijelaskan di penelitian sebelumnya dengan menggunakan signaling theory. Dalam signaling theory terdapat hubungan antara arus kas dari aktivitas pendanaan dengan harga dan return saham. Penerbitan hutang merupakan sinyal baik untuk menaksir arus

kas karena pemilik dapat mempertahankan proporsi kepemilikanya daripada penerbitan saham. Dari teori ini dapat dijelaskan bahwa pasar akan bereaksi positif terhadap pengumuman penerbitan hutang (Triyono dan Hartono, 2000). Miller dan Rock (1985) dalam penelitian (Triyono dan Hartono, 2000) menjelaskan bahwa pasar akan bereaksi negatif terhadap pengumuman pendanaan dari kas karena akan berpengaruh terhadap arus kas dari operasi yang lebih rendah untuk masa yang akan datang, selain itu juga mengindikasikan adanya sinyal lain yang berpengaruh terhadap arus kas dari pendanaan yaitu perubahan dividen yang sangat erat hubungannya dengan return saham. Menurut Soesetio (2005) pada sisi variabel arus kas dari aktivitas pendanaan juga terbukti secara segnifikan mempunyai hubungan kandungan informasi.

2.2.9. Pengaruh Earning Per Share Terhadap Harga Saham

EPS merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan per lembar saham (Sutrisno, 2003: 255). Rasio ini sangat disukai oleh investor dan pemegang saham untuk menilai kinerja perusahaan terutama untuk memaksimalisasi kekayaan pemegang saham dan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan earning tiap lembar sahamnya.

Menurut Tuanakotta (1986: 213), Salah satu sebab EPS sangat populer adalah karena adanya anggapan bahwa EPS mengandung informasi yang penting untuk melakukan prediksi mengenai devidend per share

dikemudian hari dan tingkat harga saham di masa yang akan datang. EPS juga dianngap relevan dalam menilai efektivitas manajemen dan pembagian deviden.

Menurut Andriani dan Kusumastuti (2008), Earning Per Share (EPS) dapat dihitung berdasarkan laporan keungan yang disajikan, dapat digunakan sebagai alat bagi investor dan pihak pengguna laporan keuangan lain sebagai alat bagi investor dan pihak pengguna laporan keuangan ini sebagai salah satu analisis fundamental yang didalamnya terdapat informasi tentang laba yang diperoleh emiten. Bagi emiten, EPS ini dapat digunakan dalam penentuan keputusan investasi yang menyangkut minat jual dan beli saham di pasar modal. Dalam penelitian ini EPS mempunyai korelasi positif dan berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Artinya bila nilai EPS naik, maka akan berdampak pada naiknya harga saham.

2.2.10. Pengaruh Arus Kas Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi, Aktivitas Pendanaan, Earning Per Share Terhadap Harga Saham.

Menurut SAK (2007 : 2.3) perusahaan sekuritas dapat memiliki sekuritas untuk diperdagangkan sehingga sama dengan persediaan yang dibeli untuk dijual kembali. Karenanya, arus kas yang berasal dari transaksi pembelian dan penjualan atau perdagangan sekuritas tersebut sebagai aktivitas operasi. Menurut (Soesetio:2005) dengan pengujian secara persial dengan menggunakan uji t dapat dinyatakan bahwa arus kas dari aktivitas operasi tidak mempunyai pengaruh yang segnifikan.

` Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Menurut analisis penelitian Triyono dan Jogiyanto (2000) dan Soesetio (2005) menyatakan bahwa arus kas dari aktivitas investasi memiliki kandungan informasi dan hubungan yang segnifikan dengan harga saham.

Arus kas dari aktivitas pendanaan  sangat berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan (investor) dan menurut Soesetio (2005) pada sisi variabel arus kas dari aktivitas pendanaan juga terbukti secara segnifikan mempunyai hubungan kandungan informasi.

EPS merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan per lembar saham (Sutrisno, 2003: 255). Bagi emiten, EPS ini dapat digunakan dalam penentuan keputusan investasi yang menyangkut minat jual dan beli saham di pasar modal. Dalam penelitian ini EPS mempunyai korelasi positif dan berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Artinya bila nilai EPS naik, maka akan berdampak pada naiknya harga saham (Andriani dan Kusumastuti, 2008).

Teori Dow ini pertama kali dikemukakan oleh Charles Henry Dow pada tahun 1800-an. Teori ini merupakan teori yang paling pertama dalam analisis teknikal yang bertujuan untuk mengidentifikasi trend harga pasar saham dalam jangka panjang dengan berdasar pada data-data harga saham di

masa lalu (Tandelilin, 2001 : 252). Teori Efficiency Market Hypothesis (EMH) atau Capital Market Efficiency menyebutkan bahwa laporan keuangan dapat mempengaruhi pasar saham. Ini berarti menunjukkan betapa pentingnya peranan laporan keuangan (Harahap, 2002 : 65)

2.3. Rerangka Pikir

Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu, maka dibuat premis-premis yang berfungsi untuk membuat kerangka pikir penelitian. Berikut ini adalah premis-premis yang disusun dari penelitian terdahulu dan teori-teori yang dikemukakan sebelumnya :

Premis 1 : Terdapat pengaruh komponen total arus kas dari aktivitas investasi, total arus kas dari aktivitas pendanaan serta perubahan total arus kas secara segnifikan memiliki kandungan informasi (Sosetio, 2005)

Premis 2 : Hasil earning per share mempunyai korelasi positif dan berpengaruh segnifikan terhadap harga pasar saham. Artinya bila nilai EPS naik, maka akan berdampak pada naiknya harga pasar saham (Andriani dan Kusumastuti, 2008)

Premis 3 : Total komponen arus kas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham (Triyono dan Jogianto, 2000)

Premis 4 : Penerbitan sekuritas merupakan sinyal yang baik untuk menaksir arus kas karena dapat mempertahankan posisi kepemilikan dibanding dengan penerbitan saham, sehingga pasar akan bereaksi positif dengan mempengaruhi harga saham.

Berikut ini kerangka pikir penelitian yang dibuat berdasarkan premis diatas :

Rerangka Pikir

Uji regresi linier berganda

Gambar 2.1.

Arus kas aktivitas pendanaan (X3)

Harga Saham (Y) Arus kas aktivitas investasi (X2)

Arus kas aktivitas operasi (X1)

2.4. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah dan penjelasan sebelumnya serta landasan teori yang mendukung penelitian ini, maka disusun hipotesis dalam penelitian ini :

” Bahwa kandungan informasi arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan earning per share berpengaruh secara signifikan positif terhadap harga saham perusahaan otomotif pada indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ”.

Dokumen terkait