BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.4. Pengaruh Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham
Pasar modal atau bursa efek adalah pasar tempat bertemunya penjual dan pembeli surat-surat berharga yang akan memperdagangkan surat-surat berharga sebagai fasilitator. Bursa efek dapat diibaratkan sebagai mandor pasar yang mengurus segala keperluan para pedagang di pasarnya.
Dewasa ini instrumen yang sudah ada di pasar modal terdiri dari saham, obligasi dan sertifikat, seperti pernyataan Putra et.al. (2003) menjelaskan bahwa dengan menginvestasikan dananya di pasar modal, investor/masyarakat akan
mendapatkan keuntungan yang belum tentu bisa diperoleh jika mereka menginvestasikannya dalam bentuk lain : pertama Keuntungan yang diperoleh dari selisih pergerakan harga saham pada saat membeli dan saat menjual (capital gain) dan kedua Keuntungan yang diperoleh dari deviden, yang dibagikan pada hasil pemegang saham.
Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya. Menurut Arifin (2004) Penilaian saham diawali dengan teknik panilaian dasar dan dilanjutkan dengan teknik yang lebih maju seperti hubungan antara laba akuntansi dan harga saham, pengaruh inflansi dan faktor ekonomi makro yang lain terhadap harga saham, dan pengaruh faktor likuidasi dan pajak individu terhadap harga saham.
Menurut Lubis (2008) ada beberapa jenis atau metode perhitungan yang digunakan untuk menghitung harga saham yaitu,
a. Menghitung rata-rata (arithmetic mean) harga saham yang masuk dalam anggota indeks.
b. Menghitung (geometric mean) dari indeks individual saham yang masuk dalam anggota indeks.
c. Menghitung rata-rata tertimbang harga pasar.
Ketika memutuskan berapa banyak kas yang harus didistribusikan kepada para pemegang saham, ada dua hal yang harus di ingat, yaitu : pertama tujuan yang mendasari adalah memaksimalkan nilai para pemegang saham dan kedua arus kas bersih perusahaan benar-benar menjadi milik para pemegang saham, sehingga manajemen seharusnya menahan diri dari menahan laba kecuali jika mereka dapat menginvestasikannya kembali untuk menghasilkan pengembalian yang lebih besar
dari pada yang dapat dihasilkan oleh para pemegang saham itu dengan menginvestasikan kas tersebut ke dalam investasi dengan tingkat resiko yang sama.
Menurut Sitompul (2003) Perusahaan yang akan melaksanakan penawaran umum efeknya di Bursa Effek Jakarta diharuskan tunduk pada peraturan tentang pencatatan efek yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Jakarta. Bila suatu perusahaan ingin mencatatkan sahamnya di bursa tersebut, diwajibkan memenuhi persyaratan pencatatan saham sebagai berikut:
a. Untuk dapat mencatatkan saham, maka penrnyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum ataupun sebagai perusahaan public harus telah dinyatakan efektif oleh Bapepam,
b. Laporan keuangan perusahaan tersebut untuk tahun buku terakhir telah diaudit dan mendapat opini wajar tanpa syarat dari akuntan public yang terdaftar di Bapepam,
c. Jumlah pemegang sahamnya, baik perorangan maupun lembaga sekurang- kurangnya 200 (dua ratus) dan masing-masing memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) satuan perdagangan (1 (satu) lot,
d. Saham yang dicatatkan sekurang-kurangnya 1.000.000 (satu juta) lembar saham,
e. Telah berdiri atau beroperasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun,
f. Wajib mencatatkan seluruh saham yang telah disetor penuh dengan memperhatika ketentuan tentang persentase pemilikan bagi pihak asing, g. Telah memperoleh laba operasional dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, h. Memiliki total asset minimal Rp. 20.000.000.000,00 (dua puluh miliar
rupiah) terdiri dari equity Rp. 7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah) dan modal disetor Rp. 2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah),
i. Para direktur dan komisaris mempunyai reputasi yang baik.
Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas bersih dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas bersih dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan
model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flow) dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.
Menurut Belkaoui (2006) kebanyakan pendukung dari akuntansi arus kas merasa bahwa masalah-masalah yang berkaitan dengan evaluasi aktiva dan penentuan laba sangat berat sehingga mereka membenarkan adanya derivasi sistem akuntansi terpisah dan mengusulkan dimasukkannya laporan arus kas yang komprehensif dalam laporan perusahaan.
Informasi tentang arus kas bersih suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah :
a. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya,
b. Pembayaran kas kepada pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan,
c. Peneriman kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya,
d. Pelunasan pinjaman,
e. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (finance lease).
Menurut Meythi (2006) menguji apakah data arus kas mempunyai kandungan informasi dalam hubungannya dengan harga saham. Data share price bulanan diambil dari London Share Price Database. Data akuntansi diperoleh dari Cambridge/DTI data. Sampel terdiri dari 39 perusahaan manufaktur untuk periode 1961-1977. Hasil dari penelitian mereka menunjukkan tidak berhasil menolak hipotesis nol, yang berarti bahwa data arus kas tidak mempunyai kandungan informasi dalam hubungannya dengan harga saham..
Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya. Menurut Mulyadi (1993) ada empat metode yang umum digunakan sebagai kriteria penilaian usulan investasi yakni : pay-back method, rate of return investement, present value method, dan discount cash flows method. Dari keempat method tersebut, dua method yang disebut terakhir memperhitungkan seluruh aliran kas selama umur proyek dan telah memperhitungkan nilai waktu uang. Arus kas dari bunga dan deviden yang diterima dan dibayarkan masing-masing harus diungkapkan tersendiri. Masing-masing harus diklasifikasikan secara konsisten antar periode sebagai aktivitas operasi, investasi atau pendanaan.
Bunga yang dibayar dan bunga serta dividen yang diterima oleh lembaga keuangan biasanya diklasifikasikan sebagai arus kas operasi. Namun demikian, bagi
perusahaan lain belum ada kesepakatan mengenai klasifikasi arus kas Ini. Bunga yang dibayarkan dan bunga serta dividen yang diterima dapat diklasifikasi sebagai arus kas operasi karena mempengaruhi laba, atau rugi bersih sebagai alternatif bunga. yang dibayar dan bunga serta dividen yang diterima dapat diklasiflkasi masing-masing sebagai arus kas pendanaan dan arus kas investasi karena rnerupakan biaya perolehan sumber daya keuangan atau sebagai hasil investasi (return on investment).
Menurut Erlina (2008) Semakin besar kesempatan tumbuh perusahaan, semakin sedikit pembayaran dividen, dan semakin sedikit hutang dalam struktur modal cenderung akan meningkatkan nilai perusahaan. Pendapat ini didukung oleh teori aliran kas bebas dari Jansen (1986) yang menemukan adanya peranan dari kesempatan tumbuh perusahaan dalam kaitannya dengan perubahan harga saham karena perubahan kebijakan struktur modal.Pada perusahaan yang mempunyai kesempatan tumbuh yang menguntungkan mereka, harga saham akan berubah secara positif. Jika perusahaan mengumumkan untuk meningkatkan tambahan dana, maka pasar akan meramal kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari dana yang ditanamkan.
Dividen yang dibayar dapat diklasifikasi sebagai arus kas pendanaan karena merupakan biaya perolehan sumber daya keuangan. Sebagai alternatif dividen yang dibayar dapat diklasifikasi sebagai komponen arus kas dari aktivitas operasi dengan maksud untuk membantu para pengguna laporan arus kas dalam menilai ke mampuan perusahaan membayar dividen dari arus kas operasi.
Laporan arus kas bersih banyak digunakan sebagai alat untuk menentukan kesehatan finansial suatu organisasi. Secara umum sumber pemasukan kas meliputi laba bersih, penurunan aktiva, peningkatan utang, dan peningkatan modal saham. Penggunaan kas meliputi peningkatan aktiva, penurunan utang, penurunan akun modal pemegang sahan dan deviden Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak
memerlukan penggunaan kas setara kas harus dikeluarkan dari laporan arus kas. Transaksi semacam itu harus diungkapkan sedemikian rupa pada catatan atas laporan keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan tersebut.
Terdapat aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap arus kas periode berjalan meskipun mempengaruhi struktur aktiva serta modal perusahaan. Tidak dimasukkannya transaksi bukan kas dalam laporan arus kas ini konsisten dengan tujuan laporan arus kas sebab transakasi tersebut tidak mempengaruhi arus kas dalam periode berjalan. Beberapa contoh transaksi non kas adalah :
b. Perolehan aktiva secara kredit atau melalui sewa guna usaha pembiayaan (finance lease),
c. Akuisisi perusahaan melalui emisi saham, d. Konversi hutang menjadi modal.
Menurut Brigham dan Houston (2001) langkah yang paling penting dan paling sulit dalam penganggaran modal adalah mengestimasi arus kas proyek, pengeluaran investasi dan arus kas masuk bersih tahunan sebelum proyek dijalankan. Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas atau setara kas harus disajikan dalam kelompok “Aktivitas yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas” dalam laporan arus kas. Transaksi tersebut harus diungkapan sedemikian rupa pada catatan atas laporan keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang
relevan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan tersebut. Transaksi tersebut dapat berbentuk :
1. Perolehan aktiva secara kredit atau melalui sewa guna usaha finance lease, 2. Akuisisi perusahaan melalui penerbitan saham,
3. Konversi hutang menjadi modal, 4. Kapitalisasi biaya pinjaman.