• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif 1.Hasil Uji Statistik Deskriptif

3) Pengaruh batasan waktu audit terhadap kualitas audit

84 Hasil uji interaksi variabel menunjukkan bahwa batasan waktu audit tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas audit secara individual. Secara individual, batasan waktu audit memiliki tingkat signifikansi 0,444 jauh lebih besar dari 0,05.

Batasan waktu audit diindikasikan sebagai suatu anggaran waktu yang diberikan kepada auditor dalam melaksanakan pekerjaannya. Disini kecermatan auditor betul-betul harus diperhatikan, karena auditor harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya sehingga pekerjaan selesai sesuai rencana. Tantangannya adalah, bagaimana seorang auditor dapat menghasilkan laporan audit yang berkualitas dengan waktu yang terbatas, tentunya dengan perhitungan biaya yang dikeluarkan dan tenaga yang dikeluarkan. Peran auditor dalam hal memutuskan anggaran waktu yang dibutuhkan untuk mengaudit suatu perusahaan selama suatu periode sangat penting. Terlebih lagi auditor tersebut sudah berpengalaman, pastinya sudah sangat mengetahui kondisi lapangan seperti apa. Dengan begitu, auditor bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk kemudian membuat laporan audit yang berkualitas.

Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nor

et al. (2010) yang menyatakan bahwa batasan waktu audit ketika diterapkan pada perusahaan audit besar (big four) tentu tidak memiliki pengaruh.

85

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Di bawah ini akan disajikan hasil pengujian signifikansi simultan (uji statistik F) untuk variabel Y, X3, X2, dan X1.

Tabel 4.17

Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1, X2, dan X3

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.17 di atas menunjukkan nilai F hitung sebesar 38,322 dengan tingkat signifikansi 0,000. Model regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi kualitas audit karena tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,05, atau dengan kata lain variabel profesionalisme, karakteristik personal auditor, dan batasan waktu audit secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas audit. Dengan hasil tersebut berarti baik buruknya kualitas audit yang dihasilkan oleh seorang auditor sangat dipengaruhi oleh ketiga variabel tersebut. Karena seperti diketahui, auditor yang bekerja dengan menggunakan sikap profesional dan perilaku yang baik dalam melaksanakan audit akan menghasilkan suatu lapopran audit yang berkualitas, walaupun adanya batasan waktu yang ditetapkan. Untuk

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 336.525 3 112.175 38.322 .000a

Residual 222.463 76 2.927

Total 558.987 79

a. Predictors: (Constant), TBWA, TPA, TKPA b. Dependent Variable: TKA

86 itu diharapkan dalam penerapannya auditor harus melaksanakann seluruh prosedur audit yang telah dibuat dan mematuhi kode etik profesi akuntan publik sehingga laporan audit yang dibuat betul-betul menggambarkan kondisi perusahaan sebenarnya tanpa ada rekayasa dan segala bentuk kecurangan.

87

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh profesionalisme, karakteristik personal auditor, dan batasan waktu audit terhadap kualitas audit. Dalam melakukan penelitian ini jumlah responden yang digunakan adalah 80 auditor yang bekerja di 20 Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah DKI Jakarta sesuai dengan direktori KAP 2010 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Profesionalisme memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Hal tersebut dapat dijelaskan oleh besarnya tingkat signifikansi yaitu sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Artinya, untuk menghasilkan laporan audit yang berkualitas, auditor dituntut untuk bersikap profesional. Auditor harus melaksanakan pekerjaannya dengan mentaati kode etik yang berlaku agar laporan audit yang dihasilkan menjelaskan kondisi sebenarnya, dan tentunya meningkatkan kualitas isi dari laporan audit tersebut. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Lavin (1976) dalam Alim (2007), Ussahawanitchakit (2008) dan Baotham (2007) yang menyatakan bahwa profesionalisme berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.

88 2. Karakteristik personal auditor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kualitas audit. Hasil tersebut dapat dijelaskan oleh besarnya tingkat signifikansi yaitu sebesar 0,005 atau lebih kecil dari 0,05. Artinya untuk menghasilkan laporan audit yang berkualitas dibutuhkan juga sikap yang baik dari seorang auditor dalam melaksanakan pekerjaannya. Karakteristik personal auditor dianggap sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas audit karena dalam kenyataannya sikap seorang auditor menentukan kualitas kerja yang dihasilkan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Basuki (2010) dan Prasita (2007) yang menyatakan bahwa karakteristik personal auditor yang diproksikan oleh premature sign-off dan locus of control berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kualitas audit. Sementara Istianah (2007) dalam Sarita (2009) menyatakan bahwa ketika kualitas audit diartikan sebagai sesuatu yang dapat memberikan kepuasan kerja, maka terdapat pengaruh positif dan signifikan di dalamnya.

3. Batasan waktu audit tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. hal tersebut dapat dijelaskan oleh besarnya tingkat signifikansi yaitu sebesar 0,444 atau jauh di atas 0,05. Artinya bahwa batasan waktu yang dimiliki oleh auditor dalam melaksanakan pekerjaannya tidak bisa dijadikan dasar dalam menghasilkan laporan audit yang berkualitas karena tidak semua auditor merasa tertekan dengan waktu yang diberikan. Penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian

89 sebelumnya yang dilakukan oleh Nor et al. (2010) yang menyatakan bahwa batasan waktu audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. 4. Profesionalisme, karakteristik personal auditor, dan batasan waktu audit

secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Hal tersebut dapat dijelaskan oleh besarnya tingkat signifikansi yaitu sebesar 0,000 atau jauh dibawah 0,05. Artinya ketiga variabel independen tersebut dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Dengan kata lain profesionalisme seorang auditor yang berkarakter akan menghasilkan kualitas kerja yang baik walaupun diberikan waktu yang terbatas.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, menunjukkan bahwa variabel profesionalisme, karakteristik personal auditor, dan batasan waktu audit berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kualitas audit. Karena seperti diketahui, sikap professional yang ditunjukkan seorang auditor akan menjadi sebuah poin penting dalam kinerjanya. Ketika sikap profesional itu ditunjukkan oleh auditor, maka secara tidak langsung auditor tersebut telah mengerti dan memahami bahwa pekerjaan yang dilakukannya adalah sebuah tantangan. Keterkaitannya dengan kualitas audit yang dihasilkannya adalah, semakin profesional seorang auditor, semakin baik kualitas audit yang dihasilkan, begitu juga sebaliknya. Pernyataan tersebut cukup beralasan, karena bagaimanapun juga dalam melaksanakan pekerjaannya, auditor benar-benar dituntut untuk menilai sesuai dengan kondisi perusahaan saat itu.

90 Walaupun penilaian yang dilakukan memang bersifat historis. Namun, gambaran yang dihasilkan akan berguna bagi perusahaan kedepannya.

Karakteristik personal auditor pada hakikatnya adalah sikap yang dimiliki oleh seorang auditor. Sikap tersebut akan terlihat ketika auditor melakukan pekerjaannya. Karakteristik personal auditor menjadi sebuah hal yang betul-betul mendapat perhatian yang lebih oleh auditor itu sendiri. Untuk itu, berbagai petunjuk dan pedoman etika yang diwajibkan kepada auditor harus dilaksanakan, sehingga pandangan publik terhadap kredibilitasnya tidak perlu dipertanyakan lagi. Adapun keterkaitannya dengan kualitas audit yang dihasilkan adalah perilaku auditor menentukan hasil audit yang dibuat. Ketika melaksanakan pekerjaannya ada tindakan-tindakan auditor yang kurang baik, maka dapat membuat kualitas audit yang dihasilkan menjadi kurang baik juga, begitu juga sebaliknya. Untuk itu, seorang auditor seharusnya bersikap profesional agar tidak terjadi penyimpangan perilaku dalam audit yang pada akhirnya merugikan dirinya sendiri.

Batasan waktu audit menjadi salah satu perhatian auditor dalam melaksanakan pekerjaannya. Ada poin kelebihan dan kekurangan ketika batasan waktu audit itu diterapkan. Apabila waktu yang diberikan cukup lama, maka kualitas audit yang dihasilkan akan cukup baik. Tetapi dalam pelaksanaannya, ditakutkan akan ada penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh auditor, seperti bersantai-santai dan sengaja mengulur-ulur waktu. Selain itu juga biaya yang dikeluarkan pun menjadi lebih besar. Hal tersebut juga akan berbanding terbalik dengan waktu yang diberikan telalu

91 sempit. Kualitas audit yang dihasilkan belum tentu baik, hal tersebut dikarenakan auditor bisa saja tidak memeriksa seluruh sampel yang diambil karena terbatasnya waktu tersebut. Untuk itu, dalam penerapannya diharapkan auditor harus benar-benar memanfaatkan waktu yang ada sehingga dapat menghasilkan laporan audit yang berkualitas.

Dalam kaitannya dengan pengalaman auditor, tentunya batasan waktu audit menjadi hal yang sangat penting, terlebih lagi ketika auditor yang melaksanakan audit pertama kali setelah pergantian periode akuntan publik. Dalam hal tersebut batasan waktu menjadi sesuatu yang sangat ketat diterapkan. Perencanaan ulang menjadi kendala dan pada akhirnya memakan waktu yang lebih lama dalam pelaksanaan audit. Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah, apakah besar kecilnya perusahaan yang di audit mempengaruhi hasil dari kualitas audit. Hal tersebut menjadi penting dikarenakan perusahaan besar biasanya mempunyai standar yang tetap dalam hal penggunaan jasa auditor. Berbeda dengan perusahaan kecil yang biasanya mengikuti alur atau proses yang dilaksanakan auditor karena yang terpenting bagi mereka adalah bagaimana mereka mendapatkan laporan audit berkualitas tanpa diiringi dengan standar yang baku.

Pengaruh batasan waktu audit pun tidak lepas dari banyaknya auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik. Semakin banyak auditor tentunya dapat memberikan efisiensi kinerja waktu audit. Berbeda dengan KAP yang memiliki auditor sedikit, mereka hanya melakukan pengauditan pada saat kondisi tidak banyak yang menggunakan jasa audit. Untuk jumlah auditor itu

92 sendiri biasanya KAP besar memiliki auditor >30, KAP menengah antara 10-30, dan KAP kecil hanya memiliki <10 auditor. Pastinya kualitas audit yang dihasilkan juga dapat disebabkan oleh jumlah auditor tersebut. Terlebih lagi ketika KAP sudah menggunakan sistem teknologi informasi dalam pelaksanaan auditnya, dalam hal ini batasan waktu audit tidak menjadi masalah lagi dikarenakan sistem pengolahan data yang cepat dan lebih akurat.

C. Saran

Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan akan dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih baik lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai beberapa hal diantaranya:

1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan menambah variabel-variabel yang berpengaruh dan lebih mendukung terhadap kualitas audit. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas audit harus ditelaah lebih jauh sehingga ada perbandingan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya serta data yang diperoleh akan lebih baik.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan lebih cermat dalam hal penentuan variabel untuk mendapatkan pengaruh yang lebih kuat antar variabel satu dengan variabel lainnya.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel ataupun memperluas daerah survei, sehingga hasil penelitian yang dihasilkan lebih menggambarkan kondisi sesungguhnya secara umum.

93

Dokumen terkait