TABEL 4.4 Hasil Uji Autokorelasi
C. Uji Hipotesis
4. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham Hasil pengujian pada hipotesis ke empat (H4 ) menunjukkan
bahwa debt to equity ratio berpengaruh positif terhadap harga saham. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang ke empat (H4) yang menyatakan debt to equity ratio berpengaruh negatif terhadap harga saham tidak dapat diterima (H4 ditolak). Hal ini menunjukkan bahwa apabila nilai debt to equity ratio pada suatu perusahaan meningkat, maka harga sahamnya pun akan ikut meningkat. Berdasarkan penelitian ini, investor dapat menggunakan debt to equity ratio pada sebuah perusahaan sebagai indikator dalam proses pengambilan keputusan investasi, karena debt to equity ratio ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pandansari (2012) dan Pratama dan Erawati (2014) yang menyatakan bahwa debt to equity ratio (DER) berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan.
Debt to equity ratio yang semakin tinggi menandakan modal
asing atau modal dari investor yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan juga semakin kecil, sehingga risiko yang akan ditanggung oleh para investor juga akan kecil. Risiko yang kecil ini yang membuat investor tertarik untuk melakukan investasi dengan harapan investor hanya memberikan modal yang sedikit namun dapat memperoleh kembalian (return) yang besar. Dengan begitu, harga sahamnya juga akan cenderung naik. Selain itu, nilai DER yang tinggi
dapat menandakan bahwa tingkat hutang perusahaan kepada pihak ketiga juga relatif tinggi. Tingkat hutang kepada pihak ketiga yang tinggi tersebut yang menjadikan pihak ketiga selaku pemberi pinjaman memberikan pengawasan yang ketat terhadap perusahaan. Dengan pengawasan yang ketat maka perusahaan akan berusaha sebaik mungkin untuk menghasilkan keuntungan yang tinggi. Pengawasan terhadap perusahaan yang ketat juga disukai oleh para investor, karena investor menganggap bahwa pengawasan yang ketat akan membuat perusahaan bekerja dengan baik, sehingga investor akan memilih berinvestasi pada perusahaan yang memiliki tingkat pengawasan yang tinggi, yang selanjutnya dapat meningkatkan harga saham perusahaan.
Hasil dari penelitian ini dapat sejalan dengan teori keagenan
(agency theory) yang menyatakan bahwa, pemegang saham atau
investor menginginkan pengembalian (return) yang besar atas investasi yang telah ditanamkan dalam waktu yang singkat. Akibatnya, akan muncul konflik keagenan antara manager dengan pemegang saham. Dalam hal ini manager akan melakukan kebijakan hutang agar perusahaan dapat meningkatkan kegiatan operasionalnya dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang besar serta dapat memenuhi permintaan dari para pemegang saham atau investor. Oleh karena itu, harga saham perusahaan dengan nilai debt to equity ratio yang tinggi akan cenderung meningkat.
5. Pengaruh Pengungkapan CSR terhadap Harga Saham
Hasil pengujian hipotesis kelima (H5) membuktikan bahwa pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan tidak berpengaruh terhadap harga saham. Sehingga hipotesis kelima (H5) yang menyatakan pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap harga saham ditolak. Sehingga, apabila semakin banyak perusahaan mengungkapkan kegiatan CSRnya, maka harga sahamnya akan tetap atau konstan. Berdasarkan hasil penelitian ini, investor tidak dapat menggunakan indeks pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan investasi. Hasil penelitian ini didukung penelitian dari Widyo (2013) dan Safira dan Riduwan (2015) yang menyatakan bahwa pengungkapan CSR tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan.
Hasil dari penelitian ini tidak dapat mendukung teori signalling yang menjelaskan bahwa perusahaan memberikan informasi berupa pengungkapan kegiatan CSR yang banyak dalam laporan tahunan dapat menjadi sinyal yang baik atau positif bagi para investor. Sinyal positif ini dapat mencerminkan image perusahaan yang baik di lingkungan sekitar perusahaan ataupun di mata masyarakat. Image perusahaan yang baik ini akan membuat daya tarik bagi para investor. Dengan memberikan informasi yang lengkap tentang pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan akan menarik investor untuk berinvestasi, sehingga harga sahamnya juga akan meningkat. Namun
hasil dari penelitian ini, membuktikan bahwa pengungkapan CSR dalam laporan tahunan tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini terjadi kemungkinan karena masyarakat khususnya investor tidak terlalu memperhatikan informasi yang diungkapkan oleh perusahaan tentang tanggung jawab sosialnya, sehingga tidak memberi pengaruh signifikan pada permintaan saham perusahaan yang pada akhirnya tidak memberi dampak yang signifikan pada harga saham.
Tidak adanya pengaruh pengungkapan CSR terhadap harga saham juga dapat disebabkan karena aktivitas CSR cenderung lebih banyak mengarah pada pengurangan laba dibandingkan dengan peningkatan laba perusahaan. Sehingga banyaknya aktivitas CSR yang diungkapkan dalam laporan tahunan belum tentu meningkatkan harga saham perusahaan.
71 A. Simpulan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meneliti pengaruh kinerja keuangan dan pengungkapan corporate social responsibility (CSR) dalam laporan tahunan terhadap harga saham perusahaan. Dalam penelitian ini, kinerja keuangan diproksikan dengan net profit margin (NPM), return on
asset (ROA), return on equity (ROE), dan debt to equity ratio (DER).
Sedangkan pengungkapan corporate social responsibility menggunakan indikator dari Global Reporting Initiative (GRI) versi 4.0 dengan total item sebanyak 91 item. Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode penelitian 2013 – 2015. Berdasarkan metode purposive sampling, jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sebagai obyek penelitian adalah 83 perusahaan, sehingga dengan periode selama 3 tahun sampel penelitian diperoleh 249 sampel.
Berdasarkan serangkaian analisis pengujian data yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Net profit margin (NPM) tidak berpengaruh terhadap harga saham
2. Return on asset (ROA) berpengaruh positif terhadap harga saham.
3. Return on equity (ROE) tidak berpengaruh terhadap harga saham.
4. Debt to equity ratio (DER) berpengaruh positif terhadap harga saham.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan peneliti untuk penelitian – penelitian serupa dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut:
1. Perluasan obyek penelitian, tidak hanya perusahaan manufaktur namun juga bisa ditambah dengan sektor lain yang aktivitas usahanya juga bersinggungan langsung dengan lingkungan hidup atau memberikan dampak pada kondisi lingkungan hidup seperti misalnya sektor pertambangan, perkebunan dan pertanian.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan mempertimbangkan untuk menambah variabel lain yang mungkin memiliki pengaruh lebih kuat terhadap fluktuasi harga saham perusahaan, seperti misalnya variabel earning per
share (EPS), corporate governance, dan sebagainya.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan alat analisis yang berbeda dengan penelitian sebelumnya.
C. Keterbatasan
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, adapun keterbatasan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Nilai Adjusted R2 hanya sebesar 0,106, hal ini berarti bahwa variabel independen hanya berperan sebesar 10,6% dalam menjelaskan variabel dependen harga saham.
2. Jangka waktu pengamatan yang relatif pendek hanya 3 (tiga) tahun yaitu tahun 2013 – 2015.
3. Penelitian ini hanya menggunakan obyek penelitian dari perusahaan manufaktur, sehingga hasil dari penelitian ini mungkin tidak bisa digeneralisasi pada sektor perusahaan yang lain.
4. Dalam melakukan penilaian pengungkapan CSR yang ada dalam laporan tahunan (annual report), hanya berdasarkan interpretasi peneliti terhadap informasi yang ada dalam laporan tahunan (annual report) perusahaan sampel, oleh karena itu mungkin mengandung unsur subjektifitas.
Jurnal Sosial Ekonomi Pembangunan. Universitas Riau.
Anwar, dkk. 2010. “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dan Harga Saham”. Jurnal
Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X. Makasar
Brigham dan Houston. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.
Darnita, Elis. 2013. “Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) Dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Food dan Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Tahun 2008-2012)”.
Skripsi, Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Deitiana, Tita. 2011. “Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2010-2011)”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi STIE Trisaksi. Vol. 13. No. 1, April 2011 Hal. 57 – 66.
Dewi dan Hidayat. 2014. “Pengaruh Net Profit Margin Dan Return On Assets Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Ilman, STIM Sukma Medan. Vol.1, No.1, pp. 1-10.
Dewi dan Suaryana. 2013. “Pengaruh EPS, DER, Dan PBV Terhadap Harga Saham”. E-Jurnal Akuntansi. Universitas Udayana.
Dini dan Indarti. 2012. “Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA) Dan Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Yang Terdaftar Dalam Indeks Emiten LQ45 Tahun 2008 – 2010”. Jurnal
Kajian Akuntansi dan Bisnis. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya
Manggala. Semarang.
Dita, Ines Farah. 2013. “Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI periode 2009 – 2011)”. Skripsi. Universitas Brawijaya.
Feri, Mochamat. 2013. “
Saham Pada Perusahaan Sektor Properti Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012”. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol. 1, No 6. Universitas Negeri Surabaya.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi 5. Semarang: Universitas Diponegoro.
Hamdani, Mailani. 2014. “Hubungan Pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja Keuangan Dan Harga Saham
Pada Perusahaan LQ45”. Jurnal Organisasi dan Manajemen
Universitas Terbuka. Volume 10. Nomor 1.
Hartono, Jogiyanto. 2015. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi 10. Yogyakarta: BPFE.
Haryuningputri dan Widiarti. 2012. “Pengaruh Rasio Profitabilitas Dan Eva Terhadap Harga Saham Pada Sektor Industri Manufaktur Di BEI Tahun 2007-2010”. Diponegoro Journal Of Management. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 67-79.
Husaini, Achmad. 2012. “Pengaruh Variabel Return On Assets , Return On Equity,
Net Profit Margin Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham
Perusahaan”. Jurnal Profit, Volume 6, Nomor 1, Juni 2012.
Hutami, Rescyana Putri. 2012. “Pengaruh Dividend Per Share, Return On Equity
dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Perusahaaan Industri
Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Periode
2006-2010”. Jurnal Nominal. Volume I Nomor I. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Issetiabudi, David Eka. 2015. “Industri Manufaktur Bandel, Pengendalian
Pencemaran Air Jadi Merosot”.
http://industri.bisnis.com/read/20151211/257/500855/. Diakses tanggal 17 November 2016 pukul 22.24 WIB.
ilah, Mursidah. 2011. “Analisis Pengaruh
Ratio, dan Return On Equity terhadap Harga Saham PT Unilever
Indonesia Tbk”. Jurnal Manajemen dan Akuntansi. Vol. 12 No 1. Nuswandari, Cahyani. 2009. “Pengungkapan Pelaporan Keuangan Dalam
Perspektif Signalling Theory. Kajian Akuntansi. Vol. 1, No 1. Hal: 48-57.
Pakpahan, Rosma. 2010. “Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Perusahaan Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur di BEI tahun 2003 – 2007)”. Jurnal Ekonomi,
Keuangan, Perbankan dan Akuntansi. Vol. 2, No. 2.
Pandansari, Fillya Arum. 2012. “Analisis Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham”. Accounting Analysis Journal. Universitas Negeri Semarang. Pradipta dan Purwaningsih. 2012. “Pengaruh Luas Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial Dan Lingkungan Perusahaan Terhadap Earning Response
Coefficient (ERC), dengan Ukuran Perusahaan dan Leverage Sebagai
Variabel Kontrol”. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XV. Banjarmasin
Pratama dan Erawati. 2014. “Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return
on Equity, Net Profit Margin dan Earning per Share Terhadap Harga
Saham (Study Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011)”. Jurnal Akuntansi. Vol. 2, No 1.
Primayanti, Diensa. 2013. “Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2010-2011)”. Artikel Publikasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Putri dan Christiawan. 2014. “Pengaruh Profatibilitas, Likuiditas, Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Studi Pada Perusahaan-perusahaan yang mendapat penghargaan ISRA dan Listed
(Go-Public) di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2010-2012)”. Business
“
Responsibility Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan
Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011). Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Putri, Paramitha. 2012. “Pengaruh EPS, DER, Kebijakan Deviden, dan Resiko Sistematis terhadap Harga Saham Perusahaan yang Terdaftar di BEI (Studi Pada perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011)”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang.
Raharjo dan Muid. 2013. “Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham”. Diponegoro Journal Of
Accounting. Vol. 2, Nomor 2, Halaman 1-11.
Rinati, Ina. 2010.”Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA)
dan Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan
yang Tercantum dalam Indeks LQ45”. Jurnal Akuntansi. Universitas Gunadarma.
Safira dan Riduwan. 2015. “Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kinerja Keuangan pada Harga Saham”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Volume 4 Nomor 6. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
Sanjaya, Made Dimas. 2014. “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Skripsi. Universitas Diponegoro.
Santi, Galuh Tiara. 2014. “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Responsibility terhadap Return Saham: Studi Pada Perusahaan Peraih
Penghargaan ISRA di BEI Tahun 2010-2012”. Jurnal Akuntansi dan
Universitas Negeri Yogyakarta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke-15. Bandung: Alfabeta. Suryani, Indra Dewi. 2010. “Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”. Skripsi. Universitas Diponegoro. Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi 3.
Yogyakarta: BPFE.
Tiningrum, Erna. 2011. “Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di BEI”. E-journal
STIE AUB Surakarta.
Wartono, Hadi. 2012. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Tahunan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”. Naskah Publikasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Widyo, Balmy Putri. 2013. “Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure
Index (CSRDI) Terhadap Harga Saham (Studi Kasus pada Perusahaan
Manufaktur dan Pertambangan yang Tercatat dalam Indeks LQ45 Periode Februari-Juli 2012)”. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia.
Yahoo! Finance. “Data Histori Saham”. http://finance.yahoo.com. Diakses tanggal 3 Desember 2016 pukul 15.15 WIB.
Zuliarni, Sri. 2012. “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Mining And Mining Service Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Jurnal Aplikasi Bisnis. Vol. 3, No. 1, Oktober 2012. Universitas Riau.
1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 3 AKPI PT Argha Karya Prima Industry Tbk 4 ALDO PT Alkindo Naratama Tbk
5 ALKA PT Alaska Industrindo Tbk 6 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk 7 APLI PT Asiaplast Industries Tbk 8 ARNA PT Arwana Citra Mulia Tbk 9 ASII PT Astra International Tbk 10 AUTO PT Astra Auto Part Tbk 11 BATA PT Sepatu Bata Tbk 12 BISI PT Bisi International Tbk 13 BRAM PT Indo Kordsa Tbk 14 BRNA PT Berlina Tbk
15 BTON PT Beton Jaya Manunggal Tbk 16 BUDI PT Budi Starch and Sweetener Tbk 17 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk
18 CPIN PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk 19 CTBN PT Citra Turbindo Tbk
20 DLTA PT Delta Djakarta Tbk
21 DPNS PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
22 DSFI PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk 23 DVLA PT Darya Varia Laboratoria Tbk
24 EKAD PT Ekadharma International Tbk 25 ERTX PT Eratex Djaya Tbk
26 GGRM PT Gudang Garam Tbk
27 HMSP PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 28 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 29 IGAR PT Champion Pasific Indonesia Tbk 30 IKBI PT Sumi Indo Kabel Tbk
31 INAI PT Indal Aluminium Industry Tbk 32 INCI PT Intan Wijaya International Tbk 33 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk 34 INDR PT Indo Rama Synthetic Tbk
35 INDS PT Indospring Tbk
36 INKP PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 37 INTP PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk 38 JECC PT Jembo Cable Company Tbk 39 JPFA PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 40 KAEF PT Kimia Farma Tbk
41 KBLI PT KMI Wire and Cable Tbk 42 KBLM PT Kabelindo Murni Tbk
43 KDSI PT Kedaung Setia Industrial Tbk 44 KLBF PT Kalbe Farma Tbk
45 LION PT Lion Metal Works Tbk 46 LMSH PT Lionmesh Prima Tbk
47 LSIP PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 48 MERK PT Merck Tbk
49 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 50 MYOR PT Mayora Indah Tbk
51 NIPS PT Nippres Tbk 52 PBRX PT Pan Brothers Tbk
53 PICO PT Pelangi Indah Canindo Tbk 54 PYFA PT Pyridam Farma Tbk
55 RICY PT Ricky Putra Globalindo Tbk 56 ROTI PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
57 SCCO PT Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk 58 SGRO PT Sampoerna Agro Tbk
59 SIMP PT Salim Ivomas Pratama Tbk 60 SKBM PT Sekar Bumi Tbk
61 SKLT PT Sekar Laut Tbk
62 SMBR PT Semen Baturaja Persero Tbk 63 SMCB PT Holcim Indonesia Tbk 64 SMGR PT Semen Indonesia Tbk 65 SMSM PT Selamat Sempurna Tbk
66 SOBI PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk 67 SQBB PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 68 SRIL PT Sri Rejeki Isman Tbk
69 SRSN PT Indo Acitama Tbk 70 STAR PT Star Petrochem Tbk 71 STTP PT Siantar Top Tbk
72 TBLA PT Tunas Baru Lampung Tbk 73 TCID PT Mandom Indonesia Tbk
74 TKIM PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 75 TOTO PT Surya Toto Indonesia Tbk 76 TPIA PT Chandra Asri Petrochemical Tbk 77 TRIS PT Trisula International Tbk
78 TRST PT Trias Sentosa Tbk 79 TSPC PT Tempo Scan Pasific Tbk
80 ULTJ PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk 81 UNIT PT Nusantara Inti Corpora Tbk
82 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk 83 WIIM PT Wismilak Inti Makmur Tbk
Indikator Ekonomi
1 1 Kinerja Ekonomi Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan, biaya operasional, upah dan tunjangan karyawan, pembayaran kepada pemodal, pembayaran kepada pemerintah (pajak), investasi masyarakat, dan laba ditahan. 2 2 Implikasi finansial dan risiko serta peluang
lainnya kepada kegiatan organisasi karena perubahan iklim
3 3 Cakupan kewajiban organisasi atas program imbalan pasti
4 4 Bantuan finansial yang diterima dari pemerintah. 5 5 Keberadaan di
Pasar
Rentang rasio standar upah terendah dibandingkan dengan upah minimum setempat pada lokasi operasi yang signifikan.
6 6 Perbandingan manajemen senior yang
dipekerjakan dari masyarakat lokal di lokasi operasi yang signifikan
7 7 Dampak Ekonomi Tak langsung
Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur serta jasa yang diberikan untuk kepentingan publik secara komersial, natura, atau secara cuma-cuma
8 8 Pemahaman dan penjelasan dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan, termasuk seberapa luas dampaknya.
9 9 Perbandingan pembelian dari pemasok lokal di lokasi operasional yang signifikan
Indikator Kinerja Lingkungan
1 10 Bahan Penggunaan Bahan diperinci berdasarkan berat atau volume
2 11 Persentase bahan yang digunakan yang merupakan bahan input daur ulang
3 12 Energi Penggunaan Energi Langsung dari Sumber Daya Energi Primer
4 13 Pemakaian Energi Tidak Langsung berdasarkan Sumber Primer
6 15 Penghematan Energi melalui Konservasi dan Peningkatan Efisiensi
7 16 Inisiatif untuk mendapatkan produk dan jasa berbasis energi efisien atau energi yang dapat diperbarui, serta pengurangan persyaratan kebutuhan energi sebagai akibat dari inisiatif tersebut.
8 17 Air Total pengambilan air berdasarkan sumber 9 18 Sumber air yang secara signifikan dipengaruhi
oleh pengambilan air
10 19 Persentase dan total volume air yang didaur ulang dan digunakan kembali
11 20
Keanekaragaman Hayati
Lokasi dan Ukuran Tanah yang dimiliki, disewa, dikelola oleh organisasi pelapor yang berlokasi di dalam, atau yang berdekatan dengan daerah yang diproteksi (dilindungi) atau daerah-daerah yang memiliki nilai keanekaragaman hayati yang tinggi di luar daerah yang diproteksi
12 21 Uraian atas berbagai dampak signifikan yang diakibatkan oleh kegiatan, produk, dan jasa organisasi pelapor terhadap keanekaragaman hayati di daerah yang diproteksi (dilindungi) dan di daerah yang memiliki keanekaragaman hayati bernilai tinggi di luar daerah yang diproteksi (dilindungi)
13 22 Habitat yang dilindungi dan dipulihkan
14 23 Jumlah total spesies dalam IUCN Red List dan spesies dalam daftar spesies yang dilindungi nasional dengan habitat di tempat yang dipengaruhi operasional, berdasarkan tingkat resiko kepunahan
15 24
Emisi
Jumlah emisi gas rumah kaca yang sifatnya langsung maupun tidak langsung dirinci berdasarkan berat
16 25 Emisi gas rumah kaca langsung
17 26 Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya 18 27 Intensitas emisi gas rumah kaca
19 28 Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencapaiannya
20 29 Emisi bahan kimia yang merusak lapisan ozon
(ozone-depleting substances/ODS) diperinci
berdasarkan berat
21 30 NOx, SOx dan emisi udara signifikan lainnya yang diperinci berdasarkan jenis dan berat 22 31 Efluen dan Limbah Jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan 23 32 Jumlah berat limbah menurut jenis dan metode
pembuangan
24 33 Jumlah dan volume total tumpahan signifikan 25 34 Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor,
atau diolah yang dianggap berbahaya menurut Lampiran Konvensi Basel I, II, III dan VIII, dan persentase limbah yang diangkut secara internasional.
26 35 Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai keanekaragaman hayati badan air serta habitat terkait yang secara signifikan dipengaruhi oleh pembuangan dan limpasan air organisasi pelapor.
27 36 Produk dan Jasa Tingkat mitigasi dampak terhadap dampak lingkungan produk dan jasa
28 37 Persentase produk yang terjual dan kemasannya yang direklamasi menurut kategori
29 38
Kepatuhan
Nilai Moneter Denda yang signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter karena ketidakpatuhan terhadap UU dan peraturan lingkungan
30 39 Transportasi Dampak lingkungan yang signifikan akibat pemindahan produk dan barang-barang lain serta material yang digunakan untuk operasional perusahaan, dan pengangkutan tenaga kerja. 31 40 Lain-lain Jumlah pengeluaran dan investasi perlindungan
lingkungan berdasarkan jenis. 32 41 Asesmen Pemasok
atas Lingkungan
Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria lingkungan
33 42 Dampak lingkungan negatif signifikan aktual dan potensial dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil
34 43 Jumlah pengaduan tentang dampak lingkungan yang diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi
Indikator Sosial
Praktik Ketenagakerjaan dan Kenyamanan Bekerja
1 44 Kepegawaian Jumlah total dan tingkat perekrutan karyawan baru dan turn over karyawan menurut kelompok umur, gender, dan wilayah
2 45 Tunjangan yang diberikan bagi karyawan purnawaktu yang tidak diberikan bagi karyawan sementara atau paruh waktu, berdasarkan lokasi operasional yang signifikan
3 46 Tingkat kembali bekerja dan tingkat retensi setelah cuti melahirkan, menurut gender
4 47
Hubungan Industrial
Masa pemberitahuan minimal tentang perubahan