• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PEMBAHASAN

5.3. Pengaruh Faktor Organisasi Terhadap Kinerja Bidan Desa

Pengaruh faktor organisasi dalam pembahasan ini akan membahas variabel kepemimpinan dan insentif yang memengaruhi kinerja bidan desa berdasarkan hasil uji statistik.

5.3.1. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Bidan Desa

Hasil uji regresi linear berganda, menunjukan bahwa kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap kinerja bidan desa dengan taraf signifikansi sebesar 0,003 dan kontribusi aspek kepemimpinan terhadap terjadinya tingkat kinerja responden sebesar (nilai beta) 0,372. Variabel kepemimpinan memiliki pengaruh yang berpola positif (tidak berlawanan) dan lemah artinya semakin baik kepemimpinan kepala puskesmas maka semakin baik kinerja bidan desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kepemimpinan merupakan variabel yang lebih dominan dibanding dengan variabel lainnya karena nilai beta lebih besar dibanding nilai beta variabel lama kerja, pengetahun dan insentif.

Berdasarkan wawancara mendalam dari 6 bidan desa mereka mengatakan bahwa kepala puskesmas cukup baik, bertanggung jawab dan disiplin. Dan mereka akan tetap menetap di desa walaupun kontrak sudah habis serta dengan senang hati bekerja dengan menjalankan tugas dari pimpinan. Beberapa bidan desa yang memiliki masa kerja masih singkat mengakui bahwa mereka kurang mampu melaksanakan kerja dengan baik tanpa arahan dan bimbingan dari pimpinan mereka. Konsep kerja dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh pimpinan menurut mereka sangat membantu mereka sehingga pekerjaan yang mereka laksanakan lebih terstruktur. Menurut Sujak (1990) bahwa kepemimpinan harus mampu mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan suatu tindakan pada diri seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan merupakan posisi kunci dan sebagai penyelaras dalam proses kerja sama antar manusia dalam organisasinya. Dengan demikian kepala puskesmas diharapkan

mampu mempengaruhi dan menggerakkan bidan desa untuk melaksanalan tugas dilapangan ke arah yang lebih baik.

Menurut Covey (1997) Kepemimpinan merupakan faktor penting dalam memberikan pengarahan kepada pegawai apalagi pada saat-saat sekarang ini di mana semua serba terbuka, maka kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang bisa memberdayakan stafnya. Kepemimpinan yang bisa menumbuhkan motivasi kerja stafnya adalah kepemimpinan yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri para staf dalam menjalankan tugasnya masing-masing.

Menurut Kartono (1994) kepemimpinan dimanapun dan kapanpun selalu diperlukan khususnya pada zaman modern sekarang ini dan pada masa-masa yang akan datang di mana manusia menciptakan karya-karyanya terbaik dan yang terbaru dikerjakan bersama-sama antara pimpinan dan stafnya.Pemimpin juga harus memiliki beberapa kelebihan di banding dengan anggota-anggota biasa lainnya sebab oleh kelebihan – kelebihannya tersebut pemimpin bisa berwibawa dan dipatuhi oleh bawahannya terutama kelebihan dibidang moral, semangat, ketajam intelegensi kepekaan terhadap lingkungan dan integritas kepribadiannya sehingga dia dewasa -matang dan bertanggung jawab

Hasil penelitian Mansyurman (2005) di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara menunjukkan bahwa kepemimpinan memberi kontribusi yang cukup besar terhadap kinerja para bidan. Kepemimpinan yang ideal menurut Trisnantoro (2005) adalah kepemimpinan yang dapat menciptakan suasana kondusif bagi para pengikutnya. Kepemimpinan itu sendiri akan berhasil bila seluruh bidan mau mengikuti apa yang diperintahkan oleh pemimpin itu sendiri.

Berdasarkan kondisi di atas maka peran pemimpin sangat menentukan keberhasilan sebuah kinerja organisasi melalui setiap kegiatan yang dilakukan oleh bidanya. Seperti yang diungkapkan oleh Subanegara (2005) peran manajemen puncak atau pemimpin adalah dapat menanamkan dan menguatkan berbagai aspek budaya kepada bawahan melalui mekanisme: fokus perhatian; para manajer puncak mengkomunikasikan berbagai prioritas, nilai dan concerns mereka melalui pilihan-pilihan tentang apa yang mereka puji, kritik, nilai, tanya dan dukung. Reaksi terhadap krisis; bagaimana para manajer puncak menghadapi krisis adalah signifikan dalam penanaman nilai-nilai budaya, karena kondisi emosional yang terlibat meningkatkan potensi pembelajaran berbagai asumsi dan nilai.

Menurut Covey (1997) untuk menjadi seorang pemimpin yang berprinsip akan membantu menyelesaikan dilema-dilema klasik dalam kehidupan modern. Ciri-ciri pemimpin yang berprinsip adalah :

1. Mereka terus belajar

2. Mereka berorientasi pada pelayanan 3. Mereka memancarkan energi positif 4. Mereka mempercayai orang lain 5. Mereka Hidup Seimbang

6. Mereka melihat hidup sebagai petualangan 7. Mereka Sinergistik

8. Mereka berlatih untuk memperbaharui diri

Dengan memiliki kepemimpinan yang berprinsip maka akan membantu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dengan para staf terutama pada bidan

desa dan dapat mengatasi masalah yang ditemukan di lapangan pada saat mereka bertugas.

Dari wawancara mendalam, salah satu masalah yang dihadapi oleh bidan desa adalah bidan yang telah bekerja 12 tahun sama sekali belum pernah mengikuti pelatihan. Kepala puskesmas diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menanyakan langsung kepada bidan yang bersangkutan dan memberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan guna menambah wawasan, ketrampilan dan pengetahuan bidan.

5.3.2. Pengaruh Insentif Terhadap Kinerja Bidan Desa

Hasil uji regresi linear berganda, menunjukkan bahwa variabel insentif mempunyai pengaruh terhadap kinerja bidan desa dengan taraf signifikansi sebesar 0,007 dan kontribusi aspek desain kerja terhadap terjadinya tingkat kinerja responden sebesar (nilai beta) 0,361. Variabel insentif memiliki pengaruh yang berpola positif (tidak berlawanan) dan lemah artinya semakin baik insentif yang diterima bidan desa maka kinerja bidan desa semakin baik juga.

Dari hasil tersebut diatas sama halnya dengan hasil penelitian Aprizal (2007) diRumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang ada hubungan antara insentif terhadap kepuasan kerja. Insentif merupakan pemberian penghargaan dalam bentuk materi kepada seorang bidan sesuai dengan prestasi kerjanya

Menurut Rahmanto (2002) masalah mendasar yang senantiasa dihadapi oleh pimpinan adalah bagaimana seorang bawahan mau berusaha mengerahkan segenap kemampuan, sesuai dengan kepentingan puskesmas. Penyelesaian terhadap masalah

ini dapat dilakukan dengan menerapkan sistem penilaian kinerja (system of performance appraisal) dan menciptakan hubungan antara insentip (reward) Dengan tingkat kinerja yang dicapai. Bila sistem penilaian kinerja telah menunjukkan hasil kinerja karyawan sesuai dengan kenyataan sebenarnya, maka atas dasar hasil penilaian kinerja inilah dapat diberikan imbalan yang sesuai dengan tingkat kinerja masing-masing. Jadi ada hubungan yang kuat antara hasil penilaian kinerja yang dicapai dengan imbalan yang diterima.

Pengaruh ini menunjukkan bahwa insentif memegang peranan penting dalam peningkatan kinerja bidan desa. Ungkapan yang disebutkan responden pada observasi terdahulu merupakan harapan adanya keadilan dalam pemberian insetif dalam bentuk uang atas setiap pekerjaan yang dilakukannya. Data yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar pertimbangan bagi pihak terkait seperti pemda setempat dalam penganggaran insentif para bidan desa.

Pengaruh kompensasi menurut Sedarmayanti (2001), dapat dijadikan sebagai balas jasa untuk kerja mereka, dimana apabila kompensasi diberikan secara tepat, maka para bidan akan memperoleh kepuasan kerja dan termotivasi untuk mencapai tujuan organisasi. Tetapi bila kompensasi yang diberikan tidak atau kurang memadai, maka prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja bidan akan menurun.

Murlis (2003) menyebutkan reward dalam bentuk uang seperti yang diharapkan para pegawai berdasarkan struktur golongan dan tunjangan amat perlu, sebab dengan dibuatnya struktur golongan maka peringkat jabatan individual jadi

tampak seperti broadbanded structure yang berfungsi sebagai alat konsistensi dan kontrol dalam pemberian insentip.

5.4. Variabel Yang Tidak Berpengaruh Terhadap Kinerja

Dokumen terkait