Goodness-of-Fit Cut-off-
4.5.4 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Delegating terhadap Learning OrganizationOrganization
Berdasarkan Tabel 16, dapat dilihat bahwa gaya kepemimpinan
delegating memiliki nilai kontribusi sebesar 0,28 terhadap learning organizationsebagai hasil perkalian faktor muatandelegatingterhadap kepemimpinan sebesar 0,40 dengan koefisien konstruk gaya kepemimpinan terhadap learning organization sebesar 0,71. Hal ini berarti indikator gaya kepemimpinan delegating berpengaruh positif dan signifikan terhadap learning organization di PT Pupuk Kujang Cikampek.
Gaya kepemimpinan delegating adalah gaya kepemimpinan yang ditandai dengan tingkat kepercayaan yang tinggi dari pemimpin kepada karyawan untuk melaksanakan tugas sendiri dengan sedikit pengarahan dan sedikit kualitas hubungan antar personal. Gaya kepemimpinan delegating ini memiliki ciri khusus yakni pemimpin melakukan pendelegasian wewenang kepada karyawan. Hal ini dilakukan karena pemimpin percaya dengan kemampuan karyawannya. Namun pendelegasian wewenang ini tidak dilakukan begitu saja, pemimpin harus benar-benar mengetahui kemampuan karyawannya sehingga ketika menjalankan tugas, karyawan tersebut tidak melakukan kesalahan kerja akibat wewenang yang diberikan pemimpin tidak ditopang oleh kemampuan karyawan tersebut.
Seorang pemimpin perlu mendelegasikan wewenangnya agar karyawan dapat belajar mandiri dan tidak tergantung kepada instruksi pemimpin. Disamping itu, pendelesasian wewenang akan berdampak baik bagi PT Pupuk Kujang Cikampek karena pemimpin di perusahaan
X3
0.00
KEPEMIMPINAN
LEARNING ORGANIZATION
Chi-Square=31.58, df=24, P-value=0.13779, RMSEA=0.061 1.00
tersebut dapat melakukan tanggung jawabnya yang lain sehingga kualitas dan kuantitas pekerjaan tim dapat meningkat secara optimal.
Penerapan gaya kepemimpinandelegatingini akan merangsang karyawan untuk belajar mengenai tugasnya, baik dari teman, buku, atau internet. Hal ini yang menyebabkan gaya kepemimpinan
delegatingberpengaruh positif terhadaplearning organization.
Hasil penelitian diatas sejalan dengan pendapat Gordon (1994) yang berpendapat bahwa pemimpin bukan mereka yang memikul tanggung jawab sendiri dalam pemecahan masalah, para pemimpin harus mampu memanfaatkan sumber-sumber yang ada dalam kelompoknya untuk membantu menyelesaikan masalah serta dapat mengatur sumber-sumber kreatif yang ada paling tidak pada setiap anggota kelompok sewaktu berhadapan dengan pemecahan masalah.
Berdasarkan pendapat Gordon diatas, dapat disimpulkan bahwa pemimpin harus mendelegasikan wewenang kepada bawahannya kemudian percaya bahwa bawahannya tersebut dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Hal ini bertujuan untuk merangsang terbentuknya learning organization di PT Pupuk Kujang Cikampek. Karena dengan pendelegasian wewenang, maka karyawan akan terangsang untuk belajar secara berkelanjutan dalam setiap penyelesaian tugasnya. Disamping itu, pendelegasian wewenang juga memungkinkan pemimpin untuk mengerjakan hal lain yang lebih mendesak sehingga jumlah pekerjaan yang dapat diselesaikan menjadi lebih banyak dan output yang dihasilkan pun menjadi lebih baik. Hubungan antara gaya kepemimpinan delegating terhadap learning organization berdasarkan koefisien lintas modelnya dapat dilihat pada Gambar 18.
Gambar 18. Koefisien Lintas Model Pengaruh Gaya Kepemimpinan Delegating terhadap Learning Organization
Berdasarkan hasil penelitian pada PT Pupuk Kujang Cikampek diatas, maka dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan dan positif terhadap learning organization yang diterapkan pada PT Pupuk Kujang Cikampek. Gaya kepemimpinan participating, selling, dan delegating berpengaruh signifikan dan positif terhadap learning organization. Tetapi gaya kepemimpinantelling berpengaruh negatif namun tetap signifikan terhadap learning organization. Disamping indikator gaya kepemimpinan, penelitian ini pun berhasil menemukan bahwa indikator
learning organization pada PT Pupuk Kujang Cikampek yang meliputi dinamika pembelajaran, transformasi organisasi, pemberdayaan pegawai, pengelolaan pengetahuan, serta penerapan teknologi memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadaplearning organizationpada PT Pupuk Kujang Cikampek. Skema hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 17.
X4
0.84
KEPEMIMPINAN
LEARNING ORGANIZATION
Chi-Square=31.58, df=24, P-value=0.13779, RMSEA=0.061 0.40
Tabel 17. Skema Hasil Penelitian
Indikator Aplikasi Langkah Perusahaan
Gaya
Kepemimpinan
Telling
Hasil penelitian menunjukan bahwa gaya kepemimpinan
tellingjarang diterapkan di PT Pupuk Kujang Cikampek. Gaya kepemimpinan yang diterapkan di PT Pupuk Kujang Cikampek justru sangat
menekankan terhadap
hubungan personal baik antar karyawan maupun antara karyawan dengan
pemimpinnya agar dapat tercipta kerjasama yang baik.
Gaya kepemimpinan
tellingharus diturunkan implementasinya agar tercipta hubungan baik antara pemimpin dan karyawan. Hubungan yang baik tersebut akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan yang kemudian
meningkatkan motivasi kerja dan kinerja karyawan. Gaya
Kepemimpinan
Selling
Hasil penelitian menunjukan bahwa gaya kepemimpinan
sellingditerapkan di PT Pupuk Kujang Cikampek. Hal ini terlihat dari pemimpin yang terus meningkatkan kinerja karyawannya. Peningkatan kinerja ini dapat dilihat dari naiknya standar kinerja per tahunnya. Disamping itu, pemimpin di PT Pupuk Kujang Cikampek menerapkan sistem bonus bagi karyawannya dengan didasarkan pada peningkatan nilai kinerja.
Pemimpin PT Pupuk Kujang Cikampek sebaiknya mewarnai gaya kepemimpinannya dengan gaya kepemimpinanselling. Hal ini karena
penekanan kinerja dan hubungan yang
diterapkan akan dapat merangsang karyawan untuk terus belajar sehinggalearning organizationdapat terus tumbuh.
Gaya
Kepemimpinan
Participating
Pemimpin perusahaan secara dominan menitikberatkan kepada hubungan baik antar pegawai. Hasil wawancara mengindikasikan bahwa alasan para pemimpin perusahaan memberlakukan gaya
kepemimpinanparticipating
karena mereka percaya bahwa loyalitas pegawai tidak selalu diukur dengan jumlahtake home payyang didapatkan setiap bulan, namun jauh lebih dari itu, loyalitas juga
dipengaruhi oleh kenyamanan pegawai bekerja di PT Pupuk Kujang Cikampek.
Pemimpin sebaiknya menerapkan gaya kepemimpinan
paticipatingsecara dominan agarlearning organizationdapat tumbuh semakin kuat. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian yang menunjukan bahwa gaya kepemimpinan participatingsecara dominan berpengaruh terhadap penerapan learning organization di PT Pupuk Kujang Cikampek.
Lanjutan Tabel 17
Indikator Aplikasi Langkah Perusahaan
Gaya
Kepemimpinan
Delegating
Hasil penelitian menunjukan bahwa gaya kepemimpinan
delegatingditerapkan di PT Pupuk Kujang Cikampek. Pendelegasian wewenang dapat terlihat dari instruksi kerja yang diberikan hanya mencakup gambaran umum, untuk detailnya karyawan dapat belajar mengenai tugasnya, baik dari teman, buku, atau internet.
Pemimpin perlu menerapkan gaya kepemimpinan
delegatingdengan tetap mendorong penyebaran pengetahuan dikalangan karyawan secara berkelanjutan agar pendelegasian wewenang tidak menyebabkan karyawan keliru saat mengerjakan tugas dan memanfaatkan wewenangnya. Dinamika Pembelajaran Dinamika pembelajaran diaplikasikan dengan baik di PT Pupuk Kujang Cikampek. Hal ini dapat dilihat dari pemberian kesempatan untuk meningkatkan pembelajaran secara berkelanjutan dengan cara pemberian pelatihan dan beasiswa pascasarjana bagi karyawan berprestasi dimana pelatihan dan beasiswa tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dimasa depan yang diramalkan akan dihadapi oleh PT Pupuk Kujang Cikampek.
Dinamika pembelajaran di PT Pupuk Kujang Cikampek dapat dilakukan dengan mengembangkan cara kerja secara terus-menerus, memberikan pelatihan mengenai kerjasama tim, serta meningkatkan pengetahuan dengan cara pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dimasa yang akan datang.
Transformasi Organisasi
Transformasi organisasi diaplikasikan di PT Pupuk Kujang Cikampek. Hal ini terlihat dari perubahan struktur organisasi pada tahun 2011 serta perbaikan sarana dan prasarana yang dilakukan perusahaan tersebut secara berkala tiap tahun kemudian diperkuat dengan pemberian umpan balik mengenai kinerja karyawan. Transformasi organisasi di PT Pupuk Kujang Cikampek dapat dilakukan dengan perbaikan berkala sarana, memberikan informasi mengenai sistem dan struktur yang diberlakukan, serta pemberian umpan balik mengenai hasil kerja karyawan.
Lanjutan Tabel 17
Indikator Aplikasi Langkah Perusahaan
Pemberdayaan Pegawai
Pemberdayaan pegawai diaplikasikan dengan baik di PT Pupuk Kujang Cikampek. Pemberdayaan pegawai dapat dilihat dengan adanya
pendelegasian wewenang dan pemberian motivasi kerja dari atasan kepada bawahan di perusahaan. Hal ini dilakukan agar perusahaan yang kuat dan inovatif sebagai konsekuensi banyaknya ide yang muncul serta sumbangan energi yang tersalurkan dari pemberdayaan tersebut.
Pemberdayaan pegawai dapat dilakukan dengan pelimpahan wewenang dari atasan ke bawahan yang berjalan selaras dengan tanggung jawab dan wewenang yang dimiliki oleh karyawan. Pemberdayaan tersebut dapat dirangsang dengan meminta karyawan untuk mengambil pelajaran dalam penyelesaian masalah yang dihadapi. Pengelolaan
Pengetahuan
Pengelolaan pengetahuan diaplikasikan dengan baik di PT Pupuk Kujang Cikampek. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa perusahaan menempatkan pengetahuan sebagai suatu hal yang penting, memfasilitasi kebutuhan karyawan, dan
mengakomodasi fasilitas tersebut untuk memberikan kemudahan bagi karyawan yang memerlukan untuk mendukung pekerjaannya.
Pengelolaan pengetahuan di PT Pupuk Kujang Cikampek dapat dilakukan dengan cara memfasilitasi
kemudahan
mendapatkan informasi bagi semua pegawai baik secara keseluruhan maupun dalam
biro/divisi yang didukung oleh sistem, sarana, dan manusia. Penerapan
Teknologi
Penerapan teknologi
diaplikasikan dengan baik di PT Pupuk Kujang Cikampek. Hal ini terlihat dari
kemampuan PT Pupuk Kujang Cikampek untuk menyediakan perangkat lunak dan komputer agar kinerja karyawan dapat meningkat. Selain itu, PT Pupuk Kujang Cikampek pun secara aktif memberlakukan sistem pelatihan mengenai teknologi bagi para
karyawannya.
Penerapan teknologi dapat dilakukan dengan menyediakansoftware, LAN, internet, dan intranet. Namun penerapan teknologi harus didukung dengan memodifikasi pelatihan karyawan yang berbasis teknologi agar
karyawan dapat memanfaatkan teknologi secara maksimal.