PERAN INSPEKTORAT DAERAH
C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) 1.Uji Normalitas 1.Uji Normalitas
4. Pengaruh peran inspektorat daerah terhadap kualitas laporan keuangan daerah
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Andriani (2010), Setiawati dan Sari (2014), Soimah (2014).
4. Pengaruh peran inspektorat daerah terhadap kualitas laporan keuangan daerah
Inspektorat daerah merupakan sebutan untuk internal auditor dalam instansi pemerintah, jika dalam lingkup kabupaten maka inspektorat tersebut disebut inspektorat kabupaten sesuai dengan tempat tugasnya, dan jika lingkup provinsi sebutan inspektorat tersebut adalah inspektorat provinsi. Tugas dari inspektorat daerah diantaranya adalah audit atau pemeriksaan regular atau berkala terhadap SKPD di lingkungan pemerintah daerah, audit laporan keuangan di SKPD, review terhadap
laporan keuangan SKPD dan laporan keuangan pemerintah daerah. Penjelasan diatas merupakan beberapa tugas yang dilakukan inspektorat daerah berdasarkan Piagam Pengawasan Internal (Internal Audit Chapter)
Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, dengan adanya inspektorat daerah maka laporan keuangan daerah yang dihasilkan akan dapat diandalkan, karena inspektorat daerah/internal auditor tersebut melakukan tugasnya secara independen dan objektif artinya tidak terpengaruh oleh pihak manapun.
Pengukuran variabel peran inspektorat daerah diukur dengan 3 indikator yaitu kompetensi inspektorat daerah, ruang lingkup inspektorat daerah, dan program inspektorat daerah. Untuk indikator kompetensi auditor terdiri dari dua pertanyaan, ruang lingkup auditor internal terdiri dari dua pertanyaan dan terakhir indikator program auditor internal terdiri dari empat pertanyaan.
Berdasarkan tabel 4.13 dari total delapan pertanyaan hanya pertanyaan nomor satu rata-rata responden menjawab pada frekuensi kadang-kadang sedangkan tujuh pertanyaan rata-rata responden menjawab pada frekuensi sering. Dilihat dari jawaban responden dan penjelasan diatas seharusnya inspektorat daerah mempunyai pengaruh positif signifiikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah, namun pada kenyataanya berdasarkan hasil penelitian variabel peran inspektorat daerah berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah.
Hasil LkjIP (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) menunjukan bahwa presentase SKPD yang tidak ada temuan penyimpangan keuangan mengalami penurunan dari tahun 2013-2015 (51,28%, 43,59%, 28,21%), data tersebut dapat menjelasakn bahwa inspektorat daerah masih kurang dalam hal evaluasi dan koordinasi penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan, jadi perlu adanya koordinasi antara inspektorat daerah dan SKPD yang masih ada temuan penyimpangan maupun yang sudah tidak ada temuan penyimpangan, sehinnga pada pemeriksaan selanjutnya SKPD tersebut tidak mengulangi kesalahan yang sama dan SKPD yang sudah tidak ada temuan penyimpangan dapat mempertahankan hasil yang telah di dapat.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Yenita (2010), Armando (2013), Fajrin (2014), Bagia, dkk (2014), Diani (2014).
73
Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian mengenai “pengaruh
kompetensi sumber daya manusia, pengendalian internal, pemanfaatan teknologi informasi dan peran inspektorat daerah terhadap kualitas laporan
keuangan daerah” adalah :
1. Kapasitas Sumber daya manusia berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah Kabupaten Kulon Progo.(H1 ditolak).
2. Pengendalian internal berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah Kabupaten Kulon Progo, (H2 diterima).
3. Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah Kabupaten Kulon Progo, (H3 diterima). 4. Peran inspektorat daerah berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan daerah Kabuupaten Kulon Progo, (H4 ditolak).
B. Implikasi
Bagi pemerintah daerah Kabupaten Kulon Progo, hasil penelitian ini dapat menjadi suatu bahan untuk evaluasi untuk SKPD Kabupaten Kulon Progo dalam proses penyusunan laporan keuangan sehingga kualitas laporan keuangan dapat tercapai dengan baik. Langkah yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang dimiliki dengan
melakukan pelatihan karena berdasarkan latar belakang pendidikan dan pengalaman, responden yang memiliki latar belakang pendidikan akuntansi masih sedikit berdasarkan jumlah responden yang digunakan. Pengendalian internal terus dimaksimalkan dalam setiap SKPD dengan cara melakukan pemantauan yang dilakukan pimpinan SKPD, karena berdasarkan jawaban responden pemantauan yang dilakukan pimpinan SKPD rata-rata menjawab pada frekuensi kadang-kadang. Pemanfaatan teknologi informasi juga harus dimaksimalkan karena teknologi akan sangat membantu dalam pekerjaan seperti dalam membuat laporan keuangan atau dalam pekerjaan yang lain, jadi langkah yang dapat diambil adalah menerapkan penjadwalan pemeliharaan komputer agar kondisi computer/teknologi dapat digunakan secara maksimal, selain itu membenahi jaringan internet karena berdasarkan jawaban responden rata-rata jawaban pada frekuensi kadang-kadang. Peran inspektorat daerah, berdasarkan hasil penelitian meskipun tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah namun harus tetap dimaksimalkan dalam hal audit kinerja, audit laporan keuangan ataupun pemeriksaan setiap SKPD , karena inspektorat daerah tersebut akan memberikan rekomendasi pada SKPD apabila ada bentuk kesalahan, sehingga apabila inspektorat daerah telah melakukan audit pada laporan keuangan daerah maka kualitas laporan keuangan yang dihasilkan akan memenuhi indikator andal, relevan dan dapat dibandingkan, selain itu inspektorat daerah perlu meningkatkan dalam koordinasi, pendampingan pada SKPD yang masih ditemukan penyimpangan
keuangan supaya pada periode berikutnya SKPD tersebut tidak mengalami kesalahan yang sama.
C. Keterbatasan
1. Populasi penelitian hanya mencakup SKPD yang berda pada Kabupaten Kulon Progo.
2. penelitian ini hanya mengambil 18 sampel yang terdiri dari 13 dinas dan 5 badan dengan jumlah responden 100, karena keterbatasan dana dan waktu. 3. Penelitian hanya menggunakan 4 variabel independen (kompetensi sumber
daya manusia, pengendalian internal, pemanfaatan teknologi informasi dan peran inspektorat daerah) sebagai variabel pengukur sehingga kesimpulan terbatas.
4. pengumpulan data peneltian hanya menggunakan kuesioner tanpa
dilengkapi dengan wawancara.
D. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyarankan sebagai berikut :
1. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak jumlah responden sehingga data yang digunakan akan lebih kuat.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mendapatkan data dari seluruh SKPD yang menjadi tempat penelitian, sehingga data yang di dapat lebih maksimal.
Laporan Keuangan Daerah Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan”. Naskah Publikasi Universitas Islam Riau.
Andriani, W,. 2010, “Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia dan
Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Keterandalan dan
Ketepatwaktuan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah”, Studi Pada
Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan. Naskah Publikasi Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Padang.
Armando, G,. 2013,. “Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Dan Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Nilai Informasinlaporan Keuangan
Pemerintah”, Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Di Kota Bukit Tinggi. Naskah Publikasi Universitas Negeri Padang.
Ayuningtiyas, H, Y,. 2012, “Pengaruh Pengalaman Kerja Independensi, Objektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Audit”,
Studi Kasus Pada Auditor Inspektorat Kota/Kabupaten Jawa Timur. Naskah publikasi Universitas Diponegoro Semarang.
Darmawis., chairunnisa., 2013,”Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah”,studi pada SKPA (Satuan Kerja Perangkat Aceh) Provinsi Aceh”. Naskah publikasi Universitas Syiah Kuala.
Dewi, K, S,. dkk., 2014, “Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Nilai Informasi Laporan Keuangan
Pemerintah Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)”, Studi Empiris
Pada Kabupaten Buleleng. Naskah Publikasi Universitas Pendidikan Ganesha.
Diani, D.I., 2009, “Pengaruh Pemahaman Akuntansi, Pemanfaatan Sitem
Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Peran Internal audit Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah”, Studi Empiris Pada
Satuan Kerja Perangkat Derah Kota Pariaman. Naskah Publikasi Universitas Negeri Padang.
Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Daerah”,
Studi Empiris Pada Pemerintah Kota Gorontalo. Naskah Publikasi
Universitas Diponegoro Semarang.
Fajrin, F,. 2014, “Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Dan Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Nilai Informasi Laporan Keuangan
Pemerintah”, Studi Empiris Pada Kabupaten Padang Pariaman. Naskah Publikasi Universitas Negeri Padang.
Harianjogja, “Laporan Pemeriksaan Keuangan Kabupaten Gunung Kidul Paling
Mengecewakan”,http://www.harianjogja.com/baca/2015/05/29. Diakses tanggal 15 Juni pk 16.00.
http://dppkad.bantulkab.go.id/berita/240, 2014, “Penyerahan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Bantul”. Diakses tanggal 15 Juni pk
16.00.
Ismanto.,2012,“Kualitas Laporan Keuangan”, http://www.ssbelajar.net/2012. Diakses tanggal 10 April 2016 pk 20.00.
Jogjakota, “Pemkot Yogyakarta Masih Pertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)”, http://www.jogjakota.go.id/news. Diakses tanggal 16 Juni pukul 03.00
Kulonprogokab, “Daftar SKPD Kulon Progo”, http://www.kulonprogokab.go.id. Diakses tanggal 16 Juni 2016 pk 07.00
LKjIP, 2014, “Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Daerah
Kabupaten Kulon Progo”. Diakses Tanggal 22 November 2016 pk 20.00.
LKjIP, 2015, “Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Daerah
Kabupaten Kulon Progo”. Diakses tanggal 22 November 2016 pk 20.00. Peraturan Bupati Kulon Progo, 2012, “Piagam Pengawasan Internal (Internal
Audit Charter)Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo”, No 30.
Raharjo, E.,2007, “Teori Agensi Dan Teori Stewarship Dalam Perspektif
Akuntansi”, Fokus Ekonomi, Vol. 2 No 1, Juni, hal 37-46.
Rosnidah, I.,dkk., 2011,”Analisis Dampak Motivasi Dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit Aparat Inpektorat Dalam Pengawasan Keuangan
Daerah”, Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Cirebon. Naskah Publikasi Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.
Sari, N, P., dkk., 2014,“Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah”, Sudi Kasus
Pada Dinas-Dinas di Pemerintah Kabupaten Jembrana. Naskah Publikasi
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Indonesia.
Setiawati, E., and Sari, S.P., 2014, “Kualitas Pelaporan Keuangan Pemerintah
Daerah Ditinjau dari Sumber Daya Manusia, Pengendalian Internal,
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pemahaman Akuntansi”, Studi
Empiris Pada Pemerintah Kabupaten dan Kota di Wilayah Eks Karesinden Surakarta. Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Soimah, S., 2014, “Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Sistem Pegendalian Internal Pemerintah Terhadap Kualitas Laporan keuangan Pemerintah Daerah”, Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Bengkulu Utara.
Trisaputra, A., 2013, “Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Ketepatwaktuan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Daerah”, Studi Pada SKPD Pemerintah Provinsi
Sumatera Barat. Artikel Ilmiah FE Universitas Negeri Padang.
Yuliani, S., dkk., 2010, “Pengaruh Pemahaman Akuntansi, Pemanfaatan Sistem
Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Peran Internal Audit Terhadap
Kualitas Lporan Keuangan Daerah”, Studi Pada Pemerintah Kota Banda
Aceh. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi Vol. 3. No 2. Juli 2010. Hal. 206-220
INSPEKTORAT DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN