(Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kulon Progo)
THE EFFECT OF HUMAN RESOURCE COMPETENCY, INTERNAL CONTROL, INFORMATION TECHNOLOGY UTILIZATION AND THE ROLE OF REGIONAL INSPECTORATE ON THE QUALITY OF REGIONAL FINANCIAL REPORTING
(Empirical Study on Working Unit in Kulon Progo District)
Oleh: Haerul Triyanto
20130420209
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
INSPEKTORAT DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH
(Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kulon Progo)
THE EFFECT OF HUMAN RESOURCE COMPETENCY, INTERNAL CONTROL, INFORMATION TECHNOLOGY UTILIZATION AND THE ROLE OF REGIONAL INSPECTORATE ON THE QUALITY OF REGIONAL FINANCIAL REPORTING
(Empirical Study on Working Unit in Kulon Progo District)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Oleh: Haerul Triyanto
20130420209
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
(Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kulon Progo)
THE EFFECT OF HUMAN RESOURCE COMPETENCY, INTERNAL CONTROL, INFORMATION TECHNOLOGY UTILIZATION AND THE ROLE OF REGIONAL INSPECTORATE ON THE QUALITY OF REGIONAL FINANCIAL REPORTING
(Empirical Study on Working Unit in Kulon Progo District)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Oleh: Haerul Triyanto
20130420209
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
INSPEKTORAT DAERAHTERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kulon Progo)
THE EFFECT OF HUMAN RESOURCE COMPETENCY, INTERNAL CONTROL, INFORMATION TECHNOLOGY UTILIZATION AND THE ROLE OF REGIONAL INSPECTORATE ON THE QUALITY OF REGIONAL FINANCIAL REPORTING
(Empirical Study on Working Unit in Kulon Progo District)
Diajukan Oleh
HAERUL TRIYANTO 20130420209
Telah disetujui Dosen Pembimbing
Pembimbing
Rizal Yaya, S.E, M.Sc., Ph.D.,Ak., C.A., Tanggal ………
Nama : Haerul Triyanto
Nomor Mahasiswa : 20130420209
Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul : “PENGARUH KOMPETENSI SUMBER
DAYA MANUSIA, PENGENDALIAN INTERNAL, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PERAN INSPEKTORAT DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH. (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Kulon Progo)” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi diketahui adanya karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.
Yogyakarta, ……….………..
berat, kecuali bagi orang-orang yang khusuk”
QS. Al Baqarah : 45
“Allah mencintai pekerjaan yang apabila bekerja ia menyelesaikan dengan baik”
(HR. Thabrani)
“Ilmu adalah sebaik-baiknya pembendaharaan dan yang paling indahnya. Ia ringan dibawa, namun besar manfaatnya. Ditengah-tengah orang banyak ia indah, sedangkan dalam kesendirian
ia menghibur”
(Amirul Mukminim ‘Ali a.s)
“Jangan bosan dan jangan menarik diri, karena keberhasilan terdapat diantara kegagalan dan kebosanan”
(Ali Bin Abi Thalib)
“Ilmu tanpa akal ibarat seperti memiliki sepatu tanpa kaki. Dan akal tanpa ilmu ibarat seperti
memiliki kaki tanpa sepatu”
➢ Ayah, Ibu dan kedua kakak saya (Bapak Gita, Ibu Halia Bana, kakak Adi dan Kakak ayu),
yang selalu memberikan doa, semangat, dorongan, kasih sayang dan pendampingan sehingga
menjadikan sebuah motivasi tersendiri untuk memberikan yang terbaik dan berusaha mencapai
puncak keberhasilan.
➢ Bapak Rizal Yaya, S.E, M,Sc., Ph.D.,Ak., C.A., terima kasih banyak atas bimbingan serta
saran bapak dalam proses menyelesaikan skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan tepat
waktu.
➢ Kusus buat “adik” intan kurniastri dan pratista artikawening, semangat dalam kuliah dan selalu
bersama, terimakasih sudah memberikan semangat dan doa, sukses buat kalian berdua.
➢ Buat kosan “DORCE” mas echo, mas rohman/emon, mas adi/oyek, mas handi, mas ivan, mas
ardi, mas hamam, mas surya/suryaman, dan bebeb hafid/fijah, wahyu bp, dan mas vano. Yang
telah memberikan semangat dalam menyelesaikan kuliah, Nuwun sangat, sukses
masing-masing. Amin
➢ Buat kosan “IKA” mas dedy, mas roy, mas virza, payeng, mas amran, haikal, dan keluarga ibu
sri (mba yeni, indri, dea). Makasih ya bu sudah sering ngrepotin di kosan.
➢ Buat sahabat Priyo Adi Wiguno, sesuai dengan namanya wiguno memang berguna dan
hangger fajariadin semangat ndut biar cepet selesai. “Mantap” sekali lagi terimakasih banyak. ➢ Buat teman-teman Kelas E, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, teman-temaan futsal
dari squad akt e, sunu fc, jibang fc, sabun fc, jurang fc terimakasih banyak.
➢ Teman-teman ust, angga, rini, rere, shinta, didi, putri, rangga, evi, talita, risa
➢ Buat Geng “MUKIDI” yang bisa kumpul hanya diwaktu tertentu karena sibuk masing-masing (nuwun pak hunggul/klicir, rico/kocir, topik/glemboh) “kebanyakan rencana tanpa di tindak
lanjuti”.
➢ Buat adik alfi, garnis, tiwi, azmi “semangat dalam mencapai sarjana”.
➢ Terimakasih buat sahabat perempuan Kartika Pribadi dan teman satu gengnya (Izza, intan w,
Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pengendalian Internal, Pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Peran Inspektorat Daerah. (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kulon
Progo)”.
Skripsi ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Penulis mengambil topik ini dengan harapan dapat memberikan masukan bagi pemerintah
dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan dan memberikan ide bagi penelitian
selanjutnya.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bantuan, bimbingan dan pengarahan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
yang sebanyak-banyaknya kepada :
1. Bapak Dr. Nano Prawoto, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Bapak Rizal Yaya, S.E, M.Sc., Ph.D., Ak., C.A., selaku dosen pembimbing. Terima kasih
telah meluangkan waktu dan fikiran, memberikan nasihat, saran serta bimbingan dalam
penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Dr. Suryo Pratolo, M.Si., Ak., CA selaku dosen Akuntansi Manajemen Pemerintah
Daerah.
4. Bapak Alex Murtin, S.E., M.Si, selaku dosen Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah,
terima kasih telah memberikan arahan dan saran dalam penyusunan skripsi.
5. Ibu Caesar Marga Putri, S.E., M.Sc, selaku (DPA) dosen pembimbing akademik kelas E.
6. Bapak Sigit Arie Wibowo, S.E., M.Acc., Ak., CA Selaku dosen yang telah memberikan
masukan, saran dan pendapat dalam penyusunan skripsi.
7. Bapak Juanda, S.Ag., M.Ag. selaku dosen yang telah membimbing, memberikan saran dan
nasihat dalam memperkuat ibadah kepada Allah SWT.
11.Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan skripsi.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena
itu, demi penyempurnaan skripsi ini, penulis mengharapkan saran, pendapat dan kritik dari
pembaca dan dengan rendah hati penulis akan menerimanya.
Semoga amal baik tersebut akan mendapat Rahmat serta Karunia dari Allah SWT dan
semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagai referensi pengetahuan seluruh pihak yang
membutuhkan.
Yogyakarta, ………..
Penulis,
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ...ii
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Penelitian ...1
B. Batasan Masalah ...5
C. Rumusan Masalah Penelitian ...6
D. Tujuan Penelitian ...6
E. Manfaat Penelitian ...7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...8
A. Landasan Teori ...8
1. Stewardship Theory ...8
a.Pendahuluan ...8
b.Penjelasan Stewardship Theory ...9
2. Kualitas Laporan Keuangan ...11
3. Sumber Daya Maanusia ...13
4. Pengendalian Internal ...16
5. Pemanfaatan Teknologi Informasi ...18
6. Inspektorat Daerah/Internal Auditor ...20
B. Penelitian Terdahulu ...23
C. Penurunan Hiotesis ...26
BAB III METODE PENELITIAN ...31
A. Metode Penelitian ...31
1. Objek Penelitian ...31
B. Jenis Data ...32
C. Teknik Pengumpulan Data ...32
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ...33
1. Variabel Dependen ...33
2. Variabel Independen ...33
a. Sumber Daya Manusia ...33
b. Pengendalian Internal ...34
c. Pemanfaatan Teknologi Informasi ...34
d. PeranInspektorat Daerah ...35
E. Pengujian Instrumen ...35
F. Pengujian Asumsi Klasik ...35
1. Uji Normalitas ...35
2. Uji Multikolinieritas ...35
3. Uji Heteroskedastisitas ...36
4. Pengujian Hipotesis ...36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...37
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...37
1. Deskriptif Penelitian ...37
2. Gambaran Responden ...40
3. Statistik Deskriptif ...48
B. Hasil Uji Kualitas Data ...51
1. Hasil Uji Validitas ...51
2. Hasil Reliabilitas ...54
C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ...55
1. Uji Normalitas ...55
2. Uji Multikolinieritas ...55
3. Uji Heteroskedastisitas ...57
4. Regresi Berganda ...58
5. Uji Koefisien Determinasi (adjusted R2) ...60
6. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ...61
B. Implikasi ...73 C. Keterbatasan ...75 D. Saran ...75
DAFTAR PUSTAKA ...
2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu ...23
4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner ...38
4.2 Tingkat Pengembalian Kuesioner ...39
4.3 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...40
4.4 Gambaran Responden Berdasarkan Umur ...41
4.5 Gambaran Responden Berdasarkan Gelar/Strata ...42
4.6 Gambaran Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan ...43
4.7 Gambaran Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan (Lainnya) ...44
4.8 Gambaran Responden Berdasarkan Lama Bekerja di Pemda...45
4.9 Gambaran Responden Berdasarkan Lama Bekerja di Posisi Saat ini ...46
4.10 Gambaran Responden Berdasarkan Jabatan/Pangkat ...47
4.11 Statistik Deskriptif ...48
4.12 Statistik Deskriptif Variabel KLKD ...49
4.13 Rata-Rata Frekuensi Jawaban Responden/Variabel ...50
4.14 Hasil Uji Validitas Variabel KLKD ...51
4.15 Hasil Uji Validitas Variabel SDM ...52
4.16 Hasil Uji Validitas Variabel PI ...52
4.17 Hasil Uji Validitas Variabel TI ...53
4.18 Hasil Uji Validitas Variabel PID ...53
4.19 Hasil Uji Reliabilitas ...54
4.20 Hasil Uji Normalitas ...55
4.21 Hasil Uji Multikolinieritas ... 56
4.22 Hasil Uji Heteroskedastisitas ...57
4.23 Hasil Uji Regresi Berganda ...58
Lampiran 2. Variabel indepeden : Kompetensi Sumber Daya Manusia (X1
Lampiran 3. Pengendalian Internal (X2)
Lampiran 4. Pemanfaatan Teknologi Informasi (X3)
Lampiran 5. Peran Inspektorat Daerah (X4)
Lampiran 6. Descriptive Statistics
Lampiran 7. Uji Validitas
Lampiran 8. Uji Reliabilitas
Lampiran 9. Uji Simultan (f)
Lampiran 10. Uji Partial (t)
Lampiran 11. Uji Normalitas
Lampiran 12. Uji Multikolinieritas
terhadap kualitas laporan keuangan daerah, (3) Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas laporan keuangan daerah, (4) Pengaruh peran inspektorat daerah terhadap kualitas laporan keuangan.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer, Penelitian dilakukan dengan menyebar kuesioner pada setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Kabupaten Kulon Progo. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa : Kompetensi sumber daya manusia dan peran inspektorat daerah tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah, sedangkan pengendalian internal dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah.
Kata Kunci : Kualitas Laporan Keuangan Daerah, Sumber Daya Manusia, Pengendalian Internal, Teknologi Informasi, Inspektorat Daerah
financial report, (3) the effect of information technology utilization on the quality of regional financial report, (4) the effect of regional inspectorate role on the quality of regional financial report.
The type of the data used in this research was primary data. The research was conducted by distributing questionnaries to each regional working unit (SKPD) in Kulon Progo Districk. The analysis done in the research was multiple regression analysis.
The result of the research can be concluded that : the human resource competence and the regional inspectorate role had no significant effect towards the quality of regional financial report, while the internal control and the information technology utilization had significant effect towards the regional financial report.
1
Indonesia adalah salah satu Negara yang menjunjung Tinggi Nilai
Demokratis dimana setiap orang mempunyai “Hak Asasi Manusia”. Selain itu
Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki kekayaan suku budaya dan
juga sering disebut sebagai Negara kepulauan. Hal ini adalah salah satu ciri
Negara Indonesia, namun karena banyak sekali suku budaya dan pulau
tersebut bukan menjadi suatu alasan untuk terpecah belah, karena Negara
Indonesia memilki suatu dasar yang tertera pada PANCASILA dan UUD
1945. Bentuk Negara Indonesia yang Demokratis ini membuat pemerintah
mempunyai pekerjaan rumah yang sangat banyak dalam melayani masyarakat
yang mempunyai hak atas apa yang diamanahkan kepada orang-orang yang
bekerja dalam suatu pemerintahan pusat maupun daerah.
Pelaksanaan yang dapat dilakukan Negara demi memenuhi kebutuhan
dalam setiap bagian geografis adalah dengan cara membagi tanggung jawab
kepada setiap instansi pemerintah daerah untuk melayani masyarakat yang ada
pada daerahnya masing-masing. Adanya perubahan sistem pemerintah dari
sentralisasi menjadi desentralisasi membuat pemerintah daerah mempunyai
tanggung jawab dalam mengelola kekayaan asset dalam daerah tersebut.
Selain itu, dengan adanya suatu pelaksanaan otonomi pada setiap daerah
ternyata mempunyai efek yang baik atau positif pada pelayanan instansi
ditunjukan dalam sektor publik terus mengalami perubahan kearah yang baik,
perubahan tersebut ditunjukan dengan adanya suatu penguatan terhadap
tuntutan akuntabilitas atas instansi pemerintah darah pusat atau daerah. Bentuk
akuntabilitas yang dituntut adalah akuntabilitas financial, sehingga pemerintah
daerah mempunyai tanggung jawab memberikan pelayanan kepada
masyarakat dan menunjukan bukti laporan keuangan atas kegiatan yang telah
dilakukan kepada pemangku kepentingan dengan memperhatikan dan
memenuhi setiap prinsip dalam melaporkan laporan keuangan secara tepat
waktu serta penyusunan yang dilakukan sesuai dengan standar akuntansi
pemerintah.
Laporan keuangan merupakan catatan berupa informasi keuangan yang
dapat dijadikan suatu transparasi kegiatan yang telah dilakukan karena pada
laporan keuangan tersebut tertera kegiatan yang dilakukan serta berapa besar
penggunaan biaya atau dapat dipersingkat laporan keuangan tersebut dapat
memberikan gambaran kinerja dalam satu periode akuntansi. Pembuatan suatu
laporan keuangan adalah bentuk transparansi kepada pihak pemangku
kepentingan yang mempunyai hak untuk mendapatkan laporan keuangan atas
apa saja kegiatan yang telah dilakukan dan selanjutnya dengan melihat laporan
keuangan tersebut akan dapat dijadikan suatu pertimbangan dalam
pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang baik adalah laporan
keuangan yang pembuatannya tepat waktu dan benar, oleh karena itu dalam
telah memahami sistem akuntansi pemerintah, organisasional pemerintahan
dan keuangan daerah.
Selain juga membutuhkan SDM yang telah berkompeten dalam dunia
akuntansi, hal yang mendasar dan harus di perhatikan dalam penyusunan
laporan keuangan pemerintah daerah yang berkualitas adalah sistem
pengendalian internal dan pemanfaatan teknologi informasi serta adanya peran
inspektorat daerah. Tujuan dari sistem pengendalian internal adalah supaya
laporan keuangan yang dibuat dapat selesai tepat pada waktu yang telah
ditentukan, orang yang membuat laporan keuangan tidak melakukan tindakan
yang dapat merugikan pemerintahan, dan tujuan pemanfaatan teknologi
informasi adalah supaya laporan keuangan dapat dibuat dengan mudah karena
didukung software atau hardware yang ada. Terakhir adalah tujuan dari
adanya peran inspektorat daerah adalah memberikan konsultasi dan
memberikan suatu jaminan kualitas pada laporan keuangan, karena dengan
adanya inspektorat daerah tersebut laporan keuangan akan direview atau
dilakukan pemeriksaan secara kompleks, sehingga pada akhirnya laporan
keuangan tersebut dapat dikatakan sesuai dengan standar akuntansi
pemerintah (SAP).
Alasan mengapa penelitian ini dilakukan kembali meskipun
sebelum-sebelumnya sudah pernah dilakukan penelitian yang sama adalah karena pada
laporan keuangan yang dibuat oleh pemerintah daerah pada kenyataannya
(BPK) Badan Pemeriksa Keuangan masih menemukan adanya ketidak
Instansi Pemerintah) presentasi SKPD yang tidak ada temuan penyimpangan
keuangan mengalami penurunan dari tahun 2013-2015 (51,28%, 43,59%,
28,21%), alasan yang lain adalah terjadinya pasang surut mengenai hasil
laporan keuangan pemerintah yang diperoleh Kabupaten Kulon Progo.
Berikut adalah opini badan pemeriksa keuangan (BPK) pada setiap
kabupaten dan kota Yogyakarta. Kabupaten Bantul pada tahun 2012-2014
mendapatkan wajar tanpa pengecualian (WTP), Kabupaten Kulon Progo tahun
2013 dan 2015 mendapatkan WTP, namun pada tahun 2014 WTP dengan taraf
penjelasan, kabupaten Gunungkidul 2013-2014 wajar dengan pengecualian
(WDP), kabupaten sleman 2013-2014 WAJAR, dan untuk kota Yogyakarta
dari tahun 2013-2015 WTP.
Berdasarkan data hasil audit BPK dan LKjIP Kabupaten Kulon Progo,
maka peneliti memutuskan untuk meneliti pada Kabupaten Kulon Progo
dengan pertimbangan yaitu, adanya pasang surut hasil audit dan penurunan
presentase SKPD yang tidak ada temuan penyimpangan keuangan, apakah ada
keterkaitan pengaruh sumber daya manusia, pengendalian internal,
pemanfaatan teknologi informasi dan peran inspektorat daerah terhadap
kualitas laporan keuangan daerah.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka peneliti mengambil judul penelitian
“Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pengendalian Internal,
Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Peran Inspektorat Daerah
Penelitian ini merupakan kompilasi penelitian sebelumnya oleh Erma
Setiawati dan Shinta Permata Sari (2014), pada saat itu penelitian dilakukan
pada Pemerintah Kabupaten Dan Kota Di Wilayah Eks Karesindenan
Surakarta, serta penelitian yang pernah dilakukan oleh Siti Soimah (2014) dan
Dian Irma D (2014). Perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya adalah
terdapat pada studi empiris yaitu satuan kerja perangkat daerah kabupaten
kulon progo. Selain itu penelitian ini juga menambahkan satu varibel
independen baru yaitu “Peran Inspektorat Daerah” variabel tersebut merujuk
pada penelitian yang dilakukan oleh Irma Dani pada tahun 2014 Universitas
Negeri Padang, penelitian dilakukan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kota Pariaman.
B. Batasan Masalah
Penelitian hanya dilakukan pada satu pemerintah daerah yaitu Pemerintah
Kabupaten Kulon Progo, sampel yang digunakan dalam penelitian hanya
tertuju pada dinas dan badan yang terdapat dalam Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) Kabupaten Kulon Progo. Variabel yang digunakan dalam
penelitian hanya variabel Sumber Daya Manusia, Pengendalian Internal,
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh sumber daya manusia terhadap kualitas laporan
keuangan daerah?
2. Apakah terdapat pengaruh pengendalian internal terhadap kualitas laporan
keuangan daerah?
3. Apakah terdapat pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah?
4. Apakah terdapat pengaruh peran inspektorat daerah terhadap kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah?
D. Tujuan Penelitian
1. Menguji pengaruh sumber daya manusia terhadap kualitas laporan
keuagan pemerintah daerah.
2. Menguji pengaruh pengendalian internal terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah.
3. Menguji pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah.
4. Menguji pengaruh peran inspektorat daerah terhadap kualitas laporan
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi pengukur sejauh mana kualitas
laporan pemerintah daerah, sudah sesuai dengan standar pelaporan keuangan
atau laporan keuangan tersebut dibuat hanya untuk memenuhi syarat laporan
tahunan tanpa melihat aspek-aspek yang dapat memepengaruhi kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah. Aspek pertama adalah SDM yang secara
langsung terlibat dalam pembuatan laporan keuangan, aspek kedua yaitu
pengendalian internal ketiga adalah pemanfaatan teknologi informasi dan
aspek keempat adalah peran inspektorat daerah. Manfaat lain dari penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat bagi penulis adalah memberikan suatu pengetahuan tentang
pengaruh dari sumber daya manusia, pengendalian internal, pemanfaatan
teknologi informasi dan peran inspektorat daerah terhadap kualitas laporan
keuangan daerah.
2. Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, dapat menjadi sebuah masukan
positif bagi pemerintah dalam peningkatan kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah.
3. Manfaat akademis adalah menambah suatu wawasan dan bukti empiris
8
A. Landasan Teori
1. Stewardship Theory a. Pendahuluan
Masyarakat secara umum memiliki presepsi terhadap ilmu akuntansi
masih pada konsep fundamental, artinya masyarakat memandang bahwa
akuntansi sebagai sebuah proses mencatat, pelaporan financial,
auditing/pemeriksaan. Pada masa sekarang, akuntansi sudah merambah
dalam berbagai disiplin ilmu antara lain psikologi, sosiologi, teknologi
informasi, manajemen, dan sebagainya, ini terjadi karena adanya
perkembangan lingkungan bisnis dalam bidang teknologi dan adanya
perubahan di segala aspek dengan isu global yang menjadi pendorong
akuntansi memasuki dimensi lain dari disiplinnya. Perkembangan ilmu
akuntansi saat ini tidak hanya terpaku pada ilmu-ilmu yang mempelajari
ekonomi dan manajemen semata, namun akuntansi terus berusaha
mengantisipasi berbagai bentuk tantangan atau kebutuhan yang di tuntut
b. Penjelasan Stewardship Theory
Teori stewardship diperkenalkan sebagai teori berdasarkan pada
tingkah laku dan premis (Donaldson & Davis, 1991). Teori
stewardshipmerupakan teori yang memberikan gambaran mengenai situasi
dimana para manajer tidak mempunyai motivasi untuk kepentingan atau
tujuan individu, namun lebih ditunjukan pada hasil untuk kepentingan
organisasi. Teori ini mempunyai dasar psikologi dan sosiologi yang telah
diatur/dirancang supaya para eksekutif berperan sebagai steward untuk
bertindak sesuai keinginan principal, selain itu perilaku yang ditunjukan
steward tidak akan mengedepankan kepentingan individu karena steward
akan berusaha mencapai sasaran organisasinya.
Model of man pada teori stewardship didasarkan untuk memberikan
pelayanan yang memiliki perilaku dimana dia dapat diajak kerjasama
dalam organisasi. Para ahli teori stewardship berasumsi bahwa terdapat
hubungan yang kuat antara kesuksesan organisasi dengan kesuksesan
principal. Steward yang sukses meningkatkan kinerja organisasi maka
akan mampu memuaskan sebagian besar organisasi yang lainnya, karena
sebagian besar shareholder memiliki kepentingan yang telah dilayani
Tabel 2.1
penjelasanteori stewardship
NO Kategori keterangan
1 Model manusia Aktualisasi diri
2 Perilaku Melayani orang lain
3 Mekanisme psikologi :
- Motivasi
- Perbandingan sosial - Identifikasi
- Kekuasaan
Kebutuhan yang lebih tinggi
- (pertumbuhan, prestasi, aktualisasi diri) - Intrisik
- Principal
- Menilai komitmen tinggi (pakar,
referen) perseorangan
4 Mekanisme situasional
- Filosofi manajemen
- Keterangan waktu
- Tujuan
Berorientasi partisipasi
- Kepercayaan
- Jangka panjang
- Kebersamaan
c. Faktor-faktor psikologi dalam teori stewardship 1) Motivasi dan perbandingan sosial
Pada teori stewardship fokus intrisik tidak mudah dalam melakukan
penilaian/ukuran. Pada teori ini reward termasuk kesempatan untuk
tumbuh prestasi, aktualisasi diri dan keanggotaan. Pegawai atau
bawahan dalam hubungan stewardship akan dapat memperkuat faktor
intrisik, motivasi untuk bekerja keras dalam organisasi. Guna
memfasilitasi dalam tercapaianya aspek psikologi tersebut, mereka
menganjurkan supaya dilakukan mendesain ulang pekerjaan guna
meningkatkan keahlian, memilih tugas yang penting, mengidentifikasi
2) Identifikasi dan Kekuasaan
Identifikasi terjadi ketika seorang manajer menetapkan diri sebagai
anggota dalam organisasi dengan menerima visi misi dan tujuan dari
organisasi tersebut. Manajer yang sukses yaitu manajer yang bisa
mengidentifikasi diri dengan atribut dalm organisasi. Orang yang
mengidentifikasi diri dengan organisassi cukup tinggi dan menilai
tinggi sebuah komitmen lebih cocok menjadi steward selain itu
komitmen merupakan komponen yang penting dalam profil psikologis
mengenai steward.
d. Faktor-faktor situasional 1) Filosofi manajemen
Filosofi manajemen yang digunakan dalam hubungan pada teori
stewardship adalah filosofi manajemen yang berorientasi pada
keterlibatan langsung. Seseorang yang ada pada situasi yang
beorientasi keterlibatan lebih mungkin menjadi steward principal dari
pada seseorang yang tidak ada dalam situasi berorientasi pengendalian.
2. Kualitas Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan suatu laporan berbentuk financial dan
laporan keuangan tersebutterdapat suatu serangkaian kegiatan akuntansi atau
lebih spesifik sebagai ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan dibuat
yang menggunakan laporan keuangan tersebut untuk pengambilan keputusan,
selain itu laporan keuangan juga memberikan suatu gambaran kondisi yang
dialami suatu instansi pemerintahan atau organisasi.
Laporan keuangan tersebut menjadi bentuk pertanggung jawaban
manajemen mempekerjakan sumber daya manusia pada bidang tersebut.
Sehingga peran dari sumber daya manusia tersebut sangat penting demi
terciptanya suatu laporan keuangan yang berkualitas.Laporan keuangan dapat
memberikan kontribusi sesuai dengan kebutuhan pemangku
kepentingan.Ciri-ciri dari laporan keuanganberkualitas antara lain :
a. Mudah dipahami adalah setiap akun yang terdapat dalam laporan
keuangan tersebut mudah dimengerti oleh pemakai
b. Lengkap merupakan informasi-informasi yang berkaitan langsung dalam
pengeluaran atau kegiatan yang dilakukan dalam pemerintah dilaporkan
tanpa adanya suatu manipulasi, karena laporan keuangan adalah bentuk
transparansi yang memiliki pengaruh penting dalam pengambilan
keputusan.
c. Andal merupakan suatu bentuk kepastian dalam setiap informasi yang
dilaporkan dan harus bebas dari unsur penyesatan.
d. Jujur adalah sesuai fakta dalam penyajian laporan keuangan, tanpa adanya
suatu pengurangan atau melebihkan dengan tujuan tertentu.
e. Dapat dibandingkan adalah suatu bentuk perbandingan laporan keuangan
laporan keuangan juga dapat di bandingkan dengan laporan keuangan
yang dibuat organisasi yang bergerak dalam bidang yang sama.
f. Netral merupakan bentuk independen tanpa adanya keberpihakan pada
orang lain, fokus pada tugas yang telah diamanatkan kepadanya.
g. Materialitas merupakan fakta dipandang material jika kesalahan pada saat
mencantumkan informasi mempengaruhi dalam pengambilan keputusan
ekonomi
h. Pertimbangan yang sehatadalah suatu pertimbangan yang sangat
mengutamakan kehati-kehatian yang dilakukan dalam pembuatan laporan
keuangan.
i. Relevan adalah laporan yang disajikan sesuai dengan tujuan operasional,
dan dapat digunakan dalam pengambilan keputusan bagi pihak pemakai.
3. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam segala bidang
pekerjaan, terutama dalam bidang financial yang berhubungan secara
langsung dalam pembuatan laporan keuangan, selain itu sumber daya manusia
mempunyai peran penting dalam kemajuan organisasi yang di tempati
bekerja. Hal ini terjadi karena pihak yang membuat dan menjalan segala
sistem peraturan atau pengendalian internal adalah sumber daya manusia itu
sendiri. Sehingga apa bila sumber daya manusia yang dimiliki organisasi
diterapkan maka tujuan tersebut akan tercapai, selain itu kualitas dalam
pelaporan keuangan juga dapat dipercaya oleh pihak yang memiliki
kepentingan.
Perkembangan zaman yang semakin modern, memberikan dampak positif
terhadap pandangan karyawan atau pegawai yang bekerja. Perkembangan
tersebut memandang bahwa karyawan atau pegawai yang bekerja bukan
merupakan sebagai sumber daya manusia, melainkan adalah berupa suatu
bentuk aset yang dimiliki instansi. Dengan adanya pandangan tersebut
kemudian munculah anggapan baru yang berbeda dengan human resources,
yaitu anggapan human capital. Posisi sumber daya manusia dianggap bukan
hanya sebagai aset, namun sesuatu yang dapat dikembangkan potensi yang
dimiliki, selain itu sumber daya manusia juga bukan dianggap sebagai beban
dalam organisasi dikarenakan posisi sumber daya manusia memiliki peran
penting dalam aspek organisasi demi tercapainya tujuan organisasi.
Pengertian sumber daya manusia dipecah menjadi dua, petama adalah
sumber daya manusia yang dipandang mikro, maksudnya adalah pegawai atau
individu tersebut bekerja dalam institusi pemerintahan atau dalam lingkup
lebih luas seperti perusahaan. Pemberian nama untuk pegawai atau individu
yang bekerja dalam suatu instansi adalah seperti pegawai, karyawan, buruh
dan lain-lain. Kedua adalah pengertian sumber daya manusia secara makro
ialah masyarakat atau penduduk yang telah mencapai usia produktif untuk
belum bekerja sudah dikatakan makro jika usia yang dimiliki sudah mencapai
usia produktif sebagai pekerja.
Secara umum sumber daya manusia merupakan suatu aset yang dimiliki
pemerintahan atau institusi yang bekerja dalam tempat tersebut, dan dapat
menunjang kearah yang positif bagi institusi jika sumber daya manusia dilatih
atau dikembangkan kemampuannya dalam hal tertentu karena sumber daya
manusia adalah yang memerankan segala peraturan atau ketentuan yang ada
sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang berkompeten dengan
memperhatikan aspek sebagai berikut :
a. Tanggug jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung
jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian hidup
manusia ,bahwa setiap manusia di bebani dengan tangung jawab.apabila
di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai
akibat dari perbuatan pihak yang berbuat.Tanggung jawab adalah cirri
manusia yang beradab.manusia merasa bertanggung jawab karena ia
menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula
bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan .
b. Pelatihan merupakan kegiatan yang dirancang untuk mengembangkan
serta proses belajar yang terencana. Hal ini dilakukan melalui upaya untuk
membantu mengembangkan kemampuan yang diperlukan agar dapat
melaksanakan tugas, baik sekarang maupun di masa yang akan datang. Ini
berati bahwa pelatihan dapat dijadikan sebagai sarana yang berfungsi
untuk memperbaiki masalah kinerja organisasi, seperti efektivitas,
efesiensi dan produktivitas. Pelatihan juga merupakan upaya pembelajaran
yang diselenggarakan oleh organisasi baik pemerintah, maupun lembaga
swadaya masyarakat ataupun perusahaan dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan organisasi dan mencapai tujuan organisasi.
c. Pengalaman : adalah kejadian yang pernah dialami (dijalani, dirasai,
ditanggung dsb) baik yang sudah lama atau baru saja terjadi, yang
terpenting dari pengalaman adalah hikmah atau pelajaran yang bisa
diambil.
4. Pengendalian Internal
Pengendalaian internal merupakan suatu prosedur, rencana, metode dan
kebijakan yang dibentuk untuk memberikan suatu jaminan atas terciptanya
efektifitas dan efesiensi operasional, pengamanan terhadap aset, kehandalan
dalam melaporkan keuangan, ketaatan pada undang-undang dan lain-lain.
Secara umum pengendalian internal memiliki peran penting dalam
terciptanya suasana kondusif dalam instansi pemerintah, karena peran dalam
instansi atau organisasi, sehingga jika terjadi suatu bentuk penyimpangan atau
tidak sesuai dengan seharusnya dilakukan, maka tugas dari pengendalian
internal adalah mengingatkan supaya tidak terjadi kesalahan yang sama.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 pasal 1
ayat 1 tentang sistem pengendalian intern pemerintah bahwa sistem
pengendalian intern adalah proses yang intergal pada tindakan dan kegiatan
yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai
untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi
Dalam PP No. 60 Tahun 2008 Pasal 3 ayat 1 juga dijelaskan bahwa
unsurunsur pembentuk Sistem Pengendalian Intern (SPI) antara lain
a. Lingkungan pengendalian
b. Penilaian Risiko
c. Kegiatan Pengendalian
d. Informasi dan Komunikasi, dan
e. Pemantauan Pengendalian Intern
Pengendalian internal secara langsung dipengaruhi sumber daya manusia.
Pengendalian internal merupakan bentuk dalam mengarahkan, dan mengukur
sumber daya organisasi dalam suatu instansi atau organisasi yang lain. Bentuk
sumber daya organisasi meliputi berwujud dan tidak berwujud. Berwujud
mencapai tujuan pemerintahan, tidak berwujud meliputi reputasi yang
dimilik/kekayaan pengetahuan.
5. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Komputer adalah suatu alat elektronik yang mempunyai kemampuan
melakukan berbagai tugas seperti menerima input, memproses input,
menyimpan perintah perintah dan menyediakan output dalam bentuk
informasi. Komputer memiliki peran penting dalam pembuatan laporan
keuangan, karena akan memudahkan sumber daya manusia dalam
melaksanakan tugas, melakukan pengolahan data transaksi keuangan atau
yang lain sesuai kebutuhan yang diinginkan. Selain itu dengan cara
komputerisasi dalam pembuatan laporan keuangan akan menghemat tenaga,
waktu dan biaya sehingga laporan keuangan tersebut dapat selesai dengan
tepat waktu. Disamping itu perawatan computer juga perlu diperhatikan agar
computer yang digunakan selalu dalam kondisi yang baik sehingga laporan
keuangan dapat dbuat secara maksimal.
Jaringan internet : suatu jaringan komputer yang satu dengan yang lain
saling terhubung untuk keperluan komunikasi dan informasi. Sebuah
komputer dalam satu jaringan internet dapat berada di mana saja atau bahkan
di seluruh Indonesia. Sering juga internet diartikan sebagai jaringan komputer
di seluruh dunia yang berisikan informasi dan sebagai sarana komunikasi data
Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat menunjang
pekerjaan mausia dalam menghasilkan suatu yang dibutuhkan dalam instansi
atau organisasi seperti pembuatan laporan keuangan, tujuan penggunaan
teknologi adalah supaya laporan yang dibuat akan dapat mudah dipahami oleh
pemangku kepentingan atau yang membutuhkan, selain itu laporan keuangan
tersebut dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Teknologi dipecah menjadi dua aspek, kedua aspek tersebut mempunyai peran
penting dalam membantu sumber daya manusia melakukan pekerjaan.
Pertama adalah hardware atau perangkat keras dan kedua adalah software
perangkat lunak.
Kedua komponen tersebut memilik peran yang sangat penting karena
keduannya saling berkaitan dalam membantu sumber daya manusia pada
pekerjaannya. Pada dasarnya jika teknologi yang digunakan dalam pekerjaan
digunakan dengan optimal dan sumber daya manusia tersebut telah
memahami kegunaan dari teknologi tersebut, maka dampak positif akan
didapat. Sebaliknya, jika adanya teknologi yang sudah canggih dan terbaru
namun sebelumnya sumber daya manusia belum diberikan pelatihan dalam
penggunaanya maka hasil yang akan didapat belum maksimal. Jadi antara
sumber daya manusia dengan teknologi yang digunakan keduanya
6. Inspektorat Daerah/Internal Auditor
Internal audit adalah suatu kegiatan pengujian dan pemerikasaan atas
laporan keuangan, pada hal ini pihak yang melakukan adalah pihak
independen dan obyektif, artinya pihak tersebut tidak terpengaruh oleh pihak
manapun dan juga tidak terlibat dalam pelaksanaan kegiatan. Sehingga hasil
dari audit tersebut dapat diandalkan/dapat dipercaya oleh pengguna informasi.
Audit internal merupakan penilaian yang dilakukan dengan sistematis dan
obyektif dan dilakukan oleh auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang
berbeda dalam sebuah instansi atau organisasi untuk menentukan apakah :
a. Informasi keuangan maupun operasi dapat diandalkan
b. Risiko dari organisasi telah diidentifikasi dan diminimalisir
c. Kriteria operasi telah dilakukan
d. Sumber daya digunakan secara maksimal
e. Tujuan organisasi atau instansi pemerintah telah dicapai
Dalam Lembaga/Instansi pemerintahan internal auditor disebut
Inspektorat Daerah, penjelasan tersebut telah tercantum dalam “Piagam
Pengawasan Internal (Internal Audit Charter) Dilingkungan Pemerintah
Kabupaten Kulon Progo”.
Piagam pengawasan internal bab 1, ketentuan umumpasal 1 ayat 7 bahwa
pengawasan intern adalah proses kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh
Daerah yang bertujuan untuk menjamin agar kinerja Pemerintah Daerah
berjalan secara efisien dan efektif sesuai dengan rencana dan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Bab III, kedudukan pasal 3 ayat 1
menjelaskan bahwa inspektorat daerah merupakan Perangkat Daerah sebagai
unsur pengawasan penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Bab V1, fungsi dan
tugas pasal 6 ayat 1 menjelaskan bahwa Inspektorat Daerah mempunyai
fungsi perencanaan program pengawasan, perumusan kebijkan dan fasilitasi
pengawasan, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas
pengawasan, pemeriksaan serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
Bupati di bidang pengawasan. Bab VII, maksud, tujuan dan sasaran pasal 7
ayat 1 poin b terwujudnya peningkatan tindak lanjut penyelesaian temuan
permasalahan, poin d terwujudnya peningkatan akuntanbilitas
penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Bab VIII, ruang lingkup pengawasan
internpasal 8 ruang lingkup pengawasan Inspektorat Daerah mencakup :
a. Audit/pemeriksaan regular atau berkala terhadap SKPD di lingkungan
Pemerintah Daerah
b. Audit/pemeriksaan tematik terhadap SKPD dilingkungan Pemerintah
Daerah
c. Audit/pemeriksaan penyelenggaraan Pemerintahaan Desa di Lingkungan
d. Audit/pemeriksaan kasus terhadap permasalahan tertentu di lingkungan
Pemerintah Daerah, audit/pemeriksaan terhadap Lembaga Keuangan
Mikro dan/atau Badan Usaha Milik
e. Audit laporan keuangan di SKPD
f. Audit kinerja SKPD
g. Audit tujuan tertentu SKPD
h. Review terhadap laporan keuangan SKPD dan laporan keuangan
Pemerintah Daerah
i. Evaluasi terhadap rencana Rencana Startegi (Renstra) SKPD, Renstra
Pemerintah Daerah dan laporan Akuntanbilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
j. Mengoordinasikan penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan atas
pemeriksaan Inspektorat Daerah, Inspektorat Provinsi, Badan pengawasan
Keuangan dan Pembangunan, Inspektorat Jendral Kementrian dan Baadan
pemeriksaan keuangan.
k. Monitoring dan evaluasi atas hasil pemeriksaan terhadap penyelenggaran
Pemerintah Daerah
l. Pendampingan, asistensi dan sosialisasi terhadap akuntanbilitas
penyelenggaraan Pemerintah Daerah dalam rangka terwujudnya good
B. Penelelitian Terdahulu
Erma setiawati &
No Peneliti Variabel Hasil
Ni Putu Yogi Merta
No
Intern Pemerintah Dan
C. Penurunan Hipotesis 1. Sumber Daya Manusia
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya seperti
Sertiawati & sari (2014), soimah (2014) mengungkapkan bahwa sember daya
manusia berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Pada penelitian sebelum sertiawati & sari, telah dilakukan penelitian juga
mengenai sumber daya manusia itu sendiri apakah terdapat pengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Penelitian dilakukan oleh
andriani (2010), hasilnya adalah variabel independen sumber daya manusia
berpengaruh positif terhadap variabel dependen kualitas laporan keuangan
daerah. Kedua hasil penelitian tersebut juga didukung penelitian oleh andini
dan yusrawati (2015), hasilnya adalah variabel independen sumber daya
manusia berpengaruh positif terhadap variable dependen kualitas laporan
No Peneliti
Dewi, Wayan Cipta, I
keuangan kualitas pelaporan keuangan pemerintah daerah. Oleh karena itu
peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut :
H1 :Sumber Daya Manusia Berpengaruh Positif Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Daerah
2. Pengendalian Internal
Pengendalian internal mempunyai peran penting sebagai pendeteksi jika
terjadi suatu kecurangan dalam pembuatan laporan keuangan. Pada penelitian
yang dilakukan setiawati dan sari (2014), menghasilkan bahwa pengendalian
internal berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan daerah, hasil tersebut
didukung penelitian yang dilakukan oleh soimah (2014), pengendalian
internal berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan daerah,
armando (2013), fajrin (2014) hasil penelitian menyebutkan bahwa sistem
pengendalian internal pemerintah berpengaruh signifikan positif terhadap nilai
informasi laporan keuangan pemerintah, dari hasil tersebut peneliti
mengajukan hipotesis sebagai berikut :
H2 : Pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kualitas laporan
3. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Teknologi informasi merupakan suatu alat yang tidak akan ada habisnya
untuk berkembang menuju yang lebih baik dalam mencapai
kesempurnaannya. Pembahasan ini menarik karena teknologi secara tidak
langsung adalah partner untuk menunjang keberhasilan dalam mencapai
tujuan organisasi atau instansi yang bersangkutan. Contoh adalah
pemanfaatan teknologi dalam penyusunan atau pembuatan laporan keuangan.
Pada penelitian yang dilakukan andriani (2010), Setaiwati dan Sari (2014)
menghasilkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh pada
kualitas laporan keuagan pemerintah daerah, penelitan tersebut juga didukung
dari soimah (2014), hasil penelitian tersebut menunjukan variabel
pemanfaatan teknologi informasi memiliki pengaruh positif terhadap kualitas
laporan keuangan daerah. Berdasarkan hasil penelitian diatas peneliti menarik
hipotesis sebagai berikut :
H3 : Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kualitas
4. Peran Inspektorat Daerah/Internal Audit
Inspektorat daerah merupakan perangkat daerah sebagai unsur pengawas
penyelenggaraan pemerintah daerah, selain itu inspektorat daerah mempunyai
fungsi perencanaan program pengawasan, perumusan kebijakan dan fasilitasi
pengawasan, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas
pengawasan. Pada penelitian yang dilakukan oleh diani (2014)
mengungkapkan bahwa peran internal audit berpengaruh signifikan positif
terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah yang pada saat itu pengujian
dilakukan pada kota pariaman padang. Hasil penelitian tersebut sejalan
dengan penelitian sebelumnya oleh yuliani,dkk (2010) selain itu Penelitian
tersebut juga sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh dewi,dkk
(2014) dan fajrin (2014), armando (2013). Dengan adanya hasil penelitian
tersebut maka penelitimenarik hipotesis sebagai berikut :
H4 : Peran inspektorat daerah berpengaruh positif terhadap kualitas laporan
1. Model Penelitian
+
+
+
+
Gambar 2.1 Model Penelitian
PEMANFAATAN TEKNOLOGI
INFORMASI
X3
PERAN INSPEKTORAT
DAERAH
X4
PENGENDALIAN INTERNAL
X2
SUMBER DAYA MANUSIA
X1
KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN
31 A. Metode Penelitian
1. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sasaran ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu mengenai sesuatu hal yang objektif,
valid dan reliabilitas mengenai suatu variabel tertentu.
Dalam metode penarikan sampel peneliti menerapkan metode
purposive sampling, oleh karena itu sampel yang digunakan adalah
pegawai yang secara langsung berhubungan dalam pengelolaan keuangan
yaitu staff baagian kuangan. Studi empiris pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) Kabupaten Kulon Progo.
Berikut merupakan sampel yang digunakan dalam penelitian pada
SKPD Kabupaten Kulon Progo :
a. Dinas pariwisata pemuda dan olah raga
b. Dinas kependudukan dan catatan sipil
c. Dinas pekerjaan umum
d. Dinas kesehatan
e. Dinas pendapatan pengelolaan keuangan dan aset
f. Dinas pendidikan
g. Dinas perhubungan komunikasi dan informatika
h. Dinas perindustrian
j. Dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi
k. Dinas kelautan perikanan dan peternakan
l. Dinas koperasi usaha mikro kecil menengah
m. Dinas kebudayaan
n. Badan perencanaan pembangunan daerah
o. Badan kepegawaian daerah
p. Badan pemberdayaan masyarakat pemerintah desa perempuan dan
keluarga berencana
q. Badan penanggulangan bencana daerah
r. Badan penanaman modal dan perizinan terpadu
B. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer.
C. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian dilakukan dengan menyebar kuisioner dikabupaten, yang
ditunjukan kepada responden untuk setiap satuan kerja perangkat daerah
(SKPD). Peneliti menyerahkan kuesioner dan mengambil kembali kuesioner
tersebut sesuai dengan perjanjian.
D. Definisi Opersional Variabel Penelitian 1. Variabel Dependen
Peraturan pemerintah (PP) nomor 71 tahun 2010 mengenai Standar
Akuntansi Pemerintahan bagian kerangka konseptual akuntansi
(relevan, dapat dibandingkan, andal, mudah dipahami/dapat dipahami).
Pada penjelasan lain laporan keuangan dapat dikatakan relevan jika
informasi dalam laporan keuangan tersebut dapat mengubah pemikiran
pengguna dalam pengambilan keputusan dan juga dapat membantu apabila
akan dilakukannya suatu evaluasi pada peristiwa yang sudah terjadi atau
pada masa yang akan datang. Andal berarti laporan keuangan tersebut
disajikan bebas dari kesalahan, penyajian jujur sesuai fakta, dan dapat
diverifikasikan. Pengukuran varibel dependen ini diukur dengan
instrument yang telah dikembangkan dari peraturan pemerintah No 71
pada tahun 2010 mengenai Standar Akuntansi Pemerintah dan disesuaikan
peraturan dalam Negri No 64 tahun 2013 mengenai penerapan Standar
Akuntansi Pemerintah pada pemerintah daerah, dengan 9 pertanyaan.
2. Variabel independen a. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah subyek penggerak dari segala
aktifitas dalam organisasi/kelembagaan, atau sistem dalam
melaksanakan segala fungsi wewenang untuk tercapainya tujuan dari
organisai atau Kelembagaan Pemerintah. Instrument yang digunakan
untuk mengukur variabel tersebut adalah instrument yang
dikembangkan Oleh Siti soimah pada tahun 2014, dengan 8
b. Pengendalian Internal
Pengendalian internal memiliki peran penting juga dalam
pencapaian tujuan dalam organisasi pemerintah, dengan mengontrol
segala kegiatan yang dilakukan supaya tidak keluar dari tugas yang
semestinya dikerjakan., selain itu adanya prosedur dan catatan sengaja
dirancang demi tercapainya keterandalan data. Varibel peengendalian
internal ini diukur dengan instrument yang telah dikembangkan oleh
Siti Soimah pada tahun 2014 dengan 10 pertanyaan.
c. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Teknologi informasi ini digunakan dengan tujuan supaya tugas
yang dilakukan lebih mudah dikerjakan dalam pelaksanaan tugas-tugas
yang berkaitan dengan akuntansi atub bidang yang lain (jurnal Erma
setiawati dan shinta Permata S tahun 2014). Varibel ini diukur dengan
instrument yang telah dikembangkkan siti soimah pada tahun 2014
dengan 9 pertanyaan.
d. Peran Inspektorat Daerah/Internal Audit
Peran inspektorat daerah merupakan variabel tambahan yang
menjadi pembeda dari peneliti sebelumnya, variabel ini diukur dengan
megajukan 8 pertanyaan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
E. Pengujian Instrumen
Pengujian Intrumen akan diuji dengan uji validitas dan reliabilitas.
Pengujian data dengan menggunakan aplikasi SPSS, data dikatakan valid
apabila nilai sig kurang dari alpha 0,05 atau r hitung (Pearson Correlation)
lebih besar dari r tabel. Uji reliabilitas, data dikatakan reliabilitas
apabilamenghasilkan nilaicronbach alpha>0,70 pendapat ghozali tahun 2011.
F. Pengujian asumsi klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk memenuhi dari asumsi regresi linear
berganda.
1. Uji Normalitas
Pada pengujian normalitas dilakukan dengan metode Kolmogorov
smirnov, dengan cara melihat nilai signifikan 0,05. Apabila nilai signifikan
<0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal, jika nilai signifikan
>0,05 maka data berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinieritas mempunyai tujuan menguji apakah model
regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen).
Untuk menguji adanya multikolinearitas dilakukan dengan cara melihat
3. Uji Heteroskedastisitas
Indikator dari uji Heteroskedastisitas adalah sebagai berikut, apabila nilai
signifikan yang dihasilkan >0,05 maka tidak terdapat gejala
heteroskedastisitas, model yang baik adalah tidak terjadinya suatu
heteroskedastisitas.
4. Pengujian Hipotesis
Berikut merupakan model persamaan regresi linear berganda
KLKPD = a + b1SDM + b2PI + b3PTI + b4PID
Keterangan a : Konstanta
b1-b4 : koefisien
KLKPD : Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
SDM : Sumber Daya Manusia
PI : Pengendalian Internal
PTI : Pemafatan Teknologi Informas
PID : Peran Inspektorat Daerah/Internal Audit
37
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai deskripsi penelitian, tingkat
pengembalian kuesioner, gambaran umum responden, statistik deskriptif, hasil
uji kualitas data, hasil uji asumsi klasik dan hasil uji hipotesis.
1. Deskripsi Penelitian
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruhSumber Daya
Manusia (SDM), Pengendalian Internal (PI), Teknologi Informasi (TI),
Peran Inspektorat Daerah (PID), Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Daerah (KLKD) Kabupaten Kulon Progo. Populasi dalam penelitian
adalah pegawai atau staff bagian keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) Kabupaten Kulon Progo. Pengumpulan data dilakuakan dengan
menyebar kuesioner ke SKPD yang dijadikan tempat penelitian, metode
dalam pengumpulan data yaitu purposive sampling. Peneliti menyerahkan
kuesioner ke SKPD yang dituju dan mengambil kembali sesuai
kesepakatan dengan masing-masing SKPD. Pengumpulan data dilakukan
mulai tanggal 14 November – 28 November 2016.
Jumlah SKPD yang dijadikan penelitian berjumlah 18 yang terdiri
dari 13 Dinas dan 5 Badan dengan jumlah kuesioner sebanyak 100.
Tabel 4.1
5 Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi 6 5 83.33
6 Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil
Menengah 5 5 100
7 Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan 5 5 100
8 Dinas Kesehatan 9 6 66.67
9 Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan
Dan Asset 10 10 100
10 Dinas Pendidikan 10 10 100
11 Dinas Perindustrian Perdagangan dan
Energi Sumber Daya Mineral 6 0 0
12 Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika 6 6 100
13 Dinas Kebudayaan 5 5 100
14 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 3 3 100
15 Badan Penanaman Modal dan Perizinan
Terpadu 1 1 100
16 Badan Kepegawaian Daerah 7 7 100
17 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 6 6 100
18
Badan Pemberdayaan Masyarakat
Pemerintah Desa Perempuan dan Keluarga Berencana
4 4 100
TOTAL 100 87 87
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa secara garis besar
tingkat pengembalian kuesioner dari masing-masing SKPD yang menjadi
tempat penelitian adalah sebesar 77,78% (14 SKPD) kuesioner kembali
seluruhnya dan sisanya sebesar 22,28% (4 SKPD) dengan tingkat
pengembalian kuesioner tidak sempurna adalah dari dinas pertanian dan
kehutanan, dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi, dinas kesehatan dan
dinas perindustrian perdagangan dan energisumber daya mineral.
Berikut hasil penyebaran kuesioner yang telah dilakukan diperoleh
data yang tergambar pada tabel 4.2. berikut merupakan hasil yang
menunjukan secara singkat mengenai jumlah kuesioner yang disebar
(sampel), tingkat pengembalian kuesioner kuesioner yang tidak dapat
diolah dan kuesioner yang dapat diolah.
Tabel 4.2
Tingkat Pengembalian Kuesioner
Keterangan Jumlah
kuesioner yang disebarkan 100
kuesioner yang kembali 87
kuesioner yang tidak dapat diolah 17
Respons Rate 70%
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016
Dari tabel 4.2 dapat diketahui data tingkat pengembalian kuesioner,
dari 100 kuesioner yang disebar, sebanyak 87 kuesioner diterima kembali,
17 kuesioner tidak dapat diolah karena jawaban yang diberikan responden
tidak lengkap dan juga terdapat kuesioner yang tidak diisi sama sekali
(kosong).
2. Gambaran Responden
Responden penelitian ini merupakan pegawai yang berkaitan
langsung dalam pengelolaan keuangan di SKPD Kabupaten Kulon Progo.
Dari kuesioner yang disebar diperoleh deskripsi responden diantaranya
jenis kelamin, umur, gelar/strata, latar belakang pendidikan, lama bekerja
di PEMDA, lama bekerja diposisi saat ini dan jabatan/pangkat di SKPD
terkait. Berikut merupakan gambaran umum dari 70 responden:
a. Gambaran Ressponden Berdarkan Jenis kelamin
Gambaran responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada
tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3
Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi %
laki-laki 32 45,71
Perempuan 35 50,00
Tidak Mengisi 3 4,29
Jumlah 70 100
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016
Dari tabel 4.3, dapat diketahui bahwa jumlah responden laki-laki
sebanyak 32 orang (45,71%) lebih sedikit dari pada responden
perempuan sebanyak 35 orang (50%), dan sisanya 3 orang (4,29%)
b. Gambaran responden berdasarkan umur
Gambaran responden berdasarkan umur, dalam kategori ini
pengukuran umur dibagi menjadi lima ketentuan yaitu umur <20
tahun, 20-35 tahun, 36-50 tahun, dan >50 tahun. Berikut merupakan
gambaran responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel 4.4
berikut :
Tabel 4.4
Gambaran Responden Berdasarkan Umur
Umur Frekuensi %
<20 Tahun 0 0,00
20 - 35 tahun 8 11,43
36 - 50 tahun 34 48,57
>50 Tahun 24 34,29
Tidak Mengisi 4 5,71
Jumlah 70 100
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016
Dari tabel 4.4, dapat diketahui bahwa berdasarkan umur responden
rata-rata berumur 36-50 tahun yaitu sebanyak 34 orang (48,57%).
Kurang dari 20 tahun sebanyak 0, 20-35 tahun sebanyak 8 orang
(11,43%), diatas 50 tahun sebanyak 24 orang (34,29%) dan 5 orang
c. Gambaran responden berdasarkan Gelar/Strata
Gambaran responden berdasarkan Gelar/strata,dalam kategori ini
pengukuran gelar/strata dibagi menjadi lima ketentuan yaitu D3, S1,
S2, S3 dan lainnya. Berikut merupakan gambaran responden
berdasarkan Gelar/strata dapat dilihat pada tabel 4.5 :
Tabel 4.5
Gambaran Responden Berdasarkan Gelar/Strata
Gelar/Strata Frekuensi %
D3 8 11,43
S1 29 41,43
S2 5 7,14
S3 0 0,00
Lainnya 20 28,57
Tidak Mengisi 8 11,43
Jumlah 70 100
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016
Dari tabel 4.5 diketahui bahwa jumlah responden yang memiliki
gelar/strata S1 lebih banyak yaitu sebanyak 29 orang (41,43%),
sedangkan untuk S2 sebeanyak 5 orang (7,14%), D3 sebanyak 8 orang
(11,43%), untuk yang lain sebanyak 20 orang (28,57%), dan sebesar 8
d. Gambaran responden berdasarkan latar belakang pendidikan
Berdasarkan latar belakang pendidikan, kategori pengukuranadalah
berdasarkan latar belakang pendidikan akuntansi manajemen pertanian
dan lainnya, untuk kategori lainnya akan ditampilkan pada tabel 4.7.
Berikut merupakan gambaran responden berdasarkan latar belakang
pendidikan dapat dilihat pada tabel 4.6 dan 4.7 :
Tabel 4.6
Gambaran Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
Latar Belakang Pendidikan Frekuensi %
Akuntansi 18 25,71
Manajemen 1 1,43
Pertanian 1 1,43
Lainnya 27 38,57
Tidak Mengisi 23 32,86
Jumlah 70 100,00
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016
Dari tabel 4.6, diketahui bahwa responden yang meiliki latar
belakang pendidikan Akuntansi sebanyak 18 orang (25,71%),
manajemen sebanyak 1 orang (1,43%), pertanian sebanyak 1 orang
(1,43%), dan yang mempunyai latar pendidikan selain yang disebutkan
diatas sebanyak 27 orang (38,57%), sisanya adalah sebanyak 23 orang
(32,86%) merupakan responden yang tidak mencantumkan latar
e. Gambaran responden berdasaerkan latar belakang pendidikan (lainnya)
Berikut merupakan identitas responden berdasrkan latar belakang
pendidikan (lainnya), yang tidak dapat tercantum dalam kategori
lainnya pada tabel 4.6.
Tabel 4.7
Gambaran Responden berdasarkan latar belakang Pendidikan (Lainnya)
Latar belakang
pendidikan frekuensi %
Pariwisata 2 2.86
Perpustakaan 1 1.43
Hukum 1 1.43
Smea Perkantoran 1 1.43
Fisipol 7 10.00
Ekonomi Pembangunan 2 2.86
Science 2 2.86
Peternakan 1 1.43
Administrasi Negara 2 2.86
SLTA 2 2.86
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sejumlah 38,57%
merupakan latar belakang pendidikan responden berdasarkan kriteria
f. Gambaran responden berdasarkan lama bekerja di PEMDA
Gambaran responden berdasarkan lama bekerja di PEMDA, dalam
kategori ini pengukuran lama bekerja dibagi menjadi lima ketentuan
yaitu <1 tahun, 1-5 tahun, 6-10 tahun, >10 tahun dan tidak mengisi.
Berikut merupakan gambaran responden berdasarkan lama bekerja di
PEMDA dapat dilihat pada tabel
Tabel 4.8
Gambaran Responden berdasarkan Lama Bekerja di PEMDA
Lama Bekerja di PEMDA Frekuensi %
<1 Tahun 0 0,00
1 - 5 Tahun 3 4,29
6- 10 Tahun 13 18,57
>10 Tahun 47 67,14
Tidak Mengisi 7 10,00
Jumlah 70 100
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016
Dari tabel 4.8 dapat disimpukan bahwa rata-rata pegawai yang
bekerja dalam PEMDA lebih dari 10 tahun yaitu sebanyak 47 orang
(67,14%), 6-10 tahun sebanyak 13 orang (18,57%), 1-5 tahun
sebanyak 3 orang (4,29%), kurang dari 1 tahun tidak ada dan sebanyak
g. Gambaran Responden Berdasarkan Lama Bekerja di Posisi Saat Ini
Gambaran responden berdasarkan lama bekerja di posisi saat ini,
dalam kategori ini pengukuran lama bekerja dibagi menjadi lima
ketentuan yaitu <1 tahun, 1-5 tahun, 6-10 tahun, >10 tahun dan tidak
mengisi. Berikut merupakan gambaran responden berdasarkan lama
bekerja di posisi saat ini dapat dilihat pada tabel
Tabel 4.9
Gambaran Responden Berdasarkan Lama Bekerja di Posisi Saat Ini Lama Bekerja di Posisi
Saat ini Frekuensi %
<1 Tahun 9 12,86
1 - 5 Tahun 26 37,14
6- 10 Tahun 14 20,00
>10 Tahun 14 20,00
Tidak Mengisi 7 10,00
Jumlah 70 100
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016
Dari tabel 4.9 dapat diketahui pegawai telah menerima masa
jabatan rata-rata 1-5 tahun yaitu sebanyak 26 orang (37,14%), kurang
dari 1 tahun sebanyak 9 orang (12,86%), masa jabatan 6-10 tahun dan
lebih dari 10 tahun masing-masing sebnyak 14 orang (20%), dan