• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Landasan Teori ....................................................................... Definisi Operasional Variabel ................................................ 57 8

1. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap keputusan

E. PEMBAHASAN

1. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap keputusan perusahaan untuk penggunaan RDRAWN.

Dari hasil pengolahan data yang dilakukan menunjukkan dalam hasil pengujian variabel karakteristik perusahaan, Uji F menunjukkan F hitung atau analysis of variance sebesar 5,104 dengan tingkat signifikansi 0,002. Sehingga dapat disimpulkan hipotesis pertama diterima. Dengan kata lain, variabel karakteristik perusahaan berpengaruh terhadap keputusan penggunaan RDRAWN. Untuk hasil pengujian Uji-t, dalam variabel karakteristik perusahaan menunjukkan hanya tiga proksi yang berpengaruh terhadap keputusan perusahaan dalam penggunaan RDRAWN

commit to user

yaitu, ln bank relationship 1.6= -0,804 dan p-value = 0,001)berpengaruh negatif dalam tingkat signifikansi 5%. Sedangkan ROA (β1.3= -1,899 dan

p-value = 0,090) berpengaruh negatif dalam tingkat signifikansi 10% dan

ln years with the bank 1.5= 0,311 dan p-value = 0.054) berpengaruh positif dalam tingkat signifikansi 10% .

Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel karakteristik perusahaan berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk penggunaan RDRAWN, dengan kata lain hipotesis pertama diterima. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sufi (2008) dan Jiménez et. al (2008) bahwa variabel karakteristik perusahaan digunakan untuk lebih memahami proses keputusan perusahaan tentang penggunaan line of credit dan digunakan untuk menghindari masalah endogeneity. Dalam hal ini, RDRAWN (ratio of DRAWN) merupakan representasi dari line of credit, sehingga dapat dikatakan bahwa karakteristik perusahaan berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk penggunaan RDRAWN.

Seperti yang diungkapkan pada bab II, keputusan perusahaan dalam menggunakan line of credit dipengaruhi likuiditas perusahaan (yaitu, akses ke dana dan komitmen pinjaman) sehingga dapat digunakan sebagai alat manajemen likuiditas. Maka sesuai dengan yang dinyatakan Jimenez et. al (2008) bahwa hasil menunjukkan inklusi ketahanan tingkat likuiditas perusahaan tidak langsung cukup untuk mengatasi endogenity dimana apabila terjadi krisis terutama akibat proses produksi, maka line of credit

commit to user

tidak dapat sepenuhnya mengatasi masalah likuiditas perusahaan.Hasil ini juga didukung dengan Perez et al. (2011) yang dalam penelitiannya menarik kesimpulan tentang efek karakteristik perusahaan terhadap likuiditas. Dalam hal ini, hasil dapat dikonfirmasikan dengan temuan Bates et al. (2009) dan Opler et al. (1999), namun sangat bergantung pada apakah perusahaan mempertimbangkan semua kepemilikan kas menjadi ukuran yang relevan yang tersedia untuk likuiditas dalam bentuk uang tunai, atau apakah akan lebih masuk akal untuk membedakan antara operasional dan non-operasional kas. Jika ternyata non-operasional dalam kondisi tunai maka secara empiris sebagian kecil merupakan uang tunai, perilaku total likuiditas akan menyerupai perilaku kredit yang belum ditarik yang bukan berasal dari kas.

Adanya pengaruh negatif dari ROA juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sufi (2008) dan Jiménez et. al (2008), yang artinya satu deviasi standar dalam peningkatan ROA akan mengakibatkan penurunan hampir 1,899 % dalam rasio penggunaan. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian Jiménez et. al (2008) bahwa ln bank relationship

(jumlah bank yang memberikan fasilitas kredit) dan ln years with the bank

(waktu lamanya berhubungan bank) dengan suatu perusahaan juga mempengaruhi penggunaan line of credit dalam beberapa cara. Secara khusus, ln years with the bank (waktu lamanya berhubungan bank), akan meningkatkan tingkat penggunaan RDRAWN sedangkan ln bank

commit to user

relationship (jumlah bank yang memberikan fasilitas kredit) akan memberikan pengaruh negatif yaitu jika jumlah bank yang memberikan fasilitas kredit meningkat, maka penggunaan line of credit untuk perusahaan akan turun. Kedua hasil tersebut tidak sesuai dengan argumen bahwa bank akan membatasi dana untuk perusahaan yang paling memiliki ketergantungan untuk meminjam. Untuk variabel ln total assets (β1.1= 

0,052 dan p-value = 0,527), ln age of firm (β1.2= 0,091 dan p-value = 0,772), equity/total assets (β1.4=  -0,256 dan p-value = 0,630), tidak berpengaruh terhadap keputusan penggunaan RDRAWN. Ini berarti bahwa

total assets perusahaan, jumlah tahun sejak perusahaan didirikan sampai penelitian dilakukan (age of firm), dan perkembangan pertumbuhan perusahaan (equity/total assets) tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk penggunaan RDRAWN.

2. Pengaruh Karakteristik Bankterhadap keputusan perusahaan untuk penggunaan RDRAWN.

Dari hasil pengolahan data yang dilakukan menunjukkan dalam hasil pengujian variabel karakteristik bank, Uji F menunjukkan F hitung atau analysis of variance sebesar 7,307 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sehingga dapat disimpulkan hipotesis kedua diterima. Dengan kata lain, variabel karakteristik bank berpengaruh terhadap keputusan penggunaan

commit to user

RDRAWN. Untuk hasil pengujian Uji-t dalam variabel karakteristik bank menunjukkan hanya dua proksi yang berpengaruh terhadap keputusan perusahaan dalam penggunaan RDRAWN yaitu, credit cooperative 2.5= 0,507 dan p-value = 0,011) berpengaruh positif dalam tingkat signifikansi 5% dan NPL ratio2.3= 5,037 dan p-value = 0,000) berpengaruh positif dalam tingkat signifikansi 5%.

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Jimenez et. al (2008) dalam penelitiannya yang mengungkapkan bahwa karakteristik bank merupakan faktor yang penting untuk pengambilan keputusan penggunaan RDRAWN. Dalam penelitian untuk karakteristik bank, hasil sedikit berbeda. Dalam penelitian yang dilakukan Jimenez et al (2008), rasio NPL bank tidak signifikan secara statistik. Dengan demikian, bank yang lebih kecil memungkinkan untuk penggunaan yang lebih tinggi dari

line of credit, yang berarti bahwa mungkin berisiko bagi perusahaan untuk menarik dibawah standar mereka. Seperti sebelumnya, line of credit yang diberikan oleh saving bank dan koperasi memiliki tingkat penggunaan yang lebih rendah dibanding bank komersial. Tetapi hasil penelitian ini menunjukkan NPL ratio yang merupakan variabel kontrol berpengaruh positif. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Coleman et al. (2002) dan Hao (2004) yang menemukan bahwa karakteristik bank memiliki dampak yang bermacam-macam. Coleman et al. (2002) dan Hao (2004) juga mengungkapkan bahwa bank yang berisiko lebih besar dan

commit to user

bank dengan tawar-menawar yang lebih besar akan memberi pinjaman untuk jangka waktu lebih lama dengan biaya lebih tinggi. Selain itu, Salas dan Saurina (2002) menemukan bahwa jenis pinjaman institusi memiliki efek penting pada pinjaman untuk perusahaan dalam sistem perbankan. Dikarenakan karakteristik bank terbukti berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk penggunaan RDRAWN, maka sesuai dengan hasil penelitian Ivashina dan Sharfstein (2008) yang menunjukkan bahwa asuransi likuiditas yang diberikan oleh bank dalam bentuk RDRAWN tidak lengkap tetapi bergantung pada kemampuan bank atau kemauan bank untuk memasok dana. Ini membuktikan bahwa karakteristik bank dapat menjadi penentu line of credit yang digunakan sebagai alat manajemen likuiditas. Alokasi likuiditas yang lebih efisien dapat dicapai jika dana dari bank berfungsi sebagai penyangga likuiditas. Secara keseluruhan, komitmen dalam kredit perbankan merupakan sumber likuiditas yang efisien selain kas.

Sedangkan bank share (β2.2= 1,095 dan p-value 0,409) dan saving bank (β2.4=  -0,412 dan p-value = 0,170) tidak berpengaruh terhadap keputusan penggunaan RDRAWN. Ini berarti bahwa peringkat bank dalam pangsa pasar (bank share) dan jenis bank baik berupa saving bank atau

commit to user

bukan tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk penggunaan RDRAWN.

 

3. Pengaruh Kondisi ekonomi terhadap keputusan perusahaan untuk penggunaan RDRAWN.

Dari hasil pengolahan data yang dilakukan menunjukkan hasil pengujian variabel kondisi ekonomi, Uji-t dalam variabel kondisi ekonomi menunjukkan GDP (β3.1= -91,437 dan p-value = 0,045) berpengaruh negatif terhadap pengambilan keputusan penggunaan RDRAWN pada tingkat signifikansi 5 %.

Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kondisi ekonomi berpengaruh terhadap keputusan perusahaan dalam penggunaan RDRAWN, dengan kata lain hipotesis ketiga diterima. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Jimenez et al. (2008) dalam penelitiannya yang mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi merupakan faktor yang penting untuk pengambilan keputusan penggunaan RDRAWN.

Dari hasil penelitian ini, kondisi ekonomi berpengaruh negatif terhadap keputusan perusahaan dalam penggunaan RDRAWN sehingga semakin besar nilai kondisi ekonomi yang dihasilkan maka akan semakin sedikit keuntungan perusahaan yang dirasakan untuk penggunaan

RDRAWN.

commit to user

Literatur tentang saluran pinjaman dari transmisi kebijakan moneter telah ditetapkan bahwa perusahaan akan lebih dibatasi dalam akses merek ke pembiayaan eksternal selama resesi dan karenanya lebih mungkin untuk menarik line of credit mereka (Saidenberg dan Strahan, 1999). Hasil ini akan menyiratkan bahwa perusahaan akan menggunakan line of credit

mereka untuk mengantisipasi terjadinya penurunan ekonomi. Adapun maksud penilaian terhadap kondisi ekonomi dimaksudkan pula untuk mengetahui sampai sejauh mana kondisi-kondisi yang mempengaruhi perekonomian suatu negara akan memberikan dampak yang bersifat positif maupun negatif terhadap perusahaan yang memperoleh kredit tersebut.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan pendapat Thakor (2005) yang menjelaskan perusahaan menggunakan line of credit mereka untuk mengamankan likuiditas selama memburuknya kondisi ekonomi daripada mengandalkan arus kas sendiri atau sumber likuiditas lain yang lebih murah selama periode perbaikan kondisi ekonomi.

   

4. Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Karakteristik Bank dan Kondisi Ekonomi terhadap keputusan perusahaan untuk penggunaan

RDRAWN.

Dari hasil pengolahan data yang dilakukan menunjukkan dalam hasil pengujian variabel karakteristik perusahaan, karakteristik bank, dan kondisi ekonomi menunjukkan F hitung atau analysis of variance sebesar

commit to user

16,749 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas ini lebih kecil dari 0,05, maka model regresi ini dapat dipergunakan untuk memprediksi RDRAWN. Disamping ini, hasil uji tersebut menunjukkan bahwa secara simultan variabel independen yaitu karakteristik perusahaan, karakteristik bank, dan kondisi ekonomi berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk penggunaan RDRAWN, maka dapat disimpulkan hipotesis keempatditerima.

Faktor penentu pertama adalah karakteristik perusahaan. Karakteristik perusahaan digunakan untuk lebih memahami proses keputusan perusahaan tentang penggunaan line of credit dan digunakan untuk menghindari masalah endogeneity (Sufi, 2008 dan Jimenez et al, 2008). Karakteristik perusahaan terdiri dari total assets, age, ROA, equity/ total assets, years with the bank, bank relationship. Sesuai dengan penelitian Jimenez et. al (2008) yang menyatakan bahwa inklusi ketahanan tingkat likuiditas perusahaan tidak langsung cukup untuk mengatasi

endogenity. Hal ini juga didukung dengan Perez et al. (2011) yang dalam penelitiannya menarik kesimpulan tentang efek karakteristik perusahaan terhadap likuiditas. Bates et al. (2009) dan Opler, dkk. (1999) mengungkapkan hal serupa, namun sangat bergantung pada apakah perusahaan mempertimbangkan semua kepemilikan kas menjadi ukuran yang relevan yang tersedia untuk likuiditas dalam bentuk uang tunai, atau apakah akan lebih masuk akal untuk membedakan antara operasional dan

commit to user

non-operasional kas. Jika ternyata non-operasional dalam kondisi tunai maka secara empiris sebagian kecil merupakan uang tunai, perilaku total likuiditas akan menyerupai perilaku kredit yang belum ditarik yang bukan berasal dari kas.

Sedangkan untuk faktor penentu kedua adalah karakteristik bank. Karakteristik bank juga merupakan faktor penentu yang penting untuk pengambilan keputusan penggunaan RDRAWN. Karakteristik bank terdiri dari main bank, bank share, bank NPL ratio, saving bank, credit cooperative. Salas dan Saurina (2002) menemukan bahwa jenis pinjaman institusi memiliki efek penting pada pinjaman untuk perusahaan dalam sistem perbankan. Sesuai dengan yang diungkapkan Ivashina dan Sharfstein (2008) dalam penelitiannya, menunjukkan bahwa asuransi likuiditas yang diberikan oleh bank dalam bentuk RDRAWN tidak lengkap tetapi bergantung pada kemampuan bank atau kemauan bank untuk memasok dana. Ini membuktikan bahwa karakteristik bank dapat menjadi penentu line of credit yang digunakan sebagaialat manajemen likuiditas.

Yang terakhir adalah mengenai kondisi ekonomi. Kondisi ekonomi merupakan faktor penentu ketiga yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan penggunaan RDRAWN. Dalam penelitian ini, kondisi ekonomi yang dimaksud terdiri dari GDP atau PDB (Produk Domestik Bruto). Adanya literatur tentang saluran pinjaman dari transmisi kebijakan moneter yang ditetapkan bahwa perusahaan akan lebih dibatasi

commit to user

dalam akses merek ke pembiayaan eksternal selama resesi dan karenanya lebih mungkin untuk menarik line of credit mereka (Saidenberg dan Strahan, 1999). Hasil ini menyiratkan bahwa perusahaan akan menggunakan line of credit (RDRAWN) yang digunakan untuk mengantisipasi terjadinya penurunan ekonomi.

Ketiga hasil tersebut sejalan dengan pendapat Jimenez et al. (2008) yang menyatakan bahwa dari hasil penelitiannya, memberikan bukti besar pada faktor-faktor penentu perusahaan seperti karakteristik perusahaan, karakteristik bank dan kondisi ekonomi memperkuat sejumlah temuan yang terkait dalam literatur dalam menggunakan line of credit. Terkait dengan fungsinya sebagai alat manajemen likuiditas perusahaan, ketiga faktor tersebut dapat digunakan sebagai penentu penyangga likuiditas, yang didukung dengan hasil penelitian Yun (2009) yang menemukan bahwa ketika kualitas dari tata kelola perusahaan menurun, manajer akan memilih instrumen likuiditas yang memberi mereka kebijaksanaan dalam membelanjakannya. Thakor (2005) dalam penelitiannya juga menjelaskan bahwa perusahaan menggunakan line of credit mereka untuk mengamankan likuiditas selama memburuknya kondisi ekonomi daripada

mengandalkan arus kas sendiri atau sumber likuiditas lain yang lebih murah selama periode perbaikan kondisi ekonomi. Dalam penelitian Gatev

dan Strahan (2006) serta Sufi (2008) mereka menunjukkan bahwa line of credit bisa menjadi mekanisme untuk asuransi likuiditas perusahaan. Hal

commit to user

ini berarti bahwa faktor-faktor yang menjadi penentu line of credit dapat dianalisis dan digunakan sebagai alat manajemen likuiditas.

commit to user

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan, terutama pada analisis data bab IV dimuka dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini :

1. Pada hipotesis pertama, menunjukkan analysis of variance sebesar 5,104 dengan tingkat signifikansi 0,002. Sehingga dapat disimpulkan hipotesis pertama diterima. Dengan kata lain, variabel karakteristik perusahaan berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk penggunaan line of credit.

2. Pada hipotesis kedua, analysis of variance sebesar 7,307 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sehingga dapat disimpulkan hipotesis kedua diterima. Dengan kata lain, variabel karakteristik bank berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk penggunaan line of credit.

3. Pada hipotesis ketiga, menunjukkan dalam hasil pengujian variabel kondisi ekonomi, Uji-t menunjukkan GDP (β3.1= -91,437 dan p-value = 0,045) berpengaruh negatif. Sehingga dapat disimpulkan hipotesis ketiga diterima. Dengan kata lain, variabel kondisi ekonomi berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk penggunaan line of credit.

commit to user

4. Pada hipotesis keempat, menunjukkan dalam hasil pengujian variabel karakteristik perusahaan, karakteristik bank, dan kondisi ekonomi menunjukkan tingkat signifikansi yang dihasilkan 0,000. Hasil uji ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel independen berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk penggunaan line of credit, maka hipotesis keempat diterima. Hasil penelitian juga menunjukkan karakteristik perusahaan, karakteristik bank, dan kondisi ekonomi yang merupakan faktor penentu line of credit dapat digunakan sebagai alat manajemen likuiditas.

Dokumen terkait