• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Keberadaan Bandara Kuala Namu Terhadap Perkembangan Permukiman

(Budiharjo, 1992). Dengan begitu permukiman dan aktivitas yang berkembang akan mempengaruhi kondisi sarana prasarana permukiman secara kualitas dan kuantitas.

5.5 Pengaruh Keberadaan Bandara Kuala Namu Terhadap Perkembangan Permukiman

Sejumlah data awal yang telah dianalisis di atas dapat ditarik suatu kecenderungan peristiwa perubahan sosial ekonomi dan arsitektural yang terjadi pada permukiman di Kecamatan Batang Kuis berkaitan dengan pembangunan Bandara Kuala Namu yaitu terjadinya perubahan permukiman pada jalur jalan primer yang menghubungkan Medan dan Kuala Namu melalui Batang Kuis yang kemudian tumbuh sebagai kota transit. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa beberapa Desa di Kecamatan Batang Kuis terutama yang dilalui oleh jalan primer Medan-Kuala Namu mengalami pertumbuhan yang pesat.

Selanjutnya peristiwa perubahan permukiman yang terjadi di Kecamatan Batang Kuis adalah perubahan peruntukan lahan pertanian menjadi lahan terbangun akibat pandangan bahwa lahan di Kecamatan Batang Kuis merupakan sarana investasi yang berprospek ekonomi baik di masa mendatang dengan kehadiran Bandara Kuala Namu sebagai magnet dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah.

Perkembangan permukiman dalam bentuk rumah toko dan fasilitas komersil banyak terjadi sepanjang jalan primer Medan- Kuala Namu. Di Kecamatan Batang Kuis semenjak diresmikannya Bandara Kuala Namu menunjukkan perkembangan warung dan toko (sarana dagang) dengan proporsi identifikasi oleh masyarakat hampir 34,68% menyatakan cukup banyak dan 26,88% menyatakan banyak sebagaimana diagram berikut (Gambar 5.22).

Gambar 5.22. Diagram Perkembangan Warung-Toko

Data demikian menunjukkan terjadinya perubahan permukiman dalam hal penambahan sarana perdagangan yang membangkitkan kegiatan ekonomi mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang semakin berdatangan ke Kecamatan Batang Kuis.

Perkembangan permukiman dan kegiatan usaha yang terjadi di Kecamatan Batang Kuis menunjukkan zonasi yang spesifik untuk tiap wilayah. Dari hasil identifikasi masyarakat terdapat kecenderungan lokasi terpilih untuk kegiatan pembangunan rumah yang menunjukkan hampir 28,32% maupun kegiatan usaha sebagaimana diagram berikut berloksi sekitar jalan Batang Kuis-Kuala Namu dan 27,17% berlokasi sekitar jalan Batang Kuis-Medan (Gambar 5.23).

Gambar 5.23 Diagram Lokasi Perkembangan Bangunan Usaha

Dengan memeperhatikan data diatas maka dapat dilihat adanya kecenderungan bahwa infrastruktur jalan penghubung Medan – Bandara Kuala Namu dan kelancaran transportasi (aksesibilitas tinggi) menjadi faktor pengaruh bagi terjadinya perkembangan pembangunan di Kecamatan Batang Kuis.

Masyarakat juga merasakan adanya pengaruh keberadaan Bandara Kuala Namu dengan memperhatikan pembangunan infrastruktur yang terjadi selama 3 tahun terakhir ini. Sejumlah 33,53% masyarakat menyatakan bahwa prioritas pembangunan adalah jalan utama/primer, 23,12% menyatakan prioritas pembangunan adalah pembangunan jalan kampong (Gambar 5.24).

Gambar 5.24 Diagram Prioritas Pembangunan

Dengan demikian dapat diartikan bahwa pengaruh yang kuat dari keberadaan Bandara Kuala Namu terhadap perkembangan permukiman di Kecamatan Batang Kuis adalah pada sektor pembangunan jalan utama dan jalan kampong yang meningkatkan aksesibilitas transportasi Kecamatan Batang Kuis sehingga membentuk pola permukiman yang sejalur dengan sarana jalan (linear development).

Perkembangan suatu permukiman duatnadai juga dengan laju pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial bagi masyarakat kota. Di Kecamatan Batang Kuis masyarakat menilai bahwa pembangunan fasum dan fasos masih didominasi oleh pembangunan infrastruktur jalan (34,10%) dan sarana perdagangan (25,72%) pada kurun 3 tahun terakhir (Gambar 5.25).

Gambar 5.25 Diagram Pembangunan Fasum/Fasos

Terjadi perkembangan permukiman di Kecamatan Batang Kuis terutama berkaitan dengan penyediaan fasilitas umum dan fasilitas sosial di sektor jalan dan

perdagangan. Sebagaimana diketahui pembangunan ini selain dipengaruhi oleh jalan lintas Medan – Kuala Namu namun juga dipengaruhi oleh arus pertambahan jumlah penduduk yang tertarik untuk tinggal di Kecamatan Batang Kuis yang mengalami lonjakan semenjak peresmian Bandara Kuala Namu.

Dari hasil analisis terhadap keseluruhan data, maka diperoleh adanya suatu kecenderungan perubahan permukiman yang terjadi di Kecamatan Batang Kuis sehubungan dengan keberadaan operasional Bandara Kuala Namu semenjak 2013. Beberapa perubahan permukiman di Kecamatan Batang Kuis terpengaruh oleh terbentuknya oleh arus lalu lintas dan ketersediaan jalan primer Medan-Kuala Namu melintasi Kecamatan Batang Kuis yang menempatkan Kecamatan Batang Kuis sebagai kota singgah (kota transit).

Dengan aksesibilitas tinggi maka Kecamatan Batang Kuis menjadi suatu wilayah yang berkembang oleh tumbuhnya minat masyarakat terhadap permukiman dan perdagangan. Pengaruh Bandara Kuala Namu yang menciptakan pembukaan aksesibilitas akan meningkatkan harga lahan, jenis perdagangan, permintaan akan rumah, variasi jenis permukiman, perubahan fungsi rumah menjadi perdagangan, perubahan fungsi lahan pertanian menjadi bangunan, meningkatnya pembangunan jalan sekunder, sarana dan prasarana permukiman, meningkatnya kinerja infrastruktur permukiman, meningkatnya kegiatan sosial-ekonomi wilayah permukiman Batang Kuis.

6.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan terhadap pengaruh keberadaaan Bandara Kuala Namu terhadap perkembangan permukiman di Kecamatan Batang Kuis dapat disimpulkan beberapa hal, antara lain sebagai berikut:

1. Adapun perkembangan permukiman di Kecamatan Batang Kuis dengan adanya Bandara Kuala Namu dilihat dari bagaimana penggunaan lahan permukiman, ketersediaan fasilitas sosial dan ekonomi, aksesbilitas, dan prasarana lingkungan/utilitas.

Dari survey lapangan terhadap 346 responden, diketahui 25% menyatakan penggunaan lahan permukiman sangat meningkat, 40% menyatakan meningkat, 14% menyatakan cukup meningkat, 12% menyatakan kurang meningkat dan 9% dan tidak meningkat. Berdasarkan survey lapangan, sebanyak 25% menyatakan bahwa ketersediaan fasilitas sosial dan ekonomi di Kecamatan Batang Kuis sangat meningkat, 40% menyatakan meningkat, 20% menyatakan cukup meningkat, 12% menyatakan kurang meningkat dan 3% menyatakan tidak meningkat. Berdasarkan survey lapangan, sebanyak 26% menyatakan bahwa aksesibilitas di Kecamatan Batang Kuis sejak adanya Bandara Kuala Namu sangat baik, 35% menyatakan baik, 29% menyatakan cukup baik, 9% menyatakan kurang

baik dan 1% menyatakan tidak baik. Berdasarkan survey lapangan, sebanyak 12% menyatakan bahwa prasarana lingkungan/utilitas di Kecamatan Batang Kuis sejak adanya Bandara Kuala Namu sangat baik, 35% menyatakan baik, 45% menyatakan cukup baik, 7% menyatakan kurang baik dan 1% menyatakan tidak baik.

2. Adapun keberadaan Bandara Kuala Namu memberikan pengaruh terhadap perkembangan permukiman di Kecamatan Batang Kuis. Hal tersebut terlihat dari adanya perubahan fungsi lahan dari pertanian menjadi permukiman, fasilitas sosial dan fasilitas ekonomi. Perubahan fungsi lahan tersebut menyebabkan meningkatmya penggunaan lahan permukiman, ketersediaan fasilitas ekonomi dan sosial terutama pada Desa-Desa yang dekat dengan Bandara dan jalan yang dilalui menuju Bandara. Selain itu pengaruh keberadaan Bandara Kuala Namu terhadap perkembangan permukiman dilihat aksesbilitas permukiman dan prasarana lingkungan/utilitas dalam kondisi yang baik dan telah dilakukan perbaikan.

6.2 Rekomendasi

Sehubungan dengan hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna, maka perlu dilakukan penelitian atau studi lanjutan yang berkaitan dengan pengaruh keberadaan Bandara Kuala Namu, mengingat keberadaan Bandara tersebut akan mempengaruhi perkembangan dan pembangunan wilayah di sekitar bandara. Untuk itu penelitian

atau studi lanjutan yang direkomendasikan adalah penelitian lanjutan yang lebih komprehensif untuk melihat pengaruh yang lebih luas tidak hanya dari fisik namun juga dari aspek ekonomi, sosial budaya maupun hukum. Penelitian yang menyangkut penataan pembangunan permukiman Kecamatan Batang Kuis sehingga pembangunan dan perkembangan permukiman lebih tertata.

Berkaitan dengan pengambil keputusan khususnya Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dalam hal penataan kawasan khususnya permukiman perlu adanya pedoman perencanaan yang berfungsi untuk memberikan pengaturan terhadap pengendalian dan pemanfaatan lahan yang optimal di kawasan sekitar Bandara dan pemerataan pembangunan infrastruktur di setiap kawasan Bandara Kuala Namu khususnya Kecamatan Batang Kuis.

Dokumen terkait