• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Keberagamaan Terhadap Perilaku Menyimpang

BAB I PENDAHULUAN

C. Pengaruh Keberagamaan Terhadap Perilaku Menyimpang

Dewasa ini, pembahasan mengenai agama dan pengaruh-pengaruhnya yang signifikan terhadap berbagai sisi kehidupan, merupakan sebuah topiK yang banyak dibicarakan. Meskipun terdapat berbagai gambaran dan deskripsi

menjadi pusat perhatian banyak pihak. Hal ini terjadi karena banyaknya orang yang beranggapan bahwa aktivitas keagamaan memberikan nilai positif dalam menunjukkan arah kehidupan seorang manusia. Sikap-sikap keagamaan seperti ibadah dan tawakal, akan memunculkan harapan dan pandangan positif terhadap kehidupan, serta memberikan ketenangan kepada jiw a manusia. Kepercayaan bahwa Tuhan itu ada dan segala aspek kehidupan manusia berada di bawah kekuasaan Tuhan, akan mengurangi rasa tertekan atau depresi dalam jiw a manusia. Secara umum, manusia yang beriman akan memiliki hubungan erat dengan Tuhannya, sebagaimana eratnya hubungan manusia dengan sahabatnya. Penulis juga beranggapan bahwa Agama berperan dalam membentuk pribadi insan kamil disamping juga membentuk masyarakat yang ideal, agama menitik beratkan pembentukan moral dan spiritual sesebuah masyarakat tetapi tidak lupa juga membangun dan membina jiw a yang kukuh dan berwibawa dimata dunia. Lebih daripada itu agama adalah cara hidup. Agama memberi jawapan kepada pertanyaan abadi kehidupan pertanyaan tersebut adalah darimanakah asal-usul manusia dan kemanakah mereka akan pergi dan apakah arti kehidupan ini. Itulah salah satu fungsi dari agama yaitu memberikan jawapan kepada persoalan yang belum tentu bisa dijelaskan secara nalar. Bahkan agama juga menyediakan jalan bagaimana manusia harus hidup agar mereka tidak sia-sia dan sesat. Selain mambangun insan yang bermoral agama juga membangun budi pekerti yang luhur, karena itu agama tidak sepatutnya dipisahkan dari politik dan kemasyarakatan. Manusia sebagai khalifah berfungsi untuk memastikan hukum Syari’at Allah berlaku di bumi ini. Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa nabi sendiri membangun sebuah negara dan mengatur sistem kemasyarakatan. Bahkan sebenarnya Islam tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya tanpa tegaknya negara Islam yang bertanggungjawab melaksanakan Syari’at Allah. Hal lain yang penulis anggap menyebabkan manusia memerlukan agama adalah karena manusia dalam kehidupannya senantiasa menghadapi berbagai tantangan, baik yang datang dari luar maupun yang datng dari dalam. Tantangan dari dalam berufa dorongan hawa nafsu dan

bisikan setan. Sedangkan yang datang dari luar dapat berupa rekayasa dan upaya-upaya yang dilakukan manusia yang secara sengaja berupa ingin memalingkan manausia dari Tuhan. Mereka dengan rela mengeluarka biaya, tenaga, dan fikiran yang dimanifestasikan dalai.: berbagai bentuk kebudayaan yang didalamnya mengandung misi menjauhkan manusia dari tuhan. Bagi manusia yang beriman dan menyakini bahwa dengan berserah diri dan bersandar kepada Tuhan, dia akan mampu menghadapi berbagai kondisi kehidupan yang datang tak terduga. Orang yang tawakal kepada Tuhan, selain menggunakan berbagai sarana untuk mencapai tujuannya, juga mempercayai bahwa pertolongan Allah adalah faktor penting dalam tercapainya sebuah tujuan. Tawakal kepada Tuhan akan memberikan kepercayaan diri kepada manusia dan menumbuhkan keberanian untuk mengambil keputusan. Manusia-manusia besar dan pembuat sejarah seperti Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad saw, adalah teladan bagi manusia dalam masalah ketawakalan kepada Tuhan. Agama juga mengajarkan pada pemeluknya untuk senantiasa melakukan muhasabah atau instospeksi diri. Islam menganjurkan umatnya agar setiap hari, menjelang tidur, mereka melakukan instrospeksi atau menilai sendiri segala perilaku dan perbuatan yang dilakukannya sepanjang hari. Introspeksi diri akan membantu manusia menemukan titik kelemahan atau kekurangan dalam dirinya, serta menemukan titik kelebihan yang dimilikinya. Manusia yang mengetahui dengan benar letak keburukan yang dimilikinya, akan mudah menemukan jalan untuk menghilangkan keburukan itu dan berakibat ia akan menjadi berpikir lagi bila melakukan dosa karena ia takut akan tuhan.

Kecenderungan kepada materialisme dan kehidupan serba mesin telah menimbulkan tekanan pada jiw a manusia. Itulah sebabnya, manusia dalam kondis' seperti itu akan berada dalam tekanan mental dan depresi, yang lama- kelamaan akan berkembang menjadi penyakit kejiwaan yang serius. Dengan melakukan berbagai aktivitas keagamaan, seperti datang ke rumah ibadah.

pun akan semakin berkembang. Selain itu, aturan-aturan agama juga akan memberi pengaruh pada perilaku manusia dan memberikan keselamatan jasmani, ruhani, dan keseimbangan jiw a dan juga memberikan nilai positif dalam menunjukkan arah kehidupan seorang manusia. Sikap-sikap keagamaan seperti ibadah dan tawakal, akan memunculkan harapan dan pandangan positif terhadap kehidupan, serta memberikan ketenangan kepada jiw a manusia. Kepercayaan bahwa Tuhan itu ada dan segala aspek kehidupan manusia berada di bawah kekuasaan Tuhan, akan mengurangi rasa tertekan atau depresi dalam jiw a manusia. Secara umum, manusia yang beriman akan memiliki hubungan erat dengan Tuhannya, sebagaimana eratnya hubungan manusia dengan sahabatnya. Seperti halnya terdapat pada surat al ankabuut ayat 45 berikut i n i :

o

!

'

« dUi i - W L; $jjS

(

j

U

<Ul j

<111

j j j

*LsL>ciJI

Artinya .-Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (Depag RI, Al-qur’an dan teijemahanya; 635)

Dari uaraian tersebut kita dapat melihat bahwa ternyata agama jika dipahami dan diamalkan dengan sungguh-sungguh kita yang beriman menyakini bahwa dengan berserah diri dan bersandar kepada Allah, kita akan mampu menghadapi berbagai kondisi kehidupan yang datang tak terduga. Orang yang tawakal kepada Allah, selain menggunakan berbagai sarana untuk mencapai tujuannya, juga mempercayai bahwa pertolongan Allah adalah

faktor penting dalam tercapainya sebuah tujuan. Tawakal kepada Allah akan memberikan kepercayaan diri kepada manusia dan menumbuhkan keberanian untuk mengambil keputusansehingga kelak ia tidak menyesal dan tidak mersa dirugikan dengan keputusan itu, Karena agamaselalu memberikan pengaruh yang positif bagi pemeluknya. Agama juga memberikan kesan yang positif dalam kehidupan manusia, hubungannya dengan sesama manusia dan hubungannya dengan Allah akan semakin erat. Ini dapat dibuktikan dengan kehidupan seorang yang beragama akan lebih tenang dan bahagia dibanding dengan orang tidak beragama. Seorang yang beragama tahu akan kebahagiaan sebenar yang jauh dari materialistic, ia selalu merasa adanya perlindungan dan rahmat Allah.

Dokumen terkait