• Tidak ada hasil yang ditemukan

Total 50 100% Sumber: Data diolah tahun 2016

C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) 1.Hasil Uji t (Parsial)

3. Pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja satuan kerja perangkat daerah (SKPD)

Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini yaitu komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Dengan kata lain seseorang yang memiliki komitmen tinggi akan memiliki identifikasi terhadap organisasi, terlibat sungguh-sungguh dalam pekerjaannya dan adanya loyalitas serta afeksi positif terhadap organisasi. Selain itu tampil tingkah laku berusaha kearah tujuan organisasi dan keinginan untuk tetap bergabung dengan organisasi dalam jangka waktu lama.

Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan menunjukan bahwa hipotesis ketiga (H3) dalam penelitian ini ditolak. Hal ini diduga karena pegawai tidak terlalu menyukai dengan organisasi yang menjadi tempatnya bekerja saat ini karena pegawai merasa tidak mendapat inspirasi yang baik dalam prestasi kerjanya. didalam diri

pegawai tersebut terdapat keinginan untuk pindah suatu saat nanti. Selain itu, pegawai juga merasa bahwa masalah yang ada dalam organisasi bukan menjadi bagian dari masalahnya dan tidak terdapat keinginan untuk memberikan upaya yang semaksimal mungkin dalam menyukseskan organisasi serta kecilnya kepedulian pegawai terhadap masa depan organisasi sehingga kemungkinan untuk bertahan didalam organisasi rendah. Oleh sebab itu pegawai memiliki komitmen organisasi yang rendah terhadap organisasi tempatnya bekerja. Pegawai yang memiliki komitmen organisasi yang rendah cenderung tidak serius dalam pekerjaanya sehingga tujuan organisasi menjadi tidak tercapai. Hal ini akan berdampak pada kinerja yang buruk.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2011) yang menyatakan komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja organisasi publik (studi pada SKPD Kabupaten Demak) dan penelitian Yenti (2013) yang menyatakan komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikansi terhadap kinerja organisasi. Tetapi tidak sejalan dengan penelitian Wulandari (2013) yang menyatakan komitmen organisasi berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja aparat pemerintah daerah dan penelitian Putri (2013) yang menyatakan komitmen organisasi berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial SKPD.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian, pengolahan, dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengujian hipotesis pertama (H1) menunjukkan bahwa desentralisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

2. Hasil pengujian hipotesis kedua (H2) menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal pemerintah tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

3. Hasil pengujian hipotesis ketiga (H3) menunjukkan bahwa komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

B. Saran

Berkaitan dengan kesimpulan yang telah diperoleh, maka saran yang dapat diberikan guna perbaikan di masa yang akan datang adalah sebagai berikut:

1. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo

a. Dalam rangka meningkatkan kinerja dibutuhkan peningkatan pelaksanaan desentralisasi dalam pekerjaan. Hal ini dapat

dilakukan dengan memberikan kewenangan atau tanggung jawab kepada bawahan dalam urusan-urusan tertentu yang dapat diurusi oleh bawahan. Dalam hal ini pegawai yang mendapatkan tugas dan tanggung jawab tersebut juga harus yang mempunyai kompetensi di bidangnya dan dalam pelaksanaan desentralisasi juga harus selalu mendapatkan pengawasan dari atasan.

b.

Diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan tentang sistem pengendalian internal agar pelaksanaannya dapat terwujud sesuai dengan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang sistem pengendalian intern pemerintah sehingga peningkatan kinerja yang responsivitas, responsibilitas dan akuntabilitas dapat tercapai. Untuk itu perlu dilakukan pelatihan dan pembinaan yang rutin demi terwujudnya sistem pengendalian intern yang optimal di masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

a. Penelitian selanjutnya dapat menambah faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja SKPD, seperti partisipasi anggaran, kejelasan anggaran, dan lain-lain sehingga dapat memperluas pengetahuan bagi peneliti maupun pembaca. b. Penelitian selanjutnya mungkin bisa melakukan penelitian

c. Untuk penelitian selanjutnya, dapat dilakukan dengan metode lain untuk mendapatkan data yang lengkap, misalnya dengan melakukan wawancara secara langsung dengan responden sehingga jawaban responden lebih mencerminkan jawaban yang sebenarnya.

C. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki keterbatasan yang memerlukan perbaikan dan pengembangan untuk penelitian selanjutnya. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya dilakukan di 30 SKPD Kabupaten Wonosobo sehingga hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi ke semua objek. 2. Ketidakkejelasan waktu pengembalian kuesioner dari pihak

masing-masing SKPD Kabupaten Wonosobo sehingga dibutuhkan waktu lebih lama untuk mengumpulkan kuesioner.

3. Dari model penelitian yang digunakan, diketahui bahwa variabel independen penelitian yang digunakan hanya dapat memengaruhi variabel dependen sebesar 12,7 %. Sedangkan 87,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Hal ini berarti kemampuan variabel independen dalam memengaruhi variabel dependen termasuk rendah.

Afrida, Nur. 2013. Pengaruh Desentralisasi dan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah terhadap Kinerja Manajerial SKPD (Studi Empiris pada Pemerintah Kota Padang). Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang. Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Erlangga.

Fibrianti, Diana dan Ikhsan Budi Riharjo. 2013. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Desentralisasi, Komitmen Organisasi, Dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial Pada Pemerintahan Kota Surabaya. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi: Volume 1 Nomor 1.

Ilyas, Syukri. 2014. Organisasi dalam Perspektif Al-Quran. “Online”. (https://syukrihaekal03.wordpress.com/tag/organisasi-dalam-perspektif-al-quran/ diakses pada tanggal 11 Juni 2016 jam 12.01)

Indudewi, Dian. 2009. Pengaruh Sasaran Jelas dan Terukur, Insentif, Desentralisasi, dan Pengukuran Kinerja Terhadap Kinerja Organisasi (Studi Empiris Pada Skpd Dan Bumd Kota Semarang). Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.

Jogiyanto, 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi

Juita, Suci Derma. 2013. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Komitmen Organisasi dan Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) (Studi Empiris pada SKPD Pemerintah Kota Padang). Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang.

Karyanti, Tutik Dwi. 2010. Pengaruh Kejelasan Sasaran, Desentralisasi, dan Sistem Pengukuran Terhadap Kinerja Organisasi Sektor Publik (Studi Empiris Di Politeknik Negeri Semarang). Tesis. Semarang: Universita Diponegoro.

Kurniawan, Muhammad. 2013. Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi, dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Organisasi Publik

Budaya Organisasi, dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Organisasi Publik (Studi pada Pemerintah Daerah Kabupaten Demak). Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Mahennoko, Anandhika Angga. 2011. Pengaruh Motivasi Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Bidang Keuangan Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Demak. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro. Mahmudi. 2007. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta. UPP.

STMYKPN

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi

Marina, Ana. 2009. Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen.Yogyakarta: Salemba Empat

Nazaruddin dan Basuki. 2015. Analisis Statistik dengan SPSS. Yogyakarta: Danisa Media.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

________________ Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pedoman Pengeloaan Keuangan Daerah

________________Peraturan Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

Putri, Gustika Yolanda. 2013. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah terhadap Kinerja Manajerial SKPD (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Padang). Jurnal Akuntansi. Vol 1: No 1.

Ramandei, P. 2009. “Pengaruh Karakteristik Sasaran Anggaran dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Manajerial”. Tesis. Universitas Diponegoro.

Siagian, Sondang P. 2002. “Kiat Meningatkan Produktivitas Kerja”. Jakarta: PT RinekaCipta

Siagian, Febriana Chairany. 2013. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Akuntabilitas dan Transparansi terhadap Kinerja Pemerintah Daerah.

Skripsi. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Solina, Meria. 2014. Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Struktur Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial Pada SKPD Kota Tanjungpinang. Skripsi.

Universitas Maritim Raja Ali Haji

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Suwandi, Annisa Pratiwi. 2013. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran dan Desentralisasi terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada SKPD Pemerintah Kota Padang). Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang.

Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

________________Undang-Undang Republik Indonesia No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Wulandari, Narti. 2013. Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Dan Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada Pegawai Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi. Jurnal Akuntansi.

(2013) Kinerja Manajerial SKPD Independen:

Desentralisasi, Sistem Pengendalian Internal Pemerintah

terhadap kinerja manajerial SKPD Sistem Pengendalian Internal Pemerintah berpengaruh terhadap kinerja manajerial SKPD SKPD pemerintah Kota Padang 2. Jumlah sampel 45 SKPD desentralisasi dan sistem pengendalian internal pemerintah 2. Putri (2013) Dependen: Kinerja Manajerial SKPD Independen: Komitmen organisasi, Sistem Pengendalian Internal Pemerintah Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial SKPD Sistem Pengendalian Internl

Pemerintah berpengaruh

terhadap kinerja manajerial SKPD

1. Obyek penelitian pada

SKPD Pemerintah Kota Padang 2. Jumlah sampel 45 SKPD Variabel komitmen organisasi dan sistem pengendalian internal pemerintah 3. Fibrianti (2013) Dependen:

kinerja manajerial pada

pemerintahan kota

surabaya Independen:

Partisipasi anggaran, desentralisasi,

komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan

partisipasi anggaran,

desentralisasi, komitmen

organisasi, dan

ketidakpastian lingkungan

secara berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial

pada Pemerintahan Kota

Surabaya. 1. Variabel sistem pengendalian internal, partisipasi anggaran, ketidak pastian ligkungan

2. Obyek penelitian pada

SKPD pemerintah kota Surabaya Variabel desentralisasi dan komitmen organisasi

Independen:

Komitmen organisasi,

kepuasan kerja dan budaya organisasi

positif terhadap kinerja

organisasi publik

2. obyek penelitian pada

SKPD Kabupaten Kerinci 3. jumlah sampel 60 SKPD 5. Wulandari (2013) Dependen:

Kinerja aparat pemerintah daerah Independen: Partisipasi anggaran, komitmen organisasi Partisipasi anggaran, komitmen organisasi

berpengaruh positif terhadap kinerja aparat pemerintah daerah

1. variabel partisipasi

anggaran

2. obyek penelitian pada

SKPD Pemerintah Kota Padang 3. jumlah sampel 45 SKPD Variabel komitmen organisasi 6. Indudewi (2009) Dependen: Kinerja organisasi Independen:

sasaran jelas dan terukur, insentif,

desentralisasi, pengukuran kinerja

sasaran jelas dan terukur,

insentif,pengukuran kinerja

berpengaruh terhadap kinerja organisasi desentralisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja organisasi

1. variabel sasaran jelas

dan terukur, insentif, pengukuran kinerja

2. obyek penelitian pada

SKPD dan BUMD Kota Semarang

Variabel desentralisasi

Independen:

kejelasan sasaran anggaran dan desentralisasi

kinerja pemerintah daerah SKPD Pemerintah Kota

Padang 3. Jumlah sampel 45 SKPD 8. Yenti (2013) Dependen: Kinerja organisasi Independen: motivasi, komitmen

organisasi dan partisipasi penyusunan anggaran

Motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi komitmen organisasi dan

partisipasi penyusunan

anggaran tidak berpengaru terhadap kinerja organisasi

1. Variabel motivasi dan

partisipasi penyusunan anggaran

2. Obyek penelitian pada

SKPD Pemerintah Kota Padang 3. Jumlah sampel 45 SKPD Variabel komitmen organisasi 9. Permatasari (2014) Dependen:

Kinerja pemerintah daerah kota Pasuruan

Independen:

Komitmen karyawan dan

sistem pengendalian

internal pemerintah

Komitmen karyawan dan sistem pengendalian internal

pemerintah berpengaruh

terhadap Kinerja pemerintah daerah kota Pasuruan

1. Variabel Komitmen

karyawan

2. Obyek penelitian pada

kantor dinas pemerintah kota Pasuruan 3. Jumlah sampel 25 kantor dinas Variabel sistem pengendalian internal pemerintah

Independen:

kualitas sumber daya manusia, komitmen organisasi dan komunikasi organisasi

organisasi berpengaruh

terhadap Kinerja SKPD

2. Obyek penelitian pada

SKPD Pemerintah Kota Padang

3. Jumlah sampel 41

Desentralisasi (X1)

Adanya pelimpahan sebagian wewenang dari pejabat

terhadap pejabat dibawahnya untuk mengambil

keputusan dan bertanggung jawab terkait dengan alokasi sumber daya dan pelayanan jasa terhadap masyarakat (Miah dan Mia dalam Karyanti, 2010)

1. Pengambilan keputusan terkait masalah keuangan 2. Pengambilan keputusan terkait permasalahan operasioanal 3. Pengambilan keputusan

terkait pelatihan dan

mutu staff serta

karyawan

4. Pengambilan keputusan

terkait pergerseran dana yang telah dianggarkan

5. Pengambilan keputusan

terkait alokasi sumber daya manusia 1 2 3 4 5

Primer Likert Regresi

Berganda

Sistem Pengendalian Internal

Pemerintah (X2)

Sistem pengendalian internal pemerintah adalah proses yang integral pada kegiatan dan tindakan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan (PP No. 60 Tahun 2008)

1. Lingkungan pengendalian 2. Penilaian resiko 3. Aktivitas pengendalian 4. Informasi dan komunikasi 5. Pemantauan atau monitoring 1-4 5-8 9-12 13-16 17-20

Primer Likert Regresi

(Robbins dan Judge, 2007) 2. Penerimaan untuk melakukan usaha-usaha sesuai dengan organisasi

3. Perasaan terlibat dalam

pekerjaan adalah menyenangkan. 3-4 5-7 Kinerja SKPD (Y)

Kinerja adalah keluaran atau hasil dari kegiatan atau program yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur (Permendagri 13 Tahun 2006) Kinerja SKPDa adalah pengukur keberhasilan organisasi dalam pencapaian tujuannya, dan untuk mengetahui sejauh-mana tingkat keberhasilan pelayanan yang dicapai (Afrida, 2013) 1. Perencanaan 2. Investigasi 3. Pengkoordinasian 4. Evaluasi 5. Pengawasan 6. Pemilihan staff, 7. Negosiasi 8. Perwakilan 1 2 3 4 5 6 7 8

Primer Likert Regresi

PENGARUH DESENTRALISASI, SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

Dokumen terkait