• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

4.4. Pembahasan

4.4.1. Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Return Saham

) dan Arus Kas Pendanaan tidak cocok dalam mempengaruhi return saham

Dari hasil uji signifikan (uji t) dapat diketahui bahwa variabel laba akintansi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Diperolehnya hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang pertama yang menyatakan bahwa laba akuntansi berpengaruh positif terhadap return saham tidak dapat terbukti kebenarannya. Hal ini dikarenakan informasi laba akuntansi yang merupakan pengukuran yang baik atas prestasi yang dapat digunakan dalam memprediksi arus kas dimasa yang akan datang, dalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap return saham, sehingga tidak bermanfaat bagi pemegang saham dalam menentukan market value dari saham-sahamnya, apabila laba akutansi berpengaruh terhadap return

saham maka akan sangat bermanfaat bagi pemegang saham dalam

memiliki kemampuan untuk meningkatkan laba, cenderung harga sahamnya juga akan meningkat. Maksudnya jika perusahaan memperoleh laba yang semakin besar, maka secara teoritis perusahaan akan mampu membagikan deviden yang semakin besar dan akan berpengaruh secara positif terhadap

return saham. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ali (1994) dalam Triyono (2000) menguji kandungan informasi dari laba, modal kerja operasi, dan arus kas dengan model regresi linier dan nonlinier. Hasil studinya menemukan bahwa ketiga variabel tersebut memiliki hubungan dengan return saham dalam regresi nonlinier. Ball dan Brown (1968) dalam Parawiyati (2000) menemukan bahwa di samping ada hubungan antara laba dengan abnormal rate of return, laba juga memberikan potensi informasi. Sebaliknya Triyono (2000), Pradnyawati (2004), Letsyawati (2004) tidak menemukan adanya kandungan informasi dalam hubungannya dengan return.

4.4.2. Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham

Dari hasil uji signifikan (uji t) dapat diketahui bahwa variabel arus kas operasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Diperolehnya hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang kedua yang menyatakan bahwa arus kas operasi berpengaruh positif terhadap return saham tidak dapat terbukti kebenarannya. Hal ini dikarenakan arus kas operasi adalah aliran kas dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan dalam penlitian ini terbukti tidak berpengaruh terhadap

return saham karena sesuai tujuan laporan keuangan nomor 3 dalam

Trueblood Report disebutkan bahwa dasar kepentingan investor dalam laporan keuangan adalah laporan aliran kas perusahaan, tanpa menyebutkan

income bersih. Artinya laporan aliran kas memiliki kandungan informasi yang penting untuk kepentingan investor dan kreditor dalam melakukan investasi sehingga apabila return saham suatu perusahaan meningkat tiap tahun maka akan mempengaruhi investor untuk menamkan modalnya. Semua transaksi yang berkaitan dengan laba yang dilaporkan dalam golongan ini. Demikian juga arus kas masuk lainnya yang berasal dari kegiatan operasional. Perusahaan sekuritas dapat memiliki sekuritas untuk diperdagangkan sehingga sama dengan persediaan yang dibeli untuk dijual kembali. Karenanya, arus kas yang berasal dari transaksi pembelian dan penjualan atau perdagangan sekuritas tersebut sebagai aktivitas operasi. Arus kas dari aktivitas operasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan sehingga secara langsung mempengaruhi return saham suatu perusahaan sehingga apabila arus kas dari aktivitas operasi di suatu perusahaan tersebut mengaalami masalah maka akan berdampak pada return perusahaan tersebut. Hal ini dapat ditemukan dalam perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain. Semakin tinggi suatu perusahaan menghasilkan kas dari arus kas operasi diharapkan dapat mempengaruhi investor untuk dapat menanamkan modalnya sehingga dapat menambah pemasukan return bagi perusahaan. Dengan demikian hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Bowen et al (1986) yang menemukan bahwa arus kas operasi merupakan prediktor

yang lebih baik daripada laba dalam memprediksi arus kas masa mendatang yang dilakukan dengan menggunakan model random walk.

4.4.3. Pengaruh Arus Kas Pendanaan Terhadap Return Saham

Dari hasil uji signifikan (uji t) dapat diketahui bahwa variabel arus kas pendanaan berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Diperolehnya hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang ketiga yang menyatakan bahwa arus kas pendanaan berpengaruh positif terhadap return saham dapat terbukti kebenarannya. Hal ini dikarenakan arus kas pendanaan adalah aliran kas dari aktivitas yang mengakibatkan perubahan jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan sehingga secara langsung berpengaruh terhadap return saham, karena apabila arus kas bernilia negatif atau minus maka akan berdampak pada return yang dihasilkan atau diterima oleh perusahaan. Kelompok ini menyangkut bagaimana kegiatan kas diperoleh untuk mambiayai perusahaan termasuk operasinya. Dalam kategori ini arus kas masuk merupakan kegiatan mendapatkan dana untuk kepentingan perusahaan. Arus kas keluar adalah pembayaran kembali kepada pemilik dan kreditor atas dana yang diberikan sebalumnya. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Livnat dan Zarowin (1990) menyatakan arus kas pendanaan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap return saham, karena secara tidak langsung informasi yang terkandung dalam arus kas pendanan bisa digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam pasar modal sehingga perubahan yang terjadi dalam arus kas pendanaan mempunyai hubungan dengan return

saham. Aktifitas ini terkait dengan bagaimana perusahaan memperoleh dana dari pihak luar seperti pinjaman/hutang atau penjualan saham apabila dana dari aktifitas operasi tidak mencukupi untuk mendanai investasi pertumbuhan perusahaan dan pembayaran dividen kepada investor dari kas yang tersisa dari kegiatan operasinya. sehingga arus kas dari aktivitas pendanaan sangat berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan (investor) berarti dalam hal ini semakin tinggi arus kas pendanaan yang dikeluarkan oleh perusahan semakin kecil pula return saham yang dihasilkan perusahaan tersebut sehingga arus kas pendanaan mempengaruhi return saham perusahaan.

69

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hipotesis yang menyatakan diduga laba akuntansi tidak berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan Food and Beverage yang go publik di Bursa Efek Indonesia tidak dapat terbukti kebenarannya.

2. Hipotesis yang menyatakan diduga arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan Food and Beverage yang go publik di Bursa Efek Indonesia tidak terbukti kebenarannya.

3. Hipotesis yang menyatakan diduga arus kas pendanaan berpengaruh positif terhadap berpengaruh return saham pada perusahaan Food and Beverage yang go publik di Bursa Efek Indonesia dapat terbukti kebenarannya.

5.2. Saran

1. Disarankan agar perusahaan memiliki kemampuan untuk meningkatkan laba, karena nantinya cenderung harga sahamnya juga akan meningkat, jika perusahaan memperoleh laba yang semakin besar, maka secara teoritis perusahaan akan mampu membagikan deviden yang semakin besar dan akan berpengaruh secara positif terhadap return saham.

2. Disarankan kepada perusahaan agar perusahaan sekuritas dapat memiliki sekuritas untuk diperdagangkan sehingga sama dengan persediaan yang dibeli untuk dijual kembali. Karenanya, arus kas yang berasal dari transaksi pembelian dan penjualan atau perdagangan sekuritas tersebut sebagai aktivitas operasi.

3. Disarankan kepada perusahaan dapat memperoleh dana dari pihak luar seperti pinjaman/hutang atau penjualan saham apabila dana dari aktifitas operasi tidak mencukupi untuk mendanai investasi pertumbuhan perusahaan. dan pembayaran dividen kepada investor dari kas yang tersisa dari kegiatan operasinya. sehingga arus kas dari aktivitas pendanaan sangat berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan (investor).

Arifin, Johar. 2007. Cara Cerdas Menilai Kinerja Perusahaan (Aspek Finansial dan Non Finansial) Berbasis Komputer. Jakarta : Penerbit PT. Elex media Komputindo Kelompok Gramedia.

Gitosudarmo dan Basri, 2002. Manajemen Keuangan, Edisi Empat, BPFE,

Yogyakarta.

Graham Mott, 1985. Menilai dan Merencanakan Penanaman Modal: Buku

Pedoman Merencanakan Laba bagi Manager. PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.

Gujarati, D., 1999, Ekonometrika Dasar, Cetakan keenam, Penerbit Erlangga,

Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafri, 2001, Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi

satu, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Jogiyanto, 2003, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kedua, Cetakan

Ketiga, BPFE, Yogyakarta.

Jumingan, 2008, Analisis Laporan Keuangan, Bumi Aksara, Jakarta.

Satuan Akuntansi Keuangan, 2007

Sugiyono, 2003, Statistika untuk Penelitian, Cetakan kelima, Penerbit CV.

Alphabeta, Bandung.

Sunariyah, 2003, Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Ketiga, UPP AMP YKPN,

Yogyakarta. Jurnal:

Putu Ari Dharma Laksmi dan Ni Made Dwi Ratnadi, 2007. Dampak Pemoderasian Komponen Arus Kas Terhadap Hubungan Laba Akutansi Dengan Return Saham

Januar Eko Prasetio, 2003. Analisis Pengaruh Interaksi Laba Dengan Laporan

Arus Kas terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan

Dokumen terkait