• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompensasi, dan Komitmen Terhadap Kinerja Guru MAN di Kota Medan

Kinerja Guru

E. Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompensasi, dan Komitmen Terhadap Kinerja Guru MAN di Kota Medan

Pada penelitian ini yang menjadi hipotesis pada metode kuantitatif adalah penggunaan lingkungan kerja (X1), kompensasi (X2), dan komitmen (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru.

Kinerja guru Di dalam undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen dikemukakan bahwa kompetensi guru itu mencakup; kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional120

Sesuai dengan penelitian Ahmad Zarkasyi mengatakan jika lingkungan kerja baik maka akan mempengaruhi kualitas kerja, sehingga hasil penemuannya menunjukkan lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru.121 Dalam penelitian Abbdul-jaleel Saani menyarankan bahwa manajemen sekolah dasar swasta harus merancang paket kompensasi yang menarik bagi para guru, karena hal ini

120 Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen . Bandung: Fermana.

121 Ahmad Zarkasy, 2013. Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompetensi Sosial Terhadap

Kinerja Kepala Sekolah Tingkat Menengah Atas Se-Kota Lumajang. Tesis. Malang: Program Pasca

Sarjana Manajemen Pendidikan Islam, Universitas Islam Negeri Maulana Maling Ibrahim. Tesis tidak di publikasi

meningkatkan kinerja guru. Sehingga penelitiannya menemukan kompensasi berhubungan positif terhadap kinerja guru. Penelitian sebelumnya yang di lakukan Ruslan Ade, Kamis dkk yang mendapatkan hasil menegaskan bahwa pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja guru melalui organisasi pembelajaran cukup signifikan dan positif

Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi uji serempak (uji F) diperoleh nilai 0,000. Dengan demikian nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari probabilitas alpha yang ditetapkan, yaitu 0,05 (sig. F < probabilitas α). Selain itu hasil pengujian juga menunjukkan bahwa nilai koefisien F (Fhitung) yang diperoleh adalah 53.319. Adapun FTabel pada df yang sesuai (α 5%, df1 = 2 dan df2 = 18) yaitu 2.711. Dengan demikian dapat dilihat bahwa besaran probabilitas (Sig) 0.000 < 0.05 dan Fhitung (53.319) > Ftabel (3:85:0,05) (2,711). Dengan demikian pengujian menunjukkan H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh lingkungan kerja, kompensasi dan komitmen terhadap kinerja guru MAN di Kota Medan.

Berdasarkan beberapa penelitian terkait diatas, dikemukakan bahwa dari banyaknya faktor yang mempengaruhi kinerja guru diantaranya adalah faktor lingkungan kerja, kompensasi dan komitmen. Hasil penelitian ini selaras dengan teori-teori di atas sebagaimana yang telah disebutkan baik secara teoritik maupun empirik yang menunjukkan adanya pengaruh lingkungan kerja, kompensasi dan komitmen dengan kinerja guru MAN di Kota Medan.

Berdasarkan Hasil analisis korelasi yang diperoleh menunjukkan variabel lingkungan kerja, kompensasi dan komitmen terhadap kinerja guru diperoleh nilai R sebesar 0,808 menunjukkan bahwa korelasi/hubungan antara variabel lingkungan kerja (X1),kompensasi (X2),dan komitmen (X3) dengan variabel kinerja guru (Y) MAN di Kota Medan adalah kuat, karena angka ini berada di atas 0,5. Angka Adjusted R square menunjukkan koefisien determinasi. Besar Adjusted R square adalah 0,641. Hal ini berarti 64,1 % perubahan variabel Kinerja guru disebabkan oleh perubahan variable lingkungan kerja (X1),kompensasi (X2),dan komitmen (X3).

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis ke empat yang menyatakan bahwa lingkungan kerja, kompensasi, dan komitmen berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja guru MAN di Kota Medan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan kerja, kompensasi, dan komitmen secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja guru MAN di Kota Medan.

Temuan ini sejalan dengan A.Tabarani Rusyan yang menyatakan untuk mendukung keberhasilan guru, maka diperlukan berbagai faktor yang mendukung diantaranya etos kerja, motivasi, lingkungan kerja dan tanggung jawab.122

Dengan demikian dapat dimengerti bahwa faktor-faktor kinerja guru tersebut akan lebih efektif dan efisien ketika didukung oleh faktor linkungan

122 Tabarani Rusyan dkk, Upaya Meningkatkan Budaya Kinerja Guru, (Cianjur: CV Dinamika Karya Cipta, 2000), Hlm. 17

kerja yang meliputi lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Dimana seorang guru dapat menjalankan hubugan baik antara sesama guru, kepala sekolah dan kepada staf TU, tidak hanya hubungnan sosial yang diterima, namun juga fasilitas yang diberikan kepada guru juga mendukung para guru untuk menjalankan tugas sebagai guru. Dan kompensasi atau penghargaan yang di berikan kepada guru, harus sesuai dengan jasa yang di berikan guru kepada peserta didik, sehingga para guru merasa puas. Dalam hal ini kepuasan seorang guru ketika menerima dalam bentuk gaji, tunjangan, jaminan pekerjaan, pengakuan dari teman kerja dan atasan, serta kesempatan-kesempatan promosi bagi para guru individual. Ini sejalan dengan faktor motivator dan faktor kesehatan. Para guru pada umumnya sering mengukur kepuasan pekerjaan dari sudut ganjaran ini, yang merupakan hal yang paling tangible yang mereka terima dari pekerjaan. Guru bisa mendapatkan kepuasan pekerjaan dari rasa pencapaian personal mereka melalui kerja dan juga dari feedback mengenai Kinerja mereka.Begitu juga dengan komitmen atau tanggung jawab seorang guru, Pertama guru harus mempunyai Tanggung jawab moral, guru harus memiliki kemampuan menghayati perilaku dan etika yang sesuai dengan moral Pancasila. Kedua Tanggung jawab dan proses pembelajaran di sekolah, yaitu setiap guru harus menguasai cara pembelajaran yang efektif, mampu membuat persiapan mengajar dan memahami kurikulum dengan baik. Ketiga Tanggung jawab guru di bidang kemasyarakatan, yaitu turut mensukseskan pembangunan masyarakat, untuk itu guru harus mampu membimbing, mengabdi, dan melayani masyarakat. Keempat Tanggung jawab guru di bidang keilmuan,

yaitu guru turut serta memajukan ilmu dengan melaksanakan penelitian dan pengembangan. Sehingga dengan demikian lingkungan kerja, kompensasi, dan komitmen yang dilaksanakan seperti yang diatas membuat kinerja guru MAN di Kota Medan berpengaruh dengan baik.

BAB VI PENUTUP

Setelah dilakukan analisis hasil penelitian dan pembahasan terhadap hasil dari lingkungan kerja, kompensasi, komitmen dan kinerja guru. Maka pada bagian ini akan diuraikan kesimpulan dari pembahasan dan juga saran-saran yang dipandang perlu sebagai masukan bagi pihak-pihak terkait dalam rangka peningkatan kinerja guru.

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Gambaran lingkungan kerja MAN di Kota Medan tergolong kategori tinggi dengan nilai (50,57%), kompensasi MAN Di Kota Medan tergolong kategori tinggi dengan nilai (32,58%), komitmen MAN Di Kota Medan tergolong kategori sangat tinggi ( 40,45%) dan kinerja guru MAN Di Kota Medan tergolong kategori sangat tinggi (57.30%). 2. Ada pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan kerja dengan

kinerja guru MAN di Kota Medan. Semakin tinggi lingkungan kerja maka akan semakin meningkat pula kinerja guru MAN di Kota Medan. 3. Ada pengaruh positif dan signifikan antara kompensasi dengan kinerja guru MAN di Kota Medan. Semakin tinggi kompensasi maka akan semakin meningkat pula kinerja guru MAN di Kota Medan.

4. Ada pengaruh positif dan signifikan antara Komitmen dengan kinerja guru MAN di Kota Medan. Semakin tinggi komitmen maka akan semakin meningkat pula kinerja guru MAN di Kota Medan.

5. Ada pengaruh positif dan signifikan secara simultan lingkungan kerja, kompensasi, dan komitmen terhadap kinerja guru MAN di Kota Medan. Semakin tinggi lingkungan kerja, semakin tinggi Kompensasi, semakin tinggi Komitmen maka akan semakin meningkat pula kinerja guru MAN di Kota Medan.

Dokumen terkait