• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Saran dalam penelitian ini, diantaranya sebagai berikut:

1. Metode eksperimen dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah perlu diterapkan dalam proses pembelajaran karena dapat menumbuhkan sikap-sikap ilmiah, keterampilan proses dan berpikir kritis.

2. Untuk menerapkan metode eksperimen dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah dalam kegiatan pembelajaran diperlukan waktu yang cukup lama agar proses pembelajaran lebih baik dan optimal.

3. Variabel terikat yang diteliti dalam penilitian ini hanyalah keterampilan proses sains, sebaiknya dilakukan penelitian lain terhadap keterampilan berpikir dan juga sikap ilmiah.

68

DAFTAR PUSTAKA

Aka, Elvan Ince, Guven, dan Mustafa Aydogdu. Effect of Problem Solving Method on Science Process Skills and Academic Achievement. Journal of

Turkish Science Education. 7, 2010.

Amir, M. Taufiq. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana Media Group, Cet. 2, 2009.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. 14, 2010.

, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 1,2012. Arnyana, Ida Bagus Putu. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif

Pada Pelajaran Biologi Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA.

Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja. 3, 2006.

, “Pengaruh Penerapan Model PBL Dipandu Strategi Kooperatif Terhadap Kecakapan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Mata Pelajaran Biologi”, http://www.undiksha.ac.id/images/img_item/724.doc, 19 Desember 2012. B, Suryosubroto. Proses Belajar Mengajar di Sekolah: Wawasan Baru, Beberapa

Metode Pendukung, dan Beberapa Komponen Layanan Khusus. Jakarta:

Rineka Cipta, 2009.

Barell, John. Problem Based Learning: An Inquiry Approach (Second Edition). California: Corwin Press, 2007.

Budiningsih, Asri. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. 2, 2012. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta, Cet. 4, 2010.

Dwirahayu, Gelar dan Munasprianto Ramli. Pendekatan Baru dalam Proses

Pembelajaran Matematika dan Sains Dasar. Jakarta: IAIN Indonesia Social

Equity Project, 2007.

Fahrizal, Muhamad. “Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Cahaya dan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP”, Tesis pada Pasca Sarjana UPI Bandung, Bandung: 2009. tidak dipublikasikan.

Iru, La dan La Ode Safiun Arihi. Analisis Penerapan Pendekatan, Metode,

Strategi, dan Model-Model pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo, Cet.

1, 2012.

Meltzer, David E. “The Relationship between Mathematic Preparation and Conceptual Learning Gains in Physic: a Possible “Hidden Variable” in

Diagnostic Pretest Scores”,

http://physic.iastate.edu/per/docs/Addendum_on_normalized_gain.pdf, 22 Maret 2013.

Programme for International Student Assessment (PISA). Science Competencies

for Tomorrow’s World. OECD, 2007.

Rusman. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Cet. 3, 2010.

Rusmono. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu perlu untuk

Meningkaktan Profesionalitas Guru. Bogor: Ghalia Indonesia, 2012.

Rusnayati, Heni dan Eka Cahya Prima. “Penerapan Model Pembelajaran Problem

Based Learning dengan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan

Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep Elastisitas Pada Siswa SMA”. Makalah disampaikan pada Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA. 14 Mei 2011. Yogyakarta: Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta.

Rustaman, Nuyani Y., dkk., Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Unversitas Negeri Malang, 2005.

, Strategi Pembelajaran Biologi.Jakarta: Universitas Terbuka, Cet. 1, 2007. Sadia, I Wayan. Pengembangan Kemampuan Berpikir Formal Siswa SMA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Cycle

Learning dalam Pembelajaran Fisika. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran

UNDIKSHA. 1, 2007.

Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, Cet. 8, 2010.

Semiawan, Conny., dkk., Pendekatan Keterampilan Proses, Bagaimana

Mengaktifkan Siswa dalam Belajar. Jakarta: Gramedia, 1992.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, Cet. 7, 2010.

Sofyan, Ahmad, Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama. Evaluasi

Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Jakarta Press, Cet. 1,

2006.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008.

Sudjana. Metode Statistik.Bandung: Tarsito, 2005.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, Cet. 12, 2011.

Susiwi, dkk., Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA pada Model Pembelajaran Praktikum D-Ei-Hd. Jurnal Pengajaran MIPA. 2, 2009. Tika, I Ketut dan Ni Ketut Thantris. Penerapan Problem Based Learning

Berorientasi Penilaian Kinerja dalam Pemblajaran Fisika Untuk Meningkatkan Kompetensi Kerja Ilmiah Siswa. Jurnal Pendidikan dan

Pengajaran UNDIKSHA. 3, 2008.

Trianto. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007.

, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara,

Cet. 4, 2012.

Uden, Lorna dan Chris Beaumont. Technology and Problem Based Learning. Amerika: Information Science Publishing, 2006.

Wahyuni, Sri dan Nuni Widiarti. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Berorientasi Chemo-Entrepreneurship pada Praktikum Kimia Fisika. Jurnal

Inovasi Pendidikan Kimia. 4, 2010.

Wardani, Sri., dkk., Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Sains Berorientasi Problem-Based Instruction. Jurnal

Wenno, Izaak H. Pengembangan Model Modul IPA Berbasis Problem Solving

Method Berdasarkan Karakteristik Siswa dalam Pembelajaran di SMP/MTS.

Cakrawala Pendidikan. 2, 2010.

Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: UIN Jakarta Press, Cet. 1, 2009.

72

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : XI (Sebelas)/ 2

Pertemuan : 1

Alokasi Waktu : 2 X 45 menit A. Standar Kompetensi :

3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas.

B. Kompetensi Dasar:

3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia).

C. Indikator:

 Menentukan kandungan gizi yang terdapat dalam bahan makanan dengan menggunakan uji makanan sederhana.  Mengidentifikasi zat-zat yang terdapat dalam bahan makanan dan fungsinya bagi tubuh.

D. Tujuan:

1. Siswa dapat menyebutkan zat makanan berdasarkan jumlah kebutuhan tubuh. 2. Siswa dapat mendeskripsikan sumber dan fungsi zat makanan.

73 E. Materi Ajar : Fungsi Makanan Mikronutrien Makronutrien Karbohidrat Lemak Makanan Meliputi Meliputi Terdiri dari

Zat-zat Makanan Zat aditif

Protein

Mineral Vitamin Air

Larut dalam lemak Larut dalam air

Vitamin A Vitamin D Vitamin E Vitamin K Vitamin C Vitamin B Meliputi Terdiri dari Terdiri dari

74 Metode : Eksperimen.

G. Langkah-langkah Pembelajaran

No Tahap Aktivitas Waktu

Guru Siswa

1 Pendahuluan  Berdo’a

 Mengabsen siswa.

 Meminta siswa untuk berkumpul bersama kelompoknya masing-masing.

 Apersepsi: “Untuk melakukan aktivitas manusia membutuhkan energi. Dari manakah energi tersebut dapat kita dapatkan?”

 Menyampaikan tujuan pembelajaran

 Berdo’a

 Bergabung sesuai dengan kelompoknya masing-masing.

 Menjawab pertanyaan guru. Jawaban yang diharapkan: energi diperoleh dari makanan.

 Menyimak dan mencatat.

75 pencernaan pada manusia:

1. Mengapa jika kita memakan nasi terasa lebih mengenyangkan dibandingkan dengan memakan sayuran? 2. Mengapa jika kita memakan

makanan yang mengandung karbohidrat tubuh kita terasa lebih berenergi?

3. Menyajikan tabel daftar makanan. Berdasarkan tabel, makanan apa saja yang mengandung karbohidrat?

 Karena nasi mengandung karbohidrat.

 Karena karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi.

 Jagung, pisang, roti, madu, tepung terigu, mie, nasi.

10 menit

3 Mengorganisir siswa untuk belajar

 Memberikan pertanyaan: bagaimana caranya untuk membuktikan bahwa makanan mengandung karbohidrat?

 Jawaban yang diharapkan:

76 tentang pembelajaran hari ini.

 Membimbing siswa dalam melaksanakan eksperimen.

 Melaksanakan eksperimen.

5 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

 Meminta agar hasil diskusi dicatat.  Meminta peserta didik agar

mendiskusikan LKS yang sudah diberikan dan memecahkan soal yang ada.

 Meminta tiap perwakilan dari kelompok untuk memaparkan hasil diskusinya.

 Mencatat hasil diskusi.

 Mendiskusikan LKS dan mengumpulkan informasi-informasi yang diketahui oleh siswa serta memecahkan masalah yang diberikan oleh guru.

 Menjelaskan di depan kelas hasil diskusi kelompok.

15 menit

6 Menganalisis dan mengevaluasi proses

 Meminta setiap kelompok untuk memberikan pertanyaan, tambahan, atau sanggahan.

 Menjawab pertanyaan atau

77 dipahami oleh siswa.

7 Penutupan  Meminta siswa untuk menyimpulkan pelajaran hari ini.

 Melengkapi kesimpulan yang sudah dibuat oleh siswa.

 Meminta siswa untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

 Berdo’a.

 Menyimpulkan materi yang sudah diberikan.

 Menyimak kesimpulan yang dilengkapi oleh guru.

 Menyimak penjelasan guru.

 Berdo’a

10 menit

H. Sumber Belajar

 Aryulina, Diah, dkk. Biologi SMA untuk Kelas XI. Jakarta: Esis. 2004.

 Syamsuri, Istamar, dkk. Biologi Jilid 2B untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. 2007.  Internet

78

 Gelas ukur  Lembar Kerja Siswa (LKS)

J. Penilaian

Pretest dan Posttest

 Lembar Kerja Siswa (LKS)  Lembar Observasi

Ciputat, 08 Januari 2013

Mengetahui,

Guru Bidang Studi Biologi Praktikan

(Noor Laila Sahlan, S.Pd) (Indar Sri Wening)

79

Kelas/ Semester : XI (Sebelas)/ 2

Pertemuan : 2

Alokasi Waktu : 2 X 45 menit A. Standar Kompetensi :

3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas.

B. Kompetensi Dasar :

3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia).

C. Indikator:

 Mengidentifikasi zat aditif yang terdapat dalam bahan makanan.

D. Tujuan:

1. Siswa dapat menyebutkan contoh zat aditif. 2. Siswa dapat menjelaskan fungsi zat aditif.

3. Siswa dapat menjelaskan pengaruh zat aditif terhadap sistem pencernaan. 4. Siswa dapat mengidentifikasi kandungan formalin pada bahan makanan.

80 Zat aditif Alami Sintetis Fungsi Meliputi Terdiri dari Dibagi menjadi

Macam-macam zat aditif, berdasarkan sumbernya

Pengaruh terhadap kesehatan

Pewarna Pengawet Penyedap Pemanis Anti gumpal

81

G. Langkah-langkah Pembelajaran

No Tahap Aktivitas Waktu

Guru Siswa

1 Pendahuluan  Berdo’a

 Mengabsen siswa.

 Meminta siswa untuk berkumpul bersama kelompoknya masing-masing.  Apersepsi: “apa yang kalian ketahui

tentang zat aditif?”

 Menyampaikan tujuan pembelajaran

 Berdo’a

 Bergabung sesuai dengan kelompoknya masing-masing.  Menjawab pertanyaan guru.

Jawaban yang diharapkan: zat aditif adalah suatu zat yang ditambahkan dalam makanan. Contohnya: Monosodium

glutamate (MSG), pewarna

makanan, dsb.

 Menyimak dan mencatat.

82 1. Makanan ringan (snack) apa yang

sering kalian konsumsi? Apakah kalian yakin bahwa makanan tersebut bebas dari zat aditif?

2. Menyajikan tabel daftar makanan. Makanan apa saja yang mengandung zat aditif?

3. Beberapa bulan yang lalu merebak kasus penggunaan formalin pada beberapa produk olahan pangan, tahu, ikan dan daging. Formalin digunakan sebagai zat pengawet agar produk olahan tersebut tidak lekas busuk. Mengapa formalin tidak boleh digunakan pada makanan?

 Misalnya: gorengan, es, permen, biskuit, dsb. Tidak yakin bahwa makanan tersebut bebas dari zat aditif.

 Mie instan, sirup, bakso, permen, cendol, saus tomat/cabai.

 Karena formalin adalah zat atau bahan pengawet untuk mengawetkan spesimen biologi (mengawetkan mayat) bukan pengawet makanan. Jika ditambahkan pada makanan dan dikonsumsi manusia maka dapat menimbulkan

83 3 Mengorganisir siswa untuk

belajar

 Memberikan pertanyaan: bagaimana caranya untuk membuktikan bahwa makanan tersebut mengandung formalin?

 Jawaban yang diharapkan:

praktikum uji formalin. 5 menit

4 Membimbing penyelidikan kelompok.

 Membagikan Lembar Kerja Siswa 2 (LKS 2) kepada setiap kelompok dan memberikan penjelasan singkat tentang pembelajaran hari ini.

 Membimbing siswa dalam melaksanakan eksperimen.

 Menyimak penjelasan guru dan memahami petunjuk dan langkah-langkah LKS 2.

 Melaksanakan eksperimen.

20 menit

5 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

 Meminta agar hasil diskusi dicatat.  Meminta siswa agar mendiskusikan LKS

yang sudah diberikan dan memecahkan soal yang ada.

 Mencatat hasil diskusi.

 Mendiskusikan LKS dan mengumpulkan informasi-informasi yang diketahui oleh siswa serta memecahkan masalah yang diberikan oleh guru.

84 mengevaluasi proses memberikan pertanyaan, tambahan, atau

sanggahan.

 Menambahkan jawaban yang diberikan oleh tiap kelompok dan menjelaskan kembali hal yang kurang dipahami oleh siswa.

sanggahan.

 Menyimak penyempurnaan jawaban dari guru.

20 menit

7 Penutupan  Meminta siswa untuk menyimpulkan pelajaran hari ini.

 Melengkapi kesimpulan yang sudah dibuat oleh siswa.

 Meminta siswa untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

 Berdo’a.

 Menyimpulkan materi yang sudah diberikan.

 Menyimak kesimpulan yang dilengkapi oleh guru.

 Menyimak penjelasan guru.

 Berdo’a

85  Internet

I. Alat Pembelajaran

 Beberapa bahan makanan  Gelas kimia

 Gelas ukur  Mortar

 Tabung reaksi  Rak tabung reaksi  Pembakar spiritus

 Lembar Kerja Siswa (LKS)

J. Penilaian

Pretest dan Posttest

 Lembar Kerja Siswa (LKS)

 Lembar Observasi

Ciputat, 14 Januari 2013

Mengetahui,

Guru Bidang Studi Biologi Praktikan

(Noor Laila Sahlan, S.Pd) (Indar Sri Wening)

86

Kelas/ Semester : XI (Sebelas)/ 2

Pertemuan : 3

Alokasi Waktu : 2 X 45 menit A. Standar Kompetensi :

3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas.

B. Kompetensi Dasar :

3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia).

C. Indikator:

 Menghubungkan struktur dan fungsi organ-organ dalam sistem pencernaan makanan manusia.

 Mendeskripsikan proses pencernaan makanan yang terjadi pada organ-organ sistem pencernaan makanan manusia.  Menjelaskan kelainan penyakit/gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan manusia.

87 2. Siswa dapat menjelaskan fungsi organ-organ pencernaan pada manusia.

3. Siswa dapat menjelaskan peranan kelenjar pencernaan pada manusia. 4. Siswa dapat mengidentifikasi cara kerja enzim pencernaan.

5. Siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan enzim yang berperan dalam sistem pencernaan manusia berdasarkan fungsi dan tempat pembentukannya.

6. Siswa dapat mendeskripsikan proses pencernaan makanan yang terjadi pada organ-organ sistem pencernaan makanan manusia. 7. Siswa dapat menjelaskan berbagai gangguan pada sistem pencernaan manusia.

Karakter siswa yang diharapkan :

Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, dan Peduli lingkungan.

Sistem pencernaan

organ pencernaan Proses pencernaan

Pencernaan mekanik Pencernaan kimiawi

Rongga mulut Gigi

Kerongkongan Lidah Lambung Usus halus Usus besar Anus Kelenjar ludah Kelenjar pencernaan Pankreas Meliputi Berawal dari Berakhir di Meliputi Terdiri dari Meliputi Meliputi Meliputi

Gangguan sistem pencernaan pada manusia

Gastritis Konstipasi Pankreasitis Diare Flatus

89 G. Langkah-langkah Pembelajaran: No Tahap Aktivitas Waktu Guru Siswa 1 Pendahuluan  Berdo’a Mengkondisikan kelas.  Mengabsen siswa.

 Apersepsi: “Bagaimana tubuh kita dapat memproses makanan?”

Menyampaikan tujuan pembelajaran

 Berdo’a

 Menjawab pertanyaan guru. Jawaban yang diharapkan:

Makanan diproses dalam tubuh melalui mekanisme pencernaan yang menggunakan organ-organ pencernaan dan di bantu dengan enzim pencernaan.

 Menyimak dan mencatat.

90 1. Makanan merupakan sumber energi

bagi manusia, karena makanan mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan manusia untuk tumbuh dan berkembang. Bagaimana prosesnya makanan tersebut dapat masuk ke dalam tubuh sehingga nutrisi makanan tersebut dapat di serap oleh tubuh?

2. Jika kalian menegemut nasi dalam mulut, nasi pada awalnya terasa tawar beberapa saat kemudian akan terasa manis. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

 Nutrisi dalam makanan dapat diserap oleh tubuh karena makanan tersebut mengalami proses pencernaan pada tubuh manusia.

 Siswa menjelaskan proses pencernaan makanan pada manusia.

 Air liur yang terdapat dalam mulut mengandung enzim ptialin. Enzim ptialin berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula, yaitu maltosa dan glukosa.

10 menit

3 Mengorganisir siswa untuk belajar

 Mengajukan pertanyaan: Bagaimana caranya agar kita dapat mengetahui

 Jawaban yang diharapkan:

91 4 Membimbing penyelidikan

kelompok.

 Membagikan Lembar Kerja Siswa 3 (LKS 3) kepada setiap kelompok dan memberikan penjelasan singkat tentang pembelajaran hari ini.

 Membimbing siswa dalam melaksanakan eksperimen.

 Menyimak penjelasan guru dan memahami petunjuk dan langkah-langkah LKS 3.

 Melaksanakan eksperimen.

20 menit

5 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

 Meminta agar hasil diskusi dicatat.  Meminta tiap perwakilan dari

kelompok untuk memaparkan hasil diskusinya.

 Mencatat hasil diskusi.

 Menjelaskan di depan kelas hasil diskusi kelompok.

10 menit

6 Menganalisis dan mengevaluasi proses

 Meminta setiap kelompok untuk memberikan pertanyaan, tambahan, atau sanggahan.

 Menambahkan jawaban yang diberikan oleh tiap kelompok dan menjelaskan kembali hal yang kurang dipahami oleh siswa.

 Memberikan pertanyaan, Menjawab pertanyaan atau sanggahan.

 Menyimak penyempurnaan jawaban dari guru.

92 dibuat oleh siswa.

 Meminta siswa untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

 Berdo’a.

dilengkapi oleh guru.

 Menyimak penjelasan guru.

 Berdo’a

10 menit

H. Sumber Belajar

 Aryulina, Diah, dkk. Biologi SMA untuk Kelas XI. Jakarta: Esis. 2004.

 Syamsuri, Istamar, dkk. Biologi Jilid 2B untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. 2007.  Internet

I. Alat Pembelajaran

 Tabung reaksi  Rak tabung reaksi

93  Lembar Observasi

Ciputat, 15 Januari 2013

Mengetahui,

Guru Bidang Studi Biologi Praktikan

(Noor Laila Sahlan, S.Pd) (Indar Sri Wening)

94

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : XI (Sebelas)/ 2

Pertemuan : 4

Alokasi Waktu : 2 X 45 menit A. Standar Kompetensi :

3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas.

B. Kompetensi Dasar :

3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia).

C. Indikator:

 Menghubungkan antara struktur dan fungsi sistem pencernaan pada hewan ruminansia.  Mendeskripsikan proses pencernaan makanan pada hewan ruminansia.

D. Tujuan:

1. Siswa dapat menjelaskan fungsi organ pencernaan pada hewan ruminansia.

2. Siswa dapat mendeskripsikan proses pencernaan makanan pada hewan ruminansia.

95

Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, dan Peduli lingkungan.

E. Materi Pembelajaran:

Saluran Pencernaan pada Hewan Ruminansia (Pemamah biak)

Berawal dari :

Mulut Kerongkongan Rumen (perut besar) Retikulum (perut jala)

Makanan

dicerna kembali

Makanan

Melalui rumen & retikulum Omasum (perut kitab)

Abomasum (perut masam) Usus halus

Usus besar Rektum

Berakhir di

96 Metode : Eksperimen

G. Langkah-langkah Pembelajaran:

No Tahap Aktivitas Waktu

Guru Siswa

1 Pendahuluan  Berdo’a

 Mengabsen siswa.

 Apersepsi: “Mengapa sapi dikatan sebagai hewan memamah biak?”

 Menyampaikan tujuan pembelajaran

 Berdo’a

 Menjawab pertanyaan guru. Jawaban yang diharapkankan: Karena makanan yang sudah masuk dalam lambung dikeluarkan kembali kedalam mulut untuk dicerna kembali.

Menyimak dan mencatat.

10 menit

2 Orientasi siswa terhadap masalah

 Memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa berkenaan dengan proses pencernaan hewan ruminansia:

“Suatu hari budi memakan genjer, ia juga memberikan genjer tersebut pada sapinya.

 Menyimak dan menjawab pertanyaan guru.

Jawaban yang diharapkan:

 Karena organ pencernaan sapi dan manusia berbeda, dan sapi

97 Keesokan harinya pada saat budi buang air

besar ternyata genjer yang ia makan kemarin bentuknya tidak berubah. Ia berpikir mengapa genjer yang ia makan kemarin bentuknya tetap. Lalu ia bergegas keluar untuk melihat sapinya dan ternyata kotoran sapi tersebut sama seperti biasanya, padahal sapi tersebut juga memakan genjer. Berdasarkan studi kasus di atas, mengapa sapi tersebut dapat mencerna genjer sedangkan budi tidak dapat mencernanya?”

sapi dapat mencerna genjer tersebut.

3 Mengorganisir siswa untuk belajar

 Membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS 4) pada setiap kelompok.

 Siswa di minta untuk mengamati gambar yang terdapat pada LKS 4.

 Menerima Lembar Kerja Siswa (LKS 4) yang diberikan oleh guru.

 Siswa mengamati gambar yang terdapat pada LKS 4.

98 perbedaan pada stuktur pencernaan

hewan ruminansia dan manusia?

2. Bagaimana caranya untuk membuktikan bahwa struktur pencernaan pada hewan dan manusia itu berbeda?

1. Stuktur pencernaan hewan ruminansia dan manusia berbeda. 2. Melalui telaah referensi atau studi

referensi.

4 Membimbing

penyelidikan individual dan kelompok.

 Guru meminta siswa untuk mendiskusikan bahan diskusi.

 Peserta didik melakukan telaah referensi dari buku maupun internet.

 Peserta didik mendiskusikan materi sistem pencernaan pada hewan ruminansia dan mengumpulkan informasi-informasi yang diketahui oleh siswa serta memecahkan masalah yang diberikan oleh guru.

20 menit

5 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

 Meminta agar hasil diskusi dicatat.

 Meminta tiap perwakilan dari kelompok untuk memaparkan hasil diskusinya.

 Mencatat hasil diskusi.

 Menjelaskan di depan kelas hasil diskusi kelompok.

99 mengevaluasi proses memberikan pertanyaan, tambahan, atau

sanggahan.

 Menambahkan jawaban yang diberikan oleh tiap kelompok dan menjelaskan kembali hal yang kurang dipahami oleh siswa.

sanggahan

 Menyimak penyempurnaan jawaban dari guru.

20 menit

7 Penutupan  Meminta siswa untuk menyimpulkan pelajaran hari ini.

 Melengkapi kesimpulan yang sudah dibuat oleh siswa.

 Berdo’a.

 Menyimpulkan materi yang sudah diberikan.

 Menyimak kesimpulan yang dilengkapi oleh guru.

 Berdo’a

10 menit

H. Sumber Belajar

 Aryulina, Diah, dkk. Biologi SMA untuk Kelas XI. Jakarta: Esis. 2004.

 Syamsuri, Istamar, dkk. Biologi Jilid 2B untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. 2007.  Internet

100  Laptod

 LCD

 Spidol

J. Penilaian

Pretest dan Posttest

 Lembar Kerja Siswa (LKS)  Lembar Observasi

Ciputat, 21 Januari 2013

Mengetahui,

Guru Bidang Studi Biologi Praktikan

(Noor Laila Sahlan, S.Pd) (Indar Sri Wening)

101

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kelas Kontrol

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : XI (Sebelas)/ 2

Pertemuan : 1

Alokasi Waktu : 2 X 45 menit A. Standar Kompetensi :

3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas.

B. Kompetensi Dasar :

3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia).

C. Indikator:

 Menentukan kandungan gizi yang terdapat dalam bahan makanan dengan menggunakan uji makanan sederhana.  Mengidentifikasi zat-zat yang terdapat dalam bahan makanan dan fungsinya bagi tubuh.

D. Tujuan:

1. Siswa dapat menyebutkan zat makanan berdasarkan jumlah kebutuhan tubuh. 2. Siswa dapat mendeskripsikan sumber dan fungsi zat makanan.

102

Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, dan Peduli lingkungan.

E. Materi Ajar : Fungsi Makanan Mikronutrien Makronutrien Karbohidrat Lemak Makanan Meliputi Meliputi Terdiri dari

Zat-zat Makanan Zat aditif

Protein

Mineral Vitamin Air

Larut dalam lemak Larut dalam air

Vitamin A Vitamin D Vitamin E Vitamin K Vitamin C Vitamin B Meliputi Terdiri dari Terdiri dari

103

F. Pendekatan dan Metode pembelajaran:

Pendekatan : Pembelajaran langsung

Metode : Ceramah, Diskusi dan Eksperimen

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Dokumen terkait