ANALISIS PERILAKU MINAT NASABAH DALAM MENABUNG A.Analisis Validitas dan Realibilitas Instrumen Penelitian
B. Pengaruh Minat Nasabah Terhadap Tabungan 1.Deskripsi Hasil Kuesioner 1.Deskripsi Hasil Kuesioner
2. Analisis Data
Pada penelitian ini, untuk mengetahui besarnya faktor kesyariahan terhadap minat nasabah digunakan metode analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan SPSS 16.0. Tabel 4.26 Variables Entered/Removedb Model Variables Entered Variables Removed Method 1 kesyariahana . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: perilaku
Tabel output di atas menggambarkan bahwa variabel yang digunakan adalah variabel kesyariahan sebagai variabel bebas untuk dilihat pengaruhnya terhadap variabel terikat (dependent) yaitu perilaku.
a. Analisis deskriptif variable Tabel 4.27 Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N perilaku 15.6600 2.01636 50 kesyariahan 52.0200 4.41930 50
Sumber: Data yang sudah diolah dari out put SPSS
Berdasarkan tabel di atas, sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 50 buah dengan nilai rata-rata dan standar deviasi untuk perilaku sebesar 15.6600 dan 2.01636, sedangkan untuk kesyariahan sebesar 52.0200 dan 4.41930.
b. uji koefisien determinasi
Analisis koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui lebih jauh hubungan antar variabel dengan pengertian yang lebih jelas. Koefisien determinasi akan menjelaskan seberapa besar perubahan atau variasi suatu variabel dapat dijelaskan oleh perubahan variabel lain. Caranya adalah dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi kemudian dibuat dalam bentuk persentase.
Tabel 4.28 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .521a .271 .256 1.73933
a. Predictors: (Constant), kesyariahan
b. Dependent Variable: perilaku
Nilai R menunjukkan korelasi (hubungan) antara variabel kesyariahan terhadap variabel perilaku minat nasabah. Besarnya hubungan tersebut adalah 0,521 atau 52,1%. Berdasarkan pedoman interpretasi koefisien korelasi, nilai R tersebut berada pada interval korelasi 0,40 – 0,599 sehingga hubungan tersebut dapat dikatakan sedang dan angka korelasi positif menunjukkan hubungan yang searah, artinya semakin tinggi nilai factor kesyariahan maka akan meningkat perilaku minat nasabah.
Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa r square sebesar 0,271, angka ini membuktikan bahwa persentase hubungan variabel X dan variabel Y sebesar 27,1%. Sedangkan sisanya sebesar 71.4% adalah faktor lain yang tidak diperlukan dalam penelitian ini.
c. Uji ANOVA
Tabel 4.29 ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 54.007 1 54.007 17.852 .000a
Residual 145.213 48 3.025
Total 199.220 49
a. Predictors: (Constant), kesyariahan b. Dependent Variable: perilaku
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikan adalah 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya hubungan kedua variabel linier, sehingga model regresi yang digunakan benar dan layak digunakan.
d. Uji koefisien regresi
Tabel 4.30 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. 95% Confidence Interval for B B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound 1 (Constant) 3.302 2.935 1.125 .266 -2.599 9.204 kesyariaha n .238 .056 .521 4.225 .000 .125 .351 a. Dependent Variable: perilaku
Pada output ini, dikemukakan nilai koefisien dan konstanta dari persamaan regresi. Dalam kasus ini persamaan regresi yang digunakan adalah
Y = a + bx Dimana:
Y = Perilaku minat nasabah X = faktor kesyariahan a = Konstanta
b = Koefisien regresi
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 3,302 + 0,238 X
dimana : Y = Perilaku
X = faktor kesyariahan
Angka konstanta sebesar 3,302 menyatakan bahwa jika tidak ada faktor kesyariahan, maka perilaku masyarakat penabung sebesar 3,302. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 0,238 menyatakan bahwa setiap kenaikan 1% faktor kesyariahan yang dilakukan oleh BPRS Al Salaam akan meningkatakan perilaku masyarakat sebesar 0,238%. Hal ini menunjukkan bahwa faktor kesyariahan berbanding lurus dengan perilaku masyarakat penabung.
Perhatikan table interpretasi r produk momen untuk menegtahui tingkat kekuatan hubungan antara kedua variabel tersebut:
Interval koefisien Tingkat hugungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat
Berdasarkan tabel tersebut juga dapat dilakukan uji hipotesis. Dari tabel di atas dapat dijelaskan pengujian menggunakan program SPSS
dilakukan dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, yaitu nilai t-hitung sebesar 4,225 nilai ini lebih besar dari t-tabel sebesar 2,010, hal ini membuktikan bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak, berarti benar terdapat pengaruh antara faktor kesyariahan dengan perilaku masyarakat penabung pada BPRS Al Salaam.
e. Analisis Faktor
Faktor-faktor kesyariahan yang mempengaruhi minat nasabah memilih tabungan BPRS Al Salaam. Dalam penelitian ini, faktor tersebut berjumlah 13 faktor. Untuk mencari faktor dominan yang mempengaruhi minat nasabah dalam menabung dengan itu menggunakan teknik analisis
faktor. Seluruh variable faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah menggunakan jasa bank syariah, tabel pertama yang keluar adalah tabel KMO and Barlett’sTest.
Tabel 4.31
KMO and bartlett’s Test
Pada tabel di atas, KMO and Bartlett’s test, angka KMO Measure of Sampling Adequacy (MSA) adalah 0,651. Oleh karena angka MSA diatas 0,5 maka kumpulan variable faktor-faktor tersebut dapat diproses lebih lanjut. Dapat dilihat juga pada angka Bartlett’s Test of Sphericity (di tampakkan dengan angka Chi Square) sebesar 282,969 dengan signifikasi 0,000.
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy. .651 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 282.969 Df 136 Sig. .000
Tabel 4.32 Anti Image Matrices
Faktor Kesyariahan MSA
1) Kesetaraan bank dan nasabah 2) Larangan riba
3) Sistem bagi hasil 4) Investasi yang halal 5) Prinsip syariah Islam
6) Memajukan ekonomi syariah
7) Bank yang menguntungkan, adil secara ekonomi
8) Bagi hasil kompetitif
9) Perbandingan dengan bunga
10)Jasa perbankan yang beroperasi secara syariah
11)Pembagian kentungan yang adil 12)Memberikan pemahaman tentang
perbankan syariah 13)Promosi/iklan 0.763 0.742 0.728 0.434 0.601 0.469 0.633 0.747 0.656 0.803 0.315 0.558 0.491 Sumber: Data yang sudah diolah dari out put SPSS
Dari tabel di atas terlihat nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA) masing-masing factor kesyariahan. Terlihat di tabel di atas tersebut ada faktor yang memperoleh nilai MSA dibawah 0,5. Faktor-faktor tersebut adalah factor innestasi yang halal, memajukan ekonomi syariah, dan pembagian keuntungan yang adil. Adanya faktor yang bernilai dibawah 0,5 peneliti dapat melihat bahwa faktor tersebut kurang mempengaruhi minat nasabah dalam menabung, dikarenakan kurang perhatiannya dari pihak manajemen BPRS Al Salaam terhadap factor-faktor tersebut yang sebenarnya dapat mempengaruhi calon nasabah lain.
Namun hal tersebut kurang diperhatikan oleh manajemen BPRS Al Salaam. Untuk melanjutkan analisis lebih lanjut maka perlu analisis ulang yaitu dengan cara menghilangkan faktor yang bernilai dibawah 0,5 tersebut.
Tabel 4.33
KMO and bartlett’s Test
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy. .763 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 194.416 Df 55 Sig. .000
Sumber: Data yang sudah diolah dari out put SPSS
Pada tabel di atas, KMO and Bartlett’s test, angka KMO Measure of Sampling Adequacy (MSA) adalah 0,765. Oleh karena angka MSA diatas 0,5 maka kumpulan variable faktor-faktor tersebut dapat diproses lebih lanjut. Dapat dilihat juga pada angka Bartlett’s Test of Sphericity (di tampakkan dengan angka Chi Square) sebesar 194,416 dengan signifikasi 0,000.
Tabel 4.34 Anti Image Matrices
Faktor Kesyariahan MSA
1) Kesetaraan bank dan nasabah 2) Larangan riba
3) Sistem bagi hasil 4) Prinsip syariah Islam
5) Bank yang menguntungkan, adil secara ekonomi
6) Bagi hasil kompetitif
7) Perbandingan dengan bunga
8) Jasa perbankan yang beroperasi secara syariah
9) Memberikan pemahaman tentang perbankan syariah 0.797 0.778 0.783 0.697 0.741 0.865 0.710 0.870 0.599
Sumber: Data yang sudah diolah dari out put SPSS
Dari tabel di atas terlihat nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA) masing-masing faktor. Terlihat di tabel tersebut tidak ada faktor yang memperoleh nilai MSA dibawah 0,5.