• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Modal Mesin Terhadap Produksi Barang dari Kayu, Rotan, gabus Lainnya Ytdl

Dalam dokumen pengaruh bahan baku tenaga kerja thd pro (Halaman 29-34)

Dari tabel 4.11 terlihat untuk variabel ln X3 (modal mesin) diperoleh nilai thitung sebesar 1,032 dengan tingkat kepercayaan 95% ( dengan derajat kebebasan 34 dari tabel distribusi t student diperoleh ttabel sebesar 2,0322 karena thitung lebih kecil daripada ttabel maka termasuk dalam daerah terima H0 artinya dengan tingkat kepercayaan 95% variabel modal mesin secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produksi barang dari kayu, rotan, gabus lainnya.

Kefisien ln X3 sebesar 0,047 sekaligus menunjukkan besarnya elastisitas input modal mesin terhadap produksi barang dari kayu,rotan, gabus lainnya yang artinya jika ada kenaikan modal mesin sebesar 1% dengan mengasumsikan input lain (tenaga kerja dan bahan) konstan, maka hanya akan meningkatkan produksi sebesar 0,047 persen.

4.2.2.3 Koefisien Determinasi (R2)

Dari Tabel 4.11 nilai koefisien daterminasi (R2) sebesar 0,939 menunjukkan bahwa sebesar 93,9% variasi tenaga kerja, bahan baku, dan modal mesin mampu menjelaskan variasi produksi barang dari kayu,rotan, gabus lainnya Ytdl sedangkan

sisanya sebesar 6,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Dengan kata lain masih ada beberapa input produksi antara lain bahan penolong (kimia) dan variabel lain yang dapat menjelaskan variabel produksi barang dari kayu, rotan, gabus lainnnya.

4.2.3 Variabel Dominan

Temuan empiris menunjukkan bahwa bahan baku lebih dominan, hal ini dapat dilihat dari nilai Unstandardized Coeffisien bahan baku (X2 ) 0,735 dengan nilai Unstandardized Coeffisien tenaga kerja (X1) 0,218 dan nilai Unstandardized Coeffisien modal mesin (X3) 0,047. Dengan demikian bahan baku menunjukkan pengaruh yang lebih besar terhadap upaya peningkatan produksi barang dari kayu, rotan, gabus lainnnya dibanding tenaga kerja dan modal mesin.

4.3 Skala Usaha (Return to Scale)

Berdasarkan hasil pengolahan maka diperoleh model sebagai berikut :

Atau bila dituliskan dalam bentuk fungsi Cobb-Douglass:

Hasil penelitian membuktikan pengaruh variabel input tenaga kerja, bahan baku dan modal mesin berpengaruh positif terhadap produksi barang dari kayu, rotan, gabus lainnya. Secara bersama-sama penggunaan input tenaga kerja, bahan baku dan modal mesin dalam produksi berada pada kondisi cukup baik sebagaimana ditunjukkan oleh homogeneity degree sebesar 1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil produksi barang dari kayu, rotan, gabus lainnya mengalami Constant Return To Scale yang artinya industri tersebut sudah memproduksi cukup baik namun masih perlu ditingkatkan lagi. Hal ini ditunjukkan dari:

Hal ini menunjukkan bahwa persentase pertambahan nilai produksi barang dari kayu, rotan, gabus lainnya sama dengan pertambahan kuantitas faktor produksi tenaga kerja, bahan baku dan modal mesin. Karena berada pada daerah Constant Return To

Scale, maka nilai produksi dapat ditingkatkan dengan cara menambah input dalam proporsi yang tetap.

4.4 Average Product

Untuk menghitung produksi rata-rata perusahaan secara keseluruhan maka dapat didekati dengan menggunakan perbandingan jumlah produksi dengan jumlah tenaga kerja, bahan baku, dan mesin. Dalam hal ini untuk menghitung jumlah produksi, tenaga kerja, bahan baku dan mesin digunakan data-data yang tidak mengandung nonrespon atau outlier.

Rincian Nilai

Jumlah perusahaan 38 Jumlah tenaga kerja 4669 Nilai bahan baku 383708165 Nilai modal mesin 325463416 Nilai produksi 609722012

APTk : Rata-rata produksi barang dari kayu, rotan, gabus lainnya untuk setiap tenaga kerja.

Nilai APTk sebesar menunjukkan bahwa setiap tenaga kerja rata-rata menghasilkan nilai produksi barang dari kayu, rotan, gabus lainnya senilai .

APBB: Rata-rata produksi barang dari kayu, rotan, gabus lainnya untuk bahan baku.

Nilai APBB sebesar menunjukkan bahwa setiap bahan baku seharga satu ribuan rata-rata menghasilkan nilai produksi barang dari kayu, rotan, gabus lainnya senilai .

APM : Rata-rata produksi barang dari kayu, rotan, gabus lainnya untuk setiap mesin.

Nilai APM sebesar menunjukkan bahwa setiap mesin yang dinilai seharga satu ribuan rata-rata menghasilkan nilai produksi barang dari kayu, rotan, gabus lainnya senilai .

4.5 Marginal Product

Untuk mendapatkan nilai dari produksi marginal dapat dihitung melalui nilai elastisitas dan nilai produksi rata-rata.

MPTK = Margina Product tenaga kerja

Nilai MPTK sebesar berarti setiap perubahan pertambahan tenaga kerja akan meningkatkan perubahan pertambahan produksi sebesar

.

MPBB = Margina Product Bahan Baku

Nilai MPBB sebesar berarti setiap perubahan pertambahan bahan baku akan meningkatkan perubahan pertambahan produksi sebesar

.

MPM = Margina Product Modal Mesin

Nilai MPM sebesar berarti setiap perubahan pertambahan modal mesin akan meningkatkan perubahan pertambahan produksi sebesar

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

a. Faktor yang berpengaruh terhadap produksi barang dari kayu, rotan dan gabus adalah tenaga kerja, bahan baku dan modal mesin. Namun di antara ketiga faktor tersebut, faktor yang berpengaruh secara signifikan atau memiliki pengaruh yang paling besar terhadap produksi barang dari kayu, rotan dan gabus adalah bahan baku.

b. Nilai elastisitas produksi (RTS) adalah 1. Ini berarti bahwa secara umum hasil produksi barang dari kayu, rotan dan gabus dalam industri besar dan sedang mengalami constant return to scale. Hal ini berarti bahwa penambahan semua faktor produksi dalam proporsi yang sama akan menghasilkan penambahan nilai produksi dalam proporsi yang sama dengan proporsi penambahan faktor produksinya. Sehingga industri ini perlu lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya agar bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal.

5.2 Saran

Apabila perusahaan yang bergerak di industri barang dari kayu, rotan dan gabus ingin meningkatkan produksi, maka diperlukan penambahan bahan baku, pengawasan kualitas bahan baku, peningkatan keterampilan kerja serta penggunaan mesin dengan teknologi yang tepat guna.

Pemerintah diharapkan dapat memberikan bantuan atau kemudahan untuk memperoleh bahan baku dengan menerapkan kebijakan yang konsisten, terarah dan sesuai sehingga kebutuhan bahan baku untuk industri barang dari kayu, rotan dan gabus dapat terpenuhi dari dalam negeri, sehingga volume impor bahan baku dapat dikurangi dan akan semakin meringankan beban produsen. Jika produktivitas barang dari kayu, rotan dan gabus meningkat, peluang ekspor produk ini pun akan semakin terbuka lebar sehingga daya saing produk barang dari kayu, rotan dan gabus semakin meningkat di pasar internasional dan berpotensi meningkatkan penerimaan devisa negara.

Dalam dokumen pengaruh bahan baku tenaga kerja thd pro (Halaman 29-34)

Dokumen terkait