BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
4. Pengaruh Motivasi Belajar, Disiplin Belajar,
Dengan adanya motivasi belajar yang tinggi akan menyebabkan siswa dapat terlibat dan aktif dalam belajar, dengan disertai kedisiplinan belajar maka prestasi belajar juga akan meningkat pula.
Selain itu juga perlu adanya seorang pengajar yang kompeten agar semakin menarik mata pelajaran yang diampunya, sehingga membuat siswa semakin termotivasi dalam kegiatan belajarnya yang pada akhirnya akan berpengaruh pada prestasi belajarnya.
D. Perumusan Hipotesis
Hipotesis adalah sebuah kesimpulan sementara, yang belum final dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dalam pengertian ini merupakan perumusan jawaban atas dugaan sementara sehingga menjadi tuntunan untuk mencari jawaban yang sebenarnya atas dasar kerangka berpikir tersebut di atas.
Hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi
3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar Akuntansi
4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar disiplin belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar Akuntansi
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu jenis penelitian tentang Prestasi belajar Akuntansi ditinjau dari Motivasi belajar, Disiplin belajar, dan Persepsi siswa tentang Kompetensi guru. Maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada Siswa jurusan IPS SMA Negeri 1 Ngaglik.
B.
Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat PenelitianPenelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngaglik 2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2008 sampai dengan bulan Januari 2009.
C.
Populasi dan Sampel
1. PopulasiPopulasi adalah Wilayah generalisasi yang terdiri atas; objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa jurusan IPS (ilmu pengetahuan sosial) SMA Negeri 1 Ngaglik.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah purposif sampling dengan menetapkan siswa kelas XI IPS sebagai sampel yang berjumlah 144 siswa. Pertimbangannya adalah bahwa kelas X tidak ada mata pelajaran Akuntansi dan kelas XII IPS persiapan untuk menghadapi ujian akhir Nasional.
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran
1. Variabel penelitian
a. Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel variabel terikat (Sugiyono,2006:3). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
1) Variabel motivasi belajar
Motivasi belajar adalah keadaan psikologis dalam diri pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
2) Variabel disiplin belajar
Disiplin belajar adalah usaha yang sungguh-sungguh dengan melalui latihan-latihan dan kemauan dari anak untuk belajar, orang berbuat disiplin juga dikatakan belajar yaitu belajar mematuhi peraturan yang ditetapkan.
3) Variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru
Persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam menjalankan tugas sebagai pengajar dan pendidik, yang meliputi empat kompetensi diantaranya kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
b. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas (Sugiyono,2006:3). Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik berupa pengetahuan dan keterampilan melalui serangkaian tes yang biasanya dilambangkan dengan angka nilai, yang menjadi Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Prestasi belajar Akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 1Ngaglik.
2. Pengukuran Variabel
a. Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel variabel terikat (Sugiyono,2006:3). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
1) Variabel motivasi belajar
Motivasi belajar adalah keadaan psikologis dalam diri pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
2) Variabel disiplin belajar
Disiplin belajar adalah usaha yang sungguh-sungguh dengan melalui latihan-latihan dan kemauan dari anak untuk belajar, orang berbuat disiplin juga dikatakan belajar yaitu belajar mematuhi peraturan yang ditetapkan.
3) Variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru
Persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam menjalankan tugas sebagai pengajar dan pendidik, yang meliputi empat kompetensi diantaranya kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Pada penelititan ini semua variabel bebas akan diukur dengan menggunakan skala Likert, yaitu suatu cara yang sistematis untuk memberi skor dalam suatu kuesioner yang telah dibagikan. Ada dua kategori pernyataan yang digunakan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Dalam skala ini digunakan pengukuran sebagai berikut:
Tabel 3.1 Skor pernyataan sikap
Jawaban Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat setuju (SS) 5 1 Setuju (S) 4 2 Ragu-ragu (R) 3 3 Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
b. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas (Sugiyono,2006:3). Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik berupa pengetahuan dan keterampilan melalui serangkaian tes yang biasanya dilambangkan dengan angka nilai, dalam penelitian ini Prestasi belajar Akuntansi menjadi variabel terikatnya. Pada Variabel terikat pengukuran Prestasi belajar Akuntansi akan dilakukan dengan melihat nilai rapor semester ganjil tahun ajaran 2008-2009.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik kuesioner
Kuesioner merupakan pengumpulan data yang memberikan daftar pertanyaan tertulis kepada responden yang terpilih menjadi sampel. Kuesioner digunakan untuk mengungkap tentang variabel motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar Akuntansi.
2. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi ini digunakan untuk mengungkap data yang bersifat khusus, yang diyakini kebenarannya dan sesuai dengan peristiwa yang terjadi. Data diperoleh dari pihak yang berwenang. Dokumentasi digunakan untuk mencari data tentang gambaran umum data mengenai prestasi belajar Akuntansi untuk siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngaglik.
F. Uji Instrumen Penelitian 1. Pengujian Validitas kuesioner
Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila suatu alat pengukur tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan tepat atau teliti. Pengujian kevalidan alat ukur dapat menggunakan metode analisis butir dengan menguji apakah item telah mengungkapkan faktor atau indikator yang ingin diselidiki. Suharsimi (1993:138) menyatakan perhitungan korelasi product moment dari Karl Pearson dengan rumus
( )( )
( )
{ }{ ( ) }
, 2 2 2 2 y y N x x N y x xy N Rxy ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = Dengan: N = total responden
∑
y = total nilai responden
∑
x = total nilai x.Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi dengan taraf signifikansi 5%. Apabila hasil pengukuran r ≥ 5% maka item tersebut dinyatakan tidak valid. Untuk korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Selanjutnya harga koefisien korelasi ini dibandingkan dengan harga r korelasi product moment pada tabel. Jika r hitung > r tabel
Untuk mengetahui validitas instrumen atau kuesioner, terlebih dahulu item instrument ini diujicobakan pada 32 responden. Kemudian mencari r tabel yaitu dengan dk = n-2 dengan taraf signifikansi 5% (dk = 32-2 = 30, 5%) sehingga diperoleh r tabel = 0,361. Pengujian item instrument dilakukan di SMA N 1 Cangkringan, Sleman. Dalam pelaksanaan perhitungan uji validitas item pada penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 12 (Statistical Product and Service Solution). Kriteria pengambilan keputusan ini yaitu apabila rhitung > rtabel
pada n = 32 dengan taraf signifikansi 5% maka item instrumen tersebut dinyatakan valid. Sebaliknya apabila rhitung < rtabel maka item instrumen , maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid.
tidak valid. Adapun rangkuman dari hasil pengujian validitas tersaji pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2
Hasil Perhitungan Uji Validitas
Instrumen Motivasi Belajar
No Item R hitung R tabel Hasil Analisis
1 0,504 0,361 Valid 2 0,400 0,361 Valid 3 0,598 0,361 Valid 4 0,501 0,361 Valid 5 0,479 0,361 Valid 6 0,692 0,361 Valid 7 0,585 0,361 Valid 8 0,627 0,361 Valid 9 0,708 0,361 Valid
Tabel 3.3
Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Disiplin Belajar
No Item R hitung R tabel Hasil Analisis
1 0,443 0,361 Valid 2 0,711 0,361 Valid 3 0,651 0,361 Valid 4 0,649 0,361 Valid 5 0,672 0,361 Valid 6 0,736 0,361 Valid 7 0,534 0,361 Valid 8 0,678 0,361 Valid 9 0,801 0,361 Valid 10 0,510 0,361 Valid 11 0,435 0,361 Valid 12 0,474 0,361 Valid 13 0,534 0,361 Valid 14 0,510 0,361 Valid 15 0,463 0,361 Valid 16 0,714 0,361 Valid
Tabel 3.4
Hasil perhitungan Uji Validitas Instumen Persepsi siswa tentang Kompetensi guru
No Item R hitung R tabel Hasil Analisis
1 0,508 0,361 Valid 2 0,642 0,361 Valid 3 0,672 0,361 Valid 4 0,548 0,361 Valid 5 0,443 0,361 Valid 6 0,566 0,361 Valid 7 0,611 0,361 Valid 8 0,558 0,361 Valid 9 0,454 0,361 Valid 10 0,587 0,361 Valid 11 0,562 0,361 Valid 12 0,488 0,361 Valid 13 0,644 0,361 Valid 14 0,634 0,361 Valid 15 0,382 0,361 Valid 16 0,601 0,361 Valid 17 0,470 0,361 Valid 18 0,772 0,361 Valid 19 0,809 0,361 Valid 20 0,680 0,361 Valid 21 0,809 0,361 Valid 22 0,772 0,361 Valid 23 0,663 0,361 Valid 24 0,608 0,361 Valid 25 0, 521 0,361 Valid 26 0,588 0,361 Valid
2. Pengujian Reliabilitas kuesioner
Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat sebagai pengumpulan data. Untuk menguji realibilitas instrumen pada penelitian ini rumus yang dipakai yaitu koefisien alfa cronbach (Suharsimi, 1998: 193).
( )
− − =∑
2 2 11 1 1 t b o o k k r Keterangan: 11 r = Realibilitas instrument k = Banyaknya butir soal∑
2b
o = Jumlah varians butir 2
t
o = Varians total
Untuk menginterpretasikan tinggi rendahnya reliliabilitas pedoman yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Instrumen Interpretasi Reliabilitas
No Tingkat Penguasaan Kriteria Penilaian
1 0,80-1,00 Sangat tinggi
2 0,60-0,79 Tinggi
3 0,40-0,59 Cukup
4 0,20-0,39 Rendah
Hasil Analisis uji reliabilitas dihitung dengan bantuan Program SPSS12. Dari hasil analisis terebut diperoleh hasil uji reliabilitas seperti pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Penelitian r11 k
1 Motivasi Belajar 0,832 0,60
2 Disiplin Belajar 0,909 0,60
3 Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru 0,940 0,60
Semua Variabel bebas dapat dikatakan reliabel Jika nilai Cronbach alpha
lebih dari 0,60 maka instrument penelitian dinyatakan reliabel sebaliknya jika nilai Cronbach alpha kurang dari 0,60 maka instrument penelitian dinyatakan tidak reliabel (Nunnaly,1967).
Berdasarkan instrumen interpretasi reliabilitas di atas variabel Motivasi Belajar memilki tingkat reliabilitas sangat tinggi, Variabel Disiplin Belajar memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi, dan Variabel Persepsi siswa tentang Kompetensi Guru juga memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi.
G. Teknik Analisis Data 1. Uji Persyaratan Analisis
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan analisis korelasi
Product Moment dan analisis regresi ganda. Analisis ini dapat dilakukan
apabila memenuhi syarat antara lain: skala data interval atau rasio, berdistribusi normal, linear antara variabel bebas dengan variabel terikat, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji linearitas sebagai prasyarat untuk dilakukan analisis data.
a. Pengujian Normalitas Kuesioner
Uji normalitas data digunakan untuk menguji normal tidaknya data hasil pengukuran. Apabila data yang terjaring berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Untuk mengetahui hal tersebut maka akan digunakan rumus Kolmogorov Smirnov (Sugiyono, 1999:255):
( )
−( )
Χ =MaksimumF Sn D 0 χ Keterangan: D = Deviasi maksimum F0 S= Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan n
b. Pengujian Linearitas
(X) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan yang linear ataukah tidak dengan variabel terikatnya. Untuk melakukan pengujian linearitas ini
digunakan rumus persamaan regresi dengan menguji signifikansi nilai F . Menurut Sudjana (1996:332) rumus yang digunakan untuk mencari
F adalah sebagai berikut:
, 2 2 E TC S S F = Dengan:
• F = Harga bilangan F untuk garis regresi
• S2 TC
( )
2 − k TC JK = Varians tuna cocok yang dicari dengan cara• S2E
( )
k n E JK −= Varians kekeliruan yang dicari dengan persamaan:
Signifikansi ditetapkan 5% sehingga jika Fhitung <Ftabel dianggap hubungan masing-masing perubahan bebas dengan perubahan terikat adalah linear dan jika sebaliknya akan disebut tidak linear.
2. Pengujian Hipotesis Penelitian
a. Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga yaitu pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi, pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi, pengaruh positif dan signifikan Persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi digunakan analisis korelasi Product Moment oleh pearson (Suharsimi, 2002:243):
( )( )
( )
{ }{ ( ) }
, 2 2 2 2 y y N x x N y x xy N rxy ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = dengan: • r = Koefisian korelasi • x = Variabel bebas • y = variabel terikat• ∑xy =jumlah hasil kali x dengan y
• N = jumlah sampel.
Untuk menguji signikansi dari korelasi (r) antara variabel bebas dengan variabel terikat pada signifikansi 5% digunakan rumus uji-t, dengan derajat kebebasan atau db = (n-2), (Sudjana, 1996:275) yaitu:
2 1 2 r n r t − − =
Dengan:
• r = koefisien korelasi
• n = jumlah anggota sampel
• t = harga test yang akan dicari. Kriteria pengujian yang digunakan adalah:
Ho = diterima bila thitung lebih kecil ttabel Ha = diterima bila t
. hitung lebih besar t
b. Untuk menguji hipotesis yang keempat yaitu pengaruh motivasi belajar, disiplin belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi digunakan teknik analisis regresi ganda. Langkah-langkahnya:
tabel
1) Membuat persamaan garis regresi (Sutrisno,1987:33) Y =a1X1+a2X2 +a3X3 +k
keterangan:
Y = Variabel terikat (Prestasi belajar akuntansi) X1
X
= Variabel bebas (Motivasi Belajar) 2
X
= Variabel bebas (Disiplin Belajar) 3
a
= Variabel bebas (Persepsi siswa tentang kompetensi guru) 1 = koefisien x a 1 2 = koefisien x a 2 3 = koefisien x k 3 = konstanta
Untuk menyelesaikan perhitungan garis regresi Y = a0+a1+a2+a3x3 harga koefisien prediktor a1,a2,a3
Σx dapat dicari dengan: 1y1 = a1Σx12+a2Σx1x2+a3Σx1x Σx 3 2y2 = a1Σx1x2+a2Σx2+a3Σx2x Σx 3 3y3 = a1Σx1x3+a2Σx2x3+a3Σx3
2) Mencari koefisen korelasi Y dengan prediktor X 2 1,X2,X3 Ry dengan rumus: (1,2,3) =
Ry(1,2,3) = koefisien korelasi variabel Y dan X1,X2,X3 a
1 = koefisien variabel bebas X
a
1
2 = koefisien variabel bebas X a
2
3 = koefisien variabel bebas X
Σx 3 1y = jumlah perkalian X1 Σx dan Y 2y = jumlah perkalian X2 Σx dan Y 3y = jumlah perkalian X3 Y dan Y 2 X
= kwadrat variabel terikat 1
X
= Variabel bebas 1 (Motivasi belajar) 2
X
= Variabel bebas 2 (Disiplin belajar)
3 = Variabel bebas 3 (Persepsi siswa tentang kompetensi guru)
Guna menguji signifikan dari hasil R yaitu untuk mengetahui apakah ada korelasi variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X) menggunakan uji F dengan rumus (Sutrisno,1987:26):
Freg = Keterangan:
N = jumlah sampel
M = jumlah variabel bebas
R = koefisien korelasi Y, dan X1,X2,X Harga F
3
reg dibandingkan dengan Ftabel dengan derajat kebebasan (db) yaitu m lawan (N-m-1) pada taraf signifikansi 5%. Jika Freg> Ftabel berarti pengaruh tersebut signifikan seballiknya jika Freg < Ftabel
3) Untuk menemukan sumbangan relatif dan sumbangan efektif dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat yang dinyatakan dalam Persentase Sebagai berikut:
berarti pengaruh tidak signifikan.
a) Sumbangan Relatif (SR%)
Sumbangan relatif digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan suatu variabel bebas terhadap nilai variabel terikat bila dibandingkan dengan sumbangan semua variabel bebas yang diteliti. Besarnya sumbangan relatif masing-masing variabel dinyatakan dalam persentase dengan menggunakan rumus (Sutrisno, 1987:43), sebagai berikut:
%, 100 % 1 1 1 = ∑ × reg JK y x a X SR dengan:
•SR% = sumbangan relatif dari suatu variabel bebas
•a = koefisien variabel bebas
• ∑xy = jumlah antara variabel bebas (x) dengan variabel terikat (y)
•JKreg
b) Sumbangan Efektif (SE%) = jumlah kwadrat regresi.
Sumbangan efektif ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing variabel bebas atau prediktor dalam menunjang efektivitas garis regresi untuk keperluan pengadaan prediksi. Besarnya sumbangan efektif masing-masing variabel diwujudkan dalam persentase dengan rumus sebagai berikut:
, %
%x1 SR x1 R2
SE = ×
dengan:
•SE% = adalah sumbangan efektif suatu variabel bebas
•SR = sumbangan relatif dari suatu variabel bebas
49
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Berdirinya Sekolah
SMA Negeri 1 Ngaglik di Donoharjo, Ngaglik, Sleman dibuka terhitung mulai tanggal 2 Februari 1968 dengan nama SMA Negeri Donoharjo SMA Negeri Sleman. Dan waktu itu pejabat kepala sekolah dipegang oleh Bapak R. Sukar. Dan berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 28 Agustus 1974, nomor 0219/O/1974 terhitung mulai tanggal 1 Juli 1974 berubah menjadi SMA Negeri Donoharjo. Untuk pelaksanaan proses belajar mengajar SMA Negeri Donoharjo ini menempati tempat dan gedung milik kelurahan Donoharjo, selain itu untuk sementara waktu SMA Negeri Donoharjo pengelolaan dan pembinaannya diserahkan di SMA Negeri Sleman.
Adanya SMA Donoharjo ini dilatar belakangi kepedulian terhadap pendidikan, maka tokoh-tokoh masyarakat di Desa donoharjo, Ngaglik Sleman mengusulkan kepada pemerintah untuk mendirikan Sekolah Menengah di Desa Donoharjo, Ngaglik Sleman. Usul itu terbentuk karena tidak adanya fasilitas sekolah menengah di desa tersebut, sedangkan sekolah-sekolah yang lainnya, seperti Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama sudah tersedia. Alasan lain yang memperkuat didirikannya sekolah tersebut juga karena pada waktu itu jarak yang harus ditempuh bagi masyarakat sekitar desa Donoharjo untuk sekolah di SMA cukup jauh yaitu di daerah Medari, Sleman.
Dengan mempertimbangkan berbagai hal diatas maka usul tesebut ditanggapi oleh pemerintah melalui proyek peningkatan Gedung Sekolah dan bantuan anggota BPPP dan masyarakat sekitarnya akhirnya dapat memliki gedung sekolah sendiri. Pada akhirnya berdirilah SMA Negeri Donharjo pada tanggal 2 Februari 1968, sekarang SMA Negeri Donoharjo dikenal dengan nama SMA Negeri 1 Ngaglik. Adapun letak geografis SMA Negeri 1 Ngaglik berada di Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, tepatnya di dusun kayunan, jalan Yogya paluhwatu dari arah Monumen Yogya kembali ke utara kurang lebih 7 km.
B. Visi dan Misi Sekolah
1. Visi SekolahUnggul dalam berprestasi berakar pada budaya bangsa 2. Misi Sekolah
a. Mengoptimalakan pemanfaatan potensi sekolah baik guru, staf tata usaha siswa maupun sarana dan prasarana yang tersedia.
b. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran dan bimbingan guna mengembangkan kreatifitas siswa.
c. Meningkatkan kwalitas sumber daya manusia.
d. Membudayakan semangat peningkatan mutu kerja secara intensif
e. Meningkatkan keterampilan dan pelatihan melalui kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan potensi yang dimiliki
f. Menciptakan wahana dan suasana kondusif
g. Menyelenggarakan program pendidikan yang senantiasa berakar pada sistem dan nilai, adat istiadat, agama, budaya masyarakat dengan tetap mengikuti perkembangan dunia luar.
C. Kondisi Fisik dan Lingkungan
Lokasi SMA Negeri 1 Ngaglik jauh dari keramaian kota yaitu terletak kurang lebih 7 km ke arah utara dari jalan Ring Road Utara. SMA Negeri 1 Ngaglik juga memiliki lingkungan fisik yang cukup baik, dengan bangunan yang sudah permanen. Dengan adanya jendela dalam setiap ruangan maka sirkulasi udara menjadi lancar, sehingga proses belajar mengajar menjadi kondusif. Halaman dengan rumput serta tanaman yang rindang menimbulkan kesejukan di lingkungan sekolahan. Untuk kegiatan olah raga dan upacara SMA Negeri 1 Ngaglik mempunyai lapangan yang cukup luas. Lapangan tersebut oleh masyarakat sekitar juga sering digunakan untuk sepak bola. Sedangkan halaman belakang SMA Negeri 1 Ngaglik digunakan sebagai tempat parkir kendaraan siswa. Adapun rincian keadaan Sarana Prasarana sebagai berikut:
Tabel 4.1 Daftar sarana/ ruang SMA Negeri 1 Ngaglik
Jenis sarana/Ruang Jumlah Luas Keterangan
Ruang kelas 18 1.793 Laboratorium IPA 3 449.74 Laboratorium Komputer 1 217 Perpustakaan 1 225.5 keterampilan 1 117 UKS 1 9 Aula 1 137.5 OSIS 1 73.75 Masjid 1 99 Guru 1 315.6
tabel 4.2
Daftar pengadaan barang dan perbaikan gedung Daftar SMA Negeri 1 Ngaglik
Nama barang/jenis ruang Jumlah Keterangan
Meja kursi ruang guru 35 unit
Mesin jahit 10 buah
Mesin obras 1 buah
Komputer 30 unit
Printer 4 unit
laptop 4 unit
LCD 3 unit
Foto kopi 1 unit
Mesin Riso 1 unit
Scaner 1 unit
Handycam 1 unit
Tustel Digital 1 unit
kulkas 1 unit
ruang 17 ruang
ruang gedung 1 ruang
ruang lab Fisika/kimia 2 ruang ruang agama khatolik 1 ruang
ruang BP/BK 1 ruang
ruang Masjid 1 ruang
Tempat sepeda siswa 1 ruang
aula akibat gempa
penambahan ruang guru
Kepala Sekolah 1 39.6
Tata usaha 1 156
kamar mandi/WC 14 46.1
BK/BP 1 52.8
Gudang 2 44
Tempat Parkir 2 366 Guru/karyawan/siswa
Lapangan basket 1 Untuk umum
Lapangan Volli 1 Untuk umum
Lapanan Sepak bola 1 Untuk umum Kebun/halaman 3.331.50
D. Sumber Daya Manusia SMA Negeri 1 Ngaglik
1. Kepala Sekolah yang pernah memimpin sekolah ini serjak berdirinya sekolah sampai sekarang adalah:
(1) R. Sukar (2) Drs. Suratno (3) Soewarno, B. A (4) Drs. A. Sulistiyo (5) Teguh Harnadi, B. A (6) Suroso Budi Santoso (7) Dr. Hj. Alipyanti
(8) Drs. Mawardi Hadisuyitno (9) Drs. Suharno
Secara garis besar tanggung jawab kepala Sekolah adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan kepala sekolah meliputi semua kegiatan yang berkaiatan
secara langsung dengan kegiatan didalam sekolah.
2. Dalam melaksakan tugas, kepala sekolah dapat menunjuk seorang atau beberapa guru yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan sekolah. 3. Kepala sekolah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan
kegiatan sekolah yang dipimpinnya.
4. Terhadap kegiatan sekolah yang belum diatur oleh pihak berwenang, sifatnya insidental dan tidak berpengaruh luas prakarsa dapat mengambil prakarsa sementara sebagai
pelaksana kegiatan
tersebut.Kegiatan tersebut segera dilaporkan kepada kepala kantor wilayah departemen pendidikan dan kebudayaan setempat.
5. Kepala sekolah mengajukan usul atas dasar pertimbangan rapat guru Kanwil departemen pendidikan dan kebudayaan propinsi mengenai pelaksanaan. Kegiatan sekolah tertentu yang mempunyai pengaruh atau akibat yang luas tetapi belulm diatur oleh pihak yang berwenang.
6. Organisasi siswa intra sekolah atau OSIS adalah salah satunya organisasi siswa yang bersifat intra sekolah dan bertugas mengkoordinasi dan melaksanakan ekstrakurikuler dengan bimbingan kepala sekolah
.
7. Semua kegiatan sekolah pelaksanaannya harus berpedoman pada peraturan sekolah.
8. Kurkulum secara menyeluruh merupakan perdoman dan sumber bagi kegiatan belajar mengajar.
9. Kepala sekolah mengadakan pencatatan yang lengkap terhadap semua kegiatan sekolah.
Kepala sekolah mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan pendidikan sekolah dengan rincian sebagai berikut:
1) Mengatur proses belajar mengajar
a) Program tahunan, semesteran berdasarkan kalender akademik pendidikan
b) Jadwal pelajran tahunan , termasuk penetapan jenis-jenis mata pelajaran atau bidang pengembangan, bidang studi, keterampilan dan pembagian tugas guru-guru
c) Program satuan pelajaran (teori dan praktik) menurut lolkasi waktu yang telah ditentukan
d) Pelaksanaan ukangan/ test/ evaluasi hasil belajar untuk kenaikan dan UAN
e) Penysusunan kelompok murid berdasarkan norma kepengurusan f) Penysunan norma penilaian
g) Penentuan kenaikan kelas
h) Laporan kemajuan hasil belajar murid
i) Mengatur penetapan dalam meningkatkan proses belajar mengajar 2) Mengatur administrasi kantor
3) Mengatur administrasi murid
4) Mengatur administrasi perlengkapan 5) Mengatur administrasi pegawai 6) Mengatur administrasi keuangan
7) Mengatur pembinaan siswa
8) Mengatur hubungan dengan masyarakat
9) Melaksanakan supervisi sebagai bagian dari administrasi sekolah 10) Administrasi dan pelaksanaannya secara bersama-sama.
2. Wakil Kepala Sekolah
a. Wakil kepala sekolah urusan administrasi yang dilakukan oleh bagian tata usaha yang meliputi:
1) Kepegawaian / Personalia 2) gaji guru/ pegawai
3) Buku induk siswa 4) Surat menyurat
5) Program kegiatan Ketatausahaan
6) Mengerjakan semua kegiatan yang berkaitan dengan bidangya. b. Wakil kepala sekolah urusan kesiswaan
Wakil kepala sekolah urusan kesiswaan mempunyai tugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagai berikut:
1) Urusan penerimaan siswa baru (PSB) 2) Urusan kegiatan ekstra kurikuler 3) Urusan tata tertib siswa
4) Mengelola pelaksanaan upacara bendera dan upacara peringatan hari-hari besar
5) Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, dan kerindangan (6K).
6) Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah
7) Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa penerima beasiswa
8) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan siswa secara keseluruhan.