• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI"

Copied!
186
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR,

DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU

TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

Studi Kasus SMA Negeri lllgaglik

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Antonius Bheny Maretino 041 334064

PROGRAM STUD1 PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

PERSEM BAH AN

Demikian hendaklah terangmu bercahaya di depan

orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik

dan memuliakan bapamu yang di surga. (Matius 5:16)

Skripsi ini Kupersembahkan untuk:

o

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

o

Bapak dan Ibu tercinta

(5)

v

M OT T O

o

Kesetiaan bukan pilihan tetapi keharusan.

o

Sikap kita diperjalanan akan menentukan apakah kita sampai

tujuan atau tidak

o

Jika kita bisa melakukan sesuatu yang melampaui apa yang

sudah kita kuasai maka kita akan berkembang (John Maxwell).

o

Orang malas tidak akan menangkap buruannya tetapi orang

(6)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka. sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 16 Juli 2009 Penulis

(7)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahsiswa IJniversitas Sanata Dharma:

Nama : ANTONIUS BHENY MARETINO

Nomor Mahasiswa : 041 334064

Demi pengembangan ilmu pengetahuan. saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang be judul

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR DAN

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP

PRESTASI BELA.JAR AKUNTANSI

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universeitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 3 1 Juli 2009

Yang menyatakan

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Selama

Penulisan Skripsi penulis telah banyak mendapat bantuan, masukan, dan dorongan

dari banyak pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

a. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

b. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

c. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

d. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah

bersedia menyediakan waktu memberikan saran dan kritik yang sangat

berarti dalam membimbing penyelesaian skripsi ini.

e. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si dan Bapak S. Widanarto P,

S.Pd., M.Si. selaku dosen Penguji yang telah meluangkan waktu dalam

memberikan bimbingan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi

(9)

ix

f. Segenap staff pengajar Program studi Pendidikan Akuntansi atas ilmu

yang telah diberikan melalui perkuliahan.

g. Tenaga Administrasi Program studi Pendidikan Akuntansi yang telah

membantu kelancaran dalam proses belajar selama ini.

h. Bapak Drs. Shoebariman, selaku Kepala sekolah SMA N 1

Cangkringan yang telah memberikan ijin penelitian Validitas.

i. Bapak Drs. Suharno, selaku Kepala sekolah SMA N 1 Ngaglik yang

telah memberikan ijin penelitian.

j. Bapak Drs. Ignatius Suryadi, SE., M.Pd. selaku guru mata pelajaran

Akuntansi SMA N 1 Ngaglik yang telah bersedia meluangkan waktu

untuk mendampingi penelitian.

k. Seluruh Keluargaku: Ayahanda Budijono, ibunda Christina Martuti,

Omku Wiyono, Madi, bulek Susana, bude Sar, mbahku putri, kakakku

Heny, Martin, dan Adikku Yudha terima kasih atas segala doa,

kesabaran, perhatian, pengertian, dorongan moril, materiil dan cinta

kasih sayang yang telah engkau berikan sampai saat ini.

l. Kekasih hatiku Yashinta Ria K, terima kasih atas segala cinta, kasih

sayang, pengertian, dan perhatian yang telah engkau berikan.

m.Sahabat-sahabatku: Albertus agung, Agustina Susanti, Tri Purnomo,

FX. Bari dwi Admoko, Rani, Rince (Cheche), Pascalia, Yoga, Punky,

Brahma, Angela Nucifera, Wibi, Yohanes Sukoco, Venti, Eko G,

(10)

x

Yuni Diliana, Nenes, Galuh, terima kasih atas semua bantuan dan

motivasi yang telah diberikan dalam penulisan skripsi ini.

n. Teman-teman PAK 2004 terima kasih atas kebersamaan dan kerja

samanya selama kuliah di Universitas Sanata dharma.

o. Keluarga Bapak Agustinus Ponimin yang telah menyediakan tempat

tinggal (kos-kosan) selama kuliah.

p. Komunitas kost STM 20: Mas Setyo Tri Winarno (Jogink), mbak Pipit,

Satrio Pinandito, Bayu, Wisnu Tri Widodo, si Krist, mbak Reenda,

Shita, terima kasih atas segala kebersamaan, doa, pengertian,

keramahan dan keceriaannya.

q. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih terdapat

banyak kekurangan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari

berbagai pihak. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 16 Juli 2009

(11)

xi ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

Studi kasus Pada Siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngaglik

Antonius Bheny Maretino Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan: 1) motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi, 2) disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi, 3) persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi, 4) motivasi belajar, disiplin belajar, persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi.

Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ngaglik pada bulan November 2008. Jumlah populasi adalah sebanyak 263 siswa, jumlah sampel 145 siswa. Sampel diambil dengan purposif sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dilengkapi dengan dokumentasi.

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi digunakan analisis korelasi product moment.

Sedangkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi digunakan teknik analisis regresi ganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi (rx1y = 0,260

dengan thitung = 2,950 > ttabel = 1,657), (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan

disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi (rx2y = 0,162 dengan thitung =

1,798 > ttabel = 1,657), (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa

tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi (rx3y = 0,167 dengan

thitung = 1,855 > ttabel = 1,657), (4) terdapat pengaruh positif dan signifikan

(12)

xii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LEARNING MOTIVATION, DISCIPLINE AND STUDENTS’ PERCEPTION ON TEACHER’S COMPETENCE TO

ACCOUNTING LEARNING ACHIVEMENT

A Case Study on the eleventh grade of social sciences Department of Ngaglik 1 Senior High School

Antonius Bheny Maretino Sanata Dharma University

Yogyakarta 2009

This research aims to find out whether there are positive and significant influences of: 1) learning motivation to accounting learning achievement, 2) learning discipline to accounting learning achievement, 3) students’ perception on teacher’s competence to accounting learning achievement, 4) learning motivation, learning discipline, students’ perception on teacher’s competence simultaneously to accounting learning achievement.

The research of this case study was conducted in Ngaglik 1 Senior High School in November 2008. The population of this research were 263 students, and the participants of this research were 145 students. The participants were chosen by applying purposive sampling method. The data was collected by using questionnaire equipped with documentation.

To find out whether there are positive and significant influences of learning motivation, learning discipline and students’ perception on teacher’s competence to accounting learning achievement, the researcher used correlation product moment analysis; whereas, to find out whether there are positive and significant influences of learning motivation, learning discipline, students’ perception on teacher’s competence simultaneously to accounting learning achievement or not, double regression analysis technique was used.

Research findings shows that: (1) there is positive and significant influence of learning motivation to accounting learning achievement (rx1y = 0,260

with tcount = 2,950 > ttable =1,657), (2) there is positive and significant influence of

learning discipline to accounting learning achievement (rx2y = 0,162 with tcount

=1,798 > ttable =1,657), (3) there is positive and significant influence of students’

perception on teacher’s competence to accounting learning achievement (rx3y =

0,167 with tcount = 1,855 > ttable =1,657), (4) there is positive and significant

influence of learning motivation, learning discipline, students’ perception on teacher’s competence simultaneously to accounting learning achievement

(13)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... xi

ABSTRACT ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR GAMBAR ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah... 3

D. Rumusan Masalah ... 3

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Tinjauan Teoritik ... 6

(14)

xiv

2. Motivasi Belajar ... 10

3. Disiplin Belajar ... 13

4. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru ... 17

B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan ... 27

C. Kerangka Berpikir ... 28

1. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 28

2. Pengaruh Displin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 28

3. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 28

4. Pengaruh Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, dan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 28

D. Perumusan Hipotesis ... 29

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

C. Populasi dan Sampel ... 30

D. Variabel dan Pengukuran ... 31

1. Variabel Penelitian ... 31

2. Pengukuran Variabel ... 32

(15)

xv

1. Teknik Kuesioner ... 35

2. Teknik Dokumentasi ... 35

F. Uji Instrument Penelitian ... 35

1. Pengujian Validitas Kuesioner ... 35

2. Pengujian Reliabilitas Kuesioner ... 35

G. Teknik Analisis Data ... 42

1. Uji Persyaratan Analisis ... 42

2. Pengujian Hipotesis ... 44

BAB IV. GAMBARAN UMUM ... 49

A. Sejarah Berdirinya Sekolah ... 49

B. Visi Misi Sekolah ... 51

C. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah ... 52

D. Sumber Daya Manusia SMA Negeri 1 Ngaglik ... 54

E. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Ngaglik ... 71

BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 72

A. Deskripsi Data ... 72

1. Motivasi Belajar ... 72

2. Disiplin Belajar ... 73

3. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru ... 74

4. Prestasi Belajar ... 76

B. Uji Persyaratan Analisis ... 77

1. Uji Normalitas ... 77

(16)

xvi

C. Pengujian Hipotesis ... 78

1. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 78

2. Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 79

3. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 80

4. Pengaruh Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, dan Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 80

D. Pembahasan ... 83

1. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 83

2. Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 84

3. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 85

4. Pengaruh Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, dan Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi...86

BAB VI. KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN... 88

A. Kesimpulan... 88

(17)

xvii

(18)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skor Pernyataan sikap ... 34

Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Uji Validitas motivasi belajar ... 37

Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Uji Validitas disiplin belajar ... 38

Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Uji Validitas persepsi siswa tentang kompetensi guru ... 39

Tabel 3.5 Instrumen Interpretasi Reliabilitas ... 40

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 41

Tabel 4.1 Daftar Sarana dan ruang SMA Negeri 1 Ngaglik ... 52

Tabel 4.2 Daftar Pengadaan barang dan gedung SMA Negeri 1 Ngaglik ... 53

Tabel 4.3 Daftar Guru SMA Negeri 1 Ngaglik ... 64

Tabel 4.4 Daftar Karyawan SMA Negeri 1 Ngaglik ... 66

Tabel 4.5 Daftar Siswa SMA Negeri 1 Ngaglik ... 70

Tabel 5.1 Interpretasi Motivasi Belajar ... 72

Tabel 5.2 Interpretasi Disiplin Belajar ... 73

Tabel 5.3 Interpretasi Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru ... 75

Tabel 5.4 Interpretasi Prestasi Belajar Akuntansi ... 76

Tabel 5.5 Hasil Uji Linearitas ... 78

Tabel 5.6 Ringkasan Hasil Analisis Regresi ... 82

(19)

xix

DAFTAR GAMBAR

(20)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi kuesioner ... 95

Lampiran 2 Data Induk Penelitian ... 105

Lampiran 3 Daftar distribusi frekuensi ... 124

Lampiran 4 Validitas dan Reliabilitas ... 136

Lampiran 5 Normalitas dan Linearitas ... 139

Lampiran 6 Korelasi Product Momen dan Regresi Ganda ... 141

Lampiran 7 Sumbangan Relatif dan sumbangan efektif ... 145

Lampiran 8 tabel r, f, dan t ... 147

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi sekarang ini banyak akan adanya persaingan diberbagai

bidang, oleh karena itu untuk menghadapi banyaknya persaingan yang ada

tentunya memerlukan sumber daya manusia yang kreatif dan memiliki wawasan

yang luas. Untuk menjadi manusia yang kreatif dan memiliki wawasan luas maka

diperlukan akan adanya pendidikan. Dengan adanya pendidikan akan

mempengaruhi perkembangan jaman, karena melalui pendidikan akan tercipta

sumber daya manusia yang akan mampu bersaing di era globalisasi ini.

Melalui pendidikanlah akan tercipta sumber daya manusia yang kreatif dan

memiliki wawasan luas yang didasarkan pada pendidikan yang diterima oleh

siswa. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan yang dinamakan motivasi

untuk terus berprestasi dan semangat disiplin yang tinggi, dengan adanya motivasi

belajar yang tinggi diharapkan prestasi belajar siswa akan meningkat.

Pencapaian prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak hal antara lain

motivasi belajar, disiplin belajar, dan kompetensi guru. Dengan adanya motivasi

seorang siswa akan terdorong untuk belajar dengan baik sehingga dapat mencapai

prestasi belajar yang baik, jika seorang siswa sudah termotivasi untuk belajar

maka untuk membiasakan diri dalam belajarpun mudah. Selain motivasi siswa

juga harus dapat mendisiplinkan diri yaitu dengan mematuhi peraturan-peraturan

(22)

dalam kegiatan pembelajaran. Dengan adanya sikap disiplin belajar diharapkan

adanya peningkatan prestasi belajar. Selain itu juga guru yang kompeten juga

dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, guru yang kompeten lebih mampu

mengelola kelasnya, sehingga hasil belajar siswa dapat optimal. Guru yang

kompeten juga mampu menyajikan materi pelajaran yang benar-benar bermutu

dan sesuai dengan ilmu dan teknologi yang ada, sehingga membuat siswa merasa

senang melakukan kegiatan belajar mengajar.

Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan belajar, karena

suatu prestasi yang meningkat itu merupakan bukti keberhasilan proses belajar

peserta didik. Semakin optimal peserta didik dalam belajar maka akan meningkat

prestasi belajarnya. Usaha belajar dapat berhasil dan mencapai tujuannya apabila

peserta didik mendapat dukungan, dengan adanya dukungan maka peserta didik

mempunyai semangat atau yang dinamakan motivasi. Selain itu juga ada faktor

lain yang memegang peranan penting yaitu penerapan disiplin diri dalam belajar,

dan guru yang berkompetensi. Ketiga faktor tersebut memiliki pengaruh yang

besar dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Berdasarkan uraian tersebut maka

penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Pengaruh motivasi belajar,

disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi

(23)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah-masalah yang

muncul dalam peningkatan prestasi belajar Akuntansi adalah motivasi belajar

siswa, variasi gaya mengajar guru, lingkungan belajar, pendidikan orang tua,

dukungan teman, media pembelajaran, kedisiplinan belajar siswa, dan persepsi

tentang kompetensi guru dalam pengajarannya kepada peserta didiknya.

C. Batasan Masalah

Dengan adanya banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Akuntansi, maka dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas mengenai

motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru

terhadap prestasi belajar Akuntansi.

D. Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap

prestasi belajar Akuntansi?

2. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar terhadap

prestasi belajar Akuntansi?

3. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang

kompetensi guru terhadap prestasi belajar Akuntansi?

4. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan Motivasi belajar, Disiplin

Belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi

(24)

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi belajar terhadap

prestasi belajar Akuntansi

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh disiplin belajar terhadap

prestasi belajar Akuntansi

3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang

kompetensi guru terhadap prestasi belajar Akuntansi.

4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi belajar, disiplin belajar

persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar

Akuntansi.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi siswa

sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan motivasi belajar siswa dan

penerapan disiplin belajar siswa untuk meningkatkan prestasi belajar

Akuntansi.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi

penelitian selanjutnya serta menambah bahan bacaan bagi pihak-pihak yang

(25)

3. Bagi penulis

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan, menerapkan teori yang

diperoleh selama kuliah dengan keadaan sesungguhnya serta sebagai bekal

(26)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritik

1. Prestasi Belajar Akuntansi

a. Belajar

Belajar adalah mengumpulkan sejumlah pengetahuan.

Pengetahuan tersebut diperoleh dari seorang yang lebih tahu atau

yang sekarang disebut guru (Ali Imron, 1996:2).

Winkel (1996:53) dalam Psikologi pengajaran memberikan

pengertian belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang

berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang

menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengetahuan-pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap, perubahan ini bersifat

relatif konstan.

Menurut Muhibin syah (1995:91) dalam bukunya Psikologi

pendidikan mengatakan bahwa belajar secara kualitatif (tinjauan

mutu) ialah proses memperoleh arti-arti dalam

pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa.

Belajar adalah suatu bentuk perubahan diri seseorang yang

(27)

Sardiman (1986:22-23) memberikan beberapa pengertian belajar

adalah sebagai berikut:

a) Belajar merupakan perubahan tingkah laku, perubahan itu tidak

hanya berkaitan dengan perubahan ilmu pengetahuan tapi juga

berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap pengertian, harga diri,

minat, watak dan penyesuaian diri.

b) Belajar dalam arti luas merupakan kegiatan psiko-fisik menuju

perkembangan pribadi seutuhnya.

c) Belajar dalam arti sempit adalah usaha penguasaan materi ilmu

pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju

terbentuknya kepribadian seutuhnya.

d) Belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk

menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang berarti

menyangkut unsur cipta, rasa, karsa, ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik.

Dari berbagai pengertian yang disampaikan oleh para ahli di

atas maka belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah

laku menuju perkembangan manusia seutuhnya melalui serangkaian

kegiatan yang dibimbing oleh seorang yang lebih tahu. Perubahan

tersebut diakibatkan dengan adanya interaksi dengan lingkungan

sehingga menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, keterampilan

(28)

b. Prestasi Belajar

Prestasi menurut Poerwodarminto (1991:787) dalam kamus

besar bahasa Indonesia adalah hasil yang telah dicapai, sedangkan

prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan

yang dihubungkan dengan materi pelajaran. Prestasi belajar adalah

hasil perubahan kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif,

afektif, psikomotorik (Sunaryo, 1983:10).

Pengertian lain mengenai prestasi belajar adalah hasil dari

pengukuran serta penilaian usaha belajar. Prestasi belajar ini

dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, maupun simbol dan pada

tiap-tiap periode tertentu, misalnya tiap cawu atau semester. Hasil

prestasi belajar peserta didik dinyatakan dalam buku rapor. Jadi yang

dimaksud dengan prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha

kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau

kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh

setiap peserta didik dalam periode tertentu (Tirtonegoro, 1984:43).

Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh peserta

didik berupa pengetahuan dan keterampilan melalui serangkaian tes

(29)

Menurut Roestiyah N. K (1982:159) Prestasi belajar

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

1) Faktor internal

Yang dimaksud dengan faktor internal adalah faktor-faktor yang

timbul dari dalam diri anak itu sendiri. Diantaranya sebagai

berikut:

a) Tujuan belajar yang jelas

Siswa yang akan belajar atau sekolah harus mempunyai

tujuan yang jelas jika ingin prestasi belajarnya menjadi

baik.

b) Minat terhadap bahan pelajaran

Minat menentukan keberhasilan seorang dalam belajar di

sekolah, setiap siswa hendaknya mempunyai minat terhadap

pelajaran yang diikutinya sehingga akan dapat

meningkatkan prestasi belajar menjadi baik.

c) Kesehatan

Badan yang sehat akan menguntungkan bagi setiap orang,

jika badan yang sakit-sakitan akan menjadi penghambat

kemajuan belajar seseorang.

d) Kecakapan

Cakap megikuti pelajaran apabila siswa dapat mengerti apa

(30)

yang lebih luas. Untuk bisa memahami dan mengerti isi

materi pelajaran diperlukan konsentrasi yang tinggi dan

menanggapi dengan kritis apa yang diajarkan.

2) Faktor eksternal

Yang dimaksud dengan faktor eksternal adalah faktor-faktor

yang berasal dari luar diri anak. Faktor eksternal diantaranya

adalah sebagai berikut:

a) Faktor yang datang dari lingkungan, misalnya cara orang

tua mendidik anak, suasana keluarga, latar belakang

kebudayaan

b) Faktor yang datang dari masyarakat, misalnya cara hidup

lingkungan, teman bergaul, dan mass media.

2. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi adalah keadaan psikologis dalam diri pribadi

seseorang yang mendorong individu untuk melakukan

aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu (Winkel, 1987:93)

Motivasi juga dipandang sebagai dorongan mental yang

menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku

belajar (Dimyati dan Mudjono, 2006:80).

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa arti

(31)

suatu tindakan kea rah tujuan tertentu. Jadi motivasi merupakan

segala sesuatu yang menimbulkan dorongan dalam belajar.

b. Fungsi Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (1986:85) Ada tiga fungsi motivasi:

1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak yang

melepaskan energi, motivasi dalam hal ini merupakan

penggerak dari setiap kegiatan yang akan dilakukan.

2. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak

dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan

kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan

tujuannya.

3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan

apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,

dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat

bagi tujuan tersebut.

c. Unsur-unsur motivasi belajar

Ada enam unsur yang mempengaruhi motivasi belajar

(Dimyati dan Mudjono, 1999). Unsur-unsur tersebut adalah:

1) Cita-cita atau aspirasi siswa

Setiap siswa mempunyai keinginan dalam hidupnya.

Keinginan tersebut akan selalu ia perjuangkan. Keberhasilan

(32)

di kemudian hari menimbulkan cita-cita dalam hidupnya.

Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupaun

ektrinsik. Karena tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan

aktualisasi diri.

2) Kemampuan siswa

Keinginan seorang anak perlu disertai dengan

kemampuan atau kecakapan mencapainya. Keberhasilan dalam

mencapai keinginan tersebut akan menimbulkan kegemaran

terhadap hal tersebut. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa

kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk

melaksanakan tugas-tugas perkembangannya.

3) Kondisi Siswa

Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani

mempengaruhi motivasi belajar. Kondisi seperti sakit, lapar atau

marah akan mengganggu perhatian belajar. Sementara kondisi

sehat, kenyang dan gembira akan mudah memusatkan perhatian.

4) Kondisi lingkungan siswa

Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam,

lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan

bermasyarakat. Lingkungan yang aman, tenteram, tertib dan

(33)

5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran

Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan

dan pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman

hidup. Lingkungan budaya siswa seperti surat kabar, majalah,

radio, televisi dan film membangkitkan motivasi belajar siswa.

6) Upaya guru dalam membelajarkan siswa

Guru sebagai tenaga pendidik profesional mempunyai

tugas untuk membelajarkan siswa. Guru yang tinggi

semangatnya dalam membelajarkan siswa, menjadikan siswa

semangat juga untuk belajar. Bahan pelajaran yang terbaru,

terbaik dan disampaikan secara menarik bisa menjadikan

tingginya motivasi siswa.

3. Disiplin Belajar

a) Definisi Disiplin

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:208) Disiplin

merupakan keterikatan seseorang baik secara langsung maupun tidak

langsung untuk mentaati norma-norma tertentu yang ada di

lingkungan masyarakat. Secara khusus disiplin adalah usaha yang

sungguh-sungguh dengan melalui latihan-latihan dan kemauan dari

anak untuk belajar. Kemauan di sini adalah kemauan yang baik dari

anak-anak untuk berbuat positif dan berbuat yang menguntungkan.

(34)

pekerjaan rumah, mematuhi peraturan yang ada di sekolah, dan

sebagainya.

b) Fungsi Disiplin.

dalam arti luas disiplin mempunyai pengaruh yang ditujukan

untuk membantu siswa agar siswa dapat memahami dan

menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannnya dan juga penting

tentang cara menyelesaikan tuntutan yang mungkin ingin ditujukan

siswa terhadap lingkungannya (Entang 1984:10).

Menurut Ansabel seperti dikutif Arysa (1991:22-37), disiplin

mempunyai berbagai fungsi yang sangat penting tehadap

perkembangan kepribadian anak. Disebutkan bahwa ada empat

fungsi pokok yang terdapat dalam disiplin yaitu:

1) Sebagai fungsi dari internalisasi.

2) Sebagai fungsi dari sosialisasi.

3) Sebagai fungsi kemasakan kepribadian.

(35)

Dari fungsi-fungsi disiplin yang sudah disebutkan di atas

dapat penulis simpulkan sebagai berikut:

1) Untuk kelancaran proses belajar mengajar

Dengan berdisiplin anak merasa aman dan tidak merasa

terganggu oleh teman, dan ini berarti mereka menyadari bahwa

berhasil tidaknya disiplin adalah untuk mereka sendiri.

2) Mendidik dan melatih siswa dalam hidup bermasyarakat/

sosialisasi.

Dengan disiplin anak akan terlatih mengikuti dan

melaksanakan norma dan aturan yang berlaku di masyarakat.

3) Mendidik dan melatih siswa agar dapat menggunakan waktu

sebaik-baiknya untuk belajar maupun kegiatan lainnya.

Untuk menanamkan rasa saling hormat menghormati antar

yang satu dengan yang lainnya akan timbul perasaan aman dalam

kehidupannya.

c) Unsur Disiplin

Menurut Edwin (1997:17) ada empat unsur disiplin yaitu

peraturan, hukuman, penghargaan dan konsistensi. Peraturan yang

dimaksudkan bahwa dalam disiplin ada norma-norma, aturan yang

harus ditaati seseorang. Hukuman dimasudkan jika seseorang

melanggar suatu aturan, maka ia akan mendapatkan hukuman.

Hukuman dapat berupa fisik, non fisik, membayar denda dan

(36)

melaksanakan tindakan yang benar, maka kepadanya diberikan

penghargaan yang tidak harus berupa denda, tetapi dapat berupa

ucapan terima kasih, senyuman, pujian, dan lain sebagainya.

Konsistensi berkait dengan tingkat keajegan dalam memberikan

hukuman dan penghargaan.

Untuk mendapatkan sesuatu hasil yang baik diperlukan

disiplin dan keteraturan secara kontinyu. Untuk dapat mencapai hasil

belajar yang baik, seorang pelajar perlu merencanakan terlebih

dahulu dengan sistematika yang baik tentang apa yang akan

dipelajari.

Menurut The Liang Gie (1982:82) bahwa dalam usaha

apapun juga keteraturan dan disiplin akan tetap merupakan kunci

untuk memperoleh hasil yang baik. Dengan jalan berdisiplin

melaksanakan pedoman-pedoman yang baik di dalam usaha belajar

(37)

a. Pengertian Persepsi tentang Kompetensi Guru

Kartono (1984:77) mengemukakan persepsi adalah pengamatan

secara global, belum disertai kesadaran, sedang subjek dan objeknya

belum terbedakan satu dari yang lainnya (baru ada proses memiliki

tanggapan).

Davidoff (1998:232) juga mengemukakan persepsi didefiniskan

sebagai proses yang mengorganisir dan menggabungkan data-data indera

kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita

dapat menyadari sekeliling kita termasuk sadar akan diri sendiri.

Sarlito (1992:45) mendefinisikan persepsi sebagai sejumlah

penginderaan disatukan dan dikoordinasikan didalam pusat syaraf yang

lebih tinggi (otak) sehingga manusia bisa mengenali dan menilai

objek-objek.

Dari beberapa pernyataan di atas kita bisa mengambil suatu

kesimpulan bahwa persepsi adalah proses memahami, menerima,

mengorganisasikan dan menginterpretasikan rangsang dari

lingkungannya melalui panca indera, sehingga individu menyadari dan

mengerti apa yang diinderakan.

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi

Persepsi merupakan suatu tanggapan terhadap suatu objek yang

dapat diterima dan dimengerti oleh penerima rangsang atau stimulus.

Tanggapan tersebut bersifat individual. Stimulus adalah segala sesuatu

(38)

2004:87). Stimulus dapat berasal dari dalam dan luar diri individu.

Namun, kebanyakan stimulus berasal dari luar diri individu.

Persepsi diawali dengan proses penginderaan, selanjutnya akan

memunculkan aktivitas kognitif yang bersifat psikologis. Menurut

Irwanto dkk (1998:76-77) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

yaitu: (1) Perhatian yang selektif; (2) ciri-ciri rangsang; serta (3)

nilai-nilai dan kebutuhan individu. Ketiga faktor dijelaskan sebagai berikut:

1) Perhatian yang selektif

Setiap saat individu berinteraksi dengan lingkungan. Interaksi

dengan lingkungan mempengaruhi individu untuk menerima

rangsang dari dunia sekitar. Rangasang atau stimulus yang

diterima individu sangatlah beragam. Hal ini mendorong individu

hanya memusatkan perhatian pada rangsang-rangsang tertentu.

Perhatian sebagai langkah persiapan dalam pemusatan dari

seluruh aktivitas individu terhadap suatu objek atau sekumpulan

objek (Walgito, 2004:98). Perhatian pada suatu objek tergantung

dari intensitas objek tersebut. Perhatian memliki intensitas yang

secara intensif dan tidak intensif terhadap suatu objek. Perhatian

dapat intensif apabila dikuatkan oleh banyaknya rangsang yang

diterima dan perhatian dapat tidak intensif apabila kurang

(39)

2) Ciri-ciri rangsang

Dalam melakukan persepsi rangsang yang diterima harus kuat

hingga melewati ambang rangsang. Ambang rangsang pada

kekuatan rangsang minimal dapat diterima oleh individu (Walgito

2002:46). Berkaitan dengan perhatian, individu lebih tertarik pada

rangsang yang memiliki intensitas kuat karena dianggap dapat

menarik perhatian. Rangsang dengan perubahan dari keadaan

statis akan lebih mudah diterima oleh individu. Rangsang dengan

ukuran besar dan diterima secara berulang-ulang, memudahkan

individu untuk menerimanya (Irwanto, dkk 1998:76).

3) Nilai-nilai dan kebutuhan individu

Davidoff, 1981 (dalam Walgito, 2004:89) mengemukakan bahwa

persepsi bersifat infividual sehingga persepsi individu yang satu

dengan yang lain berbeda. Objek yang diterima oleh individu

dapat berbeda satu dengan yang lainnya dapat berbeda. Hal ini

ditemukan oleh nilai dan kebutuhan individu itu sendiri. Nilai dan

kebutuhan menjadi perhatian individu dalam menerima rangsang

yang ada.

b. Pengertian Persepsi siswa

Seorang Guru bagi siswa merupakan salah satu komponen yang

penting dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam

usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang

(40)

penting dibidang pendidikan yang harus berperan aktif dan

menempatkan kedudukannya sebagai tenaga yang berkompeten,

sesusai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang.

Dalam arti khusus dapat dikatakan bahwa pada setiap diri guru itu

terletak tanggung jawab untuk membawa para siswanya pada

kedewasaan (Sardiman, 1986:125)

Guru merupakan orang yang penting statusnya di dalam

kegiatan belajar mengajar karena guru memegang tugas yang amat

penting, yaitu mengatur dan megemudikan bahtera kehidupan kelas.

Bagaimana suasana kelas berlangsung merupakan hasil dari kerja

guru. Suasana kelas yang dapat “hidup”, siswa dapat belajar dengan

tekun tetapi tidak merasa terkekang. Di dalam melaksanakan tugas

tersebut guru berupaya sekuat tenaga agar kehidupan kelas dapat

berjalan dengan mulus, siswa dapat belajar tanpa hambatan dan dapat

menguasai apa yang diajarkan guru dengan baik (suharsimi,

2005:293).

c. Pengertian Kompetensi

Piet Sahertian dan Ida Alaida mengemukakan bahwa

Kompetensi sebagai kemampuan dalam melaksanakan sesuatu yang

diperoleh melalui pendidikan dan latihan-latihan yang bersifat

kognitif, afektif dan performen. Kompetensi juga merupakan suatu

kemampuan yang dimiliki seseorang setelah mengikuti pedidikan

(41)

d. Kompetensi Guru

Kompetensi guru merupakan kemampuan guru atau

penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan

menjalankan tugas sebagai pegajar dan pendidik. Sebagai pengajar

guru dituntut memiliki seperangkat pengetahuan dan ketrampilan

teknis mengajar. Sedangkan guru sebagai pendidik dituntut dapat

menanamkan nilai-nilai yang terkandung pada berbagai pengetahuan

yang dibarengi dengan contoh-contoh teladan dan tingkah laku

gurunya. Jadi tugas guru selain mentransfer ilmu pengetahuan

kepada siswa juga mendidik siswa menjadi warga negara yang baik

dan utuh.

Mengingat peran dan tanggung jawab guru sangat besar

dalam dunia pendidikan, seorang guru harus memiliki kompetensi

sebagi modal dalam melaksanakan tugasnya.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16

tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi

guru bahwa kompetensi guru dibedakan menjadi empat bagian yaitu

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,

dan kompetensi profesional. ke empat kompetensi tersebut tidak bisa

dipisah-pisahkan, ke empat kompetensi tersebut terpadu di dalam diri

dan tingkah laku guru. Guru yang terampil mengajar harus pula

memiliki kepribadian yang baik dan mampu mengelola pembelajaran

(42)

bermasyarakat. Keempat kompetensi tersebut akan diuraikan sebagai

berikut:

1). Kompetensi kepribadian

Kompetensi kepribadian berarti kemampuan kepribadian yang

mantab, stabil, dewasa, arif, berwibawa, berakhlak mulia, dapat

menjadi teladan (Ign. Masidjo, 2007).

Guru dalam menjalankan tugasnya hendaknya dapat dapat

mengembangkan kepribadiannya, Dalam kedudukannya sebagai

makhluk yang beriman, ia bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa.

Misalnya dengan beribadah sesuai dengan agamanya,

mengamalkan ajaran-ajaran agama yang dianut dan beroleransi

dengan penganut agama lainnya. Guru juga mengembangkan

sifat-sifat terpujinya dengan menerapkan sifat-sifat-sifat-sifat sabar, demokratis,

menghargai pendapat orang lain, sopan santun, tanggang terhadap

pembaharuan. Guru dalam menghadapi masalah apapun dapat

bersikap dewasa untuk menyelesaikannya. Mempunyai

kewibawaan yang tinggi di depan keluarga, rekan kerja, anak didik

maupun masyarakat sekitar.

2). Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik ialah kemampuan mengelola

pembelajaran peserta didik, meliputi :

(43)

 Perancangan & Pelaksanaan pembelajaran

 Evaluasi hasil belajar

 Pengembangan potensi peserta didik (Ign. Masidjo, 2007).

Guru sebaiknya mempunyai sikap positif terhadap dirinya

sendiri. Sebab dengan sikapnya tersebut akan mempengaruhi tinggi

rendahnya kwalitas dan kuantitas layanan kepada siswa. Proses

belajar dan hasil belajar bukan saja ditentukan oleh sekolah,

struktur dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar

ditentukan oleh guru yang mengajar dan membimbing mereka.

Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan

belajar yang efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu

mengelola kelasnya, sehingga belajar para siswa akan berada pada

tingkat optimal.

Guru harus mengenal setiap murid yang dipercayakan

padanya. Bukan saja mengenai sifat, tetapi juga harus mengenal

sifat, kebutuhan, kemampuan dan cara belajar murid secara khusus.

Guru harus bisa menjadi guru yang disenangi oleh siswa-siswanya.

Misalnya guru bersifat ramah dan memahami setiap orang, sabar

dan suka membantu, memberi perasaan tenang, adil dan tidak

memihak, cerdas dan memiliki rasa humor serta memperlihatkan

tingkah laku yang menarik. Di dalam kelas, di mana siswa

bermacam-macam latar belakang minat dan kebutuhannya maka

(44)

disiplin kelas dan mampu mengembangkan potensi peserta didik

sehingga pengajaran berjalan dengan baik dan memberikan hasil

yang memuaskan.

Guru harus terampil dalam menyiapkan bahan pelajaran,

menyusun satuan pelajaran dan menyampaikan ilmu kepada murid.

Guru diharapkan mampu untuk merencanakan kegiatan belajar

mengajar secara efektif. Untuk itu ia harus memiliki pengetahuan

yang cukup tentang merumuskan tujuan, memiliki bahan, memiliki

metode dan menetapkan evaluasi. Guru juga harus mampu

mengelola seluruh proses kegiatan belajar mengajar sehingga

tercipta suasana yang menyenangkan bagi anak. Dalam fungsinya

dalam evaluasi hasil belajar, seorang guru hendaknya secara terus-

menerus mengikuti hasil-hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa

dari waktu ke waktu.

3). Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan

materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang

memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar

kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan

(Ign. Masidjo, 2007).

Guru dalam menjalankan tugasnya harus memiliki

pengetahuan yang luas dan baru mengenai ilmu yang akan

(45)

pendidikan nasional. Mengelola kegiatan sekolah yang

mencerminkan sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan.

Dapat menguasai bahan pengajaran yang diterapkan pada anak

didik. Guru hendaknya juga dapat memilih dan mengembangkan

media pengajaran yang sesuai. Misalnya dengan memilih media

yang tepat, membuat media pengajaran yang sederhana dan

menggunakan media pengajaran dengan tepat dan optimal. Serta

guru dapat memilih dan memanfaatkan berbagai jenis dan

kegunaan sumber belajar.

4). Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial adalah kemampuan sebagai bagian dari

masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan

peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan. Orang tua

atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar (Ign. Masidjo,

2007).

Seseorang guru harus dapat menjaga hubungan yang baik

dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang

tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Guru dalam

hubungannya dengan peserta didik haruslah merupakan seorang

figur yang berwibawa dan bisa menjadi panutan. Menjadi orang

yang disenangi oleh peserta didik dan benar-benar dapat menjalin

hubungan timbal balik yang baik. Guru menjadi seorang tokoh

(46)

harus menjalin hubungan yang baik untuk meningkatkan

kemampuan profesionalnya. Dengan memiliki hubungan yang baik

maka akan tercipta kerjasama yang baik pula. Guru berlatih

menerima dan memberikan balikan serta bersama-sama mengikuti

perkembangan profesi. Tenaga kependidikan dan guru juga harus

sama-sama menjalin hubungan yang baik agar bisa saling

membantu apabila ada kesulitan dan masalah yang berhubungan

dengan kependidikan. Guru juga harus mampu berkomunikasi dan

bergaul secara efektif dengan orang tua atau wali peserta didik dan

masyarakat sekitar. Lewat hubungan yang baik pula maka mereka

akan bisa cepat menerima keberadaan, kewibawaan, dan

peranannya sebagai seorang guru sekaligus sebagai anggota di

dalam lingkungan masyarakat. Gurupun hendaknya memegang dan

menjalankan norma-norma yang berlaku di dalam lingkungan

(47)

B.

Kajian hasil penelitian yang relevan

Beberapa penelitian yang sebelumnya, meneliti tentang beberapa

variabel (motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang

kompetensi guru) yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Hasil penelitian Cicilia Sari Wahyuni yang berjudul Hubungan

antara persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar dan kegiatan

belajar dengan hasil belajar akuntansi di SMK Tarakanita kalasan

menyatakan adanya hubungan yang positif dan signiifikan.

Hasil penelitian fransiska Dian Wasitaningsih yang berjudul

Hubungan antara disiplin belajar, motivasi belajar dan perhatian orang tua

dengan prestasi belajar siswa menyatakan hubungan yang positif dan

signifikan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa

tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan

dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya seperti

yang telah diuraikan diatas.

(48)

C. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi

Motivasi belajar yang tinggi pada umumnya mempunyai

prestasi belajar yang tinggi pula karena keterlibatan dan aktivitas yang

tinggi dalam belajar. Siswa yang motivasi belajrnya tinggi akan

cenderung menguasai pelajaran yang mereka pelajari sehingga prestasi

yang diraih meningkat pula.

2. Pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi

Dengan adanya disiplin belajar dan keteraturan secara kontinyu

maka akan mendapatkan prestasi belajar yang optimal. Untuk dapat

mencapai prestasi belajar yang baik, seorang pelajar perlu

merencanakan terlebih dulu dengan sistematika yang baik tentang apa

yang akan dipelajari.

3. Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap

prestasi belajar Akuntansi

Kompetensi guru merupakan faktor yang sangat mempengaruhi

hasil belajar siswa, karena semakin kompeten guru semakin pandai

pula dalam menarik siswa untuk menyenangi mata pelajaran tersebut.

4. Pengaruh motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa

tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar Akuntansi.

Dengan adanya motivasi belajar yang tinggi akan menyebabkan

siswa dapat terlibat dan aktif dalam belajar, dengan disertai

(49)

Selain itu juga perlu adanya seorang pengajar yang kompeten agar

semakin menarik mata pelajaran yang diampunya, sehingga membuat

siswa semakin termotivasi dalam kegiatan belajarnya yang pada

akhirnya akan berpengaruh pada prestasi belajarnya.

D. Perumusan Hipotesis

Hipotesis adalah sebuah kesimpulan sementara, yang belum final dan

masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dalam pengertian ini

merupakan perumusan jawaban atas dugaan sementara sehingga menjadi

tuntunan untuk mencari jawaban yang sebenarnya atas dasar kerangka

berpikir tersebut di atas.

Hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap

prestasi belajar Akuntansi

2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar terhadap

prestasi belajar Akuntansi

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang

kompetensi guru terhadap prestasi belajar Akuntansi

4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar disiplin

belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi

(50)

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah studi

kasus, yaitu jenis penelitian tentang Prestasi belajar Akuntansi ditinjau dari

Motivasi belajar, Disiplin belajar, dan Persepsi siswa tentang Kompetensi

guru. Maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada Siswa jurusan IPS

SMA Negeri 1 Ngaglik.

B.

Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngaglik

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2008 sampai dengan bulan

Januari 2009.

C.

Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah Wilayah generalisasi yang terdiri atas;

objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam

penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa jurusan IPS

(51)

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan

adalah purposif sampling dengan menetapkan siswa kelas XI IPS sebagai

sampel yang berjumlah 144 siswa. Pertimbangannya adalah bahwa kelas X

tidak ada mata pelajaran Akuntansi dan kelas XII IPS persiapan untuk

menghadapi ujian akhir Nasional.

D.

Variabel Penelitian dan Pengukuran

1. Variabel penelitian

a. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel

variabel terikat (Sugiyono,2006:3). Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah:

1) Variabel motivasi belajar

Motivasi belajar adalah keadaan psikologis dalam diri

pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan

aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

2) Variabel disiplin belajar

Disiplin belajar adalah usaha yang sungguh-sungguh

dengan melalui latihan-latihan dan kemauan dari anak untuk

belajar, orang berbuat disiplin juga dikatakan belajar yaitu belajar

(52)

3) Variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru

Persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah kemampuan

guru dalam menguasai pengetahuan, keterampilan, dan

kemampuan dalam menjalankan tugas sebagai pengajar dan

pendidik, yang meliputi empat kompetensi diantaranya kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan

kompetensi profesional.

b. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat adanya variabel bebas (Sugiyono,2006:3). Prestasi

belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik berupa

pengetahuan dan keterampilan melalui serangkaian tes yang biasanya

dilambangkan dengan angka nilai, yang menjadi Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah Prestasi belajar Akuntansi kelas XI IPS SMA

Negeri 1Ngaglik.

2. Pengukuran Variabel

a. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel

variabel terikat (Sugiyono,2006:3). Variabel bebas dalam penelitian ini

(53)

1) Variabel motivasi belajar

Motivasi belajar adalah keadaan psikologis dalam diri

pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan

aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

2) Variabel disiplin belajar

Disiplin belajar adalah usaha yang sungguh-sungguh

dengan melalui latihan-latihan dan kemauan dari anak untuk

belajar, orang berbuat disiplin juga dikatakan belajar yaitu belajar

mematuhi peraturan yang ditetapkan.

3) Variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru

Persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah kemampuan

guru dalam menguasai pengetahuan, keterampilan, dan

kemampuan dalam menjalankan tugas sebagai pengajar dan

pendidik, yang meliputi empat kompetensi diantaranya kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan

kompetensi profesional.

Pada penelititan ini semua variabel bebas akan diukur

dengan menggunakan skala Likert, yaitu suatu cara yang sistematis

untuk memberi skor dalam suatu kuesioner yang telah dibagikan.

Ada dua kategori pernyataan yang digunakan, yaitu pernyataan

positif dan pernyataan negatif. Dalam skala ini digunakan

(54)

Tabel 3.1

Skor pernyataan sikap

Jawaban

Pernyataan

Positif

Pernyataan

Negatif

Sangat setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Ragu-ragu (R) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

b. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat adanya variabel bebas (Sugiyono,2006:3). Prestasi belajar

adalah hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik berupa pengetahuan

dan keterampilan melalui serangkaian tes yang biasanya dilambangkan

dengan angka nilai, dalam penelitian ini Prestasi belajar Akuntansi

menjadi variabel terikatnya. Pada Variabel terikat pengukuran Prestasi

belajar Akuntansi akan dilakukan dengan melihat nilai rapor semester

(55)

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik kuesioner

Kuesioner merupakan pengumpulan data yang memberikan daftar

pertanyaan tertulis kepada responden yang terpilih menjadi sampel.

Kuesioner digunakan untuk mengungkap tentang variabel motivasi belajar,

disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap

prestasi belajar Akuntansi.

2. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi ini digunakan untuk mengungkap data yang bersifat

khusus, yang diyakini kebenarannya dan sesuai dengan peristiwa yang

terjadi. Data diperoleh dari pihak yang berwenang. Dokumentasi

digunakan untuk mencari data tentang gambaran umum data mengenai

prestasi belajar Akuntansi untuk siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1

Ngaglik.

F. Uji Instrumen Penelitian

1. Pengujian Validitas kuesioner

Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila suatu alat

pengukur tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan tepat

atau teliti. Pengujian kevalidan alat ukur dapat menggunakan metode

analisis butir dengan menguji apakah item telah mengungkapkan faktor

atau indikator yang ingin diselidiki. Suharsimi (1993:138) menyatakan

(56)

( )( )

( )

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

,

y y N x x N y x xy N Rxy ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = Dengan:

 N = total responden

y = total nilai responden

x = total nilai x.

Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi

dengan taraf signifikansi 5%. Apabila hasil pengukuran r ≥ 5% maka item

tersebut dinyatakan tidak valid. Untuk korelasi yang diperoleh dari hasil

perhitungan menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen

yang diukur. Selanjutnya harga koefisien korelasi ini dibandingkan dengan

harga r korelasi product moment pada tabel. Jika r hitung > r tabel

Untuk mengetahui validitas instrumen atau kuesioner, terlebih

dahulu item instrument ini diujicobakan pada 32 responden. Kemudian

mencari r tabel yaitu dengan dk = n-2 dengan taraf signifikansi 5% (dk =

32-2 = 30, 5%) sehingga diperoleh r tabel = 0,361. Pengujian item

instrument dilakukan di SMA N 1 Cangkringan, Sleman. Dalam

pelaksanaan perhitungan uji validitas item pada penelitian ini, peneliti

menggunakan bantuan program SPSS 12 (Statistical Product and Service

Solution). Kriteria pengambilan keputusan ini yaitu apabila rhitung > rtabel

pada n = 32 dengan taraf signifikansi 5% maka item instrumen tersebut

dinyatakan valid. Sebaliknya apabila rhitung < rtabel maka item instrumen , maka butir

(57)

tidak valid. Adapun rangkuman dari hasil pengujian validitas tersaji pada

tabel berikut ini:

Tabel 3.2

Hasil Perhitungan Uji Validitas

Instrumen Motivasi Belajar

No Item R hitung R tabel Hasil Analisis

1 0,504 0,361 Valid

2 0,400 0,361 Valid

3 0,598 0,361 Valid

4 0,501 0,361 Valid

5 0,479 0,361 Valid

6 0,692 0,361 Valid

7 0,585 0,361 Valid

8 0,627 0,361 Valid

(58)

Tabel 3.3

Hasil Perhitungan Uji Validitas

Instrumen Disiplin Belajar

No Item R hitung R tabel Hasil Analisis

1 0,443 0,361 Valid

2 0,711 0,361 Valid

3 0,651 0,361 Valid

4 0,649 0,361 Valid

5 0,672 0,361 Valid

6 0,736 0,361 Valid

7 0,534 0,361 Valid

8 0,678 0,361 Valid

9 0,801 0,361 Valid

10 0,510 0,361 Valid

11 0,435 0,361 Valid

12 0,474 0,361 Valid

13 0,534 0,361 Valid

14 0,510 0,361 Valid

15 0,463 0,361 Valid

(59)

Tabel 3.4

Hasil perhitungan Uji Validitas Instumen Persepsi siswa tentang Kompetensi guru

No Item R hitung R tabel Hasil Analisis

1 0,508 0,361 Valid

2 0,642 0,361 Valid

3 0,672 0,361 Valid

4 0,548 0,361 Valid

5 0,443 0,361 Valid

6 0,566 0,361 Valid

7 0,611 0,361 Valid

8 0,558 0,361 Valid

9 0,454 0,361 Valid

10 0,587 0,361 Valid

11 0,562 0,361 Valid

12 0,488 0,361 Valid

13 0,644 0,361 Valid

14 0,634 0,361 Valid

15 0,382 0,361 Valid

16 0,601 0,361 Valid

17 0,470 0,361 Valid

18 0,772 0,361 Valid

19 0,809 0,361 Valid

20 0,680 0,361 Valid

21 0,809 0,361 Valid

22 0,772 0,361 Valid

23 0,663 0,361 Valid

24 0,608 0,361 Valid

25 0, 521 0,361 Valid

(60)

2. Pengujian Reliabilitas kuesioner

Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa suatu

instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat sebagai pengumpulan data.

Untuk menguji realibilitas instrumen pada penelitian ini rumus yang

dipakai yaitu koefisien alfa cronbach (Suharsimi, 1998: 193).

(

)

     −       −

=

2

2 11 1 1 t b o o k k r Keterangan: 11

r = Realibilitas instrument k = Banyaknya butir soal

2

b

o = Jumlah varians butir

2

t

o = Varians total

Untuk menginterpretasikan tinggi rendahnya reliliabilitas pedoman

yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

Instrumen Interpretasi Reliabilitas

No Tingkat Penguasaan Kriteria Penilaian

1 0,80-1,00 Sangat tinggi

2 0,60-0,79 Tinggi

3 0,40-0,59 Cukup

4 0,20-0,39 Rendah

(61)

Hasil Analisis uji reliabilitas dihitung dengan bantuan Program SPSS12.

Dari hasil analisis terebut diperoleh hasil uji reliabilitas seperti pada tabel dibawah

ini:

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Penelitian r11 k

1 Motivasi Belajar 0,832 0,60

2 Disiplin Belajar 0,909 0,60

3 Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru 0,940 0,60

Semua Variabel bebas dapat dikatakan reliabel Jika nilai Cronbach alpha

lebih dari 0,60 maka instrument penelitian dinyatakan reliabel sebaliknya jika

nilai Cronbach alpha kurang dari 0,60 maka instrument penelitian dinyatakan

tidak reliabel (Nunnaly,1967).

Berdasarkan instrumen interpretasi reliabilitas di atas variabel Motivasi

Belajar memilki tingkat reliabilitas sangat tinggi, Variabel Disiplin Belajar

memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi, dan Variabel Persepsi siswa tentang

(62)

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Persyaratan Analisis

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan analisis korelasi

Product Moment dan analisis regresi ganda. Analisis ini dapat dilakukan

apabila memenuhi syarat antara lain: skala data interval atau rasio,

berdistribusi normal, linear antara variabel bebas dengan variabel terikat,

maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji linearitas sebagai

prasyarat untuk dilakukan analisis data.

a. Pengujian Normalitas Kuesioner

Uji normalitas data digunakan untuk menguji normal tidaknya data

hasil pengukuran. Apabila data yang terjaring berdistribusi normal,

maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Untuk

mengetahui hal tersebut maka akan digunakan rumus Kolmogorov

Smirnov (Sugiyono, 1999:255):

( )

( )

Χ

=MaksimumF Sn

D 0 χ

Keterangan:

D = Deviasi maksimum

F0

S

= Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan

n

b. Pengujian Linearitas

(X) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing

variabel bebas mempunyai hubungan yang linear ataukah tidak dengan

(63)

digunakan rumus persamaan regresi dengan menguji signifikansi nilai

F . Menurut Sudjana (1996:332) rumus yang digunakan untuk mencari

F adalah sebagai berikut:

, 2 2

E TC

S S F =

Dengan:

F = Harga bilangan F untuk garis regresi

• S2 TC

( )

2

k TC JK

= Varians tuna cocok yang dicari dengan cara

• S2E

( )

k n

E JK

= Varians kekeliruan yang dicari dengan persamaan:

Signifikansi ditetapkan 5% sehingga jika Fhitung <Ftabel

dianggap hubungan masing-masing perubahan bebas dengan

perubahan terikat adalah linear dan jika sebaliknya akan disebut tidak

(64)

2. Pengujian Hipotesis Penelitian

a. Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga yaitu pengaruh

positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar

akuntansi, pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar terhadap

prestasi belajar akuntansi, pengaruh positif dan signifikan Persepsi

siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi

digunakan analisis korelasi Product Moment oleh pearson (Suharsimi,

2002:243):

( )( )

( )

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

,

y y N x x N y x xy N rxy ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = dengan:

r = Koefisian korelasi

x = Variabel bebas

y = variabel terikat

• ∑xy =jumlah hasil kali x dengan y

N = jumlah sampel.

Untuk menguji signikansi dari korelasi (r) antara variabel bebas

dengan variabel terikat pada signifikansi 5% digunakan rumus uji-t,

dengan derajat kebebasan atau db = (n-2), (Sudjana, 1996:275) yaitu:

(65)

Dengan:

• r = koefisien korelasi

• n = jumlah anggota sampel

• t = harga test yang akan dicari.

Kriteria pengujian yang digunakan adalah:

Ho = diterima bila thitung lebih kecil ttabel

Ha = diterima bila t

.

hitung lebih besar t

b. Untuk menguji hipotesis yang keempat yaitu pengaruh motivasi

belajar, disiplin belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru

terhadap prestasi belajar akuntansi digunakan teknik analisis regresi

ganda. Langkah-langkahnya:

tabel

1) Membuat persamaan garis regresi (Sutrisno,1987:33)

Y =a1X1+a2X2 +a3X3 +k

keterangan:

Y = Variabel terikat (Prestasi belajar akuntansi)

X1

X

= Variabel bebas (Motivasi Belajar)

2

X

= Variabel bebas (Disiplin Belajar)

3

a

= Variabel bebas (Persepsi siswa tentang kompetensi guru)

1 = koefisien x

a

1

2 = koefisien x

a

2

3 = koefisien x

k

3

(66)

Untuk menyelesaikan perhitungan garis regresi Y =

a0+a1+a2+a3x3 harga koefisien prediktor a1,a2,a3

Σx

dapat dicari

dengan:

1y1 = a1Σx12+a2Σx1x2+a3Σx1x

Σx

3

2y2 = a1Σx1x2+a2Σx2+a3Σx2x

Σx

3

3y3 = a1Σx1x3+a2Σx2x3+a3Σx3

2) Mencari koefisen korelasi Y dengan prediktor X

2

1,X2,X3

Ry

dengan

rumus:

(1,2,3) =

Ry(1,2,3) = koefisien korelasi variabel Y dan X1,X2,X3

a

1 = koefisien variabel bebas X

a

1

2 = koefisien variabel bebas X

a

2

3 = koefisien variabel bebas X

Σx

3

1y = jumlah perkalian X1

Σx

dan Y

2y = jumlah perkalian X2

Σx

dan Y

3y = jumlah perkalian X3

Y

dan Y

2

X

= kwadrat variabel terikat

1

X

= Variabel bebas 1 (Motivasi belajar)

2

X

= Variabel bebas 2 (Disiplin belajar)

3 = Variabel bebas 3 (Persepsi siswa tentang

(67)

Guna menguji signifikan dari hasil R yaitu untuk mengetahui

apakah ada korelasi variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X)

menggunakan uji F dengan rumus (Sutrisno,1987:26):

Freg =

Keterangan:

N = jumlah sampel

M = jumlah variabel bebas

R = koefisien korelasi Y, dan X1,X2,X

Harga F

3

reg dibandingkan dengan Ftabel dengan derajat kebebasan

(db) yaitu m lawan (N-m-1) pada taraf signifikansi 5%. Jika Freg>

Ftabel berarti pengaruh tersebut signifikan seballiknya jika Freg <

Ftabel

3) Untuk menemukan sumbangan relatif dan sumbangan efektif dari

masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat yang

dinyatakan dalam Persentase Sebagai berikut: berarti pengaruh tidak signifikan.

a) Sumbangan Relatif (SR%)

Sumbangan relatif digunakan untuk mengetahui seberapa

besar sumbangan suatu variabel bebas terhadap nil

Gambar

Gambar 1. Struktur Orgamisasi SMA Negeri 1 Ngaglik  ....................................
Tabel 3.1  Skor pernyataan sikap
Tabel 3.6  Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 4.1  Daftar sarana/ ruang  SMA Negeri 1 Ngaglik
+4

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Akta jual beli yang dikeluarkan oleh camat sebagai PPAT sementara. adalah bukti telah dilaksanakannya peralihan hak milk atas tanah

Namun dalam perkembangannya pemanfaatan kinect tidak hanya digunakan sebagai perangkat input untuk game XbOX 360 saja, namun oleh Microsoft sendiri telah

[r]

Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam selama tahun yang diaudit dan kelengkapan saldo ekuitas pemegang saham yang disajikan di neracad. Membuktikan bahwa saldo

[r]

Berangkat dari persoalan ini, penulis berpendapat bahwa keterhubungan antara negara dan BUMN dalam kaitannya dengan penyertaan modal dan pengelolaan asset BUMN harus dipilah secara

Mengingat pentingnya acara ini diminta kepada saudara hadir tepat waktu dan apabila diwakilkan diharapkan membawa surat kuasa, serta membawa berkas klarifikasi 1 (satu) Dokumen