PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR,
DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU
TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
Studi Kasus SMA Negeri lllgaglikSKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Antonius Bheny Maretino 041 334064
PROGRAM STUD1 PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
PERSEM BAH AN
Demikian hendaklah terangmu bercahaya di depan
orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik
dan memuliakan bapamu yang di surga. (Matius 5:16)
Skripsi ini Kupersembahkan untuk:
o
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
o
Bapak dan Ibu tercinta
v
M OT T O
o
Kesetiaan bukan pilihan tetapi keharusan.
o
Sikap kita diperjalanan akan menentukan apakah kita sampai
tujuan atau tidak
o
Jika kita bisa melakukan sesuatu yang melampaui apa yang
sudah kita kuasai maka kita akan berkembang (John Maxwell).
o
Orang malas tidak akan menangkap buruannya tetapi orang
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka. sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 16 Juli 2009 Penulis
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahsiswa IJniversitas Sanata Dharma:
Nama : ANTONIUS BHENY MARETINO
Nomor Mahasiswa : 041 334064
Demi pengembangan ilmu pengetahuan. saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang be judul
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR DAN
PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP
PRESTASI BELA.JAR AKUNTANSI
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universeitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 3 1 Juli 2009
Yang menyatakan
viii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Selama
Penulisan Skripsi penulis telah banyak mendapat bantuan, masukan, dan dorongan
dari banyak pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
a. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
b. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.
c. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
d. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
bersedia menyediakan waktu memberikan saran dan kritik yang sangat
berarti dalam membimbing penyelesaian skripsi ini.
e. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si dan Bapak S. Widanarto P,
S.Pd., M.Si. selaku dosen Penguji yang telah meluangkan waktu dalam
memberikan bimbingan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi
ix
f. Segenap staff pengajar Program studi Pendidikan Akuntansi atas ilmu
yang telah diberikan melalui perkuliahan.
g. Tenaga Administrasi Program studi Pendidikan Akuntansi yang telah
membantu kelancaran dalam proses belajar selama ini.
h. Bapak Drs. Shoebariman, selaku Kepala sekolah SMA N 1
Cangkringan yang telah memberikan ijin penelitian Validitas.
i. Bapak Drs. Suharno, selaku Kepala sekolah SMA N 1 Ngaglik yang
telah memberikan ijin penelitian.
j. Bapak Drs. Ignatius Suryadi, SE., M.Pd. selaku guru mata pelajaran
Akuntansi SMA N 1 Ngaglik yang telah bersedia meluangkan waktu
untuk mendampingi penelitian.
k. Seluruh Keluargaku: Ayahanda Budijono, ibunda Christina Martuti,
Omku Wiyono, Madi, bulek Susana, bude Sar, mbahku putri, kakakku
Heny, Martin, dan Adikku Yudha terima kasih atas segala doa,
kesabaran, perhatian, pengertian, dorongan moril, materiil dan cinta
kasih sayang yang telah engkau berikan sampai saat ini.
l. Kekasih hatiku Yashinta Ria K, terima kasih atas segala cinta, kasih
sayang, pengertian, dan perhatian yang telah engkau berikan.
m.Sahabat-sahabatku: Albertus agung, Agustina Susanti, Tri Purnomo,
FX. Bari dwi Admoko, Rani, Rince (Cheche), Pascalia, Yoga, Punky,
Brahma, Angela Nucifera, Wibi, Yohanes Sukoco, Venti, Eko G,
x
Yuni Diliana, Nenes, Galuh, terima kasih atas semua bantuan dan
motivasi yang telah diberikan dalam penulisan skripsi ini.
n. Teman-teman PAK 2004 terima kasih atas kebersamaan dan kerja
samanya selama kuliah di Universitas Sanata dharma.
o. Keluarga Bapak Agustinus Ponimin yang telah menyediakan tempat
tinggal (kos-kosan) selama kuliah.
p. Komunitas kost STM 20: Mas Setyo Tri Winarno (Jogink), mbak Pipit,
Satrio Pinandito, Bayu, Wisnu Tri Widodo, si Krist, mbak Reenda,
Shita, terima kasih atas segala kebersamaan, doa, pengertian,
keramahan dan keceriaannya.
q. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih terdapat
banyak kekurangan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
berbagai pihak. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 16 Juli 2009
xi ABSTRAK
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP
PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
Studi kasus Pada Siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngaglik
Antonius Bheny Maretino Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan: 1) motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi, 2) disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi, 3) persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi, 4) motivasi belajar, disiplin belajar, persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi.
Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ngaglik pada bulan November 2008. Jumlah populasi adalah sebanyak 263 siswa, jumlah sampel 145 siswa. Sampel diambil dengan purposif sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dilengkapi dengan dokumentasi.
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi digunakan analisis korelasi product moment.
Sedangkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi digunakan teknik analisis regresi ganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi (rx1y = 0,260
dengan thitung = 2,950 > ttabel = 1,657), (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan
disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi (rx2y = 0,162 dengan thitung =
1,798 > ttabel = 1,657), (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa
tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi (rx3y = 0,167 dengan
thitung = 1,855 > ttabel = 1,657), (4) terdapat pengaruh positif dan signifikan
xii ABSTRACT
THE INFLUENCE OF LEARNING MOTIVATION, DISCIPLINE AND STUDENTS’ PERCEPTION ON TEACHER’S COMPETENCE TO
ACCOUNTING LEARNING ACHIVEMENT
A Case Study on the eleventh grade of social sciences Department of Ngaglik 1 Senior High School
Antonius Bheny Maretino Sanata Dharma University
Yogyakarta 2009
This research aims to find out whether there are positive and significant influences of: 1) learning motivation to accounting learning achievement, 2) learning discipline to accounting learning achievement, 3) students’ perception on teacher’s competence to accounting learning achievement, 4) learning motivation, learning discipline, students’ perception on teacher’s competence simultaneously to accounting learning achievement.
The research of this case study was conducted in Ngaglik 1 Senior High School in November 2008. The population of this research were 263 students, and the participants of this research were 145 students. The participants were chosen by applying purposive sampling method. The data was collected by using questionnaire equipped with documentation.
To find out whether there are positive and significant influences of learning motivation, learning discipline and students’ perception on teacher’s competence to accounting learning achievement, the researcher used correlation product moment analysis; whereas, to find out whether there are positive and significant influences of learning motivation, learning discipline, students’ perception on teacher’s competence simultaneously to accounting learning achievement or not, double regression analysis technique was used.
Research findings shows that: (1) there is positive and significant influence of learning motivation to accounting learning achievement (rx1y = 0,260
with tcount = 2,950 > ttable =1,657), (2) there is positive and significant influence of
learning discipline to accounting learning achievement (rx2y = 0,162 with tcount
=1,798 > ttable =1,657), (3) there is positive and significant influence of students’
perception on teacher’s competence to accounting learning achievement (rx3y =
0,167 with tcount = 1,855 > ttable =1,657), (4) there is positive and significant
influence of learning motivation, learning discipline, students’ perception on teacher’s competence simultaneously to accounting learning achievement
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERSEMBAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vii
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAK ... xi
ABSTRACT ... xii
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xviii
DAFTAR GAMBAR ... xix
DAFTAR LAMPIRAN ... xx
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Batasan Masalah... 3
D. Rumusan Masalah ... 3
E. Tujuan Penelitian ... 4
F. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6
A. Tinjauan Teoritik ... 6
xiv
2. Motivasi Belajar ... 10
3. Disiplin Belajar ... 13
4. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru ... 17
B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan ... 27
C. Kerangka Berpikir ... 28
1. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 28
2. Pengaruh Displin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 28
3. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 28
4. Pengaruh Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, dan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 28
D. Perumusan Hipotesis ... 29
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 30
A. Jenis Penelitian ... 30
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 30
C. Populasi dan Sampel ... 30
D. Variabel dan Pengukuran ... 31
1. Variabel Penelitian ... 31
2. Pengukuran Variabel ... 32
xv
1. Teknik Kuesioner ... 35
2. Teknik Dokumentasi ... 35
F. Uji Instrument Penelitian ... 35
1. Pengujian Validitas Kuesioner ... 35
2. Pengujian Reliabilitas Kuesioner ... 35
G. Teknik Analisis Data ... 42
1. Uji Persyaratan Analisis ... 42
2. Pengujian Hipotesis ... 44
BAB IV. GAMBARAN UMUM ... 49
A. Sejarah Berdirinya Sekolah ... 49
B. Visi Misi Sekolah ... 51
C. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah ... 52
D. Sumber Daya Manusia SMA Negeri 1 Ngaglik ... 54
E. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Ngaglik ... 71
BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 72
A. Deskripsi Data ... 72
1. Motivasi Belajar ... 72
2. Disiplin Belajar ... 73
3. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru ... 74
4. Prestasi Belajar ... 76
B. Uji Persyaratan Analisis ... 77
1. Uji Normalitas ... 77
xvi
C. Pengujian Hipotesis ... 78
1. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 78
2. Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 79
3. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 80
4. Pengaruh Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, dan Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 80
D. Pembahasan ... 83
1. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 83
2. Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 84
3. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 85
4. Pengaruh Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, dan Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi...86
BAB VI. KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN... 88
A. Kesimpulan... 88
xvii
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skor Pernyataan sikap ... 34
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Uji Validitas motivasi belajar ... 37
Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Uji Validitas disiplin belajar ... 38
Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Uji Validitas persepsi siswa tentang kompetensi guru ... 39
Tabel 3.5 Instrumen Interpretasi Reliabilitas ... 40
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 41
Tabel 4.1 Daftar Sarana dan ruang SMA Negeri 1 Ngaglik ... 52
Tabel 4.2 Daftar Pengadaan barang dan gedung SMA Negeri 1 Ngaglik ... 53
Tabel 4.3 Daftar Guru SMA Negeri 1 Ngaglik ... 64
Tabel 4.4 Daftar Karyawan SMA Negeri 1 Ngaglik ... 66
Tabel 4.5 Daftar Siswa SMA Negeri 1 Ngaglik ... 70
Tabel 5.1 Interpretasi Motivasi Belajar ... 72
Tabel 5.2 Interpretasi Disiplin Belajar ... 73
Tabel 5.3 Interpretasi Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru ... 75
Tabel 5.4 Interpretasi Prestasi Belajar Akuntansi ... 76
Tabel 5.5 Hasil Uji Linearitas ... 78
Tabel 5.6 Ringkasan Hasil Analisis Regresi ... 82
xix
DAFTAR GAMBAR
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi kuesioner ... 95
Lampiran 2 Data Induk Penelitian ... 105
Lampiran 3 Daftar distribusi frekuensi ... 124
Lampiran 4 Validitas dan Reliabilitas ... 136
Lampiran 5 Normalitas dan Linearitas ... 139
Lampiran 6 Korelasi Product Momen dan Regresi Ganda ... 141
Lampiran 7 Sumbangan Relatif dan sumbangan efektif ... 145
Lampiran 8 tabel r, f, dan t ... 147
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi sekarang ini banyak akan adanya persaingan diberbagai
bidang, oleh karena itu untuk menghadapi banyaknya persaingan yang ada
tentunya memerlukan sumber daya manusia yang kreatif dan memiliki wawasan
yang luas. Untuk menjadi manusia yang kreatif dan memiliki wawasan luas maka
diperlukan akan adanya pendidikan. Dengan adanya pendidikan akan
mempengaruhi perkembangan jaman, karena melalui pendidikan akan tercipta
sumber daya manusia yang akan mampu bersaing di era globalisasi ini.
Melalui pendidikanlah akan tercipta sumber daya manusia yang kreatif dan
memiliki wawasan luas yang didasarkan pada pendidikan yang diterima oleh
siswa. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan yang dinamakan motivasi
untuk terus berprestasi dan semangat disiplin yang tinggi, dengan adanya motivasi
belajar yang tinggi diharapkan prestasi belajar siswa akan meningkat.
Pencapaian prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak hal antara lain
motivasi belajar, disiplin belajar, dan kompetensi guru. Dengan adanya motivasi
seorang siswa akan terdorong untuk belajar dengan baik sehingga dapat mencapai
prestasi belajar yang baik, jika seorang siswa sudah termotivasi untuk belajar
maka untuk membiasakan diri dalam belajarpun mudah. Selain motivasi siswa
juga harus dapat mendisiplinkan diri yaitu dengan mematuhi peraturan-peraturan
dalam kegiatan pembelajaran. Dengan adanya sikap disiplin belajar diharapkan
adanya peningkatan prestasi belajar. Selain itu juga guru yang kompeten juga
dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, guru yang kompeten lebih mampu
mengelola kelasnya, sehingga hasil belajar siswa dapat optimal. Guru yang
kompeten juga mampu menyajikan materi pelajaran yang benar-benar bermutu
dan sesuai dengan ilmu dan teknologi yang ada, sehingga membuat siswa merasa
senang melakukan kegiatan belajar mengajar.
Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan belajar, karena
suatu prestasi yang meningkat itu merupakan bukti keberhasilan proses belajar
peserta didik. Semakin optimal peserta didik dalam belajar maka akan meningkat
prestasi belajarnya. Usaha belajar dapat berhasil dan mencapai tujuannya apabila
peserta didik mendapat dukungan, dengan adanya dukungan maka peserta didik
mempunyai semangat atau yang dinamakan motivasi. Selain itu juga ada faktor
lain yang memegang peranan penting yaitu penerapan disiplin diri dalam belajar,
dan guru yang berkompetensi. Ketiga faktor tersebut memiliki pengaruh yang
besar dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Berdasarkan uraian tersebut maka
penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Pengaruh motivasi belajar,
disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah-masalah yang
muncul dalam peningkatan prestasi belajar Akuntansi adalah motivasi belajar
siswa, variasi gaya mengajar guru, lingkungan belajar, pendidikan orang tua,
dukungan teman, media pembelajaran, kedisiplinan belajar siswa, dan persepsi
tentang kompetensi guru dalam pengajarannya kepada peserta didiknya.
C. Batasan Masalah
Dengan adanya banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Akuntansi, maka dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas mengenai
motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru
terhadap prestasi belajar Akuntansi.
D. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap
prestasi belajar Akuntansi?
2. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar terhadap
prestasi belajar Akuntansi?
3. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang
kompetensi guru terhadap prestasi belajar Akuntansi?
4. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan Motivasi belajar, Disiplin
Belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi belajar terhadap
prestasi belajar Akuntansi
2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh disiplin belajar terhadap
prestasi belajar Akuntansi
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang
kompetensi guru terhadap prestasi belajar Akuntansi.
4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi belajar, disiplin belajar
persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar
Akuntansi.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi siswa
sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan motivasi belajar siswa dan
penerapan disiplin belajar siswa untuk meningkatkan prestasi belajar
Akuntansi.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi
penelitian selanjutnya serta menambah bahan bacaan bagi pihak-pihak yang
3. Bagi penulis
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan, menerapkan teori yang
diperoleh selama kuliah dengan keadaan sesungguhnya serta sebagai bekal
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritik
1. Prestasi Belajar Akuntansi
a. Belajar
Belajar adalah mengumpulkan sejumlah pengetahuan.
Pengetahuan tersebut diperoleh dari seorang yang lebih tahu atau
yang sekarang disebut guru (Ali Imron, 1996:2).
Winkel (1996:53) dalam Psikologi pengajaran memberikan
pengertian belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan-pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap, perubahan ini bersifat
relatif konstan.
Menurut Muhibin syah (1995:91) dalam bukunya Psikologi
pendidikan mengatakan bahwa belajar secara kualitatif (tinjauan
mutu) ialah proses memperoleh arti-arti dalam
pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa.
Belajar adalah suatu bentuk perubahan diri seseorang yang
Sardiman (1986:22-23) memberikan beberapa pengertian belajar
adalah sebagai berikut:
a) Belajar merupakan perubahan tingkah laku, perubahan itu tidak
hanya berkaitan dengan perubahan ilmu pengetahuan tapi juga
berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap pengertian, harga diri,
minat, watak dan penyesuaian diri.
b) Belajar dalam arti luas merupakan kegiatan psiko-fisik menuju
perkembangan pribadi seutuhnya.
c) Belajar dalam arti sempit adalah usaha penguasaan materi ilmu
pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju
terbentuknya kepribadian seutuhnya.
d) Belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk
menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang berarti
menyangkut unsur cipta, rasa, karsa, ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik.
Dari berbagai pengertian yang disampaikan oleh para ahli di
atas maka belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah
laku menuju perkembangan manusia seutuhnya melalui serangkaian
kegiatan yang dibimbing oleh seorang yang lebih tahu. Perubahan
tersebut diakibatkan dengan adanya interaksi dengan lingkungan
sehingga menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, keterampilan
b. Prestasi Belajar
Prestasi menurut Poerwodarminto (1991:787) dalam kamus
besar bahasa Indonesia adalah hasil yang telah dicapai, sedangkan
prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan
yang dihubungkan dengan materi pelajaran. Prestasi belajar adalah
hasil perubahan kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif,
afektif, psikomotorik (Sunaryo, 1983:10).
Pengertian lain mengenai prestasi belajar adalah hasil dari
pengukuran serta penilaian usaha belajar. Prestasi belajar ini
dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, maupun simbol dan pada
tiap-tiap periode tertentu, misalnya tiap cawu atau semester. Hasil
prestasi belajar peserta didik dinyatakan dalam buku rapor. Jadi yang
dimaksud dengan prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha
kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau
kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh
setiap peserta didik dalam periode tertentu (Tirtonegoro, 1984:43).
Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh peserta
didik berupa pengetahuan dan keterampilan melalui serangkaian tes
Menurut Roestiyah N. K (1982:159) Prestasi belajar
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1) Faktor internal
Yang dimaksud dengan faktor internal adalah faktor-faktor yang
timbul dari dalam diri anak itu sendiri. Diantaranya sebagai
berikut:
a) Tujuan belajar yang jelas
Siswa yang akan belajar atau sekolah harus mempunyai
tujuan yang jelas jika ingin prestasi belajarnya menjadi
baik.
b) Minat terhadap bahan pelajaran
Minat menentukan keberhasilan seorang dalam belajar di
sekolah, setiap siswa hendaknya mempunyai minat terhadap
pelajaran yang diikutinya sehingga akan dapat
meningkatkan prestasi belajar menjadi baik.
c) Kesehatan
Badan yang sehat akan menguntungkan bagi setiap orang,
jika badan yang sakit-sakitan akan menjadi penghambat
kemajuan belajar seseorang.
d) Kecakapan
Cakap megikuti pelajaran apabila siswa dapat mengerti apa
yang lebih luas. Untuk bisa memahami dan mengerti isi
materi pelajaran diperlukan konsentrasi yang tinggi dan
menanggapi dengan kritis apa yang diajarkan.
2) Faktor eksternal
Yang dimaksud dengan faktor eksternal adalah faktor-faktor
yang berasal dari luar diri anak. Faktor eksternal diantaranya
adalah sebagai berikut:
a) Faktor yang datang dari lingkungan, misalnya cara orang
tua mendidik anak, suasana keluarga, latar belakang
kebudayaan
b) Faktor yang datang dari masyarakat, misalnya cara hidup
lingkungan, teman bergaul, dan mass media.
2. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi adalah keadaan psikologis dalam diri pribadi
seseorang yang mendorong individu untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu (Winkel, 1987:93)
Motivasi juga dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku
belajar (Dimyati dan Mudjono, 2006:80).
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa arti
suatu tindakan kea rah tujuan tertentu. Jadi motivasi merupakan
segala sesuatu yang menimbulkan dorongan dalam belajar.
b. Fungsi Motivasi Belajar
Menurut Sardiman (1986:85) Ada tiga fungsi motivasi:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak yang
melepaskan energi, motivasi dalam hal ini merupakan
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dilakukan.
2. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan
tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan
apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,
dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat
bagi tujuan tersebut.
c. Unsur-unsur motivasi belajar
Ada enam unsur yang mempengaruhi motivasi belajar
(Dimyati dan Mudjono, 1999). Unsur-unsur tersebut adalah:
1) Cita-cita atau aspirasi siswa
Setiap siswa mempunyai keinginan dalam hidupnya.
Keinginan tersebut akan selalu ia perjuangkan. Keberhasilan
di kemudian hari menimbulkan cita-cita dalam hidupnya.
Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupaun
ektrinsik. Karena tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan
aktualisasi diri.
2) Kemampuan siswa
Keinginan seorang anak perlu disertai dengan
kemampuan atau kecakapan mencapainya. Keberhasilan dalam
mencapai keinginan tersebut akan menimbulkan kegemaran
terhadap hal tersebut. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa
kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk
melaksanakan tugas-tugas perkembangannya.
3) Kondisi Siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani
mempengaruhi motivasi belajar. Kondisi seperti sakit, lapar atau
marah akan mengganggu perhatian belajar. Sementara kondisi
sehat, kenyang dan gembira akan mudah memusatkan perhatian.
4) Kondisi lingkungan siswa
Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam,
lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan
bermasyarakat. Lingkungan yang aman, tenteram, tertib dan
5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan
dan pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman
hidup. Lingkungan budaya siswa seperti surat kabar, majalah,
radio, televisi dan film membangkitkan motivasi belajar siswa.
6) Upaya guru dalam membelajarkan siswa
Guru sebagai tenaga pendidik profesional mempunyai
tugas untuk membelajarkan siswa. Guru yang tinggi
semangatnya dalam membelajarkan siswa, menjadikan siswa
semangat juga untuk belajar. Bahan pelajaran yang terbaru,
terbaik dan disampaikan secara menarik bisa menjadikan
tingginya motivasi siswa.
3. Disiplin Belajar
a) Definisi Disiplin
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:208) Disiplin
merupakan keterikatan seseorang baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk mentaati norma-norma tertentu yang ada di
lingkungan masyarakat. Secara khusus disiplin adalah usaha yang
sungguh-sungguh dengan melalui latihan-latihan dan kemauan dari
anak untuk belajar. Kemauan di sini adalah kemauan yang baik dari
anak-anak untuk berbuat positif dan berbuat yang menguntungkan.
pekerjaan rumah, mematuhi peraturan yang ada di sekolah, dan
sebagainya.
b) Fungsi Disiplin.
dalam arti luas disiplin mempunyai pengaruh yang ditujukan
untuk membantu siswa agar siswa dapat memahami dan
menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannnya dan juga penting
tentang cara menyelesaikan tuntutan yang mungkin ingin ditujukan
siswa terhadap lingkungannya (Entang 1984:10).
Menurut Ansabel seperti dikutif Arysa (1991:22-37), disiplin
mempunyai berbagai fungsi yang sangat penting tehadap
perkembangan kepribadian anak. Disebutkan bahwa ada empat
fungsi pokok yang terdapat dalam disiplin yaitu:
1) Sebagai fungsi dari internalisasi.
2) Sebagai fungsi dari sosialisasi.
3) Sebagai fungsi kemasakan kepribadian.
Dari fungsi-fungsi disiplin yang sudah disebutkan di atas
dapat penulis simpulkan sebagai berikut:
1) Untuk kelancaran proses belajar mengajar
Dengan berdisiplin anak merasa aman dan tidak merasa
terganggu oleh teman, dan ini berarti mereka menyadari bahwa
berhasil tidaknya disiplin adalah untuk mereka sendiri.
2) Mendidik dan melatih siswa dalam hidup bermasyarakat/
sosialisasi.
Dengan disiplin anak akan terlatih mengikuti dan
melaksanakan norma dan aturan yang berlaku di masyarakat.
3) Mendidik dan melatih siswa agar dapat menggunakan waktu
sebaik-baiknya untuk belajar maupun kegiatan lainnya.
Untuk menanamkan rasa saling hormat menghormati antar
yang satu dengan yang lainnya akan timbul perasaan aman dalam
kehidupannya.
c) Unsur Disiplin
Menurut Edwin (1997:17) ada empat unsur disiplin yaitu
peraturan, hukuman, penghargaan dan konsistensi. Peraturan yang
dimaksudkan bahwa dalam disiplin ada norma-norma, aturan yang
harus ditaati seseorang. Hukuman dimasudkan jika seseorang
melanggar suatu aturan, maka ia akan mendapatkan hukuman.
Hukuman dapat berupa fisik, non fisik, membayar denda dan
melaksanakan tindakan yang benar, maka kepadanya diberikan
penghargaan yang tidak harus berupa denda, tetapi dapat berupa
ucapan terima kasih, senyuman, pujian, dan lain sebagainya.
Konsistensi berkait dengan tingkat keajegan dalam memberikan
hukuman dan penghargaan.
Untuk mendapatkan sesuatu hasil yang baik diperlukan
disiplin dan keteraturan secara kontinyu. Untuk dapat mencapai hasil
belajar yang baik, seorang pelajar perlu merencanakan terlebih
dahulu dengan sistematika yang baik tentang apa yang akan
dipelajari.
Menurut The Liang Gie (1982:82) bahwa dalam usaha
apapun juga keteraturan dan disiplin akan tetap merupakan kunci
untuk memperoleh hasil yang baik. Dengan jalan berdisiplin
melaksanakan pedoman-pedoman yang baik di dalam usaha belajar
a. Pengertian Persepsi tentang Kompetensi Guru
Kartono (1984:77) mengemukakan persepsi adalah pengamatan
secara global, belum disertai kesadaran, sedang subjek dan objeknya
belum terbedakan satu dari yang lainnya (baru ada proses memiliki
tanggapan).
Davidoff (1998:232) juga mengemukakan persepsi didefiniskan
sebagai proses yang mengorganisir dan menggabungkan data-data indera
kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita
dapat menyadari sekeliling kita termasuk sadar akan diri sendiri.
Sarlito (1992:45) mendefinisikan persepsi sebagai sejumlah
penginderaan disatukan dan dikoordinasikan didalam pusat syaraf yang
lebih tinggi (otak) sehingga manusia bisa mengenali dan menilai
objek-objek.
Dari beberapa pernyataan di atas kita bisa mengambil suatu
kesimpulan bahwa persepsi adalah proses memahami, menerima,
mengorganisasikan dan menginterpretasikan rangsang dari
lingkungannya melalui panca indera, sehingga individu menyadari dan
mengerti apa yang diinderakan.
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi
Persepsi merupakan suatu tanggapan terhadap suatu objek yang
dapat diterima dan dimengerti oleh penerima rangsang atau stimulus.
Tanggapan tersebut bersifat individual. Stimulus adalah segala sesuatu
2004:87). Stimulus dapat berasal dari dalam dan luar diri individu.
Namun, kebanyakan stimulus berasal dari luar diri individu.
Persepsi diawali dengan proses penginderaan, selanjutnya akan
memunculkan aktivitas kognitif yang bersifat psikologis. Menurut
Irwanto dkk (1998:76-77) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
yaitu: (1) Perhatian yang selektif; (2) ciri-ciri rangsang; serta (3)
nilai-nilai dan kebutuhan individu. Ketiga faktor dijelaskan sebagai berikut:
1) Perhatian yang selektif
Setiap saat individu berinteraksi dengan lingkungan. Interaksi
dengan lingkungan mempengaruhi individu untuk menerima
rangsang dari dunia sekitar. Rangasang atau stimulus yang
diterima individu sangatlah beragam. Hal ini mendorong individu
hanya memusatkan perhatian pada rangsang-rangsang tertentu.
Perhatian sebagai langkah persiapan dalam pemusatan dari
seluruh aktivitas individu terhadap suatu objek atau sekumpulan
objek (Walgito, 2004:98). Perhatian pada suatu objek tergantung
dari intensitas objek tersebut. Perhatian memliki intensitas yang
secara intensif dan tidak intensif terhadap suatu objek. Perhatian
dapat intensif apabila dikuatkan oleh banyaknya rangsang yang
diterima dan perhatian dapat tidak intensif apabila kurang
2) Ciri-ciri rangsang
Dalam melakukan persepsi rangsang yang diterima harus kuat
hingga melewati ambang rangsang. Ambang rangsang pada
kekuatan rangsang minimal dapat diterima oleh individu (Walgito
2002:46). Berkaitan dengan perhatian, individu lebih tertarik pada
rangsang yang memiliki intensitas kuat karena dianggap dapat
menarik perhatian. Rangsang dengan perubahan dari keadaan
statis akan lebih mudah diterima oleh individu. Rangsang dengan
ukuran besar dan diterima secara berulang-ulang, memudahkan
individu untuk menerimanya (Irwanto, dkk 1998:76).
3) Nilai-nilai dan kebutuhan individu
Davidoff, 1981 (dalam Walgito, 2004:89) mengemukakan bahwa
persepsi bersifat infividual sehingga persepsi individu yang satu
dengan yang lain berbeda. Objek yang diterima oleh individu
dapat berbeda satu dengan yang lainnya dapat berbeda. Hal ini
ditemukan oleh nilai dan kebutuhan individu itu sendiri. Nilai dan
kebutuhan menjadi perhatian individu dalam menerima rangsang
yang ada.
b. Pengertian Persepsi siswa
Seorang Guru bagi siswa merupakan salah satu komponen yang
penting dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam
usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang
penting dibidang pendidikan yang harus berperan aktif dan
menempatkan kedudukannya sebagai tenaga yang berkompeten,
sesusai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang.
Dalam arti khusus dapat dikatakan bahwa pada setiap diri guru itu
terletak tanggung jawab untuk membawa para siswanya pada
kedewasaan (Sardiman, 1986:125)
Guru merupakan orang yang penting statusnya di dalam
kegiatan belajar mengajar karena guru memegang tugas yang amat
penting, yaitu mengatur dan megemudikan bahtera kehidupan kelas.
Bagaimana suasana kelas berlangsung merupakan hasil dari kerja
guru. Suasana kelas yang dapat “hidup”, siswa dapat belajar dengan
tekun tetapi tidak merasa terkekang. Di dalam melaksanakan tugas
tersebut guru berupaya sekuat tenaga agar kehidupan kelas dapat
berjalan dengan mulus, siswa dapat belajar tanpa hambatan dan dapat
menguasai apa yang diajarkan guru dengan baik (suharsimi,
2005:293).
c. Pengertian Kompetensi
Piet Sahertian dan Ida Alaida mengemukakan bahwa
Kompetensi sebagai kemampuan dalam melaksanakan sesuatu yang
diperoleh melalui pendidikan dan latihan-latihan yang bersifat
kognitif, afektif dan performen. Kompetensi juga merupakan suatu
kemampuan yang dimiliki seseorang setelah mengikuti pedidikan
d. Kompetensi Guru
Kompetensi guru merupakan kemampuan guru atau
penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
menjalankan tugas sebagai pegajar dan pendidik. Sebagai pengajar
guru dituntut memiliki seperangkat pengetahuan dan ketrampilan
teknis mengajar. Sedangkan guru sebagai pendidik dituntut dapat
menanamkan nilai-nilai yang terkandung pada berbagai pengetahuan
yang dibarengi dengan contoh-contoh teladan dan tingkah laku
gurunya. Jadi tugas guru selain mentransfer ilmu pengetahuan
kepada siswa juga mendidik siswa menjadi warga negara yang baik
dan utuh.
Mengingat peran dan tanggung jawab guru sangat besar
dalam dunia pendidikan, seorang guru harus memiliki kompetensi
sebagi modal dalam melaksanakan tugasnya.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16
tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi
guru bahwa kompetensi guru dibedakan menjadi empat bagian yaitu
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
dan kompetensi profesional. ke empat kompetensi tersebut tidak bisa
dipisah-pisahkan, ke empat kompetensi tersebut terpadu di dalam diri
dan tingkah laku guru. Guru yang terampil mengajar harus pula
memiliki kepribadian yang baik dan mampu mengelola pembelajaran
bermasyarakat. Keempat kompetensi tersebut akan diuraikan sebagai
berikut:
1). Kompetensi kepribadian
Kompetensi kepribadian berarti kemampuan kepribadian yang
mantab, stabil, dewasa, arif, berwibawa, berakhlak mulia, dapat
menjadi teladan (Ign. Masidjo, 2007).
Guru dalam menjalankan tugasnya hendaknya dapat dapat
mengembangkan kepribadiannya, Dalam kedudukannya sebagai
makhluk yang beriman, ia bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
Misalnya dengan beribadah sesuai dengan agamanya,
mengamalkan ajaran-ajaran agama yang dianut dan beroleransi
dengan penganut agama lainnya. Guru juga mengembangkan
sifat-sifat terpujinya dengan menerapkan sifat-sifat-sifat-sifat sabar, demokratis,
menghargai pendapat orang lain, sopan santun, tanggang terhadap
pembaharuan. Guru dalam menghadapi masalah apapun dapat
bersikap dewasa untuk menyelesaikannya. Mempunyai
kewibawaan yang tinggi di depan keluarga, rekan kerja, anak didik
maupun masyarakat sekitar.
2). Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik ialah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik, meliputi :
Perancangan & Pelaksanaan pembelajaran
Evaluasi hasil belajar
Pengembangan potensi peserta didik (Ign. Masidjo, 2007).
Guru sebaiknya mempunyai sikap positif terhadap dirinya
sendiri. Sebab dengan sikapnya tersebut akan mempengaruhi tinggi
rendahnya kwalitas dan kuantitas layanan kepada siswa. Proses
belajar dan hasil belajar bukan saja ditentukan oleh sekolah,
struktur dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar
ditentukan oleh guru yang mengajar dan membimbing mereka.
Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan
belajar yang efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu
mengelola kelasnya, sehingga belajar para siswa akan berada pada
tingkat optimal.
Guru harus mengenal setiap murid yang dipercayakan
padanya. Bukan saja mengenai sifat, tetapi juga harus mengenal
sifat, kebutuhan, kemampuan dan cara belajar murid secara khusus.
Guru harus bisa menjadi guru yang disenangi oleh siswa-siswanya.
Misalnya guru bersifat ramah dan memahami setiap orang, sabar
dan suka membantu, memberi perasaan tenang, adil dan tidak
memihak, cerdas dan memiliki rasa humor serta memperlihatkan
tingkah laku yang menarik. Di dalam kelas, di mana siswa
bermacam-macam latar belakang minat dan kebutuhannya maka
disiplin kelas dan mampu mengembangkan potensi peserta didik
sehingga pengajaran berjalan dengan baik dan memberikan hasil
yang memuaskan.
Guru harus terampil dalam menyiapkan bahan pelajaran,
menyusun satuan pelajaran dan menyampaikan ilmu kepada murid.
Guru diharapkan mampu untuk merencanakan kegiatan belajar
mengajar secara efektif. Untuk itu ia harus memiliki pengetahuan
yang cukup tentang merumuskan tujuan, memiliki bahan, memiliki
metode dan menetapkan evaluasi. Guru juga harus mampu
mengelola seluruh proses kegiatan belajar mengajar sehingga
tercipta suasana yang menyenangkan bagi anak. Dalam fungsinya
dalam evaluasi hasil belajar, seorang guru hendaknya secara terus-
menerus mengikuti hasil-hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa
dari waktu ke waktu.
3). Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan
materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang
memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan
(Ign. Masidjo, 2007).
Guru dalam menjalankan tugasnya harus memiliki
pengetahuan yang luas dan baru mengenai ilmu yang akan
pendidikan nasional. Mengelola kegiatan sekolah yang
mencerminkan sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan.
Dapat menguasai bahan pengajaran yang diterapkan pada anak
didik. Guru hendaknya juga dapat memilih dan mengembangkan
media pengajaran yang sesuai. Misalnya dengan memilih media
yang tepat, membuat media pengajaran yang sederhana dan
menggunakan media pengajaran dengan tepat dan optimal. Serta
guru dapat memilih dan memanfaatkan berbagai jenis dan
kegunaan sumber belajar.
4). Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan. Orang tua
atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar (Ign. Masidjo,
2007).
Seseorang guru harus dapat menjaga hubungan yang baik
dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Guru dalam
hubungannya dengan peserta didik haruslah merupakan seorang
figur yang berwibawa dan bisa menjadi panutan. Menjadi orang
yang disenangi oleh peserta didik dan benar-benar dapat menjalin
hubungan timbal balik yang baik. Guru menjadi seorang tokoh
harus menjalin hubungan yang baik untuk meningkatkan
kemampuan profesionalnya. Dengan memiliki hubungan yang baik
maka akan tercipta kerjasama yang baik pula. Guru berlatih
menerima dan memberikan balikan serta bersama-sama mengikuti
perkembangan profesi. Tenaga kependidikan dan guru juga harus
sama-sama menjalin hubungan yang baik agar bisa saling
membantu apabila ada kesulitan dan masalah yang berhubungan
dengan kependidikan. Guru juga harus mampu berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan orang tua atau wali peserta didik dan
masyarakat sekitar. Lewat hubungan yang baik pula maka mereka
akan bisa cepat menerima keberadaan, kewibawaan, dan
peranannya sebagai seorang guru sekaligus sebagai anggota di
dalam lingkungan masyarakat. Gurupun hendaknya memegang dan
menjalankan norma-norma yang berlaku di dalam lingkungan
B.
Kajian hasil penelitian yang relevan
Beberapa penelitian yang sebelumnya, meneliti tentang beberapa
variabel (motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang
kompetensi guru) yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Hasil penelitian Cicilia Sari Wahyuni yang berjudul Hubungan
antara persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar dan kegiatan
belajar dengan hasil belajar akuntansi di SMK Tarakanita kalasan
menyatakan adanya hubungan yang positif dan signiifikan.
Hasil penelitian fransiska Dian Wasitaningsih yang berjudul
Hubungan antara disiplin belajar, motivasi belajar dan perhatian orang tua
dengan prestasi belajar siswa menyatakan hubungan yang positif dan
signifikan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa
tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan
dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya seperti
yang telah diuraikan diatas.
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi
Motivasi belajar yang tinggi pada umumnya mempunyai
prestasi belajar yang tinggi pula karena keterlibatan dan aktivitas yang
tinggi dalam belajar. Siswa yang motivasi belajrnya tinggi akan
cenderung menguasai pelajaran yang mereka pelajari sehingga prestasi
yang diraih meningkat pula.
2. Pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi
Dengan adanya disiplin belajar dan keteraturan secara kontinyu
maka akan mendapatkan prestasi belajar yang optimal. Untuk dapat
mencapai prestasi belajar yang baik, seorang pelajar perlu
merencanakan terlebih dulu dengan sistematika yang baik tentang apa
yang akan dipelajari.
3. Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap
prestasi belajar Akuntansi
Kompetensi guru merupakan faktor yang sangat mempengaruhi
hasil belajar siswa, karena semakin kompeten guru semakin pandai
pula dalam menarik siswa untuk menyenangi mata pelajaran tersebut.
4. Pengaruh motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa
tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar Akuntansi.
Dengan adanya motivasi belajar yang tinggi akan menyebabkan
siswa dapat terlibat dan aktif dalam belajar, dengan disertai
Selain itu juga perlu adanya seorang pengajar yang kompeten agar
semakin menarik mata pelajaran yang diampunya, sehingga membuat
siswa semakin termotivasi dalam kegiatan belajarnya yang pada
akhirnya akan berpengaruh pada prestasi belajarnya.
D. Perumusan Hipotesis
Hipotesis adalah sebuah kesimpulan sementara, yang belum final dan
masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dalam pengertian ini
merupakan perumusan jawaban atas dugaan sementara sehingga menjadi
tuntunan untuk mencari jawaban yang sebenarnya atas dasar kerangka
berpikir tersebut di atas.
Hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap
prestasi belajar Akuntansi
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar terhadap
prestasi belajar Akuntansi
3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang
kompetensi guru terhadap prestasi belajar Akuntansi
4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar disiplin
belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah studi
kasus, yaitu jenis penelitian tentang Prestasi belajar Akuntansi ditinjau dari
Motivasi belajar, Disiplin belajar, dan Persepsi siswa tentang Kompetensi
guru. Maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada Siswa jurusan IPS
SMA Negeri 1 Ngaglik.
B.
Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngaglik
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2008 sampai dengan bulan
Januari 2009.
C.
Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah Wilayah generalisasi yang terdiri atas;
objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa jurusan IPS
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan
adalah purposif sampling dengan menetapkan siswa kelas XI IPS sebagai
sampel yang berjumlah 144 siswa. Pertimbangannya adalah bahwa kelas X
tidak ada mata pelajaran Akuntansi dan kelas XII IPS persiapan untuk
menghadapi ujian akhir Nasional.
D.
Variabel Penelitian dan Pengukuran
1. Variabel penelitian
a. Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel
variabel terikat (Sugiyono,2006:3). Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah:
1) Variabel motivasi belajar
Motivasi belajar adalah keadaan psikologis dalam diri
pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
2) Variabel disiplin belajar
Disiplin belajar adalah usaha yang sungguh-sungguh
dengan melalui latihan-latihan dan kemauan dari anak untuk
belajar, orang berbuat disiplin juga dikatakan belajar yaitu belajar
3) Variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru
Persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah kemampuan
guru dalam menguasai pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan dalam menjalankan tugas sebagai pengajar dan
pendidik, yang meliputi empat kompetensi diantaranya kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional.
b. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat adanya variabel bebas (Sugiyono,2006:3). Prestasi
belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik berupa
pengetahuan dan keterampilan melalui serangkaian tes yang biasanya
dilambangkan dengan angka nilai, yang menjadi Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah Prestasi belajar Akuntansi kelas XI IPS SMA
Negeri 1Ngaglik.
2. Pengukuran Variabel
a. Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel
variabel terikat (Sugiyono,2006:3). Variabel bebas dalam penelitian ini
1) Variabel motivasi belajar
Motivasi belajar adalah keadaan psikologis dalam diri
pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
2) Variabel disiplin belajar
Disiplin belajar adalah usaha yang sungguh-sungguh
dengan melalui latihan-latihan dan kemauan dari anak untuk
belajar, orang berbuat disiplin juga dikatakan belajar yaitu belajar
mematuhi peraturan yang ditetapkan.
3) Variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru
Persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah kemampuan
guru dalam menguasai pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan dalam menjalankan tugas sebagai pengajar dan
pendidik, yang meliputi empat kompetensi diantaranya kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional.
Pada penelititan ini semua variabel bebas akan diukur
dengan menggunakan skala Likert, yaitu suatu cara yang sistematis
untuk memberi skor dalam suatu kuesioner yang telah dibagikan.
Ada dua kategori pernyataan yang digunakan, yaitu pernyataan
positif dan pernyataan negatif. Dalam skala ini digunakan
Tabel 3.1
Skor pernyataan sikap
Jawaban
Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
Sangat setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Ragu-ragu (R) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
b. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat adanya variabel bebas (Sugiyono,2006:3). Prestasi belajar
adalah hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik berupa pengetahuan
dan keterampilan melalui serangkaian tes yang biasanya dilambangkan
dengan angka nilai, dalam penelitian ini Prestasi belajar Akuntansi
menjadi variabel terikatnya. Pada Variabel terikat pengukuran Prestasi
belajar Akuntansi akan dilakukan dengan melihat nilai rapor semester
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik kuesioner
Kuesioner merupakan pengumpulan data yang memberikan daftar
pertanyaan tertulis kepada responden yang terpilih menjadi sampel.
Kuesioner digunakan untuk mengungkap tentang variabel motivasi belajar,
disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap
prestasi belajar Akuntansi.
2. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi ini digunakan untuk mengungkap data yang bersifat
khusus, yang diyakini kebenarannya dan sesuai dengan peristiwa yang
terjadi. Data diperoleh dari pihak yang berwenang. Dokumentasi
digunakan untuk mencari data tentang gambaran umum data mengenai
prestasi belajar Akuntansi untuk siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1
Ngaglik.
F. Uji Instrumen Penelitian
1. Pengujian Validitas kuesioner
Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila suatu alat
pengukur tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan tepat
atau teliti. Pengujian kevalidan alat ukur dapat menggunakan metode
analisis butir dengan menguji apakah item telah mengungkapkan faktor
atau indikator yang ingin diselidiki. Suharsimi (1993:138) menyatakan
( )( )
( )
{
2 2}
{
2( )
2}
,y y N x x N y x xy N Rxy ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = Dengan:
N = total responden
∑
y = total nilai responden
∑
x = total nilai x.Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi
dengan taraf signifikansi 5%. Apabila hasil pengukuran r ≥ 5% maka item
tersebut dinyatakan tidak valid. Untuk korelasi yang diperoleh dari hasil
perhitungan menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen
yang diukur. Selanjutnya harga koefisien korelasi ini dibandingkan dengan
harga r korelasi product moment pada tabel. Jika r hitung > r tabel
Untuk mengetahui validitas instrumen atau kuesioner, terlebih
dahulu item instrument ini diujicobakan pada 32 responden. Kemudian
mencari r tabel yaitu dengan dk = n-2 dengan taraf signifikansi 5% (dk =
32-2 = 30, 5%) sehingga diperoleh r tabel = 0,361. Pengujian item
instrument dilakukan di SMA N 1 Cangkringan, Sleman. Dalam
pelaksanaan perhitungan uji validitas item pada penelitian ini, peneliti
menggunakan bantuan program SPSS 12 (Statistical Product and Service
Solution). Kriteria pengambilan keputusan ini yaitu apabila rhitung > rtabel
pada n = 32 dengan taraf signifikansi 5% maka item instrumen tersebut
dinyatakan valid. Sebaliknya apabila rhitung < rtabel maka item instrumen , maka butir
tidak valid. Adapun rangkuman dari hasil pengujian validitas tersaji pada
tabel berikut ini:
Tabel 3.2
Hasil Perhitungan Uji Validitas
Instrumen Motivasi Belajar
No Item R hitung R tabel Hasil Analisis
1 0,504 0,361 Valid
2 0,400 0,361 Valid
3 0,598 0,361 Valid
4 0,501 0,361 Valid
5 0,479 0,361 Valid
6 0,692 0,361 Valid
7 0,585 0,361 Valid
8 0,627 0,361 Valid
Tabel 3.3
Hasil Perhitungan Uji Validitas
Instrumen Disiplin Belajar
No Item R hitung R tabel Hasil Analisis
1 0,443 0,361 Valid
2 0,711 0,361 Valid
3 0,651 0,361 Valid
4 0,649 0,361 Valid
5 0,672 0,361 Valid
6 0,736 0,361 Valid
7 0,534 0,361 Valid
8 0,678 0,361 Valid
9 0,801 0,361 Valid
10 0,510 0,361 Valid
11 0,435 0,361 Valid
12 0,474 0,361 Valid
13 0,534 0,361 Valid
14 0,510 0,361 Valid
15 0,463 0,361 Valid
Tabel 3.4
Hasil perhitungan Uji Validitas Instumen Persepsi siswa tentang Kompetensi guru
No Item R hitung R tabel Hasil Analisis
1 0,508 0,361 Valid
2 0,642 0,361 Valid
3 0,672 0,361 Valid
4 0,548 0,361 Valid
5 0,443 0,361 Valid
6 0,566 0,361 Valid
7 0,611 0,361 Valid
8 0,558 0,361 Valid
9 0,454 0,361 Valid
10 0,587 0,361 Valid
11 0,562 0,361 Valid
12 0,488 0,361 Valid
13 0,644 0,361 Valid
14 0,634 0,361 Valid
15 0,382 0,361 Valid
16 0,601 0,361 Valid
17 0,470 0,361 Valid
18 0,772 0,361 Valid
19 0,809 0,361 Valid
20 0,680 0,361 Valid
21 0,809 0,361 Valid
22 0,772 0,361 Valid
23 0,663 0,361 Valid
24 0,608 0,361 Valid
25 0, 521 0,361 Valid
2. Pengujian Reliabilitas kuesioner
Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa suatu
instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat sebagai pengumpulan data.
Untuk menguji realibilitas instrumen pada penelitian ini rumus yang
dipakai yaitu koefisien alfa cronbach (Suharsimi, 1998: 193).
(
)
− −=
∑
22 11 1 1 t b o o k k r Keterangan: 11
r = Realibilitas instrument k = Banyaknya butir soal
∑
2b
o = Jumlah varians butir
2
t
o = Varians total
Untuk menginterpretasikan tinggi rendahnya reliliabilitas pedoman
yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Instrumen Interpretasi Reliabilitas
No Tingkat Penguasaan Kriteria Penilaian
1 0,80-1,00 Sangat tinggi
2 0,60-0,79 Tinggi
3 0,40-0,59 Cukup
4 0,20-0,39 Rendah
Hasil Analisis uji reliabilitas dihitung dengan bantuan Program SPSS12.
Dari hasil analisis terebut diperoleh hasil uji reliabilitas seperti pada tabel dibawah
ini:
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Penelitian r11 k
1 Motivasi Belajar 0,832 0,60
2 Disiplin Belajar 0,909 0,60
3 Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru 0,940 0,60
Semua Variabel bebas dapat dikatakan reliabel Jika nilai Cronbach alpha
lebih dari 0,60 maka instrument penelitian dinyatakan reliabel sebaliknya jika
nilai Cronbach alpha kurang dari 0,60 maka instrument penelitian dinyatakan
tidak reliabel (Nunnaly,1967).
Berdasarkan instrumen interpretasi reliabilitas di atas variabel Motivasi
Belajar memilki tingkat reliabilitas sangat tinggi, Variabel Disiplin Belajar
memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi, dan Variabel Persepsi siswa tentang
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Persyaratan Analisis
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan analisis korelasi
Product Moment dan analisis regresi ganda. Analisis ini dapat dilakukan
apabila memenuhi syarat antara lain: skala data interval atau rasio,
berdistribusi normal, linear antara variabel bebas dengan variabel terikat,
maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji linearitas sebagai
prasyarat untuk dilakukan analisis data.
a. Pengujian Normalitas Kuesioner
Uji normalitas data digunakan untuk menguji normal tidaknya data
hasil pengukuran. Apabila data yang terjaring berdistribusi normal,
maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Untuk
mengetahui hal tersebut maka akan digunakan rumus Kolmogorov
Smirnov (Sugiyono, 1999:255):
( )
−( )
Χ=MaksimumF Sn
D 0 χ
Keterangan:
D = Deviasi maksimum
F0
S
= Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan
n
b. Pengujian Linearitas
(X) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing
variabel bebas mempunyai hubungan yang linear ataukah tidak dengan
digunakan rumus persamaan regresi dengan menguji signifikansi nilai
F . Menurut Sudjana (1996:332) rumus yang digunakan untuk mencari
F adalah sebagai berikut:
, 2 2
E TC
S S F =
Dengan:
• F = Harga bilangan F untuk garis regresi
• S2 TC
( )
2
−
k TC JK
= Varians tuna cocok yang dicari dengan cara
• S2E
( )
k n
E JK
−
= Varians kekeliruan yang dicari dengan persamaan:
Signifikansi ditetapkan 5% sehingga jika Fhitung <Ftabel
dianggap hubungan masing-masing perubahan bebas dengan
perubahan terikat adalah linear dan jika sebaliknya akan disebut tidak
2. Pengujian Hipotesis Penelitian
a. Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga yaitu pengaruh
positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar
akuntansi, pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar terhadap
prestasi belajar akuntansi, pengaruh positif dan signifikan Persepsi
siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi
digunakan analisis korelasi Product Moment oleh pearson (Suharsimi,
2002:243):
( )( )
( )
{
2 2}
{
2( )
2}
,y y N x x N y x xy N rxy ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = dengan:
• r = Koefisian korelasi
• x = Variabel bebas
• y = variabel terikat
• ∑xy =jumlah hasil kali x dengan y
• N = jumlah sampel.
Untuk menguji signikansi dari korelasi (r) antara variabel bebas
dengan variabel terikat pada signifikansi 5% digunakan rumus uji-t,
dengan derajat kebebasan atau db = (n-2), (Sudjana, 1996:275) yaitu:
Dengan:
• r = koefisien korelasi
• n = jumlah anggota sampel
• t = harga test yang akan dicari.
Kriteria pengujian yang digunakan adalah:
Ho = diterima bila thitung lebih kecil ttabel
Ha = diterima bila t
.
hitung lebih besar t
b. Untuk menguji hipotesis yang keempat yaitu pengaruh motivasi
belajar, disiplin belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru
terhadap prestasi belajar akuntansi digunakan teknik analisis regresi
ganda. Langkah-langkahnya:
tabel
1) Membuat persamaan garis regresi (Sutrisno,1987:33)
Y =a1X1+a2X2 +a3X3 +k
keterangan:
Y = Variabel terikat (Prestasi belajar akuntansi)
X1
X
= Variabel bebas (Motivasi Belajar)
2
X
= Variabel bebas (Disiplin Belajar)
3
a
= Variabel bebas (Persepsi siswa tentang kompetensi guru)
1 = koefisien x
a
1
2 = koefisien x
a
2
3 = koefisien x
k
3
Untuk menyelesaikan perhitungan garis regresi Y =
a0+a1+a2+a3x3 harga koefisien prediktor a1,a2,a3
Σx
dapat dicari
dengan:
1y1 = a1Σx12+a2Σx1x2+a3Σx1x
Σx
3
2y2 = a1Σx1x2+a2Σx2+a3Σx2x
Σx
3
3y3 = a1Σx1x3+a2Σx2x3+a3Σx3
2) Mencari koefisen korelasi Y dengan prediktor X
2
1,X2,X3
Ry
dengan
rumus:
(1,2,3) =
Ry(1,2,3) = koefisien korelasi variabel Y dan X1,X2,X3
a
1 = koefisien variabel bebas X
a
1
2 = koefisien variabel bebas X
a
2
3 = koefisien variabel bebas X
Σx
3
1y = jumlah perkalian X1
Σx
dan Y
2y = jumlah perkalian X2
Σx
dan Y
3y = jumlah perkalian X3
Y
dan Y
2
X
= kwadrat variabel terikat
1
X
= Variabel bebas 1 (Motivasi belajar)
2
X
= Variabel bebas 2 (Disiplin belajar)
3 = Variabel bebas 3 (Persepsi siswa tentang
Guna menguji signifikan dari hasil R yaitu untuk mengetahui
apakah ada korelasi variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X)
menggunakan uji F dengan rumus (Sutrisno,1987:26):
Freg =
Keterangan:
N = jumlah sampel
M = jumlah variabel bebas
R = koefisien korelasi Y, dan X1,X2,X
Harga F
3
reg dibandingkan dengan Ftabel dengan derajat kebebasan
(db) yaitu m lawan (N-m-1) pada taraf signifikansi 5%. Jika Freg>
Ftabel berarti pengaruh tersebut signifikan seballiknya jika Freg <
Ftabel
3) Untuk menemukan sumbangan relatif dan sumbangan efektif dari
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat yang
dinyatakan dalam Persentase Sebagai berikut: berarti pengaruh tidak signifikan.
a) Sumbangan Relatif (SR%)
Sumbangan relatif digunakan untuk mengetahui seberapa
besar sumbangan suatu variabel bebas terhadap nil