• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jika dibulatkan menjadi 0,806

5.5 Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel

5.6.1 Pengaruh Motivasi Menghafal (X 1 ) Terhadap Jumlah Surah yang Dihafal(Y)

1. Menentukan formulasi hipotesis

Ho : Motivasi menghafal tidak berpengaruh pada jumlah surah yang dihafal di SD Harapan 3

H1: Motivasi menghafal berpengaruh pada jumlah surah yang dihafal di SD Harapan3

2. Mencari nilai ttabeldari Tabel distribusi t

Dilakukan uji dua sisi dengan taraf nyata α =0,05 dan nilai ttabeldengan dk yaitu n–k – 1 = 85 – 2 – 1 = 82, maka di peroleh t(α/n;n– k -1 ) = t(0,025;82)= 1,990

3. Menentukan kriteria pangujian H0diterima bila thitung< ttabel

H1ditolak bila thitung > ttabel

4. Menentukan nilai statistik thitung

Untuk menguji hipotesis ini digunakan kekeliruan baku tafsiran:Sb1

Sb1= Sy.12

∑ ( )

Selanjutnya hitung statistik:

thitung =

Tabel 5.5 Harga-Harga Untuk Uji Koefisien Regresi

N

N

N

Maka dengan harga-harga berikut ini:

Sy.12 =2,052669737

Karena thitung = 7,140 > ttabel = 1,990 maka H0 Ditolak

Hal ini berarti bahwa motivasi menghafal berpengaruh pada jumlah surah yang di hafal di SD Swasta Harapan 3.

5.6.2 Pengaruh Metode Menghafal (X2) Terhadap Jumlah Surah yang Dihafal (Y )

1. Menentukan formulasi hipotesis

Ho : Motivasi menghafal tidak berpengaruh pada jumlah surah yang dihafal di SD Harapan 3

H1: Motivasi menghafal berpengaruh pada jumlah surah yang dihafal di SD Harapan3

2. Mencari nilai ttabeldari Tabel distribusi t

Dilakukan uji dua sisi dengan taraf nyata α =0,05 dan nilai ttabeldengan dk yaitu n–k – 1 = 85 – 2 – 1 = 82, maka di peroleh t(α/n;n– k -1 ) = t(0,025;82)= 1,990

3. Menentukan kriteria pangujian H0diterima bila thitung< ttabel

H1ditolak bila thitung > ttabel

4. Menentukan nilai statistik thitung

Untuk menguji hipotesis ini digunakan kekeliruan baku tafsiran:Sb1

Sb1= Sy.12

∑ ( )

Selanjutnya hitung statistik:

thitung =

Maka dengan harga-harga berikut ini:

Sy.12 =2,052669737

=198

r`12 =0,46777211944

Sb2= ,

Karena thitung = 5,242 > ttabel = 1,990 maka H0 Ditolak

Hal ini berarti bahwa metode menghafal berpengaruh pada jumlah surah yang di hafal di SD Swasta Harapan 3.

5.5 Pembahasan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan penulis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari perhitungan yang telah dilakukan secar manual dan menggunakan software maka diperoleh hasil persamaan yang sama yaitu:

Ŷ = 21,761 + 1,309 + 0,865

Ini berarti koefisien regresi 1,309 artinya motivasi menghafal ditingkatkan 1 point maka diperkirakan jumlah surah yang dihafal naik 1,309 point. Koefisien regresi sebesar 0,865 artinya jika metode menghafal ditingkatkan 1 point maka diperkirakan jumlah surah yang dihafal naik 0,865 point. Konstanta sebesar 21,761 artinya jika motivasi menghafal dan metode menghafal diabaikan, maka jumlah surah yang dihafal sebesar 21,761.

2. Kesalahan baku (Standard Error) sebesar 2,052669737. Ini berarti jumlah surah yang dihafal yang sebenarnya akan meyimpang dari rata-rata jumlah surah yang dihafal yang diperkirakan yaitu sebesar 2 surah.

3. Melalui uji keberartian regresi linier didapat Fhitung = 76,006 ≥ Ftabel = 3,11 maka H0

ditolak dan H1diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas yaitu motivasi menghafal dan metode menghafal terhadap variabel terikat yaitu jumlah surah yang dihafal di SD Swasta Harapan 3.

4. Melalui perhitungan R2didapat nilai koefisien determinasi 0,6496. Hal ini berarti bahwa sekitar 64,96 % jumlah surah yang dihafal dapat ditentukan oleh motivasi menghafal dan metode menghafal melalu hubungan regresi linier berganda sedangkan sisanya 35,04%

lagi dipengaruhi oleh faktor lain.

5. Dari hasil perhitungan didapat korelasi (R) antara motivasi menghafal dan metode menghafal sebesar 0,806. Nilai korelasi tersebut menyatakan bahwa hubungan antara motivasi menghafal dan metode menghafal terhadap jumlah surah yang dihafal tinggi.

.

6. Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi antara jumlah surah yang dihafal (Y) dan motivasi menghafal (X1) adalah 0,729 yang menunjukkan korelasi yang cukup dengan arah positif mendekati 1 (Korelasi Positif). Hal ini berarti jika jumlah surah yang dihafal mengalami peningkatan maka motivasi menghafal juga akan meningkat.

7. Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi antara jumlah surah yang dihafal (Y) dan metode menghafal (X2) adalah 0,66 yang menunjukkan korelasi yang cukup dengan arah positif mendekati 1 (Korelasi Positif). Hal ini berarti jika metode menghafal mengalami pingkatan maka jumlah surah yang dihafal juga akan meningkat.

8. Melalui uji koefisien regresi linier ganda (uji t) dengan taraf nyata α = 0,05 diperoleh kesimpulan untuk pengaruh antara motivasi menghafal dan metode manghafal terhadap jumlah surah yang dihafal adalah H0Ditolak yang berarti secara parsial kedua variabel ini berpengaruh terhadap jumlah surah yang dihafal.

9. Dari kedua variabel bebas yang sama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat, namun ada yang lebih kuat pengaruhnya karena:

- X1(Motivasi Menghafal) thitung = 7,140 > ttabel = 1,990 maka H0 Ditolak

- X2(Metode Menghafal) thitung = 5,242 > ttabel = 1,990 maka H0 Ditolak

Maka kesimpulannya, Perbandingan thitungX1= 7,140 > thitungX2= 5,242, jadi X1(Motivasi Menghafal) lebih besar mempengaruhi Y ( Jumlah Surah yang Dihafal) dari pada X2(Metode Menghafal).

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan penulis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Dapat disimpulkan bahwa kedua variable, metode dan motivasi menghafal sama-sama berpengaruh pada jumlah surah yang dihafal di SD Harapan 3 terbuktimelalui perhitungan R2 (Koefisien Determinasi) didapat nilai koefisien determinasi 0,6496. Hal ini berarti bahwa sekitar 64,96 % jumlah surah yang dihafal dapat ditentukan oleh motivasi menghafal dan metode menghafal melalu hubungan regresi linier berganda sedangkan sisanya 35,04%

lagi dipengaruhi oleh faktor lain.

2. Hal ini berarti bahwa motivasi (X1) menghafal lebih berpengaruh pada jumlah surah yang di hafal di SD Harapan 3. Terbukti melalui uji t parsial :

- X1(Motivasi Menghafal) thitung = 7,140 > ttabel = 1,990 maka H0 Ditolak

- X2(Metode Menghafal) thitung = 5,242 > ttabel = 1,990 maka H0 Ditolak

Maka kesimpulannya, Perbandingan thitungX1= 7,140 > thitungX2= 5,242, jadi X1(Motivasi Menghafal) lebih besar mempengaruhi Y ( Jumlah Surah yang Dihafal) dari pada X2(Metode Menghafal).

3. Kesalahan baku (Standard Error) sebesar 2,052669737. Ini berarti jumlah surah yang dihafal yang sebenarnya akan meyimpang dari rata-rata jumlah surah yang dihafal yang diperkirakan yaitu sebesar 2 surah.

6.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah:

1. Dalam menganalisa soal regresi linier berganda pada SD Swasta Harapan 3 akan sangat membantu jika kita menggunakan alat bantu komputer dengan perangkat lunak seperti SPSS, Excel, dan lain sebagainya agar model dapat lebih diteliti.

2. Untuk kemampuan siswa kedepannya dalam menghafal Juz’Amma dimanapun agar selalu memotivasi diri sendiri dan gunakan metode menghafal yang tepat.

3. Bagi penulis masi banyak kekurangan dalam penilitian, untuk pembaca agar dapat mengambil positif dan buanglah yang negatif untuk hal yang lebih baik lagi.

Anwar, Terus Berkarya Menggapai Prestasi,Medan, 2012

Algifari, Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi, BPPE, Yogyakarta, 1997 Nisma SFA, Tips menghafal Al-Qur’an, Edisi 1 Juli 2007

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1995

Tanujaya Edward, Regresi dan Korelasi Dalam Genggaman Anda, Salemba Empat, Jakarta, 2011

Zen, M. Problematika Menghafal Al-Qur’an. Pustaka Al-Husna, 1985.

[ KUESIONER PENELITIAN ]

Dokumen terkait