1. PNS / BUMN 2. Pedagang
4.4 Pengaruh Pariwisata
Pengaruh pariwisata terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di Kecamatan Simanindo dihitung berdasarkan besarnya lama tinggal wisatawan, belanja wisatawan, keindahan Danau Toba, budaya masyarakat, pendapatan wisatawan.
Pintu masuk utama wisatawan ke Pulau Samosir adalah Desa Tomok yang telah berkembang sebagai tempat wisata, desa ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas wisata berupa hotel/penginapan, tempat penjualan souvenir, adanya guide yang terlatih, penyewaan mobil maupun kereta roda dua, pelabuhan ferri dan kapal wisata dan kapal penumpang umum.
4.4.1 Lama Tinggal Wisatawan
Lama tinggal wisatawan lokal dan mancanegara di Kecamatan Simanindo adalah sangat bervariasi, namun secara umum lama tinggal lama tinggal wisatawan lokal adalah 1,8 hari di Kecamatan Simanindo, namun wisatawan mancanegara lama tinggal secara umum jauh lebih lama yaitu berkisar 5,7 hari, seperti tabel berikut :
Tabel 4.14 Lama Tinggal Wisatawan No Lama Tinggal
(Hari)
Wisatawan Jumlah Persen Mancanegara Lokal 1. 1 – 2 2 46 48 63,15 2. 3 – 4 5 5 10 13,16 3. 5 – 6 6 2 8 10,53 4. 7 – 8 8 0 8 10,53 5. >8 2 0 2 2,63 T o t a l 23 53 76 100,00
Sumber : Data Lapangan, diolah 2011
Berdasarkan tabel di atas diperoleh bahwa wisatawan mancanegara yang tinggal di kecamatan Simanindo dominan tinggal selama 7 – 8 hari sebanyak responden (10,53%).
Umumnya wisatawan ini berasal dari Benua Eropah, dengan tujuan wisata bersenang-senang. Wisatawan mancanegara ini berkunjung ke Kecamatan Simanindo setelah memperoleh cuti kerja selama sebulan di negaranya.
Wisatawan lokal dominan berkunjung ke Kecamatan Simanindo dengan lama tinggal 1- 2 hari yaitu sebanyak 46 responden, wisatawan lokal ini umumnya beretnis Batak sebanyak 28 responden, serta bermukim di kota Medan. Responden ini mengunjungi Kecamatan Simanindo karena ingin melihat keindahan alam Danau Toba, serta ingin mengetahui dan mengenali adat-istiadat yang ditinggalkan leluhurnya.
Beberapa kegiatan yang membuat betah para pengunjung adalah tari-tarian budaya masyarakat yang melibatkan langsung para wisatawan, pesta-pesta budaya, agenda tahunan seperti festival layang-layang, pesta Danau Toba, serta event-event lainnya yang dikelola pemilik penginapan dengan koordinasi pemerintah daerah.
Demikian halnya pesta adat pemberian marga kepada para turis asing, perlombaan martonun (perlomabaan membuat ulos), pertandingan solu bolon, pertandingan mengukir obyek-obyek adat. Kegiatan-kegiatan tersebut sering membuat para turis mancanegara menambah masa tinggalnya di Kecamatan Simanindo.
4.4.2 Belanja Selama di Simanindo
Umumnya wisatawan lokal akan membawa souvenir berupa ukiran-ukiran rumah Batak, ukiran-ukiran patung, tongkat panaluan (tongkat Batak), sedangkan wisatawan mancanegara secara umum lebih tertarik membeli souvenir berbentuk kain Batak (ulos Batak), dengan perhitungan lebih mudah di bawa pulang, serta di negaranya sangat sulit ditemukan kain yang ditenun dengan tangan manusia.
Belanja wisatawan selama berada di Kecamatan Simanindo (selain biaya hotel antara lain berupa belanja ukir-ukiran patung, kain ulos, alat musik, kaos bersablon, baju bermotif ulos, tas motif ulos, buku adat istiadat, dokumentasi, transportasi, makanan/minuman, cendera mata lainnya (seperti syal, gantungan kunci, ukiran mini, dompet, bahan pernak-pernik).
Besarnya belanja dari setiap wisatawan sangat bervariasi, secara umum wisatawan lokal lebih banyak menghabiskan uangnya untuk membeli souvenir, sedangkan wisatawan mancanegara lebih banyak mengeluarkan uangnya untuk biaya makanan-minuman serta trasportasi untuk mengunjungi lokasi-lokasi wisata di Kecamatan Simanindo.
Berdasarkan hasil wawancara, wisatawan mancanegara lebih berkeinginan menikmati keindahan alam yang ada daripada membawa souvenir yang kurang memiliki nilai-nilai keunikan, karena akan memberatkannya selama di perjalanan pulang ke negaranya, dan juga akan menambah biaya ungkos dalam perjalanan, sehingga mereka lebih cenderung hanya menikmati keindahan alam serta keunikan budaya masyarakat.
Rekapitulasi jenis belanjaan wisatawan selama berada di Kecamatan Simanindo dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.15 Jenis Belanja Wisatawan Selama di Kecamatan Simanindo
No Jenis Belanja LokalWisatawanMancanegara BelanjaTidak Jumlah 1. Ukir-ukiran patung 34 6 36 76
2. Kain ulos 6 20 50 76
3. Alat musik 8 5 63 76
4. Kaos bersablon 42 18 16 76
6. Buku adat-istiadat 14 1 61 76
7. Dokumentasi 48 23 5 76
8. Trasportasi 53 23 0 76
9. Makanan/minuman 53 23 0 76
10. Cendera mata lainnya 28 12 36 76 11. Sumbangan pengelolaan 52 21 3 76 12. Barang-barang antik 2 6 68 76 13. Produk lainnya (layang-layang, ukiran bali, patung
penari jawa, wayang kulit)
3 0 73 76
Sumber : Data Lapangan, diolah 2011
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, diperoleh bahwa responden yang berasal dari wisatawan lokal lebih dominan belanja kaos bersablon Danau Toba/Tomok sebanyak 42 wisatawan dari 53 responden, sedangkan wisatawan mancanegara secara umum lebih dominan belanja souvenir berbentuk ulos, yaitu sejumla 20 wisatawan dari 23 responden.
Souvenir yang kurang diminati wisatawan lokal maupun mancanegara adalah jenis belanja baju/tas bermotif ulos. Wisatawan lokal yang membeli produk ini sebanyak 6 responden, dan wisatawan mancanegara yang membelinya hanya sebanyak 2 responden. Hal ini disebabkan mahalnya jenis produk ini, serta bagi wisatawan mancangeara membawa produk tas adalah kurang efektif.
Besarnya pengeluaran selama di Kecamatan Simanindo untuk keperluan belanja di luar biaya hotel adalah seperti tertera pada tabel berikut :
Tabel 4.16 Belanja Responden Selama di Kecamatan Simanindo
No (Ribuan Rupiah)Belanja (Orang)Jumlah Persen(%)
1 <1.000 14 18,42 2 1.001 – 1.500 28 36,84 3 1.501 – 2.000 12 15,79 4 2.001 – 2.500 12 15,79 5 >2.500 10 13,16 J u m l a h 76 100,00
Sumber : Data Lapangan, diolah 2011
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa responden yang dominan (sebanyak 28 responden) membelanjakan uangnya di Kecamatan Simanindo antara Rp. 1.000.000,-hingga Rp.
1.500.000,-Namun dijumpai juga responden yang membelanjakan uangnya di atas Rp. 2.500.000,- sebanyak 10 responden (13,16%). Belanja wisatawan lokal secara umum hanya berkisar antara < Rp. 1.000.000,- hingga Rp. 1.500.000,- sampai dengan Rp. 2.000.000,-, sedangkan wisatawan mancanegara membelanjakan uangnya umumnya rata-rata Rp. 2.000.000,- sampai dengan Rp. 2.500.000,-, bahkan banyak juga > Rp. 2.500.000,-. Keadaan ini selaras dengan besarnya lama tinggal wisatawan mancanegara tersebut di Simanindo.
4.4.3 Keindahan Danau Toba
kategori sangat indah akan diberi bobot 5, responden yang menjawab indah diberi bobot 4, serta menjawab sedang-sedang diberi bobot 3, yang menjawab kurang indah diberi bobot 2, dan yang menjawab tidak indah diberi bobot 1.
Banyaknya responden yang memberikan penilaian terhadap keindahan alam tertera pada tabel berikut :
Tabel 4.17 Penilaian Responden Terhadap Keindahan Alam Wisata Simanindo
No Penilaian Jumlah (Responden) Persen (%) 1. Sangat Indah 36 47,37 2. Indah 28 36,84 3. Sedang-Sedang 8 10,53 4. Kurang Indah 4 52,6 5. Tidak Indah 0 0 J u m l a h 76 100,00
Sumber : Data Lapangan, diolah 2011
Berdasarkan hasil penelitian lapangan yang tertera pada tabel 4.17 diperoleh bahwa sebanyak 36 responden (47,37%) mengakui keindahan alam wisata Simanindo sangat indah.
Keadaan ini didukung dengan banyaknya selebaran yang berisi tentang keindahan-keindahan alam yang disertai dengan foto-foto lokasi tersebut, sehingga walaupun wisatawan tersebut tidak sampai ke lokasi wisata namun wisatawan tersebut telah mendapat gambaran umum akan keindahan alam daerah wisata tersebut.
4.4.4 Budaya Masyarakat
Keunikan budaya yang disuguhkan di daerah wisata Simanindo secara umum menarik perhatian wisatawan seperti tabel berikut:
Tabel 4.18 Penilaian Responden Terhadap Budaya Masyarakat Di Simanindo No Penilaian (Responden)Jumlah Persen(%)
1. Sangat Menarik 30 39,47 2. Menarik 17 22,37 3. Sedang-sedang 11 14,47 4. Kurang Menarik 10 13,16 5. Tidak Menarik 8 10,53 J u m l a h 76 100,00
Sumber : Data Lapangan, diolah 2011
Berdasarkan tabel di atas diperoleh bahwa responden yang berpendapat beberapa pertunjukan budaya di daerah Simanindo termasuk kategori sangat menarik sebanyak 30 responden (39,47%), demikian halnya responden yang mengatakan menarik sebanyak 17 responden (22,37%).
Keadaan tersebut disebabkan pertunjukan yang disuguhkan oleh pengelola hotel, pemerintah maupun masyarakat setempat sangat jarang ditemui responden di daerah lain.
Pada upacara budaya seperti menari (manortor), wisatawan mancanegara dan lokal diberi kesempatan untuk turut serta dalam upacara tersebut.
Pada beberapa event, wisatawan dipersilahkan menggunakan pakaian adat lengkap dengan aksesoris peradatan tersebut. Di samping itu untuk beberapa wisatawan yang telah
berkunjung berulang kali ke Kecamatan Simanindo, oleh pengelola hotel yang didukung tetua masyarakat setempat memberikan marga tertentu bagi para wisatawan mancanegara tersebut.
Responden yang berpendapat sebanyak 8 responden (10,53%) bahwa budaya yang disuguhkan di Simanindo dengan kategori kurang menarik, berpendapat bahwa seni budaya yang disuguhkan terkesan monoton tanpa adanya variasi. Sehingga bagi mereka yang sering ke Kecamatan Simanindo (terutama responden atnis Batak) budaya yang ditampilkan terkesan menjadi kebiasaan belaka, sehingga perlu dikembangkan sistem dan cara penyuguhan seni budaya tersebut.
4.4.5 Pendapatan Wisatawan
Pendapatan wisatawan yang menjadi responden sangat bervariasi antara sesama wisatawan, terutama perbedaan pendapatan wisatawan mancanegara dibandingkan dengan wisatawan lokal. Keadaan ini akan sangat berpengaruh dengan jumlah uang yang dikeluarkannya selama melakukan perjalanan wisata tersebut.
Rekapitulasi pendapatan wisatawan yang berkunjung ke Kecamatan Simanindo dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.19 Pendapatan Wisatawan Yang Berkunjung Ke Simanindo No
Wisatawan Lokal Wisatawan Mancanegara
Keterangan Pendapatan (Juta/bulan) Nilai Tengah Jumlah (Orang) Pendapatan (Juta/bulan) Nilai Tengah Jumlah (Orang) 1. 1,0 – 2,0 1,5 2 5,0 – 10,0 5,5 2 Kurs 1 $ USA seharga Rp. 10.000,-2. 2,1 – 3,0 2,5 12 10,1 – 15,0 12,5 3 3. 3,1 – 4,0 3,5 30 15,1 – 20,0 17,5 6 4. 4,1 – 5,0 4,5 6 20,1 – 25,0 22,2 9 5. >5,0 7,5 3 >25,0 37,5 3 Total 53 Total 23 76
Sumber : Data Lapangan, diolah 2011
Berdasarkan tabel di atas diperoleh bahwa pendapatan wisatawan mancanegara dan lokal sangat jauh berbeda. Wisatawan lokal didominasi responden dengan pendapatan sekitar Rp. 3,1 juta – Rp. 4,0 juta sebanyak 30 responden. Wisatawan mancanegara didominasi responden dengan pendapatan Rp. 20,1 juta – Rp. 25 juta per bulan, hanya 2 responden dengan pendapatan sekitar Rp. 5,0 juta – Rp. 10,0 juta.
Berdasarkan besarnya pendapatan tersebut, wisatawan mancanegara cenderung lebih lama waktu tinggalnya di Simanindo, serta jauhnya jarak Simanindo ke negaranya sehingga wisatawan tersebut cenderung tinggal lebih lama lagi. Namun wisatawan mancanegara dengan keterbatasan pendapatannya, sehingga lama tinggalnya juga harus diperhitungkan seefektif mungkin.