• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Tipe Pemerintahan Daerah Terhadap Pelaporan Keuangan di Internet oleh Pemerintah Daerah

BAB III : METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

5. Pengaruh Tipe Pemerintahan Daerah Terhadap Pelaporan Keuangan di Internet oleh Pemerintah Daerah

Hasil pengujian dengan binary logistic regression menunjukkan bahwa tipe pemerintahan daerah (TYPE) tidak berpengaruh signifikan terhadap pelaporan keuangan di internet oleh pemerintah daerah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,607 > 0,05. Pelaporan keuangan di internet tidak dipengaruhi oleh tipe pemerintahan daerah, baik pemerintah kota maupun pemerintah kabupaten sama-sama melakukan pelaporan keuangan di internet. Hal tersebut disebabkan penggunaan internet telah menyebar ke seluruh wilayah Indonesia khususnya Pulau Jawa yang dikenal sebagai wilayah yang maju baik dalam bidang teknologi dan juga kualitas Sumber Daya Manusia nya yang sebagian besar telah mengenal internet.

Dari penelitian diperoleh hasil dari 68 pemerintahan kabupaten, terdapat 37 pemerintah kabupaten yang menggunakan websitenya sebagai

media pelaporan keuangan. Berdasarkan hasil penilaian informasi keuangan yang dipublikasikan di website resmi pemerintah daerah, terdapat 17 pemerintah kabupaten yang mempublikasikan informasi keuangan berupa APBD, LKPD dan LAKIP , sedangkan untuk pemerintahan kota hanya terdapat 14 pemerintah daerah.

Pemerintah juga telah melaksanakan program internet masuk desa sejak tahun 2010. Berdasarkan publikasi BPS mengenai data statistik telekomunikasi Indonesia tahun 2014, pengguna internet dalam rumah tangga terbesar ada di Pulau Jawa yaitu sebesar 31,47% terjadi peningkatan dari tahun 2010 yang sebelumnya hanya sebesar 15,73%. Untuk wilayah kota pengguna internet meningkat dari tahun 2010 yang hanya 23,14% menjadi 41,33%. Sedangkan pengguna internet di wilayah desa peningkatan yang sangat besar yaitu sebesar dari tahun 2010 yang sebelumnya hanya 6,60% menjadi 16,14%. Peningkatan ini menunjukkan penyebaran internet ke seluruh wilayah di Pulau Jawa, disamping itu semakin banyak masyarakat kota maupun desa yang mengenal internet, dengan adanya internet ini masyarakat semakin mudah untuk melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah dan semakin menuntut keterbukaan informasi kepada pemerintah daerah, sehingga baik pemerintah kota maupun pemerintah kabupaten sama-sama termotivasi untuk melakukan pelaporan keuangan di internet melalui website resminya.

62 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan binary logistic regression menunjukkan ukuran pemerintahan daerah serta kekayaan pemerintahan daerah berpengaruh signifikan terhadap pelaporan keuangan oleh pemerintah daerah di Pulau Jawa. Ukuran pemerintahan daerah yang besar mengakibatkan masyarakat semakin sadar akan transparansi keuangan daerah dan menuntut kebutuhan informasi keuangan yang lebih rinci, hal ini mengakibatkan pemda mengungkapkan lebih banyak informasi keuangannya untuk memfasilitasi pemantauan oleh masyarakat. Semakin besar kekayaan pemerintahan daerah, semakin tinggi pula tuntutan masyarakat terkait transparansi pengelolaan keuangan daerah. Hal ini disebabkan pemerintah daerah dengan kekayaan yang besar lebih berpotensi terjadinya penyelewengan dan tindak kecurangan. Hal tersebut memotivasi pemerintah untuk melakukan pelaporan keuangan di internet, media internet digunakan untuk mengurangi biaya pelaporan yang tinggi.

Penelitian ini tidak berhasil membuktikan adanya pengaruh positif antara kompetisi politik, leverage, dan tipe pemerintahan daerah terhadap pelaporan keuangan di internet oleh pemda di Pulau Jawa. Tinggi atau

rendahnya kompetisi politik tidak mempengaruhi keputusan pemda untuk melakukan pelaporan keuangan di internet, rendahnya rata-rata kompetisi politik menunjukkan hanya terdapat sedikit koalisi anggota DPRD pendukung pemerintah dalam menjalankan pemerintahan. Pemerintahan tidak berjalan mulus disebabkan kebijakan-kebijakan pemerintah tidak didukung oleh mayoritas anggota DPRD yang menjadi pihak oposisi. Hal tersebut menyebabkan pemerintah daerah tidak termotivasi melakukan pelaporan keuangan di internet, karena tidak ingin dinilai memiliki kinerja buruk oleh masyarakat luas. Pemerintah daerah dengan leverage yang tinggi cenderung mengambil kebijakan untuk tidak melakukan pelaporan keuangan di internet karena anggapan masyarakat bahwa leverage yang tinggi menggambarkan kinerja yang buruk, hal ini juga dilakukan untuk menghindari sorotan perhatian kreditor terkait kemampuan pemerintah daerah dalam melunasi kewajibannya. Tipe pemerintahan daerah tidak berpengaruh terhadap pelaporan keuangan di internet, baik pemerintah kota maupun pemerintah kabupaten sama-sama melakukan pelaporan keuangan di internet. Hal ini disebabkan internet telah tersebar di hampir sebagian besar wilayah Pulau Jawa serta masyarakat yang telah banyak mengenal internet.

64

B. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang harus diperhatikan untuk menginterpretasikan hasil penelitian. Keterbatasan penelitian diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Penelitian ini belum bisa memotret transparansi antarpulau di Indonesia karena hanya menggunakan sampel di Pulau Jawa.

2. Periode penelitian ini hanya satu tahun, sehingga belum bisa membandingkan kondisi pelaporan keuangan di internet oleh pemerintah daerah antarperiode waktu.

C. Saran

Berdasarkan keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini, maka saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut.

1. Penelitian selanjutnya disarankan menambah sampel penelitian yaitu pulau-pulau di luar Jawa.

2. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan penelitian dengan periode waktu yang lebih panjang sehingga dapat membandingkan kondisi pelaporan keuangan di internet oleh pemerintah daerah antar periode waktu.

D. Implikasi

1. Memberi gambaran mengenai akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan pemerintah daerah (agent) sehingga masyarakat (principal) dapat menilai kebijakan dan kinerja pemerintah daerah sekaligus upaya mewujudkan good public governance.

2. Memotivasi pemerintah daerah (agent) untuk mengembangkan situs resmi pemerintah daerah sebagai media pelaporan keuangan agar dinilai lebih transparan dan akuntabel oleh masyarakat dan kreditor ( principal).

3. Hasil penelitian memberikan tambahan literatur dalam akuntansi sektor publik mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pelaporan keuangan di internet oleh pemerintah daerah, diantaranya ialah ukuran pemerintahan daerah dan kekayaan pemerintahan daerah. Ukuran pemerintahan daerah yang besar mengharuskan pemda untuk mengungkapkan informasi keuangan yang lebih banyak karena tuntutan masyarakat atas transparansi keuangan yang lebih rinci, sehingga mendorong pemda untuk melakukan pelaporan keuangan di internet sebagai upaya mengurangi asimetri informasi dan mengurangi biaya pelaporan yang tinggi. Kekayaan pemerintahan daerah yang diukur dengan pendapatan asli daerah per kapita mempengaruhi pelaporan keuangan di internet oleh pemda. Kekayaan yang tinggi menyebabkan masyarakat mendesak transparansi keuangan oleh pemda karena kekayaan yang tinggi rawan tindak kecurangan, hal tersebut mendorong pemda untuk melakukan pelaporan keuangan melalui website-nya untuk mengurangi asimetri informasi dan

63 4.

Dokumen terkait