• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pendekatan STM dan Pendekatan Konvensional dalam Pembelajaran Kimia terhadap Pemahaman Konsep dalam Pembelajaran Kimia terhadap Pemahaman Konsep

METODOLOGI PENELITIAN

C. Pengaruh Pendekatan STM dan Pendekatan Konvensional dalam Pembelajaran Kimia terhadap Pemahaman Konsep dalam Pembelajaran Kimia terhadap Pemahaman Konsep

Kimia Siswa

Perbedaan pemahaman konsep kimia siswa antara siswa yang diajarkan dengan pendekatan STM dan siswa yang diajarkan dengan pendekatan konvensional dapat dibuktikan dengan hasil pengujian hipotesis dengan uji t.

Dalam pengujian didapatkan hasil yaitu thitung = 2,42 (lampiran 20) dan

ttabel = 2,00 (α = 5%) sehingga thitung > ttabel, maka hipotesis nol (Ho) ditolak

dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, yaitu terdapat perbedaan pemahaman konsep kimia yang signifikan antara siswa yang diajarkan dengan pendekatan STM dan yang diajarkan dengan pendekatan konvensional.

Perbedaan ini menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan STM dalam pembelajaran kimia memberikan pengaruh positif terhadap pemahaman konsep kimia siswa.

Aikenhead menyatakan bahwa penelitian menunjukkan bahwa siswa pada pembelajaran sains dengan pendekatan STM tampak jelas menunjukkan pengaruh makin baik yang signifikan terhadap tes hasil belajar sains dibandingkan siswa pada pembelajaran konvensional.4

Elif Bakar dkk. menyatakan hasil studinya menunjukkan bahwa siswa yang mengalami pembelajaran dengan pendekatan STM lebih baik dibandingkan siswa dengan pendekatan tradisional dalam hal pemahaman siswa mengenai proses ilmiah, kemampuan siswa untuk menerapkan konsep ilmiah yang bekaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, sikap murid lebih positif, dan menunjukkan keterampilan kreatif yang lebih banyak dan lebih baik.5

Pengaruh tersebut dapat terjadi karena secara teoritis pendekatan STM memiliki beberapa kelebihan dibandingkan pendekatan konvensional, di antaranya:

4

Aikenhead, “Research ...”, h. 389. 5

61

1. Penempatan siswa pada posisi sentral

Pembelajaran dengan pendekatan STM sangat memperhatikan penempatan siswa pada posisi sentral dalam keseluruhan program pembelajaran bahkan memberi kesempatan siswa sebagai pengambil keputusan.6

Penelitian yang dilakukan oleh Rannikmae menunjukkan bahwa pendekatan STM, sebuah pedekatan yang berpusat pada siswa, memberikan pengaruh terhadap pemahaman yang lebih baik mengenai ide sains dan keterkaitannya dengan isu sosial.7

Penempatkan siswa pada posisi sentral dalam pembelajaran memberi ruang pada pemanfaatan pengetahuan awal yang dimiliki oleh siswa dan informasi dari berbagai macam sumber belajar dalam mengkonstruk pengetahuannya dalam pembelajaran.

2. Penggunaan masalah-masalah dari dunia nyata

Pendekatan STM dalam pembelajaran menyajikan sains dengan mempergunakan masalah-masalah dari dunia nyata.8 Siswa belajar sains dalam konteks pengalaman nyata yang mencakup penerapan sains dan teknologi.9

Penelitian lain oleh Rannikmae juga menunjukkan bahwa mengaitkan pengajaran pada kemasyarakatan memainkan satu peran positif di dalam menambahkan sikap siswa. Siswa pada kelas STM lebih

6

Desak Made Citrawathi, “Penerapan Suplemen Bahan Ajar Berwawasan Sains Teknologi Masyarakat dengan Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran Biologi untuk Meningkatkan Literasi Sains dan Teknologi Siswa SMUN I Singaraja,” dalam

Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 Tahun ke-36, April 2003, h. 15. 7

Miia Rannikmäe, et.al., “Popularity and Relevance of Science Education Literacy: Using a Context based Approach”, dalam Science Education International, Vol.21, No.2, Juni 2010, h. 119.

8

Rusmansyah dan Irhasyuarna, “Implementasi ...,” h. 99. 9

Ni Made Pujani, “Pemanfaatan Alat-alat Percobaan Sederhana Buatan Guru dengan Suplemen LKS Berwawasan STM dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar,” dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Sisimangaraja, No. 4 Tahun ke-36, Oktober 2003, h. 51.

memperoleh pemikiran yang kreatif dan keterampilan membuat keputusan.10

Dalam proses pembelajaran, siswa diajak untuk mengeksplorasi hal-hal dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi pelajaran sehingga memudahkan siswa memahami dan dapat lebih meningkatkan daya ingat mereka.

3. Pengaruh terhadap minat dan motivasi siswa

Pendekatan STM meningkatkan kreatifitas dan keaktifan siswa karena siswa membentuk dan mengolah pengetahuannya sendiri selama proses pembelajaran serta siswa diajak untuk mengalami langsung hal-hal yang berkaitan dengan materi pelajaran. Hal ini dapat membangkitkan keinginan dan minat siswa, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap anak didik.

Faktor minat dan motivasi belajar merupakan faktor internal peserta didik yang terlebih dahulu terpenuhi dalam proses pembelajaran sebelum faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar yang diterapkan. Motif yang kuat sangat diperlukan dalam belajar karena dapat lebih mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik dengan berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang menunjang belajar.11 Karena itu, pembelajaran dengan pendekatan STM dimungkinkan dapat menjawab masalah faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses belajar mengajar selain fungsinya sebagai pembawa pesan instruksional dalam belajar mengajar, sehingga pemahaman siswa peserta didik akan meningkat.

Sedangkan penggunaan pendekatan konvensional dengan metode ceramah dalam pembelajaran kimia memiliki beberapa kelemahan yang mempengaruhi kurangnya pemahaman konsep kimia siswa, di antaranya:

10

Rannikmäe, et.al., “Popularity ...”, h. 119. 11

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 58.

63

1. Proses belajar mengajar terpusat pada guru

Pada pendekatan konvensional dengan metode ceramah, kegiatan belajar mengajar lebih terpusat pada guru dan keaktifan siswa tidak optimal. Jika guru mengajar dengan metode ceramah saja, siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja.12 Hal ini bisa menghalangi respons siswa, kurang menarik, dan membatasi daya ingat siswa.

2. Sumber belajar terbatas

Guru sebagai satu-satunya sumber informasi pada pendekatan konvensional dengan metode ceramah sehingga siswa yang hanya mendengarkan sering tidak mampu mengaitkan informasi yang diberikan oleh guru melalui ceramah dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Ketidakmampuan mengaitkan informasi tersebut mengakibatkan pelajaran tak menarik bagi siswa sehingga perhatian siswa terhadap pelajaran berkurang.

3. Pengaruh terhadap perhatian siswa

Pada pembelajaran dengan pendekatan konvensional, respons siswa terhambat, daya ingat siswa terbatasi, dan siswa kurang tertarik dengan materi pelajaran sehingga perhatian siswa terhadap pelajaran berkurang Jika pelajaran tidak menjadi perhatian siswa maka timbullah kebosanan sehingga ia tidak lagi suka mempelajari hal tersebut.13 Hal ini mengakibatkan siswa tidak dapat membangun pengetahuannya dengan baik.

Pembelajaran kimia dengan menggunakan pendekatan sains teknologi masyarakat (STM) berfokus pada siswa. Dalam hal ini peran guru adalah sebagai motivator, fasilitator dan pengarah dalam membantu siswa untuk membangun pengetahuannya. Siswa belajar tidak hanya dengan mendengar,

12

Slameto, Belajar..., h. 65. 13

mencatat, dan menghafal tetapi belajar memahami konsep-konsep sains dan aplikasi serta dampaknya.

Dalam pembelajaran konvensional siswa hanya belajar tentang konsep-konsep tanpa penjelasan secara utuh tentang keterkaitan antar bahan kajian sehingga siswa tidak dibangun pola pikirnya dalam memahami konsep. Guru berperan sentral dalam proses pembelajaran. Guru bertindak sebagai satu-satunya sumber ilmu dalam proses pembelajaran sehingga siswa hanya mencatat dan mendengar penjelasan guru.

Siswa yang belajar dengan memahami akan mendapatkan hasil belajar yang lebih baik daripada siswa yang belajar dengan menghafal karena belajar dengan memahami membuat anak memiliki hubungan yang utuh dari sebuah konsep. Keutuhan pemahaman itu memungkinkan anak belajar lebih bermakna daripada sekedar menghafal berulang-ulang tanpa makna.

Penerapan pendekatan sains teknologi masyarakat (STM) dalam pembelajaran kimia akan membangun pemahaman konsep kimia siswa. Sedangkan penerapan pendekatan konvensional dalam pembelajaran kimia sulit membangun pemahaman konsep kimia siswa.

65

BAB V

Dokumen terkait