• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian, maka peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Sebaiknya sekolah dapat memberikan wawasan dengan menggunakan strategi pembelajaran membaca khususnya penggunaan strategi Directed

Reading Thinking Activity (DRTA) sehingga meningkatkan keterampilan membaca.

2. Sebaiknya guru menggunakan pembelajaran dengan menggunakan strategi

Directed Reading Thinking Activity (DRTA) dalam pembelajaran mata

pelajaran bahasa Indonesia sebagai alternatif pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan selama proses pembelajaran sehingga pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan juga dapat diterima dengan baik. 3. Sebaiknya siswa dilatih untuk dapat mengeluarkan pendapatnya ketika

pembelajaran, sebab pada saat proses penelitian terdapat beberapa siswa yang masih sulit untuk mengeluarkan pendapatnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Refika Aditama. 2012.

Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2011.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: PT. Asdi Mahasatya. 2010.

Bahri, Djamarah Syaiful. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Cet. 3, 2011.

Dalman. Keterampilan Membaca. Jakarta: Rajawali Press. 2013.

El Fanany, Burhan. Teknik Membaca Cepat Trik Efektif Membaca 2 Detik 1

Halaman. Yogyakarta: Araska. 2012.

Hamruni. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani. 2011.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Cet. 3. 2011.

Juanim. Modul Praktika Metode Penelitian: Pengolahan Data SPSS. Bandung: Prodi. Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Pasundan. 2009.

Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2013.

Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2010.

Nurgiyantoro, Burhan. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE. Cet. 3. 2012.

Nurgiantoro, Burhan. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Sastra Anak. Yogyakarta: BPFE. 2013.

Nurhadi. Bagaimana Cara Meningkatkan Kemampuan Membaca?. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2005.

Rahim, Farida. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. 2009.

Resmini, Novi, dkk. Membaca Dan Menulis di SD Teori dan pengajarannya. Bandung: UPI Press. 2006.

Riduwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta. 2009.

Rusyanti, Hetty. Pengertian Dongeng, Definisi Dongeng Menurut Para Ahli”,

dari http://www.kajianteori.com/2013/03/pengertian-dongeng-definisi-dongeng-menurut-ahli.html. 5 November 2014, 07.00 WIB

Saddhono, Kundharu dan St. Y. Slamet. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa

Indonesia. Bandung: Karya Putra Darwati. 2012.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada. 2013.

Sardiman, A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Rajawali Pers. 2011.

Sihabudin dkk. Bahasa Indonesia 2 (Learning Assistance Program For Islamic Schools Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Edisi Pertama, Paket 8-14. 2009.

Somadayo, Samsu. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2011.

Subana dan Sunarti. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia. 2000.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2010.

Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2010.

Tarigan, Henry Guntur. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. 2008.

Yatim, Martinis. Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: GP Press Group. 2013.

(KELAS EKSPERIMEN)

MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia

KELAS/SEMESTER : V (Lima)/ 2 (Dua)

PERTEMUAN KE- : 1 (Satu)

ALOKASI WAKTU : 2 x 35 Menit

STANDAR KOMPETENSI : (Membaca) Memahami teks dengan

membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca cerita anak

A. KOMPETENSI DASAR

Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN

1. Mengemukakan watak tokoh utama dalam dongeng.

2. Membandingkan watak yang dimiliki setiap tokoh dalam dongeng. 3. Menjelaskan peristiwa yang terjadi dalam dongeng.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui metode diskusi kelompok dan penugasan, siswa dapat mengemukakan watak tokoh utama dalam dongeng.

2. Melalui metode diskusi kelompok dan penugasan, siswa dapat membandingkan watak yang dimiliki setiap tokoh utama dongeng.

3. Melalui metode diskusi kelompok dan penugasan, siswa dapat menjelaskan peristiwa yang terjadi dalam dongeng.

D. MATERI PEMBELAJARAN

MateriPokok

Cerita Anak ( Dongeng )

Materi Ajar

a. Pengertian Dongeng

Dongeng adalah suatu cerita rekaan atau fantasi atau khayalan belaka yang kejadiannya tidak mungkin terjadi. Berdasarkan isinya, dongeng terdiri atas 5 macam. Berikut ini macam-macam dongeng :

2. Legenda, yaitu dongeng yang berhubungan dengan keajaiban alam, biasanya berisi tentang kejadian suatu tempat. Contoh: Dongeng

“Rawa Pening”, Dongeng "Terjadinya Danau Toba".

3. Mite, yaitu dongeng tentang dewa-dewa dan makhluk halus. Isi ceritanya tentang kepercayaan animisme. Contoh: Dongeng “Nyi Roro Kidul”.

4. Sage, yaitu dongeng yang banyak mengandung unsur sejarah. Karena diceritakan dari mulut ke mulut, lama-kelamaan terdapat tambahan cerita yang bersifat khayal. Contoh: Dongeng “Jaka Tingkir”.

5. Parabel, yaitu dongeng yang banyak mengandung nilai-nilai pendidikan atau cerita pendek dan sederhana yang mengandung ibarat atau hikmah sebagai pedoman hidup. Contoh: Dongeng “Si Malin Kundang”.

b. Unsur - Unsur Intrinsik Dongeng

Ada 7 unsur intrinsik dongeng antara lain : 1. Tema

Tema adalah ide atau gagasan yang mendukung tempat utama dalam pikiran pengarang dan sekaligus menduduki tempat utama dalam cerita

2. Tokoh

Orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif / drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tentang yang diekspresikan dalam ucapan serta apa yang dilakukan dalam tindakan.

3. Penokohan / perwatakan

Penokohan berkaitan dengan bagaimana sifat-sifat tokoh itu digambarkan dalam cerita oleh pengarang.

5. Alur / plot

Plot atau alur adalah sambung-sinambungnya periristiwa

berdasarkan hukum sebab akibat. 6. Sudut Pandang / Point of View

Sudut Pandang adalah cara pengarang menempatkan dirinya terhadap cerita, dari sudut mana pengarang memandang ceritanya. 7. Amanat

Amanat adalah pesan tertentu yang ingin disampaikan kepada pembaca.

E. STRATEGI PEMBELAJARAN

Directed Reading Thinking Activity (DRTA)

F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Pendahuluan (7menit)

No Langkah Kegiatan Nilai Karakter Metode/Teknik

1. Pra Kegiatan

a)Pelajaran dimulai dengan membaca doa yang dipimpin oleh salah satu siswa.

b)Guru membuka pelajaran dengan salam dan

menanyakan kabar siswa. c)Guru mempresensi siswa

yang hadir.

d)Guru memberi semangat sebelum belajar. Religius Religius Jujur Aktif Ceramah/Klasikal 2. Kegiatan Awal

b) Guru menyampaikan indikator pembelajaran. 2. Kegiatan Inti

N o

Langkah Kagiatan Nilai Karakter Metode/Teknik

1. Eksplorasi (20 menit)

a) Guru memberikan penjelasan materi cerita anak (dongeng) b) Siswa memperhatikan

penjelasan guru.

c) Guru memberikan beberapa contoh cerita anak (dongeng).

Teliti Menghargai Demonstrasi Ceramah/Klasikal Ceramah/Klasikal 2. Elaborasi (15 menit)

Untuk menguatkan keterampilan membaca, guru memberikan sebuah cerita dongeng dengan kegiatan kelompok, aturan main sebagai berikut sesuai dengan langkah Directed Reading Thinking Activity :

- Guru menanyakan kepada siswa untuk memprediksi berdasarkan petunjuk judul (lampiran)

- Guru menempelkan gambar seri cerita dongeng di papan tulis.

- Guru mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 5-6 orang siswa.

- Guru memandu diskusi kelompok untuk memprediksi

Kerjasama Kegiatan Kelompok.

menyuruh semua anggota kelompok untuk membacanya. - Guru meminta siswa menilai

ketepatan prediksi dan menyesuaikannya dengan cerita asli.

- Setiap kelompok secara

bergiliran menyampaikan hasil jawaban di depankelas.

- Masing-masing siswa

memperhatikan jawaban dari setiap kelompok jika ada yang berbeda, maka harus

memberikan komentar yang benar.

3. Konfirmasi (15 Menit) a) Guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk bertanya. b) Guru memberikan penugasan

kepada setiap siswa.

Aktif

Demokrasi

Tanya Jawab

3. Penutup (10menit)

No Langkah Kegiatan Nilai Karakter Metode/Teknik

1. Simpulan

Bersama siswa guru menyimpulkan

pelajaran yang sudah dipelajari.

Aktif Berani

Tanya Jawab Ceramah 2. Evaluasi

Guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari selama pertemuan itu untuk mengetahui pencapaian indikator, pencapaian kompetensi

Aktif

Percaya Diri

pesan tentang pembelajaran yang telah diikuti.

b) Guru memberikan penghargan (bintang) kepada siswa karena sudah belajar dengan aktif, rapi dan rajin.

Demokrasi Percaya Diri

4. Penutup

a) Bersama siswa, guru berdoa untuk mengakhiri pelajaran. b) Guru mengucapkan salam,

menutup pelajaran.

Religius Ceramah

G. SUMBER BELAJAR

Buku pelajaran Bahasa Indonesia kelas V (Lima).

H. PENILAIAN

No. Indikator Teknik Bentuk Instrument penilaian

1.

2.

3.

Mengemukakan watak tokoh utama dalam dongeng.

Membandingkan watak yang dimiliki setiap tokoh dalam dongeng

Menjelaskan

peristiwa yang terjadi dalam dongeng. Tes & Non Tes Tulisan Terlampir

Siti Marpuah, S.Pd.I Eva Septi Mauliddyana

NIM. 1110018300029

Mengetahui,

Kepala SD Putra Jaya Depok

Pertanyaan dalam Menggunakan Strategi DRTA (Pertemuan Pertama)

Pertanyaan yang diberikan guru kepada siswa untuk memprediksi judul, sebagai berikut:

 Ibu mempunyai cerita dongeng, nah sekarang kalian memprediksi judulnya.

 Menurut kalian, apa isi cerita yang berjudul “Binatang Bangau dan Buaya Telaga” ini?

 Bagaimana sifat yang dimiliki tokoh cerita dalam dongeng ini?

(Gambar 1) (Gambar 2) (Gambar 3)

(Gambar 4) (Gambar 5) (Gambar 6)

Di sebuah telaga di tengah hutan yang rindang terlihat seekor bebek yang sedang berenang. Bebek tersebut terlihat asyik berenang di pinggir telaga seorang diri. Sesekali kepalanya masuk ke dalam air. Bebek senang sekali berada di telaga itu karena banyak makanan berupa ikan-ikan kecil.

Tiba-tiba ada seekor bangau yang datang menghampirinya. “Hei, Bebek.

Hati-hati kalau mencari makan di sini. Tempat ini banyak buayanya!” seru Bangau. “Ah yang benar saja. Kok, aku tidak pernah bertemu buaya?” tanya

Bebek heran. Akhirnya Bangau mengarang sebuah cerita bahwa beberapa hari yang lalu ada bebek yang dimakan buaya di telaga itu. Bebek pun ketakutan dan segera meninggalkan telaga itu.

Setelah Bebek pergi dari tempat itu, Bangau segera masuk ke telaga dan berenang-renang. “Mudah sekali dia tertipu,” gumam Bangau sambil tersenyum senyum. Sekarang Bangau bebas mencari makan di telaga. Tidak ada lagi yang akan

mengganggunya. Bangau pun tertawa senang.

Ternyata, ada seekor burung Kutilang yang melihat perbuatan Bangau dari atas pohon. Burung Kutilang pun akhirnya menegur Bangau. “Hei, bangau!

Mengapa kamu menipu bebek?” tanya Kutilang. “Biar saja. Aku tidak ingin makanan yang ada di telaga ini cepat habis,” sahut Bangau. Bangau pun melarang

Kutilang ikut campur dengan urusannya itu.

Esok harinya, Bangau melihat seekor angsa dan anak-anaknya di telaga. Ternyata, mereka sedang mencari makan. Bangau pun mengahampiri angsa dan menceritakan kebohongan tentang buaya pemangsa di telaga itu. Begitulah, setiap ada binatang yang mencari makan di telaga itu, Bangau selalu menipunya.

Tanpa sepengetahuan Bangau, Kutilang yang selalu memperhatikannya menceritakan perbuatan Bangau pada Buaya. Kutilang ingin membuat Bangau menjadi jera. Setelah mendengar cerita Kutilang, diam-diam Buaya pergi ke telaga tempat tinggal Bangau. Ia ingin membuktikan cerita Kutilang. Buaya

membuka mulutnya, seolah-olah akan memangsanya. Bangau pun menjerit ketakutan dan meminta maaf pada Buaya. Buaya pun memaafkan Bangau asal Bangau tidak mengulangi perbuatannya. Akhirnya, telaga itu kembali ramai oleh binatang-binatang yang ingin mencari makan.

Nama Kelompok : 1. 4.

2. 5.

3. 6.

Kelas :

__________________________________________________________________ Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. a. Siapakah tokoh utama dalam dongeng “Bangau dan Buaya Telaga”?

b. Bagaimanakah watak yang dimilikinya serta pada cerita diatas pada saat apa watak itu dimunculkan!

2. a. Siapa saja tokoh dalam dongeng “Bangau dan Buaya Telaga”?

b. Bagaimanakah watak yang dimiliki pada setiap tokoh dan berikan contoh peristiwa yang memunculkan perbedaan watak pada setiap tokoh!

EVALUASI

Nama :

No. Absen :

Kelas :

______________________________________________________________ Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. Apakah yang dimaksud dengan tokoh ? 2. a. Jelaskan watak yang dimiliki setiap tokoh!

b. Peristiwa yang memunculkan watak setiap tokohnya !

3. Jelaskan apa yang dimaksud suatu peristiwa yang terdapat dalam sebuah dongeng !

4. Tunjukkan peristiwa di dalam dongeng yang memperlihatkan kebohongan bangau !

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (KELAS EKSPERIMEN)

MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia

KELAS/SEMESTER : V (Lima)/ 1 (Satu)

PERTEMUAN KE- : 2

ALOKASI WAKTU : 2 x 35 Menit

STANDAR KOMPETENSI : (Membaca) Memahami teks dengan

membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca cerita

anak

A. KOMPETENSI DASAR

Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN

1. Menemukan amanat yang terkandung dalam teks cerita anak (dongeng). 2. Menjawab pertanyaan berdasarkan isi teks cerita anak (dongeng). 3. Menganalisis isi dongeng yang telah dibaca ke dalam bentuk tulisan.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui metode diskusi kelompok dan penugasan, siswa dapat menemukan amanat yang terkandung dalam teks cerita anak (dongeng). 2. Melalui metode diskusi kelompok dan penugasan, siswa dapat menjawab

pertanyaan berdasarkan isi teks cerita anak (dongeng).

3. Melalui metode diskusi kelompok dan penugasan, siswa dapat menganalisis isi dongeng yang telah dibaca ke dalam bentuk tulisan

D. MATERI PEMBELAJARAN

Materi Pokok

Cerita Anak (dongeng)

 Materi Ajar

1. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang

dari sebuah karya sastra. Amanat dapat berupa pesan moral.

2. Kesimpulan adalah mengambil inti atau pokok-pokok yang

F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN 1. Pendahuluan (7menit)

No Langkah Kegiatan Nilai Karakter Metode/Teknik

1. Pra Kegiatan

a)Pelajaran dimulai dengan membaca doa yang dipimpin oleh salah satu siswa. b)Guru membuka pelajaran dengan salam

dan menanyakan kabar siswa.

c)Guru mempresensi siswa yang hadir. d)Guru memberi semangat sebelum

belajar. Religius Religius Jujur Aktif Ceramah/Klasikal 2. Kegiatan Awal a) Apersepsi

Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi pertemuan sebelumnya.

b) Guru menyampaikan indikator pembelajaran. Aktif Berani Percaya Diri Tanya Jawab Ceramah/Klasikal 2.Kegiatan Inti

No Langkah Kagiatan Nilai Karakter Metode/Teknik

1. Eksplorasi (18 menit)

a. Guru menjelaskan cara menemukan amanat yang terkandung dalam teks cerita dongeng dan cara menganalisis isi teks cerita dongeng.

b. Siswa memperhatikan penjelasan guru.

Teliti

Menghargai

Komunikatif

Ceramah/Klasikal

2. Elaborasi (25 menit)

Untuk menguatkan keterampilan

membaca, guru memberikan sebuah cerita dongeng dengan kegiatan kelompok, aturan main sebagai berikut sesuai dengan langkah Directed Reading Thinking Activity :

- Guru menanyakan kepada siswa untuk memprediksi berdasarkan petunjuk judul (lampiran)

- Guru menempelkan gambar seri cerita dongeng di papan tulis.

- Guru mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 5-6 orang siswa.

- Guru memandu diskusi kelompok untuk memprediksi isi masing-masing gambar secara bergantian.

- Guru memberikan cerita sebenarnya kepada masing-masing kelompok dan menyuruh semua anggota kelompok untuk membacanya.

- Guru meminta siswa menilai ketepatan prediksi dan menyesuaikannya dengan

Demokratis

Aktif

Menghargai

Kegiatan Kelompok

depankelas.

- Masing-masing siswa memperhatikan jawaban dari setiap kelompok jika ada yang berbeda, maka harus membrikan komentar yang benar.

3. Konfirmasi (10 Menit)

a) Guru memberikan evaluasi mengenai kegiatan cerita berantai pada tahap elaborasi.

b) Guru memberikan feedback mengenai materi yang telah disampaikan.

Aktif Berani Percaya diri Ceramah/klasikal Tanya Jawab 3. Penutup (10menit)

No Langkah Kegiatan Nilai Karakter Metode/Teknik

1. Simpulan

Bersama siswa guru menyimpulkan

pelajaran yang sudah dipelajari.

Aktif Berani

Tanya Jawab Ceramah

2. Evaluasi

Guru memberikan evaluasi kepada siswa berupa beberapa pertanyaan dalam bentuk soal essay. Aktif Teliti Percaya Diri Tanya Jawab 3. Refleksi

a) Siswa memberikan kesan dan pesan tentang pembelajaran yang telah diikuti.

b) Guru memberikan penghargan (bintang) kepada siswa karena

Aktif Demokrasi Percaya Diri

a) Bersama siswa, guru berdoa untuk mengakhiri pelajaran. b) Guru mengucapkan salam,

menutup pelajaran.

Religius Ceramah

G. SUMBER BELAJAR

Buku pelajaran Bahasa Indonesia kelas V (Lima).

H. PENILAIAN

No. Indikator Teknik Bentuk Instrument penilaian

1.

2.

3.

Menemukan amanat yang terkandung dalam teks cerita rakyat.

Menjawab pertanyaan

berdasarkan isi teks cerita anak

(dongeng). Menganalisis isi dongeng yang telah dibaca ke dalam bentuk tulisan Tes & Non Tes Tulisan & Lisan Terlampir

Siti Marpuah, S.Pd.I Eva Septi Mauliddyana

NIM. 1110018300029

Mengetahui,

Kepala SD Putra Jaya Depok

Pertanyaan dalam Menggunakan Strategi DRTA (Pertemuan Kedua)

Pertanyaan yang diberikan guru kepada siswa untuk memprediksi judul, sebagai berikut:

 Ibu mempunyai cerita dongeng, nah sekarang kalian memprediksi judulnya.

 Menurut kalian, apa isi cerita yang berjudul “Akibat Dari Kesombongan” ini?

 Bagaimana sifat yang dimiliki tokoh cerita dalam dongeng ini?

(Gambar 1) (Gambar 2) (Gambar 3)

Di sebuah hutan yang rindang dan damai hiduplah seekor burung merak. Dia bertubuh bersih dan berbulu indah. Si Merak berjalan melenggak-lenggok memamerkan keindahannya. Dia sangat bangga akan keindahan bulu yang ia miliki itu. Tetapi Si Merak mempunyai sifat yang tidak baik yaitu sombong.

Suatu hari penghuni hutan yang lainnya mengajak Si Merak untuk bermain bersama. Tetapi merak yang sombong itu tidak mau bermain dengan mereka. Dia merasa hewan lain tidak pantas untuk bermain dengannya karena dia adalah hewan yang cantik dan indah. Merak pun akhirnya meningggalkan teman-teman yang mengajaknya bermain.

Suatu ketika datanglah seorang pemburu. Diam-diam si pemburu memasang perangkap di dalam hutan. Pemburu berharap perangkapnya dapat menangkap Si Merak. Saat itulah Si Merak lewat. Si Merak berjalan melenggak-lenggok dengan sombongnya. Keadaan hutan saat itu sepi sekali. Tak ada satupun penghuni hutan yang berada di sekitar situ.

Tanpa disadari Si Merak menginjak perangkap yang dipasang oleh pemburu. Si Merak terperangkap dalam perangkap. Dia terkejut dan berteriak meminta tolong. Penghuni hutan yang mendengar teriakan Si Merak dengan cepat segera menghampirinya. Mereka pun berusaha menolong Si Merak. Karena menolong Si Merak, Si Landak pun terkena perangkap dan akhirnya terluka.

Si Merak merasa tidak enak hati kepada Si Landak yang terluka karena berusaha menolongnya. Si Merak pun sadar bahwa kesombongannya bisa merugikan dirinya sendiri dan temannya. Akhirnya Si Merak meminta maaf pada teman-temannya. Dia berterima kasih karena mereka sudah mau menolongnya. Mulai saat itu dia mau bermain dengan teman temannya dan tidak sombong lagi. Mereka hidup rukun dan damai di hutan itu.

Nama Kelompok : 1. 4.

2. 5.

3. 6.

Kelas :

__________________________________________________________________ Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. Jelaskan amanat yang terkandung dalam teks dongeng “Akibat Dari Kesombongan” !

2. Mengapa bangau berbicara bohong kepada bebek bahwa beberapa hari yang lalu ada bebek yang dimangsa oleh buaya telaga ?

3. Mengapa Merak berteriak meminta pertolongan sehingga membuat teman-temannya cepat menolong Merak?

4. Apa yang terjadi ketika Merak diajak bermain bersama oleh temannya?

5. Ceritakan kembali isi dongeng “Akibat Dari Kesombongan” secara singkat

EVALUASI

Nama :

No. Absen :

Kelas :

___________________________________________________________________ Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. Apa yang dimaksud dengan amanat yang terdapat dalam dongeng ?

2. Tuliskan amanat yang terkandung dalam teks dongeng “Akibat Dari Kesombongan” !

3. Apakah yang terjadi ketika Merak diajak bermain bersama oleh temannya? 4. Bagaimana yang dialami Si Landak saat menolong Si Merak ?

5. Ceritakan kembali isi dari dongeng “Akibat Dari Kesombongan” secara singkat

(KELAS KONTROL)

MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia

KELAS/SEMESTER : V (Lima)/ 2 (Dua)

PERTEMUAN KE- : 1 (Satu)

ALOKASI WAKTU : 2 x 35 Menit

STANDAR KOMPETENSI : (Membaca) Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca cerita anak

A. KOMPETENSI DASAR

Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN

1. Mengemukakan watak tokoh utama dalam dongeng.

2. Membandingkan watak yang dimiliki setiap tokoh dalam dongeng. 3. Menjelaskan peristiwa yang terjadi dalam dongeng.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui penyampaian materi (dongeng) dan penugasan, siswa dapat mengemukakan watak tokoh utama dalam dongeng.

2. Melalui metode penugasan secara individual, siswa dapat membandingkan watak yang dimiliki setiap tokoh utama dongeng.

3. Melalui metode penugasan secara individual, siswa dapat menjelaskan peristiwa yang terjadi dalam dongeng.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Materi Pokok

Cerita Anak ( Dongeng )

Materi Ajar

1. Fabel, yaitu dongeng yang berisi tentang dunia binatang. Contoh: Dongeng “Kancil dengan Buaya”, Dongeng "Kancil Mencuri Mentimun".

2. Legenda, yaitu dongeng yang berhubungan dengan keajaiban alam, biasanya berisi tentang kejadian suatu tempat. Contoh: Dongeng

“Rawa Pening”, Dongeng "Terjadinya Danau Toba".

3. Mite, yaitu dongeng tentang dewa-dewa dan makhluk halus. Isi

ceritanya tentang kepercayaan animisme. Contoh: Dongeng “Nyi Roro Kidul”.

4. Sage, yaitu dongeng yang banyak mengandung unsur sejarah. Karena diceritakan dari mulut ke mulut, lama-kelamaan terdapat tambahan cerita yang bersifat khayal. Contoh: Dongeng “Jaka Tingkir”.

5. Parabel, yaitu dongeng yang banyak mengandung nilai-nilai pendidikan atau cerita pendek dan sederhana yang mengandung

ibarat atau hikmah sebagai pedoman hidup. Contoh: Dongeng “Si Malin Kundang”.

b. Unsur - Unsur Intrinsik Dongeng

Ada 7 unsur intrinsik dongeng antara lain : 1. Tema

Tema adalah ide atau gagasan yang mendukung tempat utama dalam pikiran pengarang dan sekaligus menduduki tempat utama dalam cerita

2. Tokoh

Orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif / drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tentang yang diekspresikan dalam ucapan serta apa yang dilakukan dalam tindakan.

4. Latar / setting

Latar adalah segala keterangan , petunjuk pengaluran yang berkaitan dengan waktu, ruang dan suasana.

5. Alur / plot

Plot atau alur adalah sambung-sinambungnya periristiwa

berdasarkan hukum sebab akibat. 6. Sudut Pandang / Point of View

Sudut Pandang adalah cara pengarang menempatkan dirinya terhadap cerita, dari sudut mana pengarang memandang ceritanya. 7. Amanat

Amanat adalah pesan tertentu yang ingin disampaikan kepada pembaca.

E. MODEL PEMBELAJARAN

Model pembelajaran konvensional

F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Pendahuluan (7menit)

No Langkah Kegiatan Nilai Karakter Metode/Teknik

1. Pra Kegiatan

a)Pelajaran dimulai dengan membaca doa yang dipimpin oleh salah satu siswa. b)Guru membuka pelajaran dengan salam

dan menanyakan kabar siswa.

c)Guru mempresensi siswa yang hadir. d)Guru memberi semangat sebelum

belajar. Religius Religius Jujur Aktif Ceramah/Klasikal 2. Kegiatan Awal

b) Guru menyampaikan indikator pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

No Langkah Kagiatan Nilai Karakter Metode/Teknik

1. Eksplorasi (20 menit)

a. Guru memberikan penjelasan materi dongeng.

b. Siswa memperhatikan penjelasan guru. c. Guru memberikan beberapa contoh

dongeng.

d. Guru memberikan penjelasan tentang

Dokumen terkait