• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.1. Pengaruh Penggunaan Mind Map Terhadap Kemampuan

Kemampuan kognitif yang diteliti adalah kemampuan kognitif berdasarkan taksonomi Benjamin S. Bloom. Taksonomi Bloom terdiri dari enam kemampuan kognitif yaitu mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta. Pada penelitian ini dibahas pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan mengaplikasikan. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif. Instrumen pertanyaan terdiri dari enam soal essai yang setiap soal mewakili kemampuan kognitif yang diteliti. Kemampuan kognitif mengaplikasikan terdapat pada soal no 3. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan dua tahap pada sekolah yang berbeda. Kelompok kontrol yang dipilih adalah kelas VB sedangkan kelompok eksperimen adalah kelas VA.

Pretest dilakukan untuk mengetahui keadaan awal sebelum kedua kelompok diberi perlakuan. Perlakuan dengan menggunakan mind map hanya dilakukan pada kelompok eksperimen sedangkan kelompok kontrol hanya diberi metode tradisional tanpa menggunakan mind map yaitu menggunakan metode ceramah. Posttest dilakukan setelah kedua kelompok diberi perlakuan, posttest

dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang dilakukan oleh guru terhadap kemampuan kognitif mengaplikasikan. Signifikansi dilihat dari hasil perbedaan skor pretest dan skor posttest.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kemampuan mengaplikasikan sedangkan varibel independennya adalah penggunaan mind map. Data yang diperoleh diuji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan program komputer PASW (SPSS) 18 for Windows untuk

31 menentukan jenis uji statistik yang digunakan. Kriteria pengambilan keputusan untuk uji normalitas sebagai berikut:

a) Jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal b) Jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05, maka data berdistribusi tidak normal Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi dengan normal atau tidak. Analisis data normalitas pada kemampuan mengaplikasikan dilakukan dengan menganalisis skor pretest dan posttest kelompok kontrol dan eksperimen.

Tabel 7: Hasil uji normalitas mengaplikasikan

No Aspek Nilai Signifikansi

(2-tailed) Keterangan 1 Pretest mengaplikasikan kelompok

Control 0,206 Normal

2 Pretest mengaplikasikan kelompok

eksperimen 0,074 Normal

3 Posttest mengaplikasikan kelompok

control 0,062 Normal

4 Posttest mengaplikasikan kelompok

eksperimen 0,288 Normal

Hasil data yang telah dianalisis dapat diketahui normal atau tidaknya distribusi data tersebut dari nilai signifikansinya. Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi skor pretest kelompok kontrol sebesar 0,206 karena nilai signifikansi 0,206 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa skor pretest kelompok kontrol normal. Skor pretest kelompok eksperimen menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,074 karena nilai signifikansi 0,074 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa skor pretest kelompok eksperimen normal. Skor posttest

kelompok kontrol menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,062 karena nilai signifikansi 0,062 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa skor posttest kelompok kontrol normal. Skor posttest kelompok eksperimen menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,288 karena nilai signifikansi 0,288 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa skor posttest kelompok eksperimen normal. Jadi dapat disimpulkan semua hasil analisis data diatas normal dan uji statistik seluruh data menggunakan uji statistik Parametrik Independent Samples t-test atau Paired samples t-test. Analisis data dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Membandingkan skor pretest kedua kelompok, 2) Membandingkan skor pretest

32 apabila hasil uji pretest memiliki titik pijak yang sama sedangkan apabila hasil uji

pretest tidak memiliki titik pijak yang sama menggunakan uji selisih skor dari

pretest ke posttest.

4.1.1.1. Perbandingan skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Uji perbandingan data pretest kemampuan mengaplikasikan pada kelompok kontrol dan eksperimen dilakukan dengan menggunakan uji statistik Parametrik Independent Samples t-test. Uji perbandingan data pretest dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara skor pretest kelompok kontrol dan skor pretest kelompok eksperimen atau data-data tersebut memiliki titik pijak yang sama untuk dilakukan perbandingan.

Tabel 8: Hasil uji beda skor pretest mengaplikasikan

Hasil pretest Nilai Signifikansi

(2-tailed) Keterangan Kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen mengaplikasikan 0,882 Tidak Berbeda

Tabel hasil uji diatas menunjukkan bahwa nilai sig.(2-tailed) sebesar 0,882 > 0,05. Hal itu berarti Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau dengan kata lain skor pretest kedua kelompok memiliki titik pijak yang sama untuk dilakukan perbandingan.

4.1.1.2. Perbandingan skor pretest ke posttest.

Uji perbandingan ini dilakukan antara hasil pretest ke posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperiemen. Uji perbandingan skor pretest ke skor

posstest dilakukan untuk memastikan ada kenaikan atau tidak antara pretest dan

posttest. Analisis data pretest dan posttest menggunakan uji statistik parametrik

33 Tabel 9: Hasil uji perbandingan skor pretest ke posttest Mengaplikasikan

No Kelompok Test % Peningkatan Nilai Signifikansi (2-tailed) Keterangan Pretest Posttest

1 Kontrol 1,89 2,17 14,81% 0,181 Tidak Berbeda

2 Eksperimen 1,93 2,85 47,66% 0,000 Berbeda

Dari tabel hasil uji diatas menunjukkan bahwa nilai sig.(2-tailed) pretest

ke posttest kelompok kontrol sebesar 0,181 > 0,05. Hal itu berarti Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan

posttest. Dengan kata lain tidak ada kenaikan yang signifikan, sedangkan nilai sig.(2-tailed)pretest ke posttest kelompok eksperimen sebesar 0,000 < 0,05. Hal itu berarti Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest. Dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan yang terjadi antara pretest ke posttest pada kelompok eksperimen.

4.1.1.3. Uji Pengaruh Perlakuan

Uji pengaruh perlakuan dilakukan untuk memastikan apakah ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji pengaruh dilakukan dengan cara membandingkan skor posttest

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji statistik yang digunakan adalah statistik parametrik Independent Samples t-test.

Tabel 10: Hasil Uji Perbandingan Skor Posttest Mengaplikasikan

Hasil Posttest Signifikansi

(2-tailed) Keterangan Kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen 0,006 Berbeda

Hasil di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi (2-tailed)

menunjukkan 0,006 < 0,05. Hal tersebut berarti Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan metode mind map

34 Berikut ini adalah perbandingan skor pretest ke posttest

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 Pretest Posttest Kontrol Eksperimen

Gambar 6: Perbandingan skor pretest dan posttest

kemampuan mengaplikasikan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

4.1.2. Pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan mencipta.

Kemampuan kognitif yang diteliti adalah kemapuan kognitif berdasarkan tahap kemampuan taksonomi Benjamin S. Bloom. Taksonomi Bloom terdiri dari enam kemampuan kognitif yaitu mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Penelitian ini dibahas pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan mencipta. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif. Instrumen pertanyaan terdiri dari enam soal essai yang setiap soal mewakili kemampuan kognitif yang diteliti. Kemampuan kognitif mencipta terdapat pada soal no 6. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan dua tahap pada sekolah yang berbeda. Kelompok kontrol yang dipilih adalah kelas VB sedangkan kelompok eksperimen adalah kelas VA.

Pretest dilakukan untuk mengetahui keadaan awal sebelum kedua kelompok diberi perlakuan. Perlakuan dengan menggunakan mind map hanya dilakukan pada kelompok eksperimen sedangkan kelompok kontrol hanya diberi metode tradisional yaitu metode ceramah tanpa menggunakan mind map. Posttest

dilakukan setelah kedua kelompok diberikan perlakuan, posttest dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang dilakukan oleh guru terhadap kemampuan kognitif mencipta. Signifikansi dilihat dari hasil perbedaan skor pretest dan skor

35 Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kemampuan mencipta sedangkan varibel independennya adalah penggunaan mind map. Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan program komputer PASW (SPSS) 18 for Windows untuk menentukan jenis uji statistik yang digunakan maka data dianalisis dengan uji normalitas data. Kriteria pengambilan keputusan untuk uji normalitas sebagai berikut:

a) Jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal b) Jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05, maka data berdistribusi tidak normal Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi dengan normal atau tidak. Analisis data normalitas pada kemampuan mencipta dilakukan dengan menganalisis skor pretest dan posttest kelompok kontrol dan eksperimen.

Tabel 11: Hasil uji normalitas mencipta

No Aspek

Nilai Signifikansi

(2-tailed)

Keterangan

1 Pretest mencipta kelompok kontrol 0,130 Normal 2 Pretest mencipta kelompok eksperimen 0,490 Normal 3 Posttest mencipta kelompok kontrol 0,061 Normal 4 Posttest mencipta kelompok eksperimen 0,460 Normal

Hasil data yang telah dianalisis dapat diketahui normal atau tidaknya distribusi data tersebut dari nilai signifikansi. Dari data diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi skor pretest kelompok kontrol sebesar 0,130 karena nilai signifikansi 0,130 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa skor pretest kelompok kontrol normal. Skor pretest kelompok eksperimen menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,490 karena nilai signifikansi 0,490 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa skor pretest kelompok eksperimen normal. Skor posttest

kelompok kontrol menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,061 karena nilai signifikansi 0,061 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa skor posttest kelompok kontrol normal. Skor posttest kelompok eksperimen menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,460 karena nilai signifikansi 0,460 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa skor posttest kelompok eksperimen normal. Jadi dapat disimpulkan semua hasil analisis data diatas normal dan uji statistik seluruh data menggunakan uji statistik Parametrik Independent Samples t-test atau Paired

36 1) Membandingkan skor pretest kedua kelompok, 2) Membandingkan skor pretest

ke posttest kedua kelompok, 3) Membandingkan skor posttest kedua kelompok apabila hasil uji beda pretest memiliki titik pijak yang sama sedangkan apabila hasil uji beda pretest tidak memiliki titik pijak yang sama menggunakan uji selisih skor dari pretest ke posttest.

4.1.2.1.Perbandingan skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Uji perbandingan skor pretest kemampuan mencipta pada kelompok kontrol dan eksperimen dilakukan dengan menggunakan uji statistik parametrik

Independent Samples t-test. Uji perbandingan skor pretest dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara pretest kelompok kontrol dan pretest

kelompok eksperimen atau data-data tersebut memiliki titik pijak yang sama untuk dilakukan perbandingan.

Tabel 12: Hasil uji perbandingan skor pretest mencipta

Hasil pretest Nilai Signifikansi

(2-tailed)

Keterangan

Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

mencipta 0,048 Berbeda

Dari tabel hasil uji di atas menunjukkan bahwa nilai sig.(2-tailed) sebesar 0,048 < 0,05. Hal itu berarti Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau dengan kata lain skor pretest kedua kelompok tidak memiliki titik pijak yang sama untuk dilakukan perbandingan. Maka cara II yang digunakan adalah dengan menggunakan uji selisih skor.

4.1.2.2. Perbandingan skor pretest ke posttest.

Uji perbandingan ini dilakukan antara hasil pretest ke posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji perbandingan skor pretest ke skor posttest

dilakukan untuk memastikan ada kenaikan atau tidak antara pretest dan posttest. Analisis skor pretest ke posttest menggunakan uji Parametrik Paired Samples t-test.

37 Tabel 13: Hasil uji perbandingan skor pretest ke posttest mencipta

No Kelompok Test % Peningkatan Nilai Signifikansi (2-tailed) Keputusan Pretest Posttest

1 Kontrol 1,80 2,04 13,33% 0,336 Tidak Berbeda

2 Eksperimen 1,42 2,52 77,46% 0,000 Berbeda

Tabel hasil uji di atas menunjukkan bahwa nilai sig.(2-tailed) pretest ke

posttest kelas kontrol sebesar 0,336 > 0,05. Hal itu berarti Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest. Dengan kata lain tidak ada kenaikan yang signifikan antara pretest ke posttest

pada kelompok kontrol, sedangkan nilai sig.(2-tailed) pretest ke posttest

kelompok eksperimen sebesar 0,000 < 0,05. Hal itu berarti Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest. Dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan yang terjadi antara pretest ke

posttest kelompok eksperimen.

4.1.1.3. Uji Selisih Skor

Uji selisih dilakukan karena tidak adanya kesamaan skor pretest kelompok eksperimen dan kontrol. Uji selisih skor dilakukan dengan cara mengurangkan skor posttest ke pretest kemudian selisih skor pretest ke posttest tersebut diuji normalitasnya dengan Kolmogorov Smirnov terlebih dahulu untuk mengetahui uji statistik menggunakan statistik parametrik atau nonparametrik.

Kriteria pengambilan keputusan untuk uji normalitas sebagai berikut: a) Jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal b) Jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05, maka data berdistribusi tidak normal Kemudian hasil analisis data selisih skor digunakan untuk menarik kesimpulan.

Tabel 14: Hasil Uji Normalitas Selisih

No Aspek Nilai Signifikansi

(2-tailed) Keterangan 1 Selisih pretest-posttest mencipta

kelompok kontrol 0,892 Normal

2 Selisih pretest-posttest mencipta

38 Dari hasil uji normalitas selisih skor kelompok kontrol dan eksperimen menunjukkan nilai signifikansi > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa selisih skor pretest ke posttest terdistribusi normal dan uji statistiknya menggunakan uji statistik parametrik.

Tabel 15: Hasil Uji Selisih Skor

Hasil Uji Selisih Nilai Signifikansi

(2-tailed) Keterangan Selisih skor kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen 0,003 Berbeda

Tabel hasil uji di atas menunjukkan bahwa harga sig.(2-tailed) selisih skor

pretest ke posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sebesar 0,003 < 0,05. Hal itu berarti Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan selisih skor pretest ke posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang menggunakan metode mind map. Dengan kata lain penggunaan metode mind map berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mencipta. Berikut ini adalah perbandingan skor pretest ke posttest

0 1 2 3 Pretest Posttest Kontrol Eksperimen

Gambar 7 : Perbandingan skor pretest dan skor posttest kemampuan mencipta kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

Berikut ini adalah perbandingan selisih skor pretest ke posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

39 Gambar 8: Perbandingan selisih skor pretest ke posttest

Kemampuan mencipta kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

Dokumen terkait