• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Pengaruh Penggunaan Mind Map Terhadap Kemampuan

Penelitian payung meneliti tentang pengaruh penggunaan mind map

terhadap berbagai tingkat level kognitif dari Benjamin S. Bloom. Unsur dalam level kognitif tersebut adalah mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Pada bagian ini akan dibahas kemampuan kognitif menerapkan. Penelitiannya dilakukan dengan cara memberikan instrumen pretest

dan postest terhadap dua kelas yang berbeda yaitu kelas kontrol dan eksperimen. Instrumen yang digunakan berupa pertanyaan yang menyangkut level kognitif menerapkan. Kelompok yang dipilih sebagai kelompok kontrol adalah kelas VB dan kelompok yang dipilih sebagai kelompok eksperimen adalah kelas VA dengan jumlah masing-masing kelas 24 siswa. Pengukuran dilakukan dua kali.

Instrumen yang dibuat digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan

mind map terhadap kemampuan menerapkan pada pretest dan posttest. Signifikansinya diukur dengan analisis statistik. Signifikansi dilihat dari perubahan nilai pretest ke nilai posttest atau pada perbedaan skor posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Variabel independen pada penelitian ini adalah penggunaan mind map

sedangkan variabel dependen yaitu kemampuan menerapkan. Hipotesis sementara yaitu penggunaan metode mind map berpengaruh secara signifikan terhadap proses kognitif menganalisis siswa kelas V SDK Sengkan pada mata pelajaran IPA untuk kompetensi dasar pelapukan batuan.

Data yang diperoleh diuji normalitasnya dengan uji Kolmogorov-Smirnov

dengan program komputer PASW (SPSS) 18 for Windows untuk menentukan jenis

uji statistik yang akan digunakan dalam analisis data responden, seperti yang sudah dituliskan pada bab sebelumnya.

Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05 data terdistribusi secara normal, sehingga analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik parametrik. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05 data terdistribusi secara tidak normal, sehingga analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik non parametrik.

Tabel 9. Hasil uji normalitas kemampuan menerapkan

No Aspek Nilai

Signifikansi

Keterangan

1. Pretest kelas kontrol 0,660 Normal

2. Posttest kelas kontrol 0,659 Normal

3. Pretest kelas eksperimen 0,187 Normal 4. Posttest kelas eksperimen 0,765 Normal

Menurut kriteria, semua aspek di atas memiliki distribusi data normal sehingga aspek-aspek tersebut akan dianalisis dengan statistik parametrik dalam hal ini independent samples t-test atau paired t-test sesuai dengan keperluannya.

Analisis data dilakukan dengan cara menguji perbandingan skor pretest

antara kelas kontrol dan kelas eksperimen pada kemampuan menerapkan, selanjutnya menguji perbedaan pretest ke posttest pada masing-masing kelas dan kemudian dilanjutkan dengan uji pengaruh perlakuan pada aspek menerapkan ini.

4.1.1.1 Perbandingan skor pretest

Langkah pertama dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara hasil pretest di kelompok kontrol dan hasil pretest di kelompok eksperimen. Cara ini digunakan untuk mengetahui apakah data-data yang akan dianalisis lebih lanjut memiliki titik pijak yang sama sehingga bisa dibuat perbandingan. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik parametrik

independent samples t-test. Analisis data dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95%. Kedua data pretest tersebut dikatakan tidak memiliki perbedaan yang signifikan jika harga sig. (2-tailed) > 0,05. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut.

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima (Yulius, 2010:85). Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua skor pretest berada dalam level yang tidak sama sehingga akan digunakan analisis perbandingan antara selisih skor dari pretest ke posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua skor pretest berada dalam level yang sama sehingga akan digunakan analisis perbandingan skor posttest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Tabel 10. Perbandingan skor pretest kemampuan menerapkan Hasil Pretest Nilai

Signifikansi

Keterangan

Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0,620 Tidak berbeda Dari tabel di atas harga sig. (2-tailed) adalah 0,620 atau > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor

pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada kemampuan menerapkan. Dengan kata lain kedua skor pretest berada pada level yang sama sehingga nantinya akan digunakan analisis perbandingan skor posttest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

4.1.1.2 Perbandingan skor pretest ke posttest

Langkah kedua dilakukan untuk melihat apakah ada kenaikan skor yang signifikan antara skor pretest ke posttest baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Dari situ akan diperlihatkan persentase kenaikan masing-masing kelompok. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik parametrik

dalam hal ini paired t-test dengan tingkat kepercayaan 95%. Data pretest ke

posttest dikatakan memiliki perbedaan yang signifikan jika harga sig. (2-tailed) < 0,05. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut.

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.

Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest.

Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain tidak terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest.

Hasil perhitungan uji perbedaan pretest ke posttest dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 11. Perbandingan skor pretest ke posttest kemampuan menerapkan

No Kelompok Rerata Test (%)

Peningkatan

Nilai

Signifikansi Keterangan

Pretest Posttest

1 Kontrol 2,5 2,6 4 0,520 Tidak berbeda

2 Eksperimen 2,3 2,8 21,7 0,073 Tidak berbeda

Dari tabel di atas harga sig. (2-tailed) kelompok kontrol adalah 0,520 atau > 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol. Dengan kata lain tidak terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest pada kemampuan menerapkan di kelompok kontrol.

Sedangkan harga sig. (2-tailed) untuk kelompok eksperimen adalah 0,073 atau > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok eksperimen. Dengan

kata lain tidak terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest

pada kemampuan menerapkan di kelompok eksperimen. 4.1.1.3 Perbandingan posttest kemampuan menerapkan

Langkah ketiga dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis statistik parametrik independent samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95%. Kedua skor posttest tersebut dikatakan memiliki perbedaan yang signifikan jika harga sig. (2-tailed) < 0,05. Analisis perbedaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan mind map

berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menerapkan. Hasil analisis yang dilakukan akan digunakan sebagai titik pijak untuk menarik kesimpulan apakah hasil penelitian ini mengafirmasi atau menolak hipotesis penelitian. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut.

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan mind map berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menerapkan.

Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan mind map tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menerapkan.

Hasil perhitungan uji perbandingan skor posttest kelompok kontrol dan eksperimen dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 12. Perbandingan skor posttest kelompok kontrol dan eksperimen kemampuan menerapkan

Hasil Posttest Nilai Signifikansi

Keterangan

Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0,622 Tidak berbeda Dari tabel di atas harga sig. (2-tailed) adalah 0,622 atau > 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor

posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan mind map tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menerapkan.

Hasil analisis yang dilakukan akan digunakan sebagai titik pijak untuk menarik kesimpulan apakah hasil penelitian ini mengafirmasi atau menolak hipotesis penelitian. Artinya penggunaan mind map tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menerapkan.

Diagram berikut akan memperlihatkan skor pretest dan posttest baik di kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.

Gambar 6. Perbandingan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen kemampuan menerapkan

4.1.2 Pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan mencipta

Pada bagian ini akan dibahas kemampuan kognitif mencipta. Penelitian dilakukan dengan cara memberikan instrumen pretest dan postest terhadap dua kelas yang berbeda yaitu kelas kontrol dan eksperimen. Instrumen yang digunakan berupa pernyataan yang menyangkut level kognitif mencipta. Kelompok yang dipilih sebagai kelompok kontrol adalah kelas VB dan kelompok yang di pilih

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 Pretest Posttest Kontrol Eksperimen

sebagai kelompok eksperimen adalah kelas VA dengan jumlah masing-masing kelas 24 siswa. Pengukuran dilakukan dua kali yang disebut pretest dan posttest.

Instumen yang dibuat digunakan untuk mengetahui penggunaan mind map

terhadap kemampuan menerapkan pada pretest dan posttest. Signifikansinya diukur dengan analisis statistik. Signifikansi dilihat dari perubahan nilai pretest ke nilai posttest atau pada perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Variabel independen pada penelitian ini adalah penggunaan mind map

sedangkan variabel dependen yaitu kemampuan mencipta. Hipotesis sementara adalah penggunaan metode mind map berpengaruh secara signifikan terhadap proses kognitif menganalisis siswa kelas V SDK Sengkan pada mata pelajaran IPA untuk kompetensi dasar pelapukan batuan.

Data yang diperoleh diuji normalitasnya dengan uji Kolmogorov-Smirnov

dengan program komputer PASW (SPSS) 18 for Windows untuk menentukan jenis uji statistik yang digunakan dalam analisis data responden.

Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, data terdistribusi secara normal sehingga analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik parametrik. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, data terdistribusi secara tidak normal sehingga analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik non parametrik.

Hasil perhitungan uji normalitasdapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 13. Hasil uji normalitas kemampuan mencipta

No Aspek Nilai Signifikansi Keterangan

1. Pretest kelas kontrol 0,002 Tidak normal 2. Posttest kelas kontrol 0,000 Tidak normal

3. Pretest kelas eksperimen 0,053 Normal

4. Posttest kelas eksperimen 0,656 Normal

Dari analisis uji normalitas di atas aspek pretest kelompok kontrol dan

posttest kelompok kontrol, memiliki distribusi data tidak normal sehingga aspek tersebut akan dianalisis dengan statistik non parametrik dalam hal ini Mann-Whitney atau Wilcoxon, sedangkan aspek pretest kelompok eksperimen dan

tersebut akan dianalisis dengan statistik parametrik t-test dalam hal ini

independent samples t-test atau paired t-test.

Analisis data dilakukan dengan cara menguji perbandingan skor pretest

antara kelas kontrol dan kelas eksperimen pada kemampuan mencipta, selanjutnya menguji perbedaan pretest ke posttest pada masing-masing kelas dan kemudian dilanjutkan dengan uji pengaruh perlakuan pada aspek mencipta ini.

4.1.2.1 Perbandingan skor pretest

Langkah pertama dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara hasil pretest di kelompok kontrol dan hasil pretest di kelompok eksperimen. Cara ini digunakan untuk mengetahui apakah data-data yang akan dianalisis lebih lanjut memiliki titik pijak yang sama sehingga bisa dibuat perbandingan. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik

Mann-Whitney U test. Analisis data dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95%. Kedua data pretest tersebut dikatakan tidak memiliki perbedaan yang signifikan jika harga sig. (2-tailed) > 0,05. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut. Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua skor pretest berada dalam level yang tidak sama sehingga akan digunakan analisis perbandingan antara selisih skor dari pretest ke posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua skor pretest berada dalam level yang sama sehingga akan digunakan analisis perbandingan skor posttest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Hasil perhitungan perbandingan skor pretest dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 14. Perbandingan skor pretest kemampuan mencipta Hasil Pretest Nilai

Signifikansi

Keterangan

Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0,198 Tidak Berbeda Dari tabel di atas harga sig. (2-tailed) 0,198 atau > 0,05, maka Hnull

diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor

pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada kemampuan mencipta. Dengan kata lain kedua skor pretest berada pada titik pijak yang sama sehingga nantinya akan digunakan analisis perbandingan skor posttest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

4.1.2.2 Perbandingan skor pretest ke posttest kemampuan mencipta

Langkah kedua dilakukan untuk melihat apakah ada kenaikan skor yang signifikan antara skor pretest ke posttest baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Dari situ akan diperlihatkan persentase kenaikan masing-masing kelompok. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik related samples Wilcoxon W test untuk data kelompok kontrol karena distribusi data tidak normal, sedangkan statistik parametrik paired t-test untuk data kelompok eksperimen karena distribusi data normal. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%. Data pretest ke posttest dikatakan memiliki perbedaan yang signifikan jika harga sig. (2-tailed) < 0,05. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut.

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.

Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol

atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest.

Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain tidak terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest.

Hasil perhitungan uji perbedaan pretest ke posttest dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 15. Perbandingan skor pretest ke posttest kemampuan mencipta

No Kelompok Rerata Test (%) Peningkatan

Nilai

Signifikansi Keterangan

Pretest Posttest

1 Kontrol 1,2 1,2 0 0,796 Tidak berbeda 2 Eksperimen 1,3 2,6 100 0,000 Berbeda

Dari tabel di atas harga sig. (2-tailed) kelompok kontrol adalah 0,796 atau > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol. Dengan kata lain tidak terjadi peningkatan skor kemampuan mencipta yang signifikan dari

pretest ke posttest.

Sedangkan harga sig. (2-tailed) untuk kelompok eksperimen adalah 0,000 atau < 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest.

Selain itu juga dapat disimpulkan, bahwa tidak terjadi peningkatan skor rata-rata kemampuan mencipta pada kelompok kontrol. Disisi lain terjadi peningkatan skor rata-rata kemampuan mencipta kelompok eksperimen.

4.1.2.3 Perbandingan posttest kemampuan mencipta

Langkah ketiga dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis statistik non parametrik Mann-Whitney U test dengan tingkat kepercayaan 95%. Kedua skor posttest tersebut dikatakan memiliki perbedaan yang signifikan jika harga sig. (2-tailed) < 0,05.

Analisis perbedaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan mind map

berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mencipta. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut.

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan mind map berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menerapkan.

Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan mind map tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menerapkan.

Hasil perhitungan uji perbandingan skor posttest dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 16. Perbandingan skor posttest kelompok kontrol dan eksperimen kemampuan mencipta

Hasil Posttest Nilai Signifikansi

Keterangan

Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0,000 Berbeda Dari tabel di atas harga sig. (2-tailed) adalah 0,000 atau < 0,05, maka Hnull

ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor

posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan mind map berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mencipta.

Hasil analisis yang dilakukan akan digunakan sebagai titik pijak untuk menarik kesimpulan apakah hasil penelitian ini mengafirmasi atau menolak hipotesis penelitian. Artinya penggunaan mind map berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mencipta.

Diagram berikut akan memperlihatkan skor pretest dan posttest baik di kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen pada kemampuan mencipta.

Gambar 7. Perbandingan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen kemampuan mencipta.

Dokumen terkait