• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pertumbuhan Aktiva Terhadap Struktur Modal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PE MBAHASAN

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian

4.4.2. Pengaruh Pertumbuhan Aktiva Terhadap Struktur Modal

Dari variabel Pertumbuhan Aktiva (X2) mempunyai pengaruh tidak

signifikan positif terhadap struktur modal, ditunjukkan pengaruh pertumbuhan aktiva 0,139 dengan tingkat signifikansi 0,331 > 0,05. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Balakrishnan dan Isaac (1993) dalam Prabansari dan Kusuma (2005), menyatakan bahwa pertumbuhan aktiva berpengaruh positif perhadap struktur modal, dimana semakin tinggi pertumbuhan aktiva maka akan tinggi struktur modalnya. Pengujian ini tidak sesuai dengan hipotesis, maka ditolak karena tidak signifikan.

Hal ini disebabkan karena perusahaan yang tumbuh, maka menunjukkan kekuatan diri yang semakin besar pada perusahaan, sehingga perusahaan akan

memerlukan lebih banyak pendanaan, sehingga seringkali perusahaan tidak memiliki kecukupan modal, sehingga tercipta hutang baru. Semakin besar aset suatu perusahaan diharapkan semakin besar hasil operasional yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Peningkatan aset yang diikuti peningkatan hasil operasional akan semakin menambah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan. Dengan meningkatnya kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan, maka proporsi hutang semakin besar daripada modal sendiri. Hal ini didasarkan pada keyakinan kreditor atas dana yang ditanamkan ke dalam perusahaan dijamin oleh besarnya aset yang dimiliki perusahaan. Ini berarti pertumbuhan aktiva yang rendah, maka semakin rendah pula kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi dan struktur modal akan menurun. Jadi dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan aktiva mempunyai hubungan tidak signifikan positif terhadap struktur modal.

4.4.1 Pengaruh Pr ofitabilitas Ter hadap Str uktur Modal

Dari variabel Profitabilitas (X3) mempunyai pengaruh signifikan negatif

terhadap struktur modal, ditunjukkan pengaruh profitabilitas -0,701 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Kartika (2009), yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan, sehingga semakin tinggi keuntungan yang diperoleh perusahaan berarti semakin rendah kebutuhan dana eksternal (hutang), sehingga semakin rendah pula struktur modalnya. Pengujian ini sesuai dengan hipotesis, maka diterima karena signifikan.

Hal ini berarti perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan tinggi pada umumnya menggunakan hutang yang relatif kecil. Hal itu disebabkan karena tingkat keuntungan yang tinggi memungkinkan perusahaan memperoleh sebagian besar pendanaan dari laba ditahan. Oleh karena itu untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan, perusahaan akan lebih mengutamakan dana internal berupa laba ditahan. Jadi dapat disimpulkan bahwa profitabilitas mempunyai hubungan signifikan negatif terhadap struktur modal.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta pembahasan hasil penelitian pada bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan dari penelitian, yaitu sebagai berikut:

a. Ukuran perusahaan tidak mampu meningkatkan struktur modal perusahaan Pharmaceuticals yang go public di Bursa Efek Indonesia. b. Pertumbuhan aktiva tidak mampu meningkatkan struktur modal

perusahaan Pharmaceuticals yang go public di Bursa Efek Indonesia c. Profitabilitas mampu meningkatkan struktur modal perusahaan

Pharmaceuticals yang go public di Bursa Efek Indonesia.

5.2. Sar an

Berdasarkan penelitian yang dilakukan maupun kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:

a. Bagi investor dan calon investor dapat mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal sebelum melakukan investasi atau menyalurkan dana pinjaman, di samping itu dalam memberikan dana pinjaman sebaiknya mempertimbangkan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban finansialnya, terutama pada ukuran perusahaan,

pertumbuhan aktiva, dan profitabilitas yang dimiliki perusahaan. Hal ini untuk mengetahui baik buruknya struktur modal perusahaan yang akan mempunyai efek langsung terhadap posisi finansial perusahaan.

b. Untuk mengetahui dan mengamati struktur modal suatu perusahaan, investor harus memperhatikan faktor lain yang berpengaruh baik faktor internal maupun eksternal, seperti kondisi fundamental atau kinerja keuangan perusahaan, inflasi, pajak dan kondisi bursa saham.

c. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat memasukkan variabel- variabel lain yang belum dianalisa dalam penelitian ini, seperti likuiditas perusahaan, tingkat pajak, resiko bisnis, struktur aktiva, leverage operasi, sikap manajemen, dan lain-lain.

Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Atmaja, Lukas Setia. 2003. Manajemen Keuangan, Edisi Revisi Dilengkapi Soal Tanya Jawab. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi 8, Erlangga, Jakarta.

Gujarati, Damodar. 2006. Dasar-dasar Ekonometrika Jilid 1. Edisi ke-3. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Gujarati, Damodar. 2006. Dasar-dasar Ekonometrika Jilid 2. Edisi ke-3. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Horne, James C. Van dan Wachowicz. 2007. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Buku 2, Edisi 12, Salemba Empat, Jakarta.

Houston dan Brigham. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Buku 2, Edisi ke-10. Salemba Empat, Jakarta.

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi ke-4, Cetakan Pertama, Penerbit UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Ke-4, Cetakan ke-14, Liberty,

Yogyakarta.

Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan; Edisi ke-4, Cetakan ke-10, BPFE, Yogyakarta.

Sartono, R. Agus. 2001. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi, Edisi ke-4, Cetakan pertama, BPFE, Yogyakarta.

Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke-15. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sumarsono. 2004. Metode Penelitian Akuntansi. Penerbit UPN “Veteran”, Surabaya.

Sumodiningrat, Gunawan. 2002. Pengantar Ekonometrika. Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Widarjono, Agus. 2005. Ekonometrika: Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Penerbit Ekonisia, Yogyakarta. Jurnal:

Indrawati, Titik dan Suhendro. 2006. Determinasi Capital Structure pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta Periode 2000- 2004, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 3, No. 1, Hal. 77-105. Kartika, Andi. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada

Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI. Dinamika Keuangan dan Perbankan, Vol. 1, No. 2, Hal 105 – 102.

Kartini, dan Tulus Arianto. 2008. Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, Pertumbuhan Aktiva dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 12, No. 1, Hal. 11-21.

Kesuma, Ali. 2006. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 11, No. 1, Hal. 38-45.

Prabansari, Yuke dan Hadri Kusuma. 2005. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Go Public di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Sinergi: Kajian Bisnis dan Manajemen, Edisi Khusus on Finance, Hal. 1-15.

Seftianne dan Ratih Handayani. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.13, No.1, Hal. 39-56.

Utami, Endang Sri. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Menufaktur. Jurnal Fenomena, Vol 7, No. 1, Hal. 39-47. Situs:

www.idx.co.id

http://indonesia-pharmacommunity.blogspot.com/2012/09/mereviu-momentum- pertumbuhan-industri.html

Dokumen terkait