• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V .  HASIL DAN PEMBAHASAN

5.4.   Kriteria Ekonomi

5.4.3.   Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Emisi

Untuk CH4, hasil estimasi yang diperoleh dari hubungan antara CH4 dengan pertumbuhan ekonomi yang digambarkan dengan GDP per kapita membentuk persamaan kubik sebagai berikut:

LnCH4 = 5.398912 + 0.475825LnGDP – 0.015857LnGDP2 - 0.0015LnGDP3...(2) Koefisien GDP yang bernilai positif, GDP2 yang bernilai negatif dan GDP3yang bernilai negatif menandakan kurva persamaan regresi yang menggambarkan hubungan pertumbuhan ekonomi dengan emisi CH4 berbentuk huruf-N terbalik. Namun, titik balik pertama yang bernilai negatif karena berada pada kuadran dua tidak dipakai dalam model pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap emisi CH4 sehingga hasil plot model menunjukan gambar kurva-U terbalik seperti yang ditunjukan oleh Gambar 5.3. Pada tingkat pendapatan rendah

0 2 4 6 8 10 12 14 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 LnCO2 LnGDP CO2

pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan emisi gas CH4. CH4 dihasilkan melalui proses oksidasi bahan organik tidak sempurna yang banyak ditemukan di lahan pertanian terbuka seperti genangan berlebih pada areal pesawahan dan pembusukan sampah. Namun, setelah melewati titik balik pertumbuhan ekonomi akan menurunkan jumlah emisi CH4 pada tingkat pendapatan yang lebih tinggi.

Gambar 5.3 menunjukan bahwa pada tingkat pertumbuhan setelah titik balik terjadi peningkatan kesadaran lingkungan. pengelolaan limbah dan sampah melalui sistem pengelolaan sampah yang baik hingga pemanfaatan gas metana yang dihasilkan melalui proses pembusukan serta pemanfaatan lahan terbuka untuk meningkatkan efisiensi yang berorientasi pada akselerasi pertumbuhan ekonomi mulai dirasakan dampaknya bagi perbaikan kualitas lingkungan melalui pengurangan emisi CH4. Serupa dengan hasil yang didapatkan oleh Kahuthu (2006) untuk kasus pengaruh pertumbuha ekoomi terhadap emisi CO2 untuk 84 negara pada tahun 1960 sampai 2000, hasil penelitian ini untuk kasus CH4 menambah dukungan terhadap EKC model adalah sebagai berikut:

Gambar 5.3. Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi dengan Emisi Gas CH4 0 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 LnCH4  (persen) LnGDP CH4

5.4.4. Pengaruh Pertumbuhan dan Keterbukaan Ekonomi terhadap Emisi Gas CH4

Estimasi hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan CH4 seperti yang telah dilakukan sebelumnya dengan penambahan indikator keterbukaan ekonomi menghasilkan model terbaik sebagai berikut:

LnCH4 = 4.469845+0.694338LnGDP - 0.054978LnGDP2 +0.225253LnTRD....(5) Hasil estimasi menunjukan bahwa model persamaan kuadrat merupakan model terbaik yang dapat menggambarkan pola hubungan antara pertumbuhan dan keterbukaan ekonomi dengan tingkat emisi gas CH4. Koefisien GDP yang bernilai positif dan GDP2 yang bernilai negatif menunjukan bahwa bentuk kurva yang menggambarkan pola hubungan antara pertumbuhan dan keterbukaan ekonomi dengan emisi gas CH4 kurva-U terbalik. Hasil penelitian ini konsisten dengan penemuan Kahuthu (2006) yang menemukan hubungan kurva-U terbalik untuk sampel pada 84 negara tahun 1960 sampai dengan 2000. Koefisien TDR menunjukan elastisitas tingkat keterbukaan ekonomi terhadap emisi yang dikeluarkan (Choi et al, 2010). Berdasarkan koefisien LnTDR pada Persamaan (5) elastisitas keterbukaan ekonomi terhadap Emisi CH4 bernilai 0,225. Peningkatan keterbukaan ekonomi sebesar satu persen akan meningkatkan emisi CH4 yang dibuang ke lingkungan sebesar 22,5 persen.

Setelah melakukan penambahan variabel bebas pada model pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap emisi CH4, untuk menangkap pengaruh tingkat keterbukaan ekonomi, didapatkan kurva dengan titik balik yang lebih rendah. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pengaruh keterbukaan ekonomi dapat mengakselerasi kesadaran dan perbaikan kualitas lingkungan.

Grossman (1995) dalam Halkos (2011) menjelaskan bahwa perbaikan kualitas lingkungan terjadi karena efek komposisi dari sektor ekonomi yang berbasiskan kegiatan produksi kepada sektor jasa dan pelayanan. Berkembangnya sektor jasa dan pelayanan dan peralihan komposisi pada perekonomian berdampak posistif terhadap kualitas lingkungan yang ditinjau melalui emisi CH4.

Gambar 5.4.Hubungan Antara Pertumbuhan dan Keterbukaan Ekonomi dengan Emisi Gas CH4

5.4.5. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Emisi Gas N2O

Untuk N2O, hasil estimasi yang diperoleh, hubungan antara N2O dengan pertumbuhan ekonomi yang digambarkan dengan GDP per kapita membentuk persamaan linear sebagai berikut:

LnN2O = 2.475171+ 0.17826LnGDP ………...…………..(3) Peningkatan GDP per kapita akan menyebabkan peningkatan emisi N2O yang dibuang ke udara. Peningkatan GDP sebesar satu persen akan menyebabkan pertambahan jumlah emisi gas N2O yang dibuang ke udara sebesar 17,8 persen. Pada jangka panjang peningkatan GDP akan meningkatkan emisi gas N2O.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 LnCH4  (persen) LnGDP (persen) CH4

Nitrogen Oksida (N2O) terutama dihasilkan dari industri nilon dan asam nitrat. Serat nilon pada saat ini dipergunakan untuk kain dan tali, sedangkan asam nitrat dipergunakan sabagai bahan pengawet yang baik dan alami pada makanan dan minuman ringan. Tidak adanya barang substitusi yang dapat menggantikan nilon dan asam sitrat sesuai dengan fungsinya masing-masing serta skala ekonomi pada sektor industri yang semakin besar menyebabkan emisi Nitrogen Oksida (N2O) semakin meningkat seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi di sektor industri.

Menurut Minardi (2009), pengelolaan lahan untuk pertanian menjadi sumber emisi N2O dengan mekanisme pelepasan atom N untuk bereaksi dengan udara. Tingkat emisi N2O ini akan meningkat apabila kegiatan pengolahan tanah pada budidaya pertanian tersebut dipupuk dengan pupuk nitrogen seperti urea. Sumber gas N2O dan CH4 dari budidaya padi sawah dihasilkan karena terjadi kondisi anaerobik pada lahan sawah akibat penggenangan air yang terlalu tinggi dan lama. cateris paribus.

Gambar 5.5. Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi dengan Emisi Gas N2O

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LnN2O  (persen) LnGDP (persen) N2O

5.4.6. Pengaruh Pertumbuhan dan Keterbukaan Ekonomi terhadap Emisi Gas N2O

Selanjutnya estimasi hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan N2O seperti yang telah dilakukan sebelumnya dengan penambahan indikator keterbukaan ekonomi didapatkan model terbaik sebagai berikut:

LnN2O = 2.288977 + 0.095615LnGDP + 0.211046LnTDR...(6) Peningkatan GDP per kapita akan menyebabkan peningkatan emisi N2O yang dibuang ke udara. Peningkatan GDP sebesar satu persen akan menyebabkan pertambahan jumlah emisi gas N2O yang dibuang ke udara sebesar 9,5 persen. Tingkat elastisitas keterbukaan ekonomi terhadap emisi N2O ditunjukan melalui koefisien TDR yakni sebesar 0,211. Peningkatan tingkat keterbukaan ekonomi sebesar satu persen akan meningkatkan emisi N2O yang dilepaskan ke udara sebesar 21,1 persen. Setelah memasukan variabel TDR untuk menangkap pengaruh keterbukaan ekonomi didapatkan koefisien GDP yang lebih kecil. Hal ini menunjukan bahwa meskipun keterbukaan ekonomi berdampak positif pada jumlah N2O tetapi input variabel bebas TDR membuat kurva lebih landai.

Gambar 5.6. Hubungan Antara Pertumbuhan dan Keterbukaan Ekonomi dengan Emisi Gas N2O 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 LnN2O  (persen) LnGDP (persen) N2O

Dokumen terkait