BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.3. Kerangka Konseptual
2.3.2. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai
dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai sumber pembiayaanya agar tidak terjadi biaya keagenan (agency cost) antara pemegang saham dengan manajemen perusahaan, sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah sebaiknya menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya karena penggunaan hutang mengharuskan perusahaan tersebut membayar bunga secara teratur.
Pertumbuhan perusahaan yang cepat maka semakin besar kebutuhan dana untuk ekspansi. Semakin besar kebutuhan untuk pembiayaan mendatang maka semakin besar keinginan perusahaan untuk menahan laba. Jadi perusahaan yang
sedang tumbuh sebaiknya tidak membagikan laba sebagai deviden tetapi lebih baik digunakan untuk ekspansi. Potensi pertumbuhan ini dapat diukur dari besarnya biaya penelitian dan pengembangan. Semakin besar R&D cost-nya maka berarti ada prospek perusahaan untuk tumbuh.
Perusahaan yang menghadapi kesempatan pertumbuhan yang rendah, maka rasio hutang berhubungan secara positif dengan nilai perusahaan.
Sedangkan perusahaan yang menghadapi kesempatan pertumbuhan yang tinggi, maka rasio hutang berhubungan secara negatif dengan nilai perusahaan. Oleh karena itu, pengaruh hutang terhadap nilai perusahaan sangat tergantung pada keberadaan kesempatan pertumbuhan. Pertambahan perubahan total aset periode penelitian ini memengaruhi harga perlembar saham terhadap ekuitas perlembar saham dikalangan investor. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2 : Pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan 2.3.3. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan
Ukuran perusahaan dalam penelitian ini merupakan cerrminan besar kecilnya perusahaan yang nampak dalam nilai total aset perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan, maka ada kecenderungan lebih banyak investor yang menaruh perhatian pada perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar cenderung memiliki kondisi yang lebih stabil.
Kestabilan tersebut menarik investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut. Kondisi tersebut menjadi penyebab atas naiknya harga saham perusahaan di pasar modal. Investor memiliki ekspektasi yang besar terhadap perusahaan
besar. Ekspektasi insvestor berupa perolehan dividen dari perusahaan tersebut.
Peningkatan permintaan saham perusahaan akan dapatmemacu pada peningkatan harga saham di pasar modal.
Semakin besar ukuran perusahaan, semakin besar pula kecederungan investor untuk memiliki saham tersebut sehingga akan mengakibatkan kenaikan harga saham. Adanya kenaikan harga saham ini akan menyebabkan naiknya price book value (PBV) atau nilai perusahaan. Perusahaan yang besar dapat menyebabkan pasar akan mau membayar lebih mahal untuk mendapatkan sahamnya karena percaya akan mendapatkan pengembalian yang menguntungkan dari perusahaan tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H3: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan 2.3.4. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
Jika manajemen ingin memaksimalkan nilai sebuah perusahaan, maka harus mengambil keuntungan dari kekuatan-kekuatan perusahaan dan memperbaiki kelemahan-kelemahannya. Studi-studi ini akan membantu manajemen mengidentifikasikan berbagai kekurangan yang mereka miliki dan kemudian mengambil tindakan untuk meningkatkan kinerjanya.
Rasio profitabilitas atau rasio rentabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Dalam penelitian ini profitabilitas diukur dengan return on equity merupakan rasio yang sangat penting bagi pemilik perusahaan (the common stockholder), karena rasio ini menunjukkan tingkat kembalian yang dihasilkan oleh manajemen dari modal yang disediakan oleh
pemilik perusahaan. Semakin tinggi nilai profit yang didapat maka akan semakin tinggi nilai perusahaan. Karena profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan yang meningkat. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H4: Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan 2.4. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan kajian empiris yang telah dilakukan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H1 : Struktur modal, pertumbuhan perusahan, ukuran perusaahan dan profitabilitas berpengaruh secara simultan terhadap nilai
perusahaan.
H2 : Struktur modal berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan.
H3 : Pertumbuhan perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan.
H4 : Ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan.
H5 : Profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan.
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang menggunakan data dalam bentuk angka pada analisis statistik. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lainnya. Berdasarkan tingkat penjelasan dari kedudukan variabelnya maka penelitian ini bersifat asosiatif kausal, yaitu penelitian yang mencari hubungan (pengaruh) sebab akibat, yaitu variable independen/variabel yang memengaruhi (X) terhadap variabel dependen variable yang dipengaruhi (Y) (Sugiyono, 2009:56). Dalam penelitian ini variable dependen adalah nilai perusahaan, sedangkan variabel independen adalah struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan profitabilitas.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan yaitu laporan keuangan perusahaan manufaktur. Data diambil dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD) yang di publikasikan www.idx.co.id.
3.3. Batasan Operasional
Objek penelitian adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2014-2016.
3.4. Definisi dan Operasional Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel dependen
Variabel Dependen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan publik ditentukan oleh pasar saham. Nilai perusahaan yang sahamnya tidak diperdagangkan kepada publik juga sangat dipengaruhi oleh pasar. Nilai perusahaan pada penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio PBV. Rasio PBV dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
PBV =
Nilai buku per lembar saham biasa =
b. Variabel independen
Variabel Independen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah:
1) Struktur Modal (X1)
Struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan atau perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Struktur modal diukur dengan Debt to Equity Ratio(DER). Debt to Equity Ratio adalah suatu upaya untuk memperlihatkan dalam format lain proporsi relatif dari klaim pemberi pinjaman terhadap kepemilikan dan digunakan sebagai ukuran peranan hutang. Persamaan dari DER adalah sebagai berikut (Brigham and Ehrhardt, 2009:95):
DER =
x 100%
2) Pertumbuhan perusahaan (X2)
Pertumbuhan perusahaan diukur dengan menggunakan perubahan total aset. Pertumbuhan aset adalah selisih total aset yang dimiliki perusahaan pada periode sekarang dengan periode sebelumnya terhadap total aset periode sebelumnya(Mahatma dan Wirajaya, 2014).
Pertumbuhan Perusahaan = –
x 100%
3) Ukuran perusahaan (X3)
Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aset yang dimiliki oleh perusahaan (Suharli, 2006). Dalam penelitian ini ukuran perusahaan perusahaan dinilai dengan logaritma natural dari total aset.
Size = Logaritma Natural Total Aset 4) Profitabilitas (X4)
Rasio profitabilitas menghitung kemampuan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan. Dalam penelitian ini digunakan proxy Returnon Equity (ROE) untuk mengukur profitabilitas perusahaan. Rasio ROEadalah rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa, yang mengukur tingkat pengembalian atas investasi dari pemegang saham biasa. Rumus ROE dapat dihitung sebagai berikut :
ROE = x 100%
Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran
Variabel Defenisi Indikator Skala
Nilai tahun lalu) / total aset tahun lalu
Rasio
dengan periode
Sumber : Dari berbagai referensi 3.5. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi
Sugiyono (2009: 115) mendefinisikan populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penclitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam periode 2014-2016.
Tabel 3.2. Daftar Perusahaan yang Menjadi Populasi Sampel
No. Nama Perusahaan Kriteria
Sampel 5 ALMI (Alumindo Light Metal Industry
Tbk) X
6 ALTO (Tri Banyan Tirta Tbk) 3
7 AMIN (PT Ateliers Mecaniques
D'Indonesie Tbk) X 15 CEKA (PT. Wilmar Cahaya Indonesia
Tbk) 4
28 ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk) 6
29 IMAS (Indomobil Sukses Internasional
Tbk) X
30 INAF (Indofarma Tbk) X
31 INAI (Indal Aluminium Industry Tbk) X 32 INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk) 7
33 INDR (Indorama Synthetics Tbk) X
34 INDS (Indospring Tbk) X
35 INTP (Indocement Tunggal Prakarsa
Tbk) X
36 ISSP (PT Steel Pipe Industry of
Indonesia Tbk) X 60 PRAS (Prima Alloy Steel Universal
Tbk) X
61 PSDN (Prasidha Aneka Niaga Tbk)
62 PYFA (Pyridam Farma Tbk) X
63 RICY (Ricky Putra Globalindo Tbk) X 64 RMBA (Bentoel International Investama
Tbk) X
65 ROTI (Nippon Indosari Corpindo Tbk) 10 66 SCPI (Merck Sharp Dohme Pharma
Tbk) X X X X X
67 SKBM (Sekar Bumi Tbk) 11
68 SKLT (Sekar Laut Tbk) 12
69 SMBR (PT Semen Baturaja Tbk) X 75 SSTM (Sunson Textile Manufacturer
Tbk) X
Sampel merupakan bagian dan jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009: 116). Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu metode penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009: 116) dengan menggunakan karakteristik sebagai berikut :
1. Perusahaan Manufaktur subsektor makanan dan minuman terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2014-2016.
2. Perusahaan tersebut memiliki laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan selama periode penelitian.
3. Perusahaan memiliki laba bersih
4. Perusahaan menampilkan data dan informasi yang digunakan untuk
menganalisis setiap proksi variabel dalam penelitian selama periode 2014-2016
Jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2014-2016 berjumlah 14 perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman. Tahun pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 tahun berturut-turut selama tahun 2014-2016. Berdasarkan kriteria- kriteria diatas yang dijadikan sampel penelitian adalah sebanyak 13 perusahaan. Sehingga total pengamatan yang dijadikan sampel penelitian ini adalah sebanyak 39 pengamatan.
Daftar populasi dan sampel yang telah melalui proses seleksi dijelaskan pada tabel berikut :
Tabel 3.3. Daftar Sampel Penelitian
Sumber : http://www.idx.co.id
1 ADES (Akasha Wira International Tbk) Sampel 1 2 AISA (Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk) Sampel 2
3 ALTO (Tri Banyan Tirta Tbk) Sampel 3
4 CEKA (PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk) Sampel 4
5 DLTA (Delta Djakarta Tbk) Sampel 5
6 ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur Tbk) Sampel 6 7 INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk) Sampel 7 8 MLBI (Multi Bintang Indonesia Tbk) Sampel 8
9 MYOR (Mayora Indah Tbk) Sampel 9
10 ROTI (Nippon Indosari Corpindo Tbk) Sampel 10
11 SKBM (Sekar Bumi Tbk) Sampel 11
12 SKLT (Sekar Laut Tbk) Sampel 12
13 ULTJ (Ultra Jaya Milk Industry Tbk) Sampel 13
No. Nama Perusahaan Sampel
3.6 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data a. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
Sugiyono (2009) mendefinisikan data kuantitatif sebagai data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (scoring). Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data yang tidak secara langsung diberikan kepada pengumpul data yaitu laporan keuangan perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria sampel penelitianyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016 yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory yang dapat diakses melalui www.idx.co.id.
b. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan metode dokumentasi yang merupakan pengumpulan data dengan dokumen berupa laporan keuangan yang telah dikumpulkan dan dipublikasikan.
3.7. Teknik Analisis
Teknik Analisis data merupakan suatu metode yang digunakan untuk memproses hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis untuk dapat memberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan program SPSS. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.7.1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran umum sampel data. Statistik deskriptif bertujuan untuk menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean, standar deviasi, varian, modus, sum, range, minimum, dan maksimum.
3.7.2. Uji Asumsi Klasik
Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif, maka model tersebut harus memenuhi asumsi klasik regresi. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas.
3.7.2.1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menentukan alat statistik yang dilakukan, sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Menurut Erlina (2008:154), uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode analisis data. Jika data normal, gunakan statistik parametrik dan jika data tidak normal gunakan statistik non parametrik atau lakukan treatment agar data normal. Cara yang digunakan untuk melihat apakah data normal atau tidak adalah dengan melakukan analisis grafik dengan melihat grafik histogram dan probability plot dan dengan melakukan analisis statistik.
Analisis grafik ini dapat dilakukan dengan melihat grafik histogram dan probability plot. Sedangkan analisis statistik dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov.
Menurut Ghozali (2006:111) ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu:
1. Analisis Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati normal. Namun demikian, hanya dengan melihat histogram, hal ini dapat membingungkan ,khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Dasar pengambilan keputusannya adalah:
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas
2. Analisis Statistik
Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas adalah uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Pedoman dalam pengambilan keputusan normal atau tidaknya data yang akan diolah adalah sebagai berikut:
a. Apabila hasil signifikansi lebih besar (>) dari 0,05 maka data terdistribusi normal.
b. Apabila hasil signifikansi lebih kecil (<) dari 0,05 maka data tersebut tidak terdistribusi secara normal.
3.7.2.2. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel–variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini, kita sebut variabel–variabel bebas ini tidak ortogonal (Erlina, 2008:156). Variabel – variabel bebas yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol. Model regresi yang baik selayaknya tidak terjadi multikolinearitas. Multikolinearitas dapat dilihat dari VIF (Variance Inflation Factor), jika VIF 10 maka tingkat multikolinearitas dapat ditoleransi. Multikolinearitas dilihat juga melalui TOL (Tolerance). Nilai TOL berkebalikan dengan nilai VIF. Tolerance (TOL) mengukur variabilitas dari variabel independen yang tidak dijelaskan oleh variabel inpenden lainnya. Jadi multikolinearitas terjadi jika VIF > 10 dan nilai tolerance < 0,10.
3.7.2.3. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson (DW). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Hal ini terjadi karena kesalahan pengganggu tidak bebas dari
observasi lainnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi terjadi atau tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson.
Tabel 3.4. Kriteria Pengambilan Keputusan Durbin-Watson Kriteria Pengujian Keputusan Kesimpulan 0 < d < dl Terjadi autokorelasi
Sumber : Ghozali, Imam, 2006.
3.7.2.4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Metode yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai variabel dependen (ZPRED) dengan nilai residual (SRESID). Dasar analisis ini adalah : a. Titik-titik tersebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0.
b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.
c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
3.7.3. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan menggunakan alat bantu hitung SPSS, yaitu : Model regresi yang digunakan yaitu :
Y= + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e Keterangan:
Y = Nilai perusahaan X1 = Struktur modal
X2 = Pertumbuhan perusahaan X3 = Ukuran perusahaan X4 = Profitabilitas
= Konstanta
β1,β2,β3,β4 = Koefisien e = error
3.7.4. Pengujian Hipotesis 3.7.4.1. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) adalah sebuah koefisien yang menunjukkan persentase pengaruh semua variable independen terhadap variabel dependen.
Persentase tersebut menunjukkan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Semakin besar koefisien determinasinya maka semakin baik variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen.
Nilai R2 besarnya antara 0-1 (0 < R2 < 1) koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Nilai R-Square dikatakan baik bila nilainya di atas 0,5 karena nilai dari R-Square berkisar antara 0 sampai 1. Bila nilai R-Square mendekati 1 maka sebagian besar variabel independen menjelaskan variabel dependen sedangkan jika koefisien determinasi adalah 0 berarti variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
3.7.4.2. Uji Simultan (Uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel independen.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
a. Jika nilai F hitung < F tabel dan jika probabilitas (signifikasi) lebih besar dari 0,05 (α) , maka Ho diterima, artinya variabel independen secara simultan tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
b. Jika nilai F hitung > F tabel dan jika probabilitas (signifikasi) lebih kecil dari 0,05 (α), maka Ho ditolak, artinya variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel independen secara signifikan.
3.7.4.3. Uji Parsial (Uji t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
a. Jika nilai t hitung < t tabel dan jika probabilitas (signifikasi) lebih besar dari 0,05 (α), maka Ho diterima, artinya variabel independen secara parsial tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
b. Jika nilai t hitung > t tabel dan jika probabilitas (signifikasi) lebih kecildari 0,05 (α), maka Ho ditolak, artinya variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan analisis linier berganda. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan microsoft excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan analisisis linier berganda. Pengujian asumsi klasik dan analisis linier berganda digunakan dengan menggunakan software SPSS versi 23. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output sesuai dengan metode analisis data yang telah ditentukan.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh 13 perusahaan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian dan diamati selama periode 2014-2016 sehingga diperoleh 39 data observasi.
Tabel 4.1. Sampel Penelitian
Sumber : Data Diolah, 2018
1 ADES (Akasha Wira International Tbk) Sampel 1 2 AISA (Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk) Sampel 2
3 ALTO (Tri Banyan Tirta Tbk) Sampel 3
4 CEKA (PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk) Sampel 4
5 DLTA (Delta Djakarta Tbk) Sampel 5
6 ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur Tbk) Sampel 6 7 INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk) Sampel 7 8 MLBI (Multi Bintang Indonesia Tbk) Sampel 8
9 MYOR (Mayora Indah Tbk) Sampel 9
10 ROTI (Nippon Indosari Corpindo Tbk) Sampel 10
11 SKBM (Sekar Bumi Tbk) Sampel 11
12 SKLT (Sekar Laut Tbk) Sampel 12
13 ULTJ (Ultra Jaya Milk Industry Tbk) Sampel 13
No. Nama Perusahaan Sampel
4.2. Diskripsi Variabel
4.2.1. Deskripsi Variabel Bebas (Independen Variabel) 4.2.1.1. Struktur Modal (X1)
Struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan atau perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Struktur modal diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER). Debt to Equity Ratio a$dalah suatu upaya untuk memperlihatkan dalam format lain proporsi relatif dari klaim pemberi pinjaman terhadap kepemilikan dan digunakan sebagai ukuran peranan hutang. Persamaan dari DER adalah sebagai berikut (Brigham and Ehrhardt, 2009:95):
DER =
x 100%
Pada tabel dibawah ini dapat digambarkan struktur modal pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menjadi sampel.
Tabel 4.2. Struktur Modal (X1)
Sumber : Data Diolah, 2018 4.2.2.2. Pertumbuhan Perusahaan (X2)
Pertumbuhan perusahaan diukur dengan menggunakan perubahan total aset. Pertumbuhan aset adalah selisih total aset yang dimiliki perusahaan pada periode sekarang dengan periode sebelumnya terhadap total aset periode sebelumnya(Mahatma dan Wirajaya, 2014).
Pertumbuhan Perusahaan = –
x 100%
Pada tabel dibawah ini dapat digambarkan pertumbuhan perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menjadi sampel.
2014 2015 2016 1 ADES (Akasha Wira International Tbk) 0,71 0,99 1,00 2 AISA (Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk) 1,06 1,28 1,17
3 ALTO (Tri Banyan Tirta Tbk) 1,33 0,57 0,59
4 CEKA (PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk) 1,39 1,32 0,61
5 DLTA (Delta Djakarta Tbk) 2,98 2,22 0,55
6 ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur Tbk) 0,66 0,62 0,56 7 INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk) 1,08 1,13 0,87 8 MLBI (Multi Bintang Indonesia Tbk) 3,03 1,74 1,77
9 MYOR (Mayora Indah Tbk) 1,51 1,18 1,01
10 ROTI (Nippon Indosari Corpindo Tbk) 1,23 1,28 1,02
11 SKBM (Sekar Bumi Tbk) 1,04 1,22 1,72
12 SKLT (Sekar Laut Tbk) 1,16 1,48 0,92
13 ULTJ (Ultra Jaya Milk Industry Tbk) 2,88 2,65 0,21
No. Nama Perusahaan Struktur Modal
Tabel 4.3. Pertumbuhan Perusahaan (X2)
Sumber : Data Diolah, 2018 4.2.2.3. Ukuran Perusahaan (X3)
Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aset yang dimiliki oleh perusahaan (Suharli, 2006). Dalam penelitian ini ukuran perusahaan perusahaan dinilai dengan logaritma natural dari total aset.
Size = Logaritma Natural Total Aset
Pada tabel dibawah ini dapat digambarkan ukuran perusahaan pada peruperusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menjadi sampel.
2014 2015 2016 1 ADES (Akasha Wira International Tbk) 0,144 0,293 0,174 2 AISA (Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk) 0,467 0,228 0,021 3 ALTO (Tri Banyan Tirta Tbk) (0,175) (0,047) (0,012) 4 CEKA (PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk) 0,200 0,157 (0,040)
5 DLTA (Delta Djakarta Tbk) 0,144 0,046 0,153
6 ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur Tbk) 0,171 0,066 0,088 7 INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk) 0,107 0,068 (0,105) 8 MLBI (Multi Bintang Indonesia Tbk) 0,251 (0,058) 0,082
9 MYOR (Mayora Indah Tbk) 0,059 0,102 0,139
10 ROTI (Nippon Indosari Corpindo Tbk) 0,175 0,262 0,078
11 SKBM (Sekar Bumi Tbk) 0,305 0,176 0,310
12 SKLT (Sekar Laut Tbk) 0,097 0,137 0,506
13 ULTJ (Ultra Jaya Milk Industry Tbk) 0,037 0,213 0,197 Pertumbuhan Aset
No. Nama Perusahaan
Tabel 4.4. Ukuran Perusahaan (X3)
Sumber : Data Diolah, 2018 4.2.2.4. Profitabilitas (X4)
Rasio profitabilitas menghitung kemampuan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan. Dalam penelitian ini digunakan proxy Returnon Equity (ROE) untuk mengukur profitabilitas perusahaan. Rasio ROEadalah rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa, yang mengukur tingkat pengembalian atas investasi dari pemegang saham biasa.
Rumus ROE dapat dihitung sebagai berikut:
ROE = x 100%
Pada tabel dibawah ini dapat digambarkan profitabilitas pada peruperusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menjadi sampel.
2014 2015 2016
1 ADES (Akasha Wira International Tbk) 26,95 27,21 27,37 2 AISA (Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk) 29,63 29,83 29,86
3 ALTO (Tri Banyan Tirta Tbk) 27,85 27,80 27,78
4 CEKA (PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk) 27,88 28,03 27,99
5 DLTA (Delta Djakarta Tbk) 27,62 27,67 27,82
6 ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur Tbk) 30,85 30,91 30,99 7 INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk) 32,08 32,15 32,04 8 MLBI (Multi Bintang Indonesia Tbk) 28,43 28,37 28,45
9 MYOR (Mayora Indah Tbk) 29,96 30,06 30,19
10 ROTI (Nippon Indosari Corpindo Tbk) 28,39 28,63 28,70
11 SKBM (Sekar Bumi Tbk) 27,20 27,36 27,63
12 SKLT (Sekar Laut Tbk) 26,53 26,66 27,07
13 ULTJ (Ultra Jaya Milk Industry Tbk) 28,70 28,90 29,08
No. Nama Perusahaan Ukper
Tabel 4.5. Profitabilitas (X4)
Sumber : Data Diolah, 2018
4.2.3. Deskripsi Variabel Terikat (Dependen Variabel) 4.2.3.1. Nilai Perusahaan
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Nilai Perusahaan yang diukur dengan Price to Book Value (PBV).. Rasio PBV dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
PBV =
Nilai buku per lembar saham biasa
=
Pada tabel dibawah ini dapat digambarkan Nilai Perusahaan pada perusahaan perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menjadi sampel.
2014 2015 2016
1 ADES (Akasha Wira International Tbk) 0,10 0,10 0,15
2 AISA (Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk) 0,11 0,09 0,17
3 ALTO (Tri Banyan Tirta Tbk) 0,06 0,02 0,02
4 CEKA (PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk) 0,08 0,17 0,28
5 DLTA (Delta Djakarta Tbk) 0,38 0,23 0,25
6 ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur Tbk) 0,17 0,18 0,20
7 INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk) 0,12 0,09 0,12
8 MLBI (Multi Bintang Indonesia Tbk) 0,14 0,65 1,20
9 MYOR (Mayora Indah Tbk) 0,10 0,24 0,21
10 ROTI (Nippon Indosari Corpindo Tbk) 0,20 0,23 0,19
11 SKBM (Sekar Bumi Tbk) 0,28 0,12 0,06
12 SKLT (Sekar Laut Tbk) 0,11 0,14 0,07
13 ULTJ (Ultra Jaya Milk Industry Tbk) 0,13 0,19 0,20
No. Nama Perusahaan Profitabilitas
Tabel 4.6. Nilai Perusahaan (Y)
Sumber : Data Diolah, 2018 4.3. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata (mean), dan
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata (mean), dan