• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba dan Dividen Payout Ratio

2.5.1 Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Perubahan Laba

Rasio likuiditas merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (Abdullah, 2002). Tingkat likuiditas yang tinggi akan menunjukan kemampuan perusahaan yang tinggi dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, dan akan mempengaruhi peningkatan laba perusahaan. Dalam hal ini, Peningkatan rasio likuiditas akan mempengaruhi jumlah laba yang akan dihasilkan oleh perusahaan karena keuntungan yang dihasilkan akan dikurangi dari jumlah utang jangka pendek yang dimiliki perusahaan.

2.5.2 Pengaruh Rasio Aktiva Produktif Terhadap Perubahan Laba

Rasio aktiva produktif dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31/147/KEP/DIR Tanggal 12 November 1998 tentang Kualitas Aktiva Produktif adalah semua aktiva dalam rupiah maupun valuta asing dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya yang meliputi penanaman dana

bank dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana pada bank lain kecuali giro dan penyertaan. Meningkatnya rasio aktiva produktif dapat mengindikasikan adanya penambahan sumber pendapatan perusahaan yang juga akan menambah jumlah laba yang akan dihasilkan oleh perusahaan.

2.5.3 Pengaruh Rasio Rentabilitas Terhadap Perubahan Laba

Rasio Rentabilitas, yaitu alat untuk menganalisa atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Selain itu, rasio-rasio dalam kategori ini dapat pula digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank (Nisswonger, 1993). Dengan melihat rasio rentabilitas, investor ataupun masyarakat dapat melihat sejauhmana tingkat kemampuan perusahaan tersebut didalam menghasilkan keuntungan atau laba, baik yang berasal dari kegiatan operasional perusahaan maupun non operasional. Dalam hal ini, tingginya rasio rentabilitas perusahaan mencerminkan tingginya kemempuan perusahaan dalam mengahasilkan laba.

2.5.4 Pengaruh Rasio Solvabilitas Terhadap Perubahan Laba

Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya (Nisswonger, 1993). Kemampuan operasi perusahaan dicerminkan dari aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan. Jika utang yang dimiliki perusahaan terlalu besar, hal ini akan mempengaruhi laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan demikian semakin semakin besar tingkat rasio solvabilitas yang dimiliki oleh perusahaan maka akan semakin tinnggi perusahaan dalam menghasilkan laba.

2.5.5. Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Dividend Payout Ratio

Murtini (2008) menyatakan bahwa likuiditas yang dinilai dari arus kas bebas perusahaan memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham apabila perusahaan memiliki kas yang benar – benar bebas, yang dapat dibagikan kepada pemilik saham sebagai dividen. Likuiditas yang tinggi akan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya kepada para pemegang saham. Hal ini akan mempengaruhi perusahaan dalam membagikan dividennya, karena perusahaan dengan tingkat likuiditas yang tinggi memiliki kesempatan yang lebih besar dalam melakukan pembayaran dividen, dalam hal ini tingginya tingkat likuiditas dapat meningkatkan dividen perusahaan.

2.5.6. Pengaruh Rasio Aktiva Produktif Terhadap Dividend Payout Ratio

Aktiva produktif adalah penyediaan bank dalam rupiah maupun valas untuk memperoleh penghasilan, dalam bentuk kredit, sertifikat bank indonesia dan penempatan dana antar bank (Brigham dan Houston, 2009). Dalam hal ini, tinggi nya aktiva produktif yang dimiliki perusahaan akan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam melakukan pembayaran dividen kepada para pemegang saham dan sebaliknya, rendahnya aktiva produktif yang dimiliki perusahaan akan mengurangi kemampuan perusahaan dalam melakukan pembagian dividen.

2.5.7. Pengaruh Rasio Rentabilitas Terhadap Dividend Payout Ratio

Rasio rentabilitas merupakan suatu alat untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan laba dengan membandingkan laba dengan aktiva atau modal dalam periode tertentu. Dengan melihat rasio rentabilitas, investor ataupun para

pemegang saham dapa melihat ke efektifan perusahaan dalam memperoleh laba (Brigham dan Houston, 2009). Dengan demikian rasio rentabilitas dapat menggambarkan perolehan laba yang di miliki perusahaan yang kemudian akan dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen. Hal ini berarti semakin tinggi rasio rentabilitas suatu perusahaan akan semakin tinggi tingkat dividden yang akan di bagikan kepada para pemegang saham.

2.5.8. Pengaruh Rasio Solvabilitas Terhadap Dividend Payout Ratio

Menurut Hartini (2010), terdapat hubungan antara nilai perusahaan dengan pembayaran dividen, arus kas bersih, solvabilitas (leverage) dan earnings per share yang diharapkan setiap tahun oleh perusahaan bahwa dividen menunjukkan hal yang pasti berkaitan dengan apresiasi harga saham. Semakin tinggi nilai kesehatan suatu perusahaan akan memberikan keyakinan kepada pemegang saham untuk memperoleh pendapatan (dividen atau capital gain) di masa yang akan datang.

Rasio solvabilitas (leverage) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dari hutang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi). Semakin tinggi rasio solvabilitas maka semakin tinggi pula resiko kerugian yang dihadapi, tetapi juga ada kesempatan mendapatkan laba yang besar. Sebaliknya apabila perusahaan memiliki rasio solvabilitas yang rendah tentu mempunyai resiko kerugian yang lebih kecil.

2.5.9. Pengaruh Perubahan Laba Terhadap Dividend Payout Ratio

Pertumbuhan laba sangat menentukan jumlah dividen yang akan dibagikan kepada pihak investor. Bagi investor, dalam menilai kinerja suatu bank tidak melihat perubahan laba perusahaan dari tahun ke tahun. Laba merupakan ukuran penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan sebelum memutuskan pembagian dividen. Perusahaan yang memiliki laba yang rendah akan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk membagikan dividen, demikian juga sebaliknya.

2.5.10.Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Dividend Payout Ratio yang Dimediasi oleh Perubahan Laba

Berdasarkan surat edaran Bank Indonesia No 26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993 tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank dinayatakan bahwa, untuk menilai kinerja perusahaan perbankan umumnya digunakan aspek penilaian yaitu Capital, Assets, Management, Earning dan Liquidity yang disebut dengan CAMEL. Empat dari aspek tersebut masing-masing Capital, Assets, Earning dan Liquidity dinilai dengan menggunakan rasio keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa rasio keuangan bermanfaat dalam menilai kondisi keuangan perusahaan perbankan yang tercermin dari laba yang dihasilkan. Jika rasio keuangan setiap tahunnya meningkat kearah yang lebih baik maka perubahan laba setiap tahunnya diestimasi juga akan meningkat, karena bank berada dalam keadaan sehat. Jika perubahan laba setiap tahunnya meningkat maka perusahaan berlaba setiap tahunnya. Laba yang dihasilkan dapat dikumpulkan ataupun langsung dibagikan kepada investor dalam bentuk dividen yang sudah disepakati.

Rasio Keuangan yang sehat setiap tahunnya menjadi tolak ukur investor dalam menanamkan sahamnya. Jika perusahaan setiap tahunnya dalam keadaan sehat tentu meningkatkan harga saham perusahaan tersebut. Peningkatan harga saham sudah pasti meningkatkan perubahan laba perusahaan yang juga akan berimbas ke dividen tunai yang akan diberikan kepada investor. Sehingga rasio keuangan dapat mempengaruhi DPR dengan perubahan laba sebagai meidasinya.

Dokumen terkait