• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI Kesimpulan Saran dan Keterbatasan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Hasil Pengujian Regresi

2. Pengaruh Secara Parsial

Pengaruh variabel Human Resource, Merchandise, Harga, dan Lokasi-Layout terhadap Jumlah pembelian secara parsial dijelaskan melalui persamaan regresi yang diperoleh, yaitu untuk ;

Indomaret : Y = -3.206 + 0.088 + 0.107 + 0.112 + 0.100 Alfamart : Y = -3.153 + 0.110 + 0.081 + 0.122 + 0.104

a) Konstanta

Konstanta dinamakan juga intercept, menjelaskan jumlah pembelian bila semua viarabel penjelas tidak ada. Nilai -3.206 mencerminkan jumlah pembelian di Indomaret secara teoritis pada saat variabel Human Resource, Merchandise, Harga dan Lokasi-Layout dianggap nol.

Dalam penjualan tidak dikenal nilai negatif, maka nilai negatif dalam angka ini diterjemahkan sebagai indikasi kontra penjualan atau tidak laku, yang kalau dilihat dari kacamata laba penghasilan adalah kerugian.

Penjualan negatif juga terjadi di Alfamart bila variabel Human Resource, Merchandise, Harga dan Lokasi-Layout dianggap nol, yang tercermin dari nilai konstantanya sebesar -3.153.

b) Variabel Human Resource

Nilai t-hitung variabel Human Resource sebesar 2.911 (Alfamart) dan 2.524 (Indomaret), keduanya secara berurutan memiliki probabilitas (p) sebesar 0.004 dan 0.013. Nilai p < 0.05 menandakan signifikan, berarti pengaruh Human Resource terhadap Jumlah pembelian terbukti bermakna dan dapat dipercaya. Evaluasi kebermaknaan juga dapat dilihat dalam gambar di bawah, terlihat nilai t-hitung > t-tabel sehingga berada di daerah penerimaan Ha.

t-hitung Alfamart = 2.911 t-hitung Indomaret = 2.524 t-tabel (df:95,α:0.05) ) = 1.985 Gambar 5.12. Signifikansi pengaruh Human Resource

Koefisien regresi variabel Human Resource sebesar 0.110 untuk Alfamart dan 0.088 untuk Indomaret, menjelaskan perubahan jumlah pembelian yang dapat dijelaskan oleh variabel Human Resource. Nilai positif koefesien menandakan bila kualitas Human Resource meningkat maka jumlah penjualan akan terdorong naik, kebalikannya bila kualitas Human Resource menurun maka jumlah pembelian juga menurun. Apabila variabel

lain dianggap tetap, maka untuk setiap kenaikan satu satuan Human Resource dapat meningkatkan jumlah penjualan di Alfamart sebesar 0.110, dan di Indomaret sebesar 0.088.

c) Variabel Marchandise

Nilai t-hitung variabel Merchandise dalam persamaan adalah 2.432 dan 2.853 dengan probabilitas sebesar 0.017 dan 0.005. Perolehan p < 0.05 menandakan signifikan, berarti pengaruh variabel Merchandise terhadap Jumlah pembelian terbukti bermakna sehingga dapat dipercaya. Evaluasi kebermaknaan juga dapat dilihat dalam gambar di bawah, terlihat nilai t-hitung ≥ t-tabel sehingga berada di daerah penerimaan Ha atau berpengaruh signifikan.

t-hitung Alfamart = 2.432

t-hitung Indomaret=2.853

t-tabel (df:95,α:0.05) = 1.985 Gambar 5.13. Signifikansi pengaruh Merchandise

Koefisien regresi variabel Merchandise sebesar 0.081 (Alfamart) dan 0.107 (Indomaret), dengan pengertian sama seperti variabel sebelumnya hasil ini menjelaskan; Untuk setiap kenaikan satu satuan Merchandise dapat meningkatkan jumlah penjualan di Alfamart sebesar 0.081 dan sebesar 0.107 di Indomaret.

d) Variabel Harga

Nilai t-hitung variabel Harga pada Alfamart memiliki t-hitung sebesar 2.994 dan di Indomaret 3.046 berada di daerah penerimaan Ha (Gambar di bawah). Juga dapat ditunjukkan oleh nilai probabilitasnya, terlihat variabel Harga memiliki p < 0.05 yaitu 0.004 dan 0.003 yang berarti signifikan.

t-hitung Alfamart = 3.046

t-hitung Indomaret =2.994

t-tabel (df:95,α:0.05) ) = 1.985 Gambar 5.14. Signifikansi pengaruh Harga

Variabel Harga memberi pengaruh positif signifikan terhadap jumlah pembelian di Alfamart dan Indomaret. Harga disini bukan dalam pengertian nilainya (Rupiah) melainkan ketepatannya, seperti sesuai kualitas, sesuai pasar, sesuai daya beli, dan kompetitif. Sehingga koefisien dalam tabel ringkasan regresi di atas menjelaskan untuk setiap perbaikan penetapan satu rupiah dapat meningkatkan jumlah penjualan di Alfamart sebesar 0.122 dan sebesar 0.112 di Indomaret.

e) Variabel Lokasi-Layout

Koefisien regresi variabel Lokasi-Layout sebesar 0.104 untuk Alfamart dan untuk Indomaret sebesar 0.100. Nilai positif menjelaskan variabel Lokasi-Layout dapat meningkatkan Jumlah pembelian, dan sebaliknya dapat menurunkan. Terlihat dalam gambar di bawah t-hitung variabel Lokasi-Layout lebih dari t-tabel sebesar 1.985 (df=95, α=5%) sehingga berada di daerah penerimaan Ha atau signifikan. Signifikansi dapat juga dievaluasi melalui nilai probabilitasnya, terlihat pada tabel di atas p < 0.05 menunjukan signifikan.

t-hitung Alfamart = 2.548 t-hitung Indomaret = 2.438 t-tabel = 1.985

Gambar 5.15. Signifikansi pengaruh Lokasi-Layout

E. Pembahasan

Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan teknik korelasi product moment dengan nilai r tabel sebesar 0,135 dan mengkorelasikan antara skor tiap butir dengan skor total, dinyatakan valid karena koefisien korelasi item total lebih besar dari 0,135.

Reliabilitas instrumen diukur dengan menggunakan Spearman Brown. Uji signifikansi dilakukan dengan taraf signifikansi 0,05 dan dapat dikatakan reliabel karena nilai Spearman Brown lebih besar dari r kritis Product Moment, dengan demikian item pengukuran pada masing-masing variabel dinyatakan reliabel.

Untuk masing-masing variabel di ukur melalui 5 buah pertanyaan dari jumlah total sebanyak 25 pertanyaan dan untuk jumlah pembelian di ukur

dengan 2 buah pertanyaan. Sehingga untuk menghasilkan skor ideal dari setiap tanggapan responden terhadap variabel.

Hasil uji deskriptif variabel Human Resource mendapatkan skor rata-rata sebesar 15.550 (Indomaret), sedangkan Untuk Alfamart diperoleh skor rata-rata sebesar 16.800, dari hasil pengolahan data ini maka disimpulkan bahwa Human Resource Alfamart lebih baik dibandingkan Indomaret jika dilihat dari besarnya skor rata-rata yang dimiliki, tetapi kedua mini market tergolong sedeng jika dilihar dari skor ideal tanggapan responden.

Hasil uji deskriptif variabel Merchandise untuk Indomaret mendapat skor rata-rata sebesar 18.810 dan untuk Alfamart diperoleh skor rata-rata sebesar 17.690. Komparasinya menunjukkan Indomaret lebih tinggi, mengartikan suatu respon yang lebih baik. Namun perbedaan yang kecil ini belum dapat di kategoriasasi yang berbeda. keduanya masih terkategorisasi pada kelompok sama yaitu cukup tinggi.

Hasil uji deskriptif variabel Harga untuk Indomaret memperoleh skor rata-rata sebesar 15.320 dan untuk Alfamart sebesar 16.350, keduanya terkategori sedang menurut skor ideal tanggapan responden. Kategori ini menunjukkan harga dapat diterima oleh konsumen (responden), namun belum secara maksimal atau memuaskan, karena gerai kedua minimarket tersebut sangat berdekatan sehingga Harga yang ditawarkan oleh Indomaret

dan Alfamart tidak jauh berbeda dan konsumen juga mudah untuk menjangkau kedua minimarket tersebut.

Hasil uji deskriptif variabel Lokasi dan Layout ditanggapi cukup baik oleh responden, skor rata-rata untuk Indomaret sebesar 19.760 dan Alfamart sebesar 17.450, keduanya terkategorisasi cukup tinggi. Temuan ini tidak begitu mengejutkan karena kedua minimarket dikelola lebih modern dibandingkan toko atau minimarket lain di segmen yang sama pada umumnya, kedua minimarket ini pada dasarnya suatu jaringan nasional, maka sebenarnya tidak sebanding dengan minimarket lokal yang tidak memiliki jaringan. Sehingga aksesibilitas informasi tentang konsumen dan manajerial jauh lebih ungul.

Tanggapan responden terhadap Jumlah Pembelian (belanja) untuk Indomaret dan Alfamart termasuk cukup rendah. Hal ini diketahui dari skor rata-rata pembelian mereka yang terkategorisasi cukup rendah, di Indomaret memperoleh skor rata-rata sebesar 3.860 dan Alfamart sebesar 3.930.

Berdasarkan hasil analisis perbedaan dengan uji t, variabel Human Resource diperolah t-hitung sebesar -2.652 dengan probabilitas 0.009, variabel Merchandise diperoleh t-hitung sebesar 2.605 dengan probabilitas 0.011, variabel Harga diperoleh t-hitung sebesar -2.553 dengan probabilitas 0.012 perolehan dan Lokasi-Layout diperoleh t-hitung sebesar 6.756 dengan probabilitas 0.000, p < 0.05 menandakan perbedaannya signifikan.

Berdasarkan hasil pengujian regresi, pengaruh seluruh variabel independen secara simultan terhadap Jumlah pembelian ditunjukkan oleh koefesien determinasi, hasil untuk Alfamart sebesar 0.501 dan Indomaret 0.453, angka ini menjelaskan 50.1% jumlah pembelian di Alfamart dipengaruhi oleh variabel Human Resource, Merchandise, Harga dan Lokasi-Layout. Sedangkan jumlah pembelian di Indomaret dipengaruhi sebesar 45.3% oleh variabel Human Resource, Merchandise, Harga dan Lokasi-Layout. Kedua persentase ini menunjukan jumlah pembelian di Alfamart lebih terpengaruh dibandingkan Indomaret.

Pengaruh variabel Human Resource, Merchandise, Harga, dan Lokasi-Layout terhadap Jumlah pembelian secara parsial dijelaskan melalui persamaan regresi yang diperoleh, Indomaret Y = -3.206 + 0.088 + 0.107 + 0.112 + 0.100 dan Alfamart Y = -3.153 + 0.110 + 0.081 + 0.122 + 0.104 . Dari persamaan ini disimpulkan bahwa penjualan di Indomaret dan Alfamart dikatakan negatif karena nilai konstanta yang diperoleh untuk kedua minimarket tersebut adalah negatif, sedangkan dalam penjualan tidak dikenal nilai negatif, maka nilai negatif dalam angka ini diterjemahkan sebagai indikasi kontra penjualan atau tidak laku, yang kalau dilihat dari kacamata laba penghasilan adalah kerugian.

Nilai t-hitung variabel Human Resource sebesar 2.911 (Alfamart) dan 2.524 (Indomaret), keduanya secara berurutan memiliki probabilitas (p) sebesar 0.004 dan 0.013. Nilai p < 0.05 menandakan signifikan, berarti pengaruh Human Resource terhadap Jumlah pembelian terbukti bermakna dan dapat dipercaya.

Nilai t-hitung variabel Merchandise dalam persamaan adalah 2.432 dan 2.853 dengan probabilitas sebesar 0.017 dan 0.005. Perolehan p < 0.05 menandakan signifikan, berarti pengaruh variabel Merchandise terhadap Jumlah pembelian terbukti bermakna sehingga dapat dipercaya.

Nilai t-hitung variabel Harga pada Alfamart memiliki nilai t-hitung sebesar 2.994 dan di Indomaret memiliki nilai t-hitung sebesar 3.046. Juga dapat ditunjukkan oleh nilai probabilitasnya, terlihat variabel Harga memiliki p < 0.05 yaitu 0.004 dan 0.003 yang berarti signifikan.

Nilai t-hitung variabel Lokasi-Layout pada Alfamart memiliki nilai t-hitung sebesar 2.548 dan di Indomaret memiliki nilai t-t-hitung sebesar 2.438 dengan nilai probabilitas untuk Alfamart sebesar 0.012 dan Indomaret sebesar 0.017. Nilai p < 0.05 menandakan signifikan, berarti pengaruh variabel Lokasi-Layout terhadap Jumlah pembelian terbukti bermakna dan dapat dipercaya.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN  

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis perbedaan dengan uji t dan hasil pengujian regresi yang telah diuraiakan dalam bab sebelumnya menunjukkan perbedaan bermakna dan pengaruh signifikan beberapa variabel penjelas terhadap Jumlah pembelian. Dalam temuan pengaruh itu diperoleh bukti pengaruh signifkan secara simultan dan parsial dari variabel Human Resource, Merchandise, Harga dan Lokasi-Layout terhadap jumlah pembelian. Berdasarkan hasil-hasil tersebut peneliti menyimpulkan ;

1. Terdapat perbedaan tanggapan responden terhadap Indomaret dan Alfamart dalam Human Resource, Merchandise, Harga dan Lokasi-Layout. Indomaret mendapat tanggapan lebih unggul dibandingkan Alfamart dalam Merchandise dan Lokasi-Layout, sementara Alfamart lebih unggul dalam Human Resource dan Harga.

2. Jumlah pembelian di Alfamart dipengaruhi oleh variabel Human Resource, Merchandise, Harga dan Lokasi-Layout dibandingkan Indomaret, dilihat dari nilai Jumlah pembelian ditunjukkan oleh koefisien determinasi, hasil untuk Alfamart sebesar 0.501 dan Indomaret 0.453, angka ini menjelaskan 50.1% jumlah pembelian di Alfamart dipengaruhi oleh variabel Human Resource,

Dokumen terkait