• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Auditor Switching, Opini Audit, Profitabilitas, Reputasi KAP, Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag KAP, Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag

TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Hipotesis Penelitian

2.4.13 Pengaruh Auditor Switching, Opini Audit, Profitabilitas, Reputasi KAP, Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag KAP, Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag

Pergantian auditor yang dilakukan oleh perusahaan karena ketidakpuasan klien terhadap auditor ataupun karena opini yang dikeluarkan oleh auditor tidak sesuai dengan harapan klien dapat mempengaruhi lamanya

waktu penyelesaian audit. Selain itu, profitabilitas sebagai indikator prospek bisnis perusahaan juga mempengaruhi audit lag karena berkaitan dengan kemampuan keuangan perusahaan dalam membiayai auditor untuk memeriksa laporan keuangannya. Selain itu untuk mempercepat proses audit, biasanya perusahaan memilih untuk menggunakan KAP yang bereputasi. Di Indonesia sendiri terdapat banyak KAP, namun untuk memilih KAP yang bereputasi tinggi biasanya perusahaan melihat apakah KAP tersebut berafiliasi dengan KAP big four atau tidak. Disamping itu jika perusahaan termasuk perusahaan besar, tentunya perusahaan akan berusaha untuk mempercepat penyelesaian auditnya untuk menjaga image-nya kepada publik.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H13: Auditor switching, opini audit, profitabilitas, reputasi KAP, ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap

audit report lag.

2.4.14 Pengaruh Auditor Switching Terhadap Audit Timeliness dengan

Audit Report Lag sebagai Variabel Intervening

Jika perusahaan mengganti auditor mereka, tentunya hal ini akan membuat auditor baru yang dipilih oleh perusahaan harus memulai proses audit dari awal dan memahami entitas yang diaudit dari awal kembali. Selain itu auditor baru juga harus berkomunikasi dengan auditor sebelumnya sebagai salah satu prosedur audit yang harus dilakukan. Hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap lamanya waktu penyelesaian audit laporan keuangan

perusahaan dan berdampak terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan perusahaan.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H14: Auditor switching berpengaruh terhadap audit timeliness dengan audit report lag sebagai variabel intervening.

2.4.15 Pengaruh Opini Audit Terhadap Audit Timeliness dengan Audit

Report Lag sebagai Variabel Intervening

Lamanya waktu penyelesaian audit (audit lag) laporan keuangan perusahaan dapat disebabkan oleh keinginan perusahaan untuk mengganti auditor mereka karena berkaitan dengan opini yang dikeluarkan oleh auditor. Semua perusahaan menginginkan mendapat opini unqualified atas laporan keuangannya. Perusahaan yang mendapat opini selain unqualified cenderung akan mengganti auditor mereka. Hal ini yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H15: Opini audit berpengaruh terhadap audit timeliness dengan

audit report lag sebagai variabel intervening.

2.4.16 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Audit Timeliness dengan Audit

Report Lag sebagai Variabel Intervening

Profitabilitas perusahaan yang diukur dengan return on asset (ROA) dapat mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan

perusahaan karena dengan naik-turunnya persentase perubahan ROA perusahaan akan berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar auditor yang akan mengaudit laporan keuangan perusahaan. Jika perusahaan terlalu lama meminta auditor untuk memeriksa laporan keuangan perusahaan tentunya semakin lama pula waktu yang dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan proses auditnya. Sehingga hal ini akan mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H16: Profitabilitas berpengaruh terhadap audit timeliness dengan

audit report lag sebagai variabel intervening.

2.4.17 Pengaruh Reputasi KAP Terhadap Audit Timeliness dengan Audit

Report Lag sebagai Variabel Intervening

KAP besar mempunyai auditor dengan kualitas yang tinggi karena wilayah kerja yang luas, bekerja sama dengan KAP besar diluar negeri sehingga sumber daya manusia dalam KAP besar lebih berpengalaman dalam menghadapi semua permasalahan audit. KAP besar yang bereputasi baik akan memiliki hasil kualitas audit yang lebih baik. Oleh karena itu semakin baik reputasi KAP maka semakin cepat proses audit yang dilakukannya sehingga laporan keuangan perusahaan semakin tepat waktu untuk dipublikasikan.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H17: Reputasi KAP berpengaruh terhadap audit timeliness dengan

2.4.18 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Timeliness dengan

Audit Report Lag sebagai Variabel Intervening

Ukuran perusahaan dianggap berpengaruh terhadap cepat lambatnya waktu publikasi laporan keuangan. Perusahaan besar mempunyai lebih banyak sumber daya dan mempunyai sistem informasi yang lebih canggih serta sistem pengendalian internal yang lebih kuat. Perusahaan besar cenderung menjaga image perusahaan di mata masyarakat dengan berusaha menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan juga tergantung dari lamanya proses audit. Semakin besar suatu perusahaan maka semakin luas dan kompleks masalah yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Namun hal itu dapat diatasi karena perusahaan besar akan memberikan insentif yang besar agar laporan keuangan disampaikan secara tepat waktu.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H18: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit timeliness dengan audit report lag sebagai variabel intervening.

BAB I PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Salah satu sumber daya informasi yang dapat digunakan dan diandalkan untuk pengambilan keputusan oleh para pengguna adalah laporan keuangan. Laporan keuangan berisi catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan perusahaan yang lengkap meliputi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan, dan informasi komparatif (PSAK No.1, 2013).

Informasi di dalam laporan keuangan dapat digunakan secara efektif apabila laporan keuangan tersebut memiliki beberapa karakteristik kualitatif, salah satunya adalah ketepatan waktu (timeliness). Ketepatan waktu laporan keuangan dapat mempengaruhi nilai informasi suatu laporan keuangan. Informasi akan bermanfaat jika disampaikan tepat waktu. Informasi yang disajikan tidak tepat waktu dapat mengurangi, atau bahkan menghilangkan kemampuan laporan keuangan sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna.

Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan telah diaudit oleh akuntan publik kepada Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan mengumumkan kepada masyarakat untuk memenuhi prinsip keterbukaan

sesuai dengan pasal 86 ayat 1 UU No.8 tahun 1995 tentang pasar modal. Tuntutan akan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan juga diatur dalam keputusan yang dikeluarkan oleh ketua BAPEPAM No.KEP 36/PM/2003 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala dengan Peraturan Nomor X.K.2 dimana dijelaskan bahwa laporan keuangan auditan bersifat wajib dengan batas waktu paling lambat 90 hari dari tanggal laporan keuangan tahunan.

Berdasarkan ketentuan pasal 63 huruf (e) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 menyatakan bahwa perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan auditannya akan dikenakan sanksi administratif berupa denda paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah). Tidak hanya peraturan dari BAPEPAM, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga menindak perusahaan go public yang terlambat menyampaikan laporan keuangan auditan melebihi batas waktu yang ditentukan. Hal tersebut tertuang dalam keputusan direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor : Kep-307/BEJ/07-2004 tentang Peraturan Nomor I-H tentang sanksi bagi perusahaan terdaftar yang terlambat menyampaikan laporan keuangan. Sanksi yang dikenakan bagi perusahaan tersebut yaitu : 1) Peringatan tertulis I, atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan sampai 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan; 2) Peringatan tertulis II dan denda Rp. 50.000.000,- apabila mulai hari kalender ke 31 hingga kalender ke 60 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan, perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan keuangan; 3) Peringatan tertulis III dan denda Rp 150.000.000,- apabila mulai hari kalender ke 60 hingga kalender ke 90 sejak lampaunya batas waktu

penyampaian laporan keuangan perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan keuangan atau menyampaikan laporan keuangan namun tidak memenuhi kewajiban untuk membayar denda sebagaimana dimaksud pada ketentuan peraturan II di atas; 4) Suspensi, apabila mulai hari kalender ke-91 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan, perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban penyampaian laporan keuangan dan atau perusahaan tercatat telah menyampaikan laporan keuangan namun tidak memenuhi kewajiban untuk membayar denda sebagaimana dimaksud dalam ketentuan II dan III di atas.

Dengan adanya peraturan-peraturan yang dibuat seharusnya akuntan publik dapat menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu. Tetapi pada kenyataannya masih ada perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan auditannya dengan tidak tepat waktu. Apabila perusahaan ingin menjaga image kepada masyarakat dengan berusaha menyampaikan laporan keuangannya tepat waktu, namun auditor independen yang mengaudit laporan keuangannya membutuhkan waktu yang lama, maka penyampaian laporan keuangan perusahaan tersebut menjadi tertunda. Penelitian mengenai ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu baik di Indonesia maupun di luar negeri. Seperti hasil penelitian Akhmad (2012) yang menyatakan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu, sedangkan ukuran perusahaan dan audit lag memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap ketepatan waktu. Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian

Banurea (2012) yang menyatakan bahwa profitabilitas dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu.

Selain faktor profitabilitas, penelitian mengenai opini audit terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan juga memiliki hasil yang berbeda-beda. Seperti hasil penelitian Marla (2013) yang menyatakan bahwa auditor switching dan opini audit berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ketepatan waktu. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Akhmad (2012) yang menyatakan bahwa usia perusahaan dan opini audit tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu. Selanjutnya Rachmawati (2008) dan Merdekawati dan Arjsyah (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu. Hal ini bertentangan dengan penelitian Hilmi dan Ali (2008) berdasarkan pengujian regresi logistik diketahui bahwa variabel leverage, ukuran perusahaan, dan opini audit tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu, sedangkan profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi KAP berpengaruh terhadap ketepatan waktu.

Ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu dengan variabel yang sama mendorong peneliti untuk melakukan pengujian kembali mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan seperti auditor switching, opini audit, profitabilitas, reputasi KAP, dan ukuran perusahaan. Penelitian ini merupakan replikasi dari hasil penelitian Persephony (2013) yang meneliti pengaruh ukuran perusahaan, reputasi KAP, dan probabilitas kebangkrutan terhadap waktu publikasi laporan keuangan dengan audit report lag serbagai variabel intervening. Sebagai pembeda dengan penelitian sebelumnya,

peneliti menambah variabel lain seperti auditor switching, opini audit, dan profitabilitas.

Audit report lag dijadikan sebagai variabel intervening karena cepat lambatnya perusahaan mempublikasikan laporan keuangan auditannya akan tergantung dari panjang pendeknya tenggang waktu audit antara tanggal laporan keuangan sampai dengan tanggal laporan auditor ditandatangani. Untuk dapat mempublikasikan laporan keuangan, perusahaan go public harus melalui fase-fase audit yang dinamakan audit report lag.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011, 2012, 2013, dan 2014. Alasan peneliti memilih perusahaan pertambangan karena berdasarkan pengumuman dari BAPEPAM terdapat beberapa perusahaan pertambangan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan per 31 Maret 2015, yaitu PT. Bumi Resources Tbk, PT. Bumi Resources Minerals Tbk, dan PT. Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengangkat

penelitian yang berjudul “Pengaruh Auditor Swtiching, Opini Audit, Profitabilitas, Reputasi KAP, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Timeliness dengan Audit Report Lag sebagai Variabel Intervening. (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)’’.

1. 2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah dari penelitian ini yaitu:

1. Apakah Auditor Switching, Opini Audit, Profitabilitas, Reputasi KAP, dan Ukuran Perusahaan berpengaruh baik secara parsial maupun simultan terhadap Audit Timeliness?

2. Apakah Audit Report Lag berpengaruh terhadap Audit Timeliness? 3. Apakah Auditor Switching, Opini Audit, Profitabilitas, Reputasi KAP,

dan Ukuran Perusahaan berpengaruh baik secara parsial maupun simultan terhadap Audit Report Lag?

4. Apakah Auditor Switching, Opini Audit, Profitabilitas, Reputasi KAP, dan Ukuran Perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap Audit Timeliness dengan Audit Report Lag sebagai variabel intervening?

1. 3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh Auditor Switching, Opini Audit, Profitabilitas, Reputasi KAP, dan Ukuran Perusahaan terhadap Audit Timeliness baik secara parsial maupun simultan.

2. Untuk mengetahui pengaruh Audit Report Lag terhadap Audit Timeliness.

3. Untuk mengetahui pengaruh Auditor Switching, Opini Audit, Profitabilitas, Reputasi KAP, dan Ukuran Perusahaan terhadap Audit Report Lag baik secara parsial maupun simultan.

4. Untuk mengetahui pengaruh Auditor Switching, Opini Audit, Profitabilitas, Reputasi KAP, dan Ukuran Perusahaan terhadap Audit Timeliness dengan Audit Report Lag sebagai variabel intervening.

1. 4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. 2. Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi dalam upaya meningkatkan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan.

3. Akademisi

Sebagai tambahan referensi bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai masalah yang sejenis dan sebagai tambahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.

ABSTRAK

PENGARUH AUDITOR SWITCHING, OPINI AUDIT, PROFITABILITAS,

Dokumen terkait