BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.5 Intepretasi Hasil Estimasi
4.5.2 Pengaruh Variabel Debt to Equity Ratio terhadap
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh melalui software eviews 7, dapat diketahui bahwa Debt to Equity Ratio (DER) (X2) memiliki pengaruh
negatif terhadap pertumbuhan laba, dengan koefisien sebesar -2,632940. Hal ini berarti bahwa apabila terjadi kenaikan pada Debt to Equity Ratio sebesar 100% maka akan menurunkan pertumbuhan laba sebesar 26,32%.
4.5.3 Pengaruh Variabel Inventory Turnover terhadap Variabel Pertumbuhan Laba
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh melalui software eviews 7, dapat diketahui bahwa Inventory Turnover (IT) (X3) memiliki pengaruh negatif terhadap
pertumbuhan laba, dengan koefisien sebesar -0,034875. Hal ini berarti bahwa apabila terjadi kenaikan pada Inventory Turnover sebesar 100% maka akan menurunkan pertumbuhan laba sebesar 3,48%.
4.5.4 Pengaruh Variabel Return On Equity terhadap Variabel Pertumbuhan Laba
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh melalui software eviews 7, dapat diketahui bahwa Return On Equity (ROE) (X4) memiliki pengaruh positif
terhadap pertumbuhan laba, dengan koefisien sebesar 0,075014. Hal ini berarti bahwa apabila terjadi kenaikan pada Return On Equity sebesar 10% maka akan menaikkan pertumbuhan laba sebesar 7,50%.
4.6 Test of Goodness of Fit (Uji Kesesuaian) 4.6.1 Koefisien Determinasi (R-square)
Dari hasil regresi persamaan diatas dapat ditentukan bahwa secara persamaan variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Inventory Turnover dan Return on Equity memiliki nilai koefisien determinasi sebesar 0.448180 atau R2 = 44.81% yang berarti variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Inventory Turnover dan Return on Equity mempengaruhi Pertumbuhan Laba sektor pertambangan sebesar 44,81% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model persamaan.
4.6.2 Uji F-statistik
Uji F-Statistik ini dilakukan untuk mengetahui apakah Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Inventory Turnover dan Return on Equity berpengaruh secara bersama-sama terhadap Pertumbuhan Laba sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Ho : β1 =β2= β3 = β4 = 0 (tidak berpengaruh)
Dimana :
Ho : β1 = β2 = β3 = β4 = 0, Ho diterima (F*<Ftabel) artinya variabel independen
secara bersama-sama tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.
Ha : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ 0, Ha diterima (F*>Ftabel) artinya variabel independen
secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.
Dari hasil analisis regresi diketahui F-hitung = 6,226
α = 10% ; df1 = k-1 ; df2 = n-k
n = 36 ; k = 4 df1 = 4-1 = 3
df2 = 36 – 4 = 32
Ho diterima
Ha diterima
2,263 6,226 Gambar 4.1
Hasil Kurva Pengambilan Keputusan Uji F-Statistik
Berdasarkan perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa F-hitung lebih besar dari pada F-tabel (6,226 > 2,263). Dengan demikian diterima Ha, artinya secara bersama-sama variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Inventory Turnover dan Return on Equity berpengaruh secara nyata terhadap pertumbuhan laba sektor pertambangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan tingkat kepercayaan 90%.
4.6.3 Uji t-statistik
Untuk menguji apakah variabel-variabel independen yaitu Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Inventory Turnover dan Return on Equity diatas secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen yaitu Pertumbuhan Laba makan digunakan uji t. Adapun uji dapat didefenisikan sebagai berikut :
Ho : b1 = b Ha : b1 ≠ b
Artinya berdasarkan data yang tersedia akan dilakukan pengujian terhadap (koefisien regresi populasi), apakah hasilnya sama dengan nol yang maksudnya tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel lain yang terkait atau hasilnya tidak sama dengan nol yang berarti mempunyai pengaruh signifikan. 4.6.3.1 Variabel Current Ratio (CR)
Hipotesa : Ho : bi = b Ha : bi ≠ b Kriteria :
Jika nilai uji t-statistik bernilai positif : Ho diterima apabila t-hitung < t-tabel Ha diterima apabila t-hitung > t tabel Jika nilai uji t-statistik bernilai negatif :
Ho diterima apabila t-hitung > t-tabel Ha diterima apabila t-hitung < t-tabel
Dari hasil analisis regresi diketahui t-hitung = 2,0920
α = 10% ; df = n-k
= 36-4 = 32 Maka t-tabel = 1,693
Ha Diterima Ha diterima
Ho diterima
-1,693 0 1,693 2.0920
Gambar 4.2
Hasil Kurva Pengambilan keputusan Uji t-statistik X1
Dari hasil estimasi regresi dapat diketahui variabel Current Ratio (CR) signifikan
pada α = 10% dengan t-hitung > t-tabel (2.0920 > -1,693) dengan demikian Ha
diterima pada uji statistik bernilai negatif. Artinya variabel Current Ratio (CR) (X1) berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Laba pada tingkat
kepercayaan 90%.
4.6.3.2 Variabel Debt to Equity Ratio (DER) Hipotesa : Ho : bi = b
Ha : bi ≠ b Kriteria :
Jika nilai uji t-statistik bernilai positif : Ho diterima apabila t-hitung < t-tabel Ha diterima apabila t-hitung > t tabel Jika nilai uji t-statistik bernilai negatif :
Ho diterima apabila t-hitung > t-tabel Ha diterima apabila t-hitung < t-tabel
Dari hasil analisis regresi diketahui t-hitung = -1.6408 α = 10% ; df = n-k = 36-4 = 32 Maka t-tabel = 1,693 Ha Diterima Ha diterima Ho diterima -1.6408 -1,693 0 1,693 Gambar 4.3
Hasil Kurva Pengambilan keputusan Uji t-statistik X2
Dari hasil estimasi regresi dapat diketahui variabel Debt to Equity Ratio (DER) signifikan pada α = 10 % dengan t-hitung < t-tabel (-1.6408 < -1,693) dengan demikian Ha diterima pada uji statistik bernilai negatif. Artinya variabel Debt to Equity Ratio (DER) (X2) berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan
Laba pada tingkat kepercayaan 90%.
4.6.3.3 Variabel Inventory Turnover (IT) Hipotesa : Ho : bi = b
Ha : bi ≠ b Kriteria :
Ho diterima apabila t-hitung < t-tabel Ha diterima apabila t-hitung > t tabel Jika nilai uji t-statistik bernilai negatif :
Ho diterima apabila t-hitung > t-tabel Ha diterima apabila t-hitung < t-tabel
Dari hasil analisis regresi diketahui t-hitung = -0.5016
α = 10 % ; df = n-k = 36-4 = 32 Maka t-tabel = 1,693 Ha Diterima Ha diterima Ho diterima -0.5016 -1,693 0 1,693 Gambar 4.4
Hasil Kurva Pengambilan keputusan Uji t-statistik X3
Dari hasil estimasi regresi dapat diketahui variabel Inventory Turnover
(IT) signifikan pada α = 10 % dengan t-hitung < t-tabel (-0.5016 < -1,693) dengan
demikian Ha diterima pada uji statistik bernilai negatif. Artinya variabel Inventory Turnover (IT) (X3) berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Laba pada
4.6.3.4 Variabel Return on Equity (ROE) Hipotesa : Ho : bi = b
Ha : bi ≠ b Kriteria :
Jika nilai uji t-statistik bernilai positif : Ho diterima apabila t-hitung < t-tabel Ha diterima apabila t-hitung > t tabel Jika nilai uji t-statistik bernilai negatif :
Ho diterima apabila t-hitung > t-tabel Ha diterima apabila t-hitung < t-tabel
Dari hasil analisis regresi diketahui t-hitung = 2.741
α = 10% ; df = n-k = 36-4 = 32 Maka t-tabel = 1,693 Ha Diterima Ha diterima Ho diterima -1,693 1,693 2.741 Gambar 4.5
Hasil Kurva Pengambilan keputusan Uji t-statistik X4
Dari hasil estimasi regresi dapat diketahui variabel Return on Equity
(ROE) signifikan pada α = 10 % dengan t-hitung > t-tabel (2.741 > 1,693) dengan
demikian Ha diterima pada uji statistik bernilai positif. Artinya variabel Return on Equity (ROE) (X4) berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Laba pada
tingkat kepercayaan 90%.