• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA

C. Pola Pengasuhan yang Digunakan dalam Membentuk Akhlak Siswa Melalui Kajian Kitab Al-Akhla>k lil Bana>t

Pola pengasuhan adalah bentuk perlakuan/tindakan pengasuh untuk memelihara, melindungi, mendampingi, mengajar dan membimbing anak selama masa perkembangan. Begitu juga dengan tugas pengasuh yang berada di asrama Kanzul Huda, tidak lepas dari jerih payah dalam membimbing siswa agar menjadi pribadi yang kaya akan wawasan dan berakhlakul karimah.

Tidak diragukan bahwa siswa terlebih remaja perempuan sekarang akan menjadi ibu di masa mendatang. Maka apabila ia menjadi besar dalam akhlak yang mulia dan tumbuh dengan pendidikan yang benar ia pun akan menjadi sekolah dasar di mana anak-anak menerima dasar-dasar kebaikan dan tonggak-tonggak kebesaran serta kemuliaan. Dengan demikian, kelak mereka akan menjadi ibu-ibu yang terdidik dalam akhlak mereka dan merekapun mampu mencetak anak-anak mereka dalam akhlak yang mulia.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di asrama Kanzul Huda, pola pengasuhan yang diterapkan di asrama Kanzul Huda secara garis besar menggunakan pola pengasuhan demokratis. Pola pengasuhan yang digunakan tersebut dapat diidentifikasi dengan melihat perilaku dan kebiasaan pengasuh terhadap santrinya baik itu dalam pembelajaran agama mupun di lingkungan sekolah.

Dukungan terhadap siswa di asrama merupakan salah satu ciri dari pola pengasuhan demokratis. Dukungan yang diberikan pengasuh terhadap santrinya akan memberikan dampak positif terhadap siswa, yaitu dengan adanya rasa percaya diri untuk mengembangkan bakat dan kemampuan yang dimiliki. Banyak cara yang dapat dilakukan orang tua untuk memberikan dukungan terhadap siswa, salah satunya ialah memberikan pengarahan terhadap akibat dari apa yang dilakukan oleh siswa dan memberinya penghargaan ketika melakukan hal positif.

Abu Musthafa Al-Halabi, Bimbingan Akhlak bagi Putra-Putri Anda-1, terj. Al-Akhla>k lil Bana>t Jilid-1,(Jakarta: Buku Teladan, 1992), 7.

Cara lain yang bisa diterapkan pengasuh dalam memberikan dukungan terhadap anak adalah dengan memberikan kebebasan untuk melakukan aktivitas sesuai dengan keinginannya, namun pengasuh tetap memberikan pengawasan.

Disamping itu, dalam upaya pengasuhan siswa di asrama kedisiplinan perlu diterapkan sedini mungkin terhadap siswa, namun mendisiplinkan siswa dengan memberi batasan dan tuntutan siswa menggunakan tekanan termasuk pola pengasuhan otoriter yang akan memberikan dampak negative terhadap siswa, yaitu siswa merasa terkekang dan tidak bisa mengembangkan diri.

Dari keterangan yang didapat dapat diketahui bahwasannya setelah diadakan pembelajaran kitab Al-akhla>k lil bana>tsudah ada perubahan yang ditandai dengan sikap siswa yang mempunyai kesadaran ketika mengikuti pelajaran dengan baik, sudah bisa saling menghargai antar teman, adab ketika berbicara dengan guru maupun orang yang lebih tua juga sudah lebih tertata, lebih aktif dalam mengikuti sholat berjama’ah di masjid dari sebelumnya, dan juga siswa sudah mulai membiasakan mengaji setelah sholat.

Dengan pola asuh yang demikian serta menggunakan metode pembelajaran tersebut yang diterapkan di asrama Kanzul Huda ini diharapkan akan membantu siswa dalam menumbuhkan jiwa Islami dan akhlak yang mulia serta mampu mengamalkannya pada kehidupan sehari-hari di manapun berada.

Dengan adanya pembelajaran kitab Akhla>k lil bana>tdan metode yang dapat dipahami oleh siswa serta pola pengasuhan yang diterapkan dalam mendidik siswa, sehingga terjadi perubahan yang sangat berarti meskipun belum maksimal ini merupakan perwujudan dari adanya kesinambungan antara materi yang di dapat oleh siswa dengan pengaplikasiannya di kehidupan nyata.

Dengan adanya faktor tersebut, penulis berpendapat, di tengah-tengah degradasi moral terlebih yang menyerang remaja, sekolah umum yang terdapat program asrama di dalamnya, serta berada di bawah naungan yayasan sangat membantu orang tua dalam mempercayakan pada sekolah dalam mendidik dan membimbing anaknya agar menjadi anak yang berbudi luhur, berwawasan luas, dan berakhlakul karimah.

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Diterapkannya pembelajaran akhlak di Asrama Kanzul Huda dilatar belakangi oleh kurangnya akhlak siswa sehingga dari pihak pengurus asrama mempunyai tanggung jawab dalam pendidikan akhlak pada siswa yang berada di asrama Kanzul Huda khususnya, yang berada dibawah naungan yayasan Kanzul Huda Gundik Slahung, sehingga dipilihlah kitab Al-akhla>k lil bana>t sebagai pegangan dalam memberikan bekal akhlak bagi siswa.

2. Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran kitab Al-akhla>k lil bana>t dengan metode salafiyah yaitu metode ceramah, wetonan/bandongan, dan maw’id}ah. Di akhir pembelajaran siswa disuruh untuk membaca ulang apa yang baru dipelajari untuk mengetahui sejauh mana pemahaman yang didapat oleh siswa.

3. Pola pengasuhan yang diterapkan di asrama Kanzul Huda dalam membentuk akhlak siswa secara garis besar menggunakan pola pengasuhan demokratif dengan memberikan kebebasan dan dukungan terhadap siswa dalam melakukan hal-hal positif. Cara lain yang diterapkan yaitu pola pengasuhan otoriter terhadap hal-hal yang dianggap negative.

B. SARAN

3. Menjalin hubungan yang baik antara guru dan murid agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai secara optimal.

4. Tetap membimbing, mengarahkan dan mengawasi siswa untuk selalu melakukan perilaku yang baik.

Al-Halabi, Abu Musthafa. Bimbingan Akhlak bagi Putra-Putri Anda-1, terj. Al-Akhlak lil Banat

Jilid-1. Jakarta: Buku Teladan, 1992.

Ali, Mohammad Daud. Pendidikan Agama Islam . Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013.

An-Nahlawi, Abdurrahman. Prinsip-Prinsip Dan Metode Pendidikan Islam. Bandung: Diponegoro, 1992.

Asfandiyar, Andi Yudha. Creative Parenting Today: Cara Praktis Memicu dan Memacu Kreativitas Anak Melalui Pola Asuh Kreatif. Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2012. Chulaifah, Pola Asuh Orang Tua dan Pencegahan Penyalahgunaan Napza pada

Remaja.Yogyakarta: B2P3KS Press, 2009.

Darajat,Zakiyah. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang, 2005.

Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren Studi Tentang Pandangan Hidup. Jakarta: LP3ES, 1982

Djamarah,Syaiful Bahri. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak Dalam Keluarga (Sebuah Perspektif Pendidikan Islam). Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Engku, Iskandar dan Siti Zubaidah.Sejarah Pendidikan Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014.

Gunarsa, Singgih D., Dari Anak Sampai Usia Lanjut (Jakarta: BPK Gnung Mulia, 2006.

Hasanah, Rodliatun. Pola Pengasuhan santri di Pondok Pesantren Al-Furqon Sanden Bantul.

Yogyakarta: Skripsi. UIN. Fakultas Ilmu Pendidikan, 2014.

Ilahi, Mohammad Takdir. Quantum Parenting: Kiat Sukses Mengasuh Anak Secara Efektif dan Cerdas. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.

Khozin. Khazanah Pendidikan Agama Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013. Mansur. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005. Masy’ari,Anwar. Akhlak Al-Qur’an. Surabaya: Bina Ilmu, 2007.

Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998.

Pusat Penelitian Kependudukan, LPPM UNS dengan UNICEF. Pola Pengasuhan Anak di Panti Asuhan dan Pondok Pesantren. (Online), (http://www.surakarta.ac.id, diakses 8 Juni 2017.

Rohmah, Noer. Pengantar Psikologi Agama. Yogyakarta: Teras, 2013.

Shochib, Moh., Pola Asuh Orang Tua (dalam Membentuk Anak Mengembangkan Disiplin Anak), Jakarta:Rineka Cipta, 2010.

Sjarkawi.Pembentukan Kepribadian Anak : Peran Moral Intelektual, Emosional, dan Sosial sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri. Jakarta: Bumi Aksara, 2014.

Sugiono.Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2005.

Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta, 2013.

Thoha, Chabib. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996. Yunus, Mahmud. Metodik Khusus Pendidikan Agama. Jakarta: Hidakarya Agung, 1983. http://abdullah-sifaulqulub.blogspot.com/2011/07

Dokumen terkait