• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGATURAN DAN PEMBINAAN

Dalam dokumen KATA PENGANTAR. Pemutakhiran SSK (Halaman 178-183)

MONITORING DAN EVALUASI

PENGATURAN DAN PEMBINAAN

 Menyediakan advis planning untuk pengembangan kawasan permukiman, termasuk penataan drainase lingkungan di wilayah yang akan dibangun

Dinas Pekerjaan Umum _ Pemuka Adat

 Memastikan integrasi sistem drainase lingkungan (sekunder) dengan sistem drainase sekunder dan primer

Dinas Pekerjaan Umum _ Banjar

 Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan drainase lingkungan

Dinas Pekerjaan Umum

& Bappeda _ _

 Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan drainase lingkungan Dinas Pekerjaan Umum

& Satpol PP _ _

MONITORING DAN EVALUASI _ _

pengelolaan drainase lingkungan

 Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan drainase lingkungan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan fungsi drainase lingkungan

Dinas Pekerjaan Umum _ Banjar

Tabel Peta Peraturan Drainase Lingkungan Kota Denpasar

Peraturan Ketersediaan Pelaksanaan Keterang

Ada (Sebutkan) Tidak an

Ada Efektif

Dilaksanakan Belum Efektif

Dilaksanakan Tidak Efektif Dilaksanakan DRAINASE LINGKUNGAN

 Target capaian pelayanan pengelolaan drainase lingkungan di Kota Denpasar

Perda Kota Denpasar No.6 Tahun 20112 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Denpasar Tahun 2010-2015

_  _ _ _

 Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan drainase lingkungan

Perda Kota Denpasar No. 3 TH 2000 Tentang Kebersihan &

Ketertiban Umum di Kota Denpasar

_  _ _ _

 Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan drainase lingkungan

Perda Kota Denpasar No.27 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar

_  _ _ _

 Kewajiban dan sanksi bagi _ _ _ _ _

menyediakan sarana drainase lingkungan, dan

menghubungkannya dengan sistem drainase sekunder

 Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk memelihara sarana drainase lingkungan sebagai saluran pematusan air hujan

_ _ _ _ _

No Kegiatan Tahun Dinas pelaksana Tujuan kegiatan sasaran kunci Pembelajaran 1 Penyuluhan 2002 (dalam

skala besar) Dinas Pekerjaan

Umum Sosialisasi pentingnya

drainase lingkungan masyarakat Drainase Penanggulangan banjir oleh masyarakat 2 Pembinaan 2002 (dalam

skala besar) Dinas Pekerjaan

Umum Sosialisasi pentingnya

drainase lingkungan masyarakat Drainase Penanggulangan banjir oleh masyarakat Sumber: Dinas PU Kota Denpasar, 2012

Tabel Media Komunikasi yang ada di Kota Denpasar No Nama Media Jenis

Acara Isu yang Diangkat Pesan Kunci Pendapat Media 1. Denpost Artikel Penanggulangan banjir di

Sanur Cegah banjir Positif

2. Bali Post Surat

Pembaca Pengaduan Pencegahan banjir yang mengakibatkan

kemacetan

Kemacetan

Lalin Negatif

3 Bali TV Acara

Interaktif Penanggulangan banjir di

sistem Tukad Mati Cegah banjir Positif Sumber: Dinas PU Kota Denpasar, 2012

1.3.4. Aspek Keuangan

Ringkasan Pendapatan dan Belanja Subsektor Pengelolaan Drainase Kota Denpasar

No Subsektor/SKPD 2008 2009 2010 2011 2012 Pertum

buhan (%) 1 Dinas PU

Kota Denpasar

10,487,200,000

25,670,000,000 27,490,000,000 30,239,000,000 33,262,900,000 10%

lain:

1. Kelembagaan

Dalam hal ini belum ada instansi yang bertugas mengelola air limbah secara tersendiri. Air limbah masih ditangani oleh berbagai instansi, sehingga sulit dalam mengkoordinasikan kegiatannya di lapangan. BLUPAL telah dibentuk dengan Keputusan Gubernur Bali, dan hanya akan menangani pengelolaan air limbah perpipaan (sewerage) secara off-site pasca proyek DSDP.

2. Keuangan

Sampai saat ini dana yang alokasikan untuk pengelolaan air limbah masih sangat minim bila dibandingkan dengan sektor pembangunan yang lainnya.

3. Kesadaran masyarakat

Masyarakat Kota Denpasar belum semuanya menyadari bahwa air limbah yang dihasilkannya perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke badan air penerima.

4. Sarana pembuangan air limbah masih relatif terbatas

Pembuangan limbah melalui tangki septik dan sumur resapan serta pembuangan air bekas mandi, cuci dan dapur masih banyak dilakukan secara langsung ke sungai dan pantai.

5. Pemeliharaan peralatan untuk fasilitas pembuangan air limbah belum jelas

6. Secara kualitatif dan kuantitatif pencemaran pada air permukaan dan air tanah terus bertambah akibat perkembangan penduduk dan ekonomi yang mempengaruhi jumlah air limbah dan juga jenis kandungannya misalnya limbah beracun.

7. Banyak masyarakat yang antusias dengan adanya DSDP hanya saja tidak semua rumah dapat dilayani karena faktor kondisi jalan lingkungan dan topografi wilayah.

2. Permsalahan Mendesak dan Isu Strategis Pengelolaan Persampahan

Permasalahan dalam penganggulangan sampah di Kota Denpasar dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Belum memadainya sarana dan prasana pengelolaan sampah, sehingga belum semua wilayah dapat terlayani.

2. Penerapan Retribusi dan peraturan belum memadai

3. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan dalam bidang kebersihan.

4. Teknologi pengelolaan persampahan masih sederhana.

5. Sosialisasi kelembagaan pengelola persampahan yang bersifat regional (SARBAGITA) dan pembagian peran masing-masing daerah belum memadai.

6. Kualitas sarana dan prasarana pendukung TPA masih dibawah standar

7. Program pendukung untuk advokasi, penyadaran dan penguatan kapasitas masyarakat untuk sektor persampahan masih minim

8. Adanya pergeseran gaya hidup masyarakat yang serba menggunakan plastik dan cenderung menggunakan barang–barang sekali pakai

9. Adanya sampah kiriman dari wilayah sekitar

3. Permasalahan Mendesak dan Isu Strategis Pengelolaan Drainase Genangan di Kota Denpasar ditimbulkan oleh beberapa sebab, yaitu :

a. Akibat debit air hujan dimana kapasitas saluran atau gorong-gorong yang tidak memadai.

Kurangnya kapasitas saluran atau gorong-gorong dapat disebabkan oleh desain yang tidak tepat atau desain yang tidak mempertimbangkan pertumbuhan kota dalam jangka waktu tertentu. Juga dapat diakibatkan oleh penumpukan sampah atau sedimen yang

berubah fungsi menjadi saluran drainase. Namun essensi saluran irigasi yang mensuplai air, sehingga makin ke hilir makin mengecil, berlawanan dengan saluran drainase yang mengumpulkan air hujan, sehingga makin ke hilir makin besar. Pertentangan dan perubahan inilah yang menyebabkan umumnya saluran drainase kapasitasnya tidak mencukupi.

2. Akibat pasang surut laut menimbulkan halangan pada beberapa saluran sebelum bermuara ke laut, seperti saluran Tk Lobong dan Tk Loloan.

3. Adanya beberapa bendung tetap yang dulunya tidak menimbulkan masalah, namun sekarang dengan terjadinya peningkatan debit akibat perubahan lahan, menyebabkan kenaikan permukaan air sungai atau saluran yang sering kali meluap keluar dari badan sungai, mengenangi pemukiman-pemukiman sekitarnya.

4. Adanya penumpukan sampah di sungai, saluran, bangunan bagi atau gorong-gorong, sehingga menimbulkan penyumbatan. Untuk mengatasi masalah sampah, Subdin Pengairan Kota Denpasar telah memasang beberapa jaringan sampah percobaan di beberapa sungai, serta box penampung sampah ditengah aliran sungai yang ternyata berhasil baik, telah dapat menjaring sampah. Secara periodik, sampah-sampah yang tersangkut diangkut dengan truk ke TPA. Subdin Pengairan tidak mengalami kesulitan dalam pengangkutan sampah ke TPA.

Dalam dokumen KATA PENGANTAR. Pemutakhiran SSK (Halaman 178-183)

Dokumen terkait