Program Aplikasi Sitem Operasi
BAB 4 MENJALANKAN MODEL WRF UNTUK PREDIKSI
4.1 Pengaturan Running Model LANGKAH SETTING MODEL
Terdapat banyak cara untuk menentukan domain WRF. Dapat dilakukan dengan tools yang disertakan oleh WPS yaitu plotgrids.exe dan menggambarnya dengan ncarg menggunakan idt. Ataupun dengan menggunakan program TERRAIN dari MM5 yang mempunyai output lengkap dengan informasi geografis dari domain. Namun sekarang sudah terdapat program berbasis java yang mempunyai GUI untuk setting domain WRF.
WRF Domain Wizard adalah program berbasis java dengan tampilan user bergambar buatan sekelompok ilmuan NOAA yang dapat di unduh di WRFportal.org. Kemampuan program ini dapat memudahkan kita untuk menentukan domain yang kita inginkan, membuat namelist secara otomatis, dan menjalankan WPS secara otomatis. Sehingga seluruh output dari WRF Domain Wizard ini dapat langsung digunakan untuk run model WRF.
WRF Domain Wizard dapat digunakan di OS apasaja asalkan mempunya Java Runtime Environment (JRE). Untuk windows silahkan unduh dan install melalui (http://www.java.com/getjava/), dan untuk openSuSE silahkan install 1_6_0-sun” dan “java-1_5_0-gcj-compat” melalui yast RPM, dan pastikan display telah ter-export. Lalu ikuti petunjuk dibawah ini.
• Unzip WRFDomainWizard.zip. Pada windows silahkan klik kanan dan pilih extract here. Pada linux silahkan ketik perintah “unzip WRFDomainWizard.zip”, lalu “chmod +x run_DomainWizard”.
• Jalankan Domain Wizard. Pada windows klik dua kali run_DomainWizard.bat. Pada linux ketik perintah “./run_DomainWizard”. Setelah ini langkah pada windows dan linux sama.
Gambar D. 1 • Klik WPS Program
Gambar D. 2
• WRF domain wizard menggunakan SSH untuk dapat berkomunikasi dengan host. Maka isi Computer dengan alamat komputer atau IP dari komputer. Atau bila anda menjalan pada komputer host silahkan ketik localhost.
Gambar D. 3
• Lalu silahkan menuju folder WPS anda, lalu tekan Choose.
Gambar D. 4
• Lalu akan muncul halaman awal lagi (Gambar D. 1). Klik Geography dan silahkan menuju folder tempat anda meng-extract data GEOG. Tekan Choose (Gambar D. 4).
Gambar D. 5
• Klik Domains pada halaman awal (Gambar D. 1). Lalu silahkan buat folder yang akan menjadi work directory program WRF Domain Wizard. Pada kasus ini penulis menggunakan “/home/labkomet-18/srcpelatihan/model/domain/” (Gambar D. 5). Tekan Choose.
Gambar D. 6
• Setelah tekan OK pada halaman awal (Gambar D. 1). Halaman utama akan berubah menjadi seperti Gambar D. 6. Pilih New Domain dan tekan Next.
Gambar D. 7
Gambar D. 8
• Pilih daerah Indonesia sebagai domain pertama dengan men-drag mouse anda pada peta. Lalu pilih Type “Mercator” pada Projection Option. Lalu tekan Update Map.
Gambar D. 9
• Setelah itu ubah “Grid points distance (km)” menjadi 27. Domain akan mengecil. Perbesar lagi ukuran domain dengan mengubah “Horizontal dimension X” dan “Horizontal dimension Y” dengan menggunakan mousepada peta ataupun dengan keyboard. Lalu tekan tab “Nest”.
Gambar D. 10
• Pastikan “Parent ID” adalah 1. Lalu “Grid spacing ratio to parent” adalah 3. Dan ubah “Geographic data resolution” menjadi 2m. Lalu OK kan saja.
• Lalu arahkan domain 2 tadi sehingga mencakup pulau jawa. Cukup arahkan saja
karena WRF Domain Wizard telah mengikuti peraturan Nesting WRF. Tekan Next.
Gambar D. 12
• Lalu akan muncul “namelist.input” editor untuk namelist.input WRF. Lalu ubah sesuai data yang anda miliki. Berikut adalah Contoh untuk pelatihan ini.
o run_days = 0, o run_hours = 48, o run_minutes = 0, o run_seconds = 0, o start_year = 2011, 2011, o start_month = 11, 11, o start_day = 1, 1, o start_hour = 0, 0, o start_minute = 00, 00, o start_second = 00, 00, o end_year = 2011, 2011, o end_month = 11, 11, o end_day = 3, 3, o end_hour = 0, 0, o end_minute = 00, 00, o end_second = 00, 00, o interval_seconds = 10800, o time_step = 60,
• Lalu anda dapat mengubah setting parameterisasi. Tapi untuk pelatihan kali ini tinggalkan parameterisasi dengan kondisi deffault. Tekan Next.
• Lalu Akan muncul Gambar D. 15. Klik “Select Dir” pada “Configure Preprocessor Variables for Ungrib and Metgrid.
Gambar D. 13
• Pilih folder yang berisi data GFS anda. Lalu tekan Choose.
Gambar D. 14
• Lalu pilih “Select Files” pada Halaman utama. Dan akan muncul jendela seperti
Gambar D. 14. Karena kita hanya akan run WRF sepanjang 48 jam kedepan cukup pilih prediksi GFS sampai 48 jam kedepan saja. Tekan OK.
Gambar D. 15
• Lalu pada halaman utama set Start Date, End Date, dan Interval seperti gambar diatas. Lalu Klik geogrid, ungrib, dan metgrid secara berurutan (Tunggu hingga
pekerjaan selesai sebelum klik pekerjaan selanjutnya).
• Selesai. File metem (file input untuk WRF) dan namelist.input (file configurasi model WRF) sudah ada di work directory WRF Domain Wizard. Silahkan link metem dan namelist input ke ${WRFDIR}/run.
Setting WRF
1. Masuk ke dalam direktori ../WRFV3/run.
2. cp namelist.input namelist.input.1 3. rm namelist.input
4. ln -sf ${domaiWizardDir}/namelist.input namelist.input
5. copy linkin.sh dan run.sh dari direktori src
6. Modifikasi bagian physic sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan. 7. Jalankan real.exe
8. at –f run.sh now
Setting ARWPOST
1. buka namelist.ARWPOST, sesuaikan input, output, parameter keluaran model yang diinginkan, metode, dan level interpolasi.
4.2Pengaturan Parameterisasi
Pengaturan parameterisasi dalam model WRF dapat dilakukan pada file namelist.input di dalam direktori WRFV3/run. Bagian yang diedit adalah pada bagian physic model yaitu :
&physics mp_physics = 3, 3, ra_lw_physics = 1, 1, ra_sw_physics = 1, 1, radt = 30, 30, sf_sfclay_physics = 1, 1, sf_surface_physics = 2, 2, bl_pbl_physics = 1, 1, bldt = 0, 0, cu_physics = 1, 1, cudt = 5, 5, isfflx = 1, ifsnow = 0, icloud = 1, surface_input_source = 1, num_soil_layers = 4, sf_urban_physics = 0, 0, maxiens = 1, maxens = 3, maxens2 = 3, maxens3 = 16, ensdim = 144, /
Untuk parameterisasi microphysic pilihan skema parameterisasi dapat dengan mengganti angka pilihan dalam namelist input dengan pilihan skema seperti dibawah ini :
mp_physics microphysics option = 1, Kessler scheme = 2, Lin et al scheme
= 3, WRF Single-Moment 3-class scheme = 4, WRF Single-Moment 5-class scheme = 5, Eta microphysics
= 6, WRF Single-Moment 6 class scheme = 7, Goddard microphysics scheme = 8, New Thompson et al scheme
= 9, Milbrandt-Yau Double-Moment 7-class scheme = 10, Morrison doble –moment 5-class scheme = 14, WRF Double-Moment 5-class scheme = 16, WRF Double-Moment 6-class scheme
= 13, Stony Brook University (Y.Lin) scheme = 98, Thompson scheme in V3.0
Sedangkan untuk parameterisasi cumulus pilihan skema seperti :
Untuk parameterisasi shortwave radiation, pilihan skemanya adalah :
Pilihan skema untuk parameterisasi longwave radiation yaitu:
Pilihan skema untuk parameterisasi planetary boundary layer (PBL) yaitu :
bl_pbl_physics (max_dom) boundary-layer option = 0, no boundary-layer
= 1, YSU scheme
= 2, Mellor-Yamada-Janjic TKE scheme
= 3, NCEP Global Forecast System scheme (NMM only) = 4, QNSE
= 5, MYNN 2.5 level TKE = 6, MYNN 3rd level TKE = 7, ACM2 (Pleim) PBL (ARW)
= 8, Dougeault and Lacarrere (BouLac) TKE = 9, Bretherton-Park/UW TKE scheme
= 10, TEMF
= 99, MRF scheme (to be removed)
ra_lw_physics (max_dom) longwave radiation option
= 0, no longwave radiation = 1, rrtm scheme
= 3, CAM scheme = 4, rrtmg scheme = 5, Goddard scheme
= 99, GFDL (Eta) longwave (semi-supported) ra_sw_physics (max_dom) shortwave radiation option
= 0, no shortwave radiation = 1, Dudhia scheme
= 2, (old) Goddard shortwave scheme = 3, CAM scheme
= 4, rrtmg scheme = 5, Goddard scheme
= 99, GFDL (Eta) longwave (semi-supported) cu_physics (max_dom) cumulus parameterization option
= 1, Kain-Fritsch scheme
= 2, Betts-Miller-Janjic (BMJ) scheme = 3, Grell-Devenyi (GD) ensemble scheme = 4, Simplified Arakawa-Schubert scheme = 5, Grell 3D scheme
= 6, Tiedtke scheme (U. of Hawaii version) = 7, Zhang-McFarlane scheme
= 14, New Simplified Awakawa-Schubert scheme = 99, Old Kain-Fritsch scheme