• Tidak ada hasil yang ditemukan

DANAU TOBA, SUMATERA UTARA

5. Pengaturan tentang penebaran atau introduksi ikan

Ikan kaca-kaca yang merupakan jenis baru yang diperoleh sebagai hasil tangkapan ikan penelitian. Ikan ini mulai tertangkap pada Oktober 2013. Berdasarkan informasi dari nelayan, ikan ini ditebar pada waktu acara Festival Danau Toba 8-14 September 2013 namun, tidak jelas diketahui siapa yang melakukan penebaran. Introduksi ikan asing, baik disengaja maupun tidak disengaja, dapat menimbulkan dampak negatif terhadap spesies ikan yang sudah lebih dulu ada maupun ikan asli (indigenous species) yaitu berupa penurunan populasi atau kepunahan spesies. Introduksi ikan predator lebih berbahaya. Ikan predator secara langsung dapat menurunkan populasi ikan yang menjadi mangsanya yang kemudian mengakibatkan terjadinya dampak lanjutan berupa peningkatan pertumbuhan gulma akuatik bila ikan yang dimangsa adalah ikan herbivor (Bartley et al., 2001).

Oleh karena itu perlu adanya upaya pemahaman pada masyarakat terkait bahaya dari penebaran atau introduksi. Penetapan peraturan dan penegakan hukum juga sangat diperlukan guna menjamin tidak lagi terjadi penebaran atau intoduksi spesies asing ke Danau Toba maupun sungai yang bermuara ke Danau. Kajian ilmiah yang mendalam juga sangat diperlukan apabila akan dilakukan introduksi ikan di perairan Danau Toba maupun di sungai yang bermuara ke Danau.

63

7

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air di Sungai Naborsahan, Danau Toba, sumatera Utara masih mendukung untuk kehidupan plankton perifiton dan ikan bilih. Stasiun penelitian yang memiliki karakteristik habitat sama berdasarkan analisis PCA adalah stasiun 1 sama dengan stasiun 2 yang ditandai dengan arus dan DO yang tinggi masuk ke dalam zona sungai; staiun 3 sama dengan stasiun 4 ditandai dengan parameter fosfat, nitrit, kedalaman, kecerahan, COD, BOD5 dan kekeruhan, dua stasiun ini masuk dalam zona muara;

stasiun 5 sama dengan stasiun 6 dengan penciri alkalinitas, amoniak, pH, nitrat, nitrat dan suhu yang berkorelasi positif kuat dan masuk dalam zona danau. Plankton dan perifiton yang paling banyak ditemukan di lokasi penelitian adalah dari kelas Bacillariophyceae.

Makanan alami yang ditemukan di dalam usus ikan bilih adalah sama dengan pakan alami yang tersedia di Sungai Naborsahan dan Danau Toba yaitu fitoplankton dari kelas Bacillariophyceae. Ikan bilih waktu beruaya tetap melakukan aktivitas makan. Ikan bilih aktif mencari makan pada siang hari atau bersifat diurnal. Pakan utama ikan bilih fitoplankton dari genus Synedra yang memiliki IP (Index of Preporedance) > 40% yaitu 98.9%. Berdasarkan komposisi pakan nabati yang mendominasi, ikan bilih termasuk ikan pemakan plankton.

Pola pertumbuhan ikan bilih jantan dan betina bersifat allometrik negatif (P<0.05) dengan persamaan model pertumbuhan Von Bertalanffy berbasis pada data panjang total pada ikan bilih jantan adalah ikan bilih jantan adalah Lt =185[1–exp-0.25(t+0.399)], sedangkan untuk ikan bilih betina Lt =190.5[1–exp-

0.39(t+0.25)

]. Nilai rata-rata laju eksploitasi ikan bilih di Sungai Naborsahan, Danau Toba telah melebihi nilai laju ekploitasi optimum (0.5) dan penurunan produksi tangkapan nelayan ikan bilih menunjukan adanya gejala tangkap lebih.

Ikan bilih jantan dan betina matang gonad dapat ditemukan pada tiap stasiun dan tiap bulan pengambilan sampel. Seluruh lokasi penelitian merupakan habitat pemijahan bagi ikan bilih. Habitat asuhan ditemukan di zona muara (stasiun 3 dan 4) dan zona danau (stasiun 5 dan 6). Tipe pemijahan ikan bilih adalah partial spawner. Puncak pemijahan terjadi bulan Maret dan September.

Strategi pengelolaan yang dapat ditentukan berdasarkan aspek ekobiologi meliputi: penetapan kawasan konservasi sehingga segala bentuk aktivitas penangkapan ikan bilih disungai Naborsahan, muara dan Danau yang dekat dengan muara sungai ini harus dilarang demi keberhasilan rekrutmen dan keberlanjutan ikan bilih di masa yang akan datang. Penataan kawasan dan perbaikan habitat serta pengaturan tentang penebaran dan introduksi spesies baru ke perairan Danau Toba maupun sungai yang bermuara ke danau. Disamping aspek ekobiologi juga harus tetap memperhatikan aspek sosial ekonomi masyarakat sekitar danau dan sungai. Penerapan konsep manajemen kooperatif yang tepat dan berkelanjutan menjadi salah satu faktor penting untuk diperhatikan guna menunjang keberhasilan pengelolaan sumberdaya ikan khususnya dalam hal ini ikan bilih. Koordinasi dan kerjasama dari semua instansi antara lain

64

pemerintah daerah, pemerintah pusat, masyarakat, swasta dan perguruan tinggi dalam pengelolaan sumberdaya ikan bilih sangat diperlukan.

Saran

Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah perlu penelitian lanjutan untuk:

1. Analisis stok ikan bilih di Danau Toba terkait dengan jumlah ikan yang boleh ditangkap.

2. Domestikasi ikan bilih agar ke depannya dapat dilakukan restoking ikan bilih ke habitat asli Danau Singkarak maupun ke Danau Toba.

3. Analisis distribusi dan kebiasaan makan larva, juvenil serta anakan ikan bilih agar kedepannya dapat dilakukan upaya budidaya ikan bilih.

4. Memperoleh data yang lebih valid tentang perkembangan dan penyebaran larva juvenil dan anakan ikan bilih di Danau Toba, sampling larva dan juvenil sebaiknya dilakukan setiap satu minggu sekali.

5. Kajian ekobiologi ikan kaca-kaca secara komprehensif guna merumuskan strategi yang tepat pemusnahan ikan tersebut dari Danau Toba.

65

DAFTAR PUSTAKA

Adjie S. 2009. Sebaran dan Kebiasaan Makan Beberapa Jenis Ikan di DAS Kapuas Kalimantan Barat. Seminar Nasional Tahunan VI Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan. Balai Riset Perikanan Perairan Umum Palaembang. Palembang.

Abaszadeh A, Keivany Y, Soofiani NM, Falahatimarvast A. 2013. Reproductive biology of the greater lizardfish, Saurida tumbil (Bloch, 1795), in Bushehr coastal waters of Iran. Turkish Journal of Zoology. 37: 717-722.

Affandi R. dan Usman M.T. 2002. Fisiologi Hewan Air. Unri Press. Pekanbaru [APHA] American Public Health Association. 2005. Standard Methods for The

Examination of Water and Wastewater. United Book Press Inc, Maryland. Aripin IE dan Showers PAT. 2000. Population parameters of small pelagic fishes

caught off Tawi-Tawi, Philippines.Naga, The ICLARM Quarterly. 23 (4): 21-26.

Arocha F, Bárrios A. 2009. Sex ratio, spawning seasonality, sexual maturity and feccundity of white marlin (Tetrapturus albidus) from the Western Central Atlantic. Fisheries Research. 95 (1): 98-111.

Asdak C. 1987. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Azhar. 1993. Studi ekologi Ikan bilih (Mystacoleucus padangensis Bleeker) di Danau Singkarak‐Sumatera Barat. [Tesis]. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 134 hlm.

Bagenal T. 1978. Methods for assessment of fish production in freshwater. Third edition. Blackwell Scientific Publications. Oxford. 365 p.

Barus SRD.2011. Aspek ekobiologi ikan bilih (Mystacoleucus padangensis

Bleeker) di perairan Danau Toba. Sumatera Utara. [Tesis].Universistas Sumatera Utara. Medan.

Barus TA. 2004. Pengantar Limnologi: Studi Tentang Ekosistem Air Daratan. USU Press, Medan.

Bartley D, Naeve H, Subashinghe R. 2004. Impact of acuaculture: biodivercity and alien spesies. http://www.oceanatlas.com. 21/09/2011

Bedairia A, Djebar AB. 2009. A preliminary analysis of the state of exploitation of the sardine, Sardina pilchardus (Walbaum, 1792), in the gulf of Annaba, East Algerian. Animal Biodiversity and Conservation. 32.2: 89-99.

Bro R, Smilde AK. 2014. Principal Component Analysis. Anal. Methods, 2014 (6):2812-2831: DOI: 10.1039/c3ay41907j

Brower JE, Zar JH. 1990. Field and Laboratory Methods For Genusl Ecology. Brown Publisher, Iowa.

Brown C, Warburton K. 1997. Predator recognition and anti predator responses in the rainbowfish (Melanotaenia eachamensis) Behav. Ecol. Sociobiol. 41 : 61-68.

Brown, C. 2001. Familiarity with the test environment improves escape responses in the crimson spotted rainbowfish (Melanotaenia duboulayi). Animal Cognition. 10 (1) : 1-10.

66

Brown, C. 2002. Do female rainbowfish (Melanotaenia spp) prefer to shoal with familiar individuals under predation pressure. J. Ethol. 20 : 89-94

Brown, C. 2003. Habitat-predator association and avoidance in rainbowfish (Melanotaenia spp). Ecology of Freshwater Fish 12 : 118-126.

Brown-Peterson NJ, Wyanski DM, Saborido-Rey F, Macewicz BJ, Lowerre- Barbieri SK. 2011. A standardized terminology for describing reproductive development in fishes. Marine and Coastal Fisheries: Dynamics, Management, and Ecosystem Science. 3:52–70.

Chu Wu-Shan, Hou Yi-You, Ueng Yih-Tsong, Wang Jiang-Ping, Chen Hung- Cheng. 2011. Estimates of age, growth and mortality of spotted catfish,

Arius maculatus (Thunberg, 1792), off the Coast of Yunlin, Southwestern Taiwan. African Journal of Biotechnology. 10 (66): 15416-15421.

Crim LW, Glebe BD. 1990. Reproduction. pp. 529-553. In: Schreck CB, Moyle PB. (eds). Methods for Fish Biology. American Fisheries Society.

Cunha NL, Catella AC, Kinas MA. 2007. Growth parameters estimates for a small fish of the Pantanal, Brazil: Moenkhausia dichroura (Characiformes; Characidae). Brazil Journa Biology. 67 (2): 293-297.

Dopeikar H, Keivany Y, Shadkhast M. 2015. Reproductive biology and gonad histology of the Kura Barbel, Barbus lacerta (Cyprinidae), in Bibi- Sayyedan River, Tigris basin. North-western Journal of Zoology.11 (1): 1-8. Grier HJ. 2012. Development of the follicle complex and oocyte staging in red drum, Sciaenops ocellatus Linnaeus, 1776 (Perciformes, Sciaenidae).

Journal of Morphology. 273 (8): 80-829.

Edmonsond WT. 1959. Freswater Biology 2nd. University of Washington, Scattle. Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan

Lingkungan Perairan. Kanisius, Yogyakarta.

Effendie MI. 1979. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri. Bogor. 112p. Effendie MI. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta.

163p.

Encina L, Granado-Lorencio C. 1997. Seasional changes in condition, nutrition gonad maturation and energy content in Barbel, Barbus scateri, inhabiting A fluctuating river. Environmental Biology of Fishes. 50: 75-84.

Eydizadeh A, Eskandary G, Mohammadi G, Hashemi SAR. 2013. Population Dynamicsand Assessmentof Caraso barbusluteus (Heckel, 1843) Inhooral- Azim Wetland (Khuzestanprovinces, Iran). World Journal of Fish and Marine Sciences. 5 (4): 430-436.

Faghani-Langroudi H, Esmailpour-Chokami H, Mir-Masoud Eslamkhah- Taghizad, Rohani-Rad M, Mousavi-Sabet H. 2014. Length-weight and length-length relationships of Cyprinion macrostomum from the Tigris River Drainage. Aquaculture, Aquarium, Conservation & Legislation International Journal of the Bioflux Society. 7 (4): 235-240.

Fahmi Z, Nurdawati S, Supriyadi F. 2013. Growth and exploitation status (Channa striata Bloch, 1793) in Lubuk Lampam Floodplains, South Sumatera. Indonesian Fisheries Research Journal. 19 (1): 1-7.

Febriani L. 2010. Studi makanan dan pertumbuhan ikan bilih (Mystacoleucus padangensis Bleeker) di Danau Singkarak, Sumatera Barat. [Tesis].Institut Pertanian Bogor. Bogor. 102 hlm.

67 Fox M, Flowers DD. 1990. Effect of fish density on growth, survival, and food consumption by juvenile walleyes in rearing ponds. Transactions of the American Fisheries Society. 119:112–121.

Gheshlaghi P, Vahabnezhad A, Motlagh SAT. 2012. Growth parameters, mortality rates, yield per recruit, biomass, and MSY of Rutilus frisii kutum, using length frequency analysis in the Southern parts of the Caspian Sea.

Iranian Journal of Fisheries Sciences. 11 (1): 48-62.

Gogoi R, Goswami UC. 2014. Length-Weight relationship and sex ratio of fresh water fish Amblypharyngodon mola (HAM-BUCH) from Assam.

International Journal of Fisheries and Aquatic Studies. 1(4): 68-71.

Grier HJ. 2012. Development of the follicle complex and oocyte staging in red drum, Sciaenops ocellatus Linnaeus, 1776 (Perciformes, Sciaenidae).

Journal of Morphology. 273 (8): 80-829.

Hashemi S, Mortezavi A, Kashi M. 2010. Population dynamics and assessment of

Barbus gyrpus (Heckel, 1843) and Barbus barbulus (Heckel, 1847) in Karoon River. Research Journal of Fisheries and Hydrobiology. 5(2): 119- 128.

Hunter JR, Lo NCH, Leong HJ.1985. Batch Fecundity in Multiple Spawning Fishes. In Lasker R. (ed), An Egg Production Method for Estimating Spawning Biomass of pelagic Fish: Application to the Northern Anchovy,

Engraulis mordax. NOAA Technical Report No. NMFS 36. 67-77pp

Hossain MY. 2010. Morphometric relationships of length-length of four Cyprinid small indigenous fish species from the Padma River (NW Bangladesh).

Turk. J. Fish. Aquat. Sci. 10: 131-134.

Johnson TB, Goettl JP. 1999. Food web changes over fourteen years following introduction of rainbow smelt into a Colorado reservoir. North American Journal ofFisheries Management. 19: 629–642.

Junaidi E. 2000. Pemanfaatan dan pelestarian ikan bilih (Mystacoleucus padangensis Bleeker.) di Danau Singkarak Sumatera Barat [Tesis]. Bandung (ID). Institut Teknologi Bandung. 98 p.

Junaidi E. 2005. Kajian aspek reproduksi dan tingkat pemanfaatan ikan bilih (Mystacoleucus padangensis Blkr.) di Danau Singkarak dalam upaya konservasi in-situ. Prosiding Forum Perairan Umum Indonesia ke 1

“Pemanfaatan dan Pengelolaan Perairan Umum secara Terpadu bagi

Genussi Sekarang dan Mendatang. Departemen Kelautan dan Perikanan. Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Pusat Riset Perikanan Tangkap. 143- 148.

Junaidi E, Patriono E, Sastra F. 2009. Indeks gonad somatik ikan bilih (Mystacoleucus padangensis Blkr.) yang masuk ke muara sungai sekitar Danau Singkarak. Jurnal Penelitian Sains. 9:12-12

Jia Yin-Tao dan Chen Yi-Feng. 2011. Age Structure and Growth Characteristics of the Endemic Fish Oxygymnocypris stewartii (Cypriniformes: Cyprinidae: Schizothoracinae) in the Yarlung Tsangpo River, Tibet. Zoological Studies. 50(1): 69-75.

Jaiswar AK, Chakraborty SK, Prasad RR, Palaniswamy R, Bommireddy S. Population dynamics of lizard fish Saurida tumbil

(Teleostomi/Synodontidae) from Mumbai, west coast of India. Indian Journal of Marine Sciences. 32 (2): 147-150.

68

Kalayci F, Samsun N, Bilgin S, Samsun O. 2007. Length-weight relationship of 10 fish species caught by bottom trawl and midwater trawl from the Middle Black Sea, Turkey. Turkish Journal of Fisheries and Aquatic Science 7:33- 36.

Kamal MM, Supriyadi, Wibowo A, Kuhaja T, Sudarisman R, Rojayati A. 2010. Potensidampak faktor antropogenik dan perubahaniklim terhadap biodiversitas ikan perairan umumdi Pulau Sumatera. Prosiding Seminar NasionalIkan VI dan Kongres Masyarakat Iktiologi III.Cibinong, 8-9 Juni 2010. pp: 391-400.

Kartamihardja ES. 2009. Pengelolaan sumberdaya ikan bilih (Mystacoleuscus padangensis) introduksi di Danau Toba, Sumatra Utara. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia. 1 (2): 87-98.

Kartamihardja ES, Sarnita AS. 2008. Populasi ikan bilih di Danau Toba: keberhasilan introduksi ikan dan implikasi pengelolaan dan prospek masa depan. Pusat Riset Perikanan Tangkap, Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan. 50p.

Kartamihardja ES, Sarnita AS. 2010. Populasi ikan bilih di Danau Toba: keberhasilan introduksi ikan dan implikasi pengelolaan dan prospek masa depan. Pusat Riset Perikanan Tangkap, Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan. 50p.

Kartamihardja ES, Purnomo K. 2006. Keberhasilan introduksi ikan bilih (Mystacoleucus padangensis) ke habitatnya yang baru di Danau Toba. Sumatera Utara. Demersal. Dari Laut untuk Pembangunan. Prosiding Seminar Nasional Ikan IV Jatiluhur. 1-9.

Kartamihardja ES, Umar C, Prianto E, Priatno Y, Koeshendrajana S. 2012. Penerapan model optimasi produksi sumberdaya ikan bilih melalui penerapan kawasan konservasi di Danau Toba, Sumatera Utara. Laporan IPTEKMAS Puslit Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumberdaya Ikan, Badan LItbang Kelautan dan Perikanan, KKP. 75 hal.

Kartamihardja ES, Umar C, Prianto E, Priatno Y, Nasution Z., Sadiyah L. 2013a. Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah Tentang Pengelolaan Perikanan Dan Konservasi Sumberdaya Ikan serta Ekosistem Danau Toba Secara Bersama. Puslit Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumberdaya Ikan, Badan Litbang Kelautan dan Perikanan, KKP. 42 hal. Kartamihardja ES, Sarnita A, Purnomo K, Koeshendrajana S. 2013b.

Rekomendasi Teknologi Introduksi Ikan Bilih, Mystacoleucus padangensis

di Danau Toba, Sumatera Utara. Buku Rekomendasi Teknologi Kelautan dan Perikanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, KKP.

Karata M, Çiçek E, Başu ta , Başu ta N, 2007. Age, Growth and Mortality of Common Carp (Cyprinus carpio Linneaus,1758) population in Almus Dam Lake (Tokat-Turkey). Journal of Applied Biological Sciences. 1 (3): 81-85. King M. 1995. Fisheries biology. assestment. and management. Fishing News

69 Kjesbu OS. 2009. Applied fish reproductive biology: contribution of individual reproductive potential to recruitment and fisheries management. Pages 293– 332 in Jakobsen T, Fogarty MJ, Megrey BA, Moksness E, editors. Fish reproductive biology: implications for assessment and management. Wiley- Blackwell Scientific Publications. Oxford. UK.

Kohler U, Luniak M. 2005. Data Inspectio Using Biplot. The Stata Journal, 5(2): 208-223.

Koeshendrajana S, Purnomo K, Kartamihardja ES. 2005. Permasalahan dan alternatif solusi pemacuan stok ikan bilih (Mystacoleucus padangensis) di Danau Singkarak, Sumatra Barat (Kajian Sosial Ekonomi dan Kelembagaan). Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, edisi Sosial Ekonomi. 11 (3): 51-64.

Koeshendrajana, S. 2011. Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Perikanan Tangkap di Danau Toba Pasca Introduksi Ikan Bilih. J. Kebijak. Perikan. Ind. Vol 3(1): 1-12.

Kottelat M, Whitten AJ, Kartikasari SN, Wirjoatmodjo S. 1993. Freshwater fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Periplus Editions. Hongkong. 221p.

Lagler KF, JE Bardach, RR Miller, Pasino DRM. 1977. Ichthyoogy (Second edition). John Wiley & Sons. New York.

Le Cren ED. 1951. The length-weight relationship and seasonal cycle in gonad weight and condition in the perch (Perca fluviatilis). Journal of Animal Ecology. 20 (2): 210-219.

Lukman, Ridwansyah. 2010. Faktor-faktor Pertimbangan dalam Penetapan Tata Ruang Perairan Danau: Studi Kasus Danau Toba. Prosiding Seminar Nasional Limnologi V.362-364.

Mirza ZS. Nadeem MS, Beg MA, Qayyum M. 2012. Population status and biological characteristics of common CARP, Cyprinus carpio, in mangla reservoir (pakistan). The Journal of Animal & Plant Sciences. 22 (4): 933- 938.

Montchowui E, Laleye P, Moreau J, Philippart Jean-Claude, Poncin P. 2009. Population parameters of African carp: Labeo parvus Boulenger, 1902 (Pisces: Cyprinidae) in the Ouémé River in Bénin (West Africa). North- Western Journal of Zoology. 5 (1): 26-33.

Montchowui E, Chikou A, Ovidio M, Laleye P, Ponncin P. 2011. Population diynamics of Labei senegalensis Valenciennes 1842 (Pisces: Cyprinidae) in the Oueme River, Benin. Journal of Fisheries International. 6 (3): 52-58. Mu tać B, Sinovčić G. 2010. Reproduction, length-weight relationship and

condition of sardine, Sardina pilchardus (Walbaum, 1792), in the eastern Middle Adriatic Sea (Croatia). Periodicum Biologorum. 112 (2): 133–138. Nasution SH. 2008. Ekobiologi dan dinamika stok sebagai dasar pengelolaan ikan

endemik bonti-bonti (Paratherinastriata Aurich). Di Danau Towuti, Sulawesi Selatan. [Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 152 p. Nikolsky GV. 1963. The Ecology of Fishes. Academy press. New York. 432 p. Odum EP. 1993. Dasar-dasar Ekologi. T. Samingan. Gadjah Mada University

70

Panudju L. 2010. Kajian ekologis habitat dan sumberdaya bagi konservasi ikan bilih (Mystacoleucus padangensis Blkr) di Danau Singkarak, Sumatera Barat. [Skripsi]. . Program Sarjana. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Patriono E, Junaidi E, Sastra F. 2010. Fekunditas ikan bilih di muara sungai sekitar Danau Singkarak. Jurnal Penelitian Sains. 13 (3D):55-58.

Pauly D. 1983. A Selection of a simple methods for the assessment of the tropical fish stock. FAO Fish Circ. Firm / C. 729. Rome.

Purnomo K, Kartamihardja ES. 2003. Pengelolaan Populasi Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis) di Danau Singkarak, Sumatera Barat. Warta Penelitian Perikanan Indonesia. 9 (5): 2-10.

Purnomo K, Kartamihardja ES. 2008. Selamatkan ikan bilih sekarang jugaatau biarkan punah. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Padang: Departemen Kelautan dan Perikanan Sumatera Barat.

Purnomo K, Sunarno MT. 2003. Beberapa aspek biologi ikan bilih (Mystacoleucus padangensis) di Danau Singkarak, Sumatera Barat. Bawal, Widya Riset Perikanan Tangkap. 2 (6): 265-271.

Purnomo K, Kartamihardja ES, Koeshendrajana S. 2006. Upaya pemacuan stok ikan bilih (Mystacoleucus padangensis) di Danau Singkarak. Pros. Seminar

Nasional Ikan IV. Kerjasama antara MMI, LRPSI-DKP, Departemen MSP-

IPB dan Puslit Biologi LIPI. 11-18.

Raghavana R, Ali A, Dahanukard N, Rossera A. 2011. Is the Deccan Mahseer,

Tor khudree (Sykes, 1839) (Pisces: Cyprinidae) fishery in the Western Ghats Hotspot sustainable? A participatory approach to stock assessment.

Fisheries Research. 110.29–38.

Raharjo MF, Safei DS, Affandi R, Sulistiono, Hutabarat J. 2011. Iktiology. Lubuk Agung. Bandung. 396p.

Rachmatika I. 1986. Aspek produksi ikan bilih (Mystacoleucus padangensis) di muara sumpur Singkarak, Sumatera Barat. Berita Biologi. 3 (4): 191-192. Roth BM, Hrabik TR, Solomon CT, Mercado-Silva N, & Kitchell JF. 2010. A

simulation of food-web interactions leading to rainbow smelt Osmerus

mordax dominance in Sparkling Lake, Wisconsin Journal of Fish

Biology.77: 1379–1405.

Sachlan. 1982. Planktonology. Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Diponegoro, Semarang.

Sarnita AS, Koeshendrajana S, Wardoyo SE, Pumomo K, Praseno O, Wahyudi NA, Muljanah I, dan Kusrini E. 2000. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Perairan Umum: Pokok-pokok Kebijaksanaan dalam Optimasi Pengelolaan Sistem Sentra Penangkapan Ikan di Perairan Sungai dan Rawa banjiran. In

(Hardjamulia eds) Analisis Kebijaksanaan Pembangunan Perikanan. Pusat Riset Perikanan Budidaya, Badan Riset Kelautan dan Perikanan-DKP. Hal. 1-21.

Schneider JC, Laarman PW, Gowing H. 2000. Length-weight relationships. Chapter 17 in Schneider, James C. (ed.) 2000. Manual of fisheries survey methods II: with periodic updates. Michigan Department of Natural Resources, Fisheries Special Report 25, Ann Arbor. 1-16.

71 Sedaghat S, Vatandoost S dan Nowferesti H. 2013. Length-Weight and Length-

Length Relationships of Capoeta capoeta intermedia (Osteichthyes: Cyprinidae) In Dalaki River Bushehr, South of Iran. World Journal of Fish and Marine Sciences. 5 (3): 271-274.

Soomro AN, Baloch WA, Jafri SIH dan Suzuki H. 2007. Studies on length-weight and length-length relationships of a catfish Eutropiichthyes vacha Hamilton (Schilbeidae: Siluriformes) from Indus river, Sindh, Pakistan. Caspian Journal Environmental Sciences. 5 (2): 143-145.

Sparre P dan Venema SC. 1998. Introduksi pengkajian stok ikan tropis. Kerjasama FAO-Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Indonesia. 436 p.

Steel RGD and Torrie JH.1981. Prinsiples and procedure of statistic second edition. Mic graw hill book company. Inc New York. 748 p.

Subba S, Adhikaree S. 2011. Studies on Length-weight and length-length relationships of a cold water fish Neolissochilus hexagonolepis

(McClelland) from Tamor River, Nepal. Our Nature. 9: 168-172.

Sulistiono. Arwani M. Aziz KA. 2001. Pertumbuhan ikan belanak (Mugil dussumieri) di Perairan Ujung Pangkah Jawa Timur. Jurnal Iktiologi Indonesia. 1 (2): 39-47.

Sulistiyarto B. 2012. Hubungan panjang berat, faktor kondisi dan komposisi makanan Ikan Seluang (Rasbora argyrotaenia Blkr) di Daratan Banjir Sungai Rungan Kalimantan Tengah. Jurnal Ilmu Hewan Tropika. 1 (2): 62- 66.

Syandri H. 1996. Aspek reproduksi ikan bilih Mystacoleucus padangensis

Bleeker dan kemungkinan pembenihannya di danau Singkarak [Disertasi]. Bogor (ID). Institut Pertanian Bogor. 122p.

Syandri H. 1993. Potensi reproduksi ikan bilih, Mystacoleucus padangensis Blkr di Danau Singkarak. Fisheries Journal Garing, 3(4) : 22-28.

Syandri H.1998. Fekunditas, makanan dan habitat pemijahan ikan bilih (Mystacoleucus padangensis Blkr) di Danau Singkarak. Jurnal Iptekni, 2 (5): 61-72.

Syandri H.2001. Pemeliharaan Larva Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis

Blkr). Fisheries Jurnal Garing, Vol 9 No.1 : 30-40.

Syandri H.2008. Ancaman Terhadap Plasma Nutfah Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis Blkr) dan upaya pelestariannya di Danau Singkarak. Padang: Universitas Bung Hatta. Padang.

Syandri H, Junaidi, Azrita. 2011. Pengelolaan Sumberdaya Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis Blkr) endemik berbasis kearifan lokal di Danau Singkarak. J. Kebijak. Perikan. Ind. 3(2): 135-142.

Syandri H, Azrita, Aryani N. 2013.Distribusi ukuran, reproduksi dan habitat pemijahan ikan bilih (Mystacoleucus padangensis Blkr.) di Danau Singkarak. Bawal. 5 (1): 1-8.

Syandri H, Effendie MI.1997. Distribusi umur dan pertumbuhan ikan bilih di Danau Singkarak. Terubuk. 67 (13): 2-16.

Tarigan PA, Yunasfi, Suryanti A. 2013. Struktur Komunitas Ikan di Sungai Naborsahan, Danau Toba Sumatera Utara. Jurnal Aquacoastmarine 1(1): 13 p.

72

Tresna LK, Dhahiyat Y, Herawati T. 2012. Kebiasaan Makanan dan Luas Relung Ikan Di Hulu Sungai Cimanuk Kabupaten Garut, Jawa Barat. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 3 (3): 163 – 173.

Turkmen M, Erdogan O, Yildirim A, Akhyurt I. 2002. Reproductive tactics, age and growth of Capoeta capoeta umla Heckel 1843 from the Askale region of the Karasu River, Turkey. J Fish Res 54:317-328.

Udupa KS. 1986. Statistical method of estimate the size at first maturity in fishes.

Fishbyte.4 (2): 8-10.

Umar C, Kartamihardja ES.2011. Hubungan panjang-berat. kebiasaan makan dan kematangan gonad Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis Bleeker) di Danau Toba. Sumatera Utara. Bawal. 3 (6): 351-356.

Yankova M. 2013. A study on the growth of horse mackerel (Trachurus mediterraneus Aleev, 1956) from Bulgarian waters of the Black Sea using length frequency analysis. J. Black Sea/Mediterranean Environment. 19

Dokumen terkait