• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengawasan kemetrologian saat ini belum maksimal dikarenakan belum

Dalam dokumen LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) (Halaman 41-45)

AKUNTABILITAS KINERJABAB III

NO. PERMASALAHAN SOLUSI

2. Pengawasan kemetrologian saat ini belum maksimal dikarenakan belum

memiliki fungsional pengawas dan PPNS Kemetrologian yang dimiliki oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung, serta minimnya kepedulian dan pengetahuan masyarakat tentang aturan kemetrlogian

Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku usaha serta tentang kemetrologian serta meningkatkan koordinasi dengan berbagai instansi bergerak dibidang perlindungan konsumen untuk bersama-sama melakukan pengawasan kemetrologian untuk menciptakan suatu daerah yang tertib ukur.

Tabel 3.5

Capaian Indikator Kinerja Sasaran ke-3

Indikator Kinerja Sasaran

Tahun 2016 Tahun 2017

Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Persentase

Kontribusi sub sektor Perdagangan

Terhadap PDRB Kabupaten Bandung

5,90 % 5,92 % 100,33 % 6,07 % - -

Realisasi kinerja kontribusi sub sektor perdagangan terhadap PDRB pada Tahun 2016 sebesar 5,92% dengan capaian sebesar 100,33%, pada tahun 2017 target yang akan dicapai sebesar 6,07% bila melihat data tabel diatas data realisasinya belum tersedia dikarenakan data perentase kontribusi sub sektor perdagangan terhadap PDRB yang diambil dari data statistik yang dirilis oleh BPS Kabupaten Bandung masih belum tersedia dikarenakan masih dalam tahap pengolahan data. Biasanya data tersebut akan tersedia pada bulan Maret, sehingga pada tahun 2017 Dinas Perdagangan dan Perindustrian belum bisa mengukur capain realisasi tersebut.

Upaya untuk pencapaian sasaran ini ditujukan untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kinerja dan kontribusi nilai sektor perdagangan terhadap PDRB dilakukan upaya-upaya sebagai berikut ini :

a. Penyempurnaan Perangkat Peraturan, Kebijakan dan Pelaksanaan Operasional

Penyempurnaan perangkat peraturan, kebijakan dan pelaksanan operasional ditujukan sebagai landasan hukum dalam pelaksanaan operasional Dinas Perdagangan dan Perindustrian, dalam melaksanakan tata kelola pengeloaan perdagangan dalam negeri khusunya tentang penyelengaraan pasar. Dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 tentang Penyelengaran Pasar diperlukan sosialisasi terhadap peraturan daerah tersebut kepada masyarakat khususnya kepada para pelaku usaha baik pedagang di pasar tradisional maupun pelaku usaha toko modern dan swalayan. Oleh karena itu pada tahun 2017 Dinas Perdagangan dan Perindustrian melakukan sosialisasi terhadap peraturan tersebut sebanyak 4 kali diikuti oleh 160 peserta dilaksanakan di kantor kecamatan.

Meningkatnya Kinerja dan Kontribusi Nilai Sektor Perdagangan terhadap PDRB

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung

b. Kemudahan Pengembangan Usaha

Kemudahan pengembangan usaha bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian di sektor perdagangan, dengan memberikan kemudahan kepada pelaku usaha kecil yang ada di Kabupaten Bandung untuk mejalankan usahanya dalam hal pemasaran produk dengan membangun kemitraan antara pelaku usaha besar dengan pelaku usaha kecil terutama pelaku usaha toko modern agar dapat memberikan fasilitasi untuk dapat memasarkan produk pelaku usaha kecil di wilayah Kabupaten Bandung. Pada Tahun 2017 Dinas Perdagangan dan Perindustrian melakukan temu konsultasi dan kemitraan antara pelaku usaha kecil sebanyak 60 orang dengan pelaku usaha besar agar dapat terjalin kerjasama dalam menjalankan usahanya terutama memberikan kemudahan dalam pemasaran produknya. c. Pengembangan Pasar Dan Distribusi Barang/Produk

Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk merupakan upaya untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomi daerah, dengan memperbaiki saran dan prasarana distribusi barang/produk salah satunya ialah sarana dan prasarana pasar tradisional yang merupakan salah satu pusat perdagangan yang baik, bersih dan sehat. Perbaikan sarana dan prasarana pasar tradisional yang dilakukan pada tahun 2017 sebanyak 3 pasar, yaitu perbaikan untuk Pasar Sayati, Baleendah dan Banjaran, kajian studi kelayakan untuk pasar agro dan pasar industri yang rencananya akan dibangun sebagai pusat perdagangan hasil pertanian dan hasil industri yang ada di Kabupaten Bandung.

d. Pengembangan Kelembagaan Kerjasama Kemitraan

Pengembangan kerjasama kemitraan bertujuan untuk membangun kersama kemitraan antara pelaku usaha di Kabupaten Bandung dengan pelaku usaha di luar Kabupaten Bandung baik itu dalam hal promosi, pemasaran produk, pengembangan produk maupun dalam hal kerjsama usaha lainya. Dinas Perdagangan dan Perindustrian pada tahun 2017 melakukan pengembagan kerjasama kemitraan sebanyak 2 kali yang dilakukan dengan meilibatkan pelaku usaha sebanyak 12 orang yang diberikan fasilitasi kerjasama kemitraan dengan pelaku usaha di daerah lain.

e. Peningkatan Sistem dan Jaringan Informasi Perdagangan

Kegiatan sistem dan jaringan informasi perdagangan meruapakan upaya untuk mengendalian ketersediaan stok barang dan harga barang kebutuhan pokok dan barang strategis, sehingga ketersedian stok barang kebutuhan pokok dan barang strategis serta kenaikan harga dapat dimonitoring serta dikendalian pada tahap yang wajar tidak berlebihan, serta mengurangi tingkat kecurangan yang dilakukan oleh pihak yang bertangung jawab dengan melakukan peminbunan stok barang untuk mendapatkan harga jual yang lebih mahal. Langkah yang dilakukan oleh Dinas Perdgaangan dan Perindustrian untuk peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan dengan melakukan monitoring ktersedian stok dan harga kebutuhan bahan pokok secara periodik, serta melibatkan instansi lain baik itu dari Bulog, Dinas Perdagangan Provinsi maupun pihak Kepolisian untuk menjaga ketersedian stok bahan kebutuhan pokok. Pada tahun 2017 ditelah dilakukan monitoring sebanyak 224 kali dibeberasa pasar tradisional dan operasi pasar murah bekerjasama dengan Bulog sebenyak 4 kali dalam 1 Tahun di 4 lokasi Kecamatan diwilayah Kabupaten Bandung.

f. Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri

Sosialiasi peningkatan pengunaan produk dalam negeri bertujuan untuk mengurangi pengunaan dan peredaran produk import di dalam negeri serta masyarakat dapat lebih mencintai terhadap produk dalam negeri, sehingga dapat memberikan kontribusi positif pada neraca perdagangan dalam negeri. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengunaan produk dalam negeri Dinas Perdagangan dan Perindustrian melakukan sosialisasi pengunaan produk dalam negeri sebanyak 120 Orang dengan target sasaran peserta ialah para pelajar sekolah menengah atas, bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kecintaan pengunaan produk dalam negeri kepada generasi muda. Sehingga generasi muda dapat lebih peduli terhadap pengunaan produk dalam negeri dan dapat membantu menyebar luaskan pengunaan produk dalam negeri.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung

Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian indikator kinerja serta solusi yang digunakan dalam mengatasi permaslahan tersebut diantaranya adalah:

Tabel 3.6

Permasalahan dan Solusi Pencapaian Kinerja Sasaran ke-3

NO. PERMASALAHAN SOLUSI

1. Perbaikan sarana dan prasarana

Dalam dokumen LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) (Halaman 41-45)

Dokumen terkait