• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengawasan Kurikulum Pendidikan Jasmani Adaptif

Dalam dokumen TESIS A121308018 FATMAWATI ALIM (Halaman 180-184)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

4. Pengawasan Kurikulum Pendidikan Jasmani Adaptif

Pengawasan atau pengontrolan kurikulum dapat dipandang sebagai pembuatan keputusan-keputusan tentang kurikulum di sekolah atau pengecekan sejauh mana tujuan telah dicapai. Untuk mengungkap sejauh mana pengawasan atau pengontrolan yang dilakukan dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah luar biasa Kota Pekanbaru khususnya pada pendidikan jasmani adaptif peneliti mengajukan pertanyaan kepada pengawas sekolah luar biasa bapak MY pada tanggal 03 januari yang peneliti temui pada saat kunjungan di Sekolah Luar Biasa Sri Mujinab apakah bapak mengontrol penyususnan kurikulum di sekolah?

”Untuk di sekolah tidak, sementara saya hanya mengontrol pada saat penyusunan pada saat kelompok kerja guru sekolah luar biasa Kota Pekanbaru. Untuk selanjutnya yang di sekolah seperti penyusunan, penyesuaian, pengembangan sampai dengan

pelaksanaan kurikulum itu saya serahkan kepada masing-masing sekolah dan setelah itu saya menerima laporan dari kepala sekolah langsun terkait dengan penyusunan, sampai dengan pelaksanaan kurikulum untuk anak berkebutuhan khusus ini, jadi intinya semua kegiatan sekolah saya hanya menerima laporan langsung dari kepala sekolah. Sementara itu untuk keadaan sekolah dan keadaan siswa barulah saya langsung turun untuk mengontrol atau melakukan pengawasan.”

Dari segi penyusunan, perencanaan dan penyesuaian dan pelaksanaan kurikulum dan semua kegiatan di sekolah untuk anak bekebutuhan khusus, pengawas tidak mengontrol langsung melainkan menerima laporan dari kepala sekolah. Selain itu pengawasan berlangsung terkait dengan keadaan sekolah dan keadaan anak. Hal ini sesuai dengan kuripan wawancara yang diutarakan oleh kepala sekolah luar biasa Negeri Pembina yang diwakili oleh bapak MH pada tanggal 13 Desember 2014:

”Kalau pengawasan semua kegiatan sekolah harus ada pengontrolan. Baik dari perencanaan sampai terlaksananya kurikulum itu harus dikontrol, ekstrakurikuler dan pembinaan prestasi, penerimaan siswa, dan kegiatan lain di luar sekolah harus dikontrol agar tidak terjadi kesalahan. Kalau untuk pelaksanaan kurikulum sendiri saya langsung memantau semua kegiatan pembelajaran seperti berkeliling dari ke kelas-kelas, kalau untuk olahraga saya langsung kelapangan. Misalnya ada kendala kita langsung bicarakan dengan guru. Sementara untuk pihak dinas sendiri itu hanya melihat keadaan sekolah atau keadaan siswa, kalau untuk pelaksanaannya beliau hanya menerima laporan saja. Kunjunganpun hanya dilakukan tiga bukan sekali.”

Hal ini dibenarkan oleh bapak RM guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada tanggal 12 Januari 2015 bahwa:

”Tentunya ada pengawasan dari kepala sekolah terhadap kegiatan sekolah. Walaupun tidak rutin tetapi pengawasannya itu ada. Kepala sekolah langsung mengawasi di lapangan ataupun di kelas terkait dengan pelaksanaan pembelajaran bagai mana prosesnya itu kepala sekolah mengawasi. Pengawasannya seperti ketika kita berolahraga bersama Kamis pagi, kepala sekolah juga ada di lapangan melihat bagaimana berjalannya kegiatan di lapangan. Untuk pengawas sekolah yang dari dinas sepertinya saya belum

pernah melihat ya, kalau datang ke sekolah ada itupun hanya menemui kepala sekolah saja, kalau ke guru sepertinya tidak ada”

Hal yang senada juga diungkapkan oleh ibu JM kepala sekolah luar biasa Sri Mujinab pada tanggal 15 Desember 2015:

”Tentunya iya, pengawasan itu harus dilakukan untuk semua kegiatan di sekolah. Tidak hanya kurikulum tetapi semua yang terkait dengan kegiatan di sekolah ataupun di luar sekolah. Kalau untuk pelaksanaan biasanya saya langung ke kelas-kelas atau kelapangan juga untuk memantau kondisi pembelajaran yang sedang berlangsung. Kalau tidak ada saya, biasanya saya mempercayakan kepada wakil saya untuk melakukan pengawasan terkait semua kegiatan selama saya tidak ada. Saya juga membuka layanan telepon 24 jam untuk guru dan orang tua yang memang ada keperluan mendesak tentang kegiatan sekolah. Sementara itu untuk pengawas tidak ada pengawasan terkait dengan kegiatan sekolah, beliau hanya melihat keadaan sekolah atau keadaan siswa, untuk kegiatan dan sebagainya itu kita yang memberi laporan”

Dari apa yang disampaikan oleh kepala sekolah ditegaskan juga oleh bapak WA guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada tanggal 13 Januari 2015:

”Jelas ada pengawasan oleh kepala sekolah terkait proses pembelajaran, biasanya beliau langsung ke lapangan dan ke kelas-kelas mengawasi berjalanan PBM dan untuk semua kegiatan kalau sempat sepertinya beliau ada untuk mengawasi. Tetapi kalau untuk pengawas dinas saya tidak pernah melihat beliau dalam memantau proses belajar mengajar, belaiu datang hanya sekali-sekali sepertinya.”

Dari segi pengawasan semua kegiatan sekolah, kepala sekolah melakukan pengawasan langsung baik itu saat perencanaan kurikulum sampai dengan pelaksanaan kurikulum itu sendiri. Hal ini juga sesuai yang diungkapkan oleh kepala sekolah luar bias Cendana Rumbai bapak MT pada tanggal 16 Desember 2014 yang peneliti temui diruangannya:

”Saya mengawasi terus-menerus, setiap bulan sebelum mengajar persiapan sudah disahkan oleh saya. Sebelum saya tanda tangani belum bisa dipakai untuk mengajar. Begitu juga dengan kegiatan sekolah saya juga melakukan pengawasan terkait dengan semua kegiatan sekolah. Karena apapun kegiatannya saya juga sebagai

panitia atau tim di dalamnya karena memang jumlah kita yang sedikit tadi.”

Selanjutnya hal senada juga disampaikan oleh bapak KA selaku Kepala Sekolah Laur Biasa Pelita Hati pada tanggal 17 Desember 2014:

”Jelas semua harus dilakukan pengawsan terkait dengan kegiatan sekolah, mulai dari penerimaan siswa, perencanaan kurikulum sampai dengan pelaksanaannya harus dikontrol karena akan menjadi bahan evaluasi saya ke depannya. Selain itu untuk pelaksanaan dari kurikulum ini untuk pembelajaran di kelas biasanya saya mengawasi dari luar kelas bahkan kadang saya masuk, kalau untuk di lapangan saya memantau langsung ke lapangan, biasanya kalau terjadi kendala kita membicarakan langsung ataupun pada saat jam pelajaran berakhir”

Di tempat terpisah ibu NF Kepala Sekolah Luar Biasa AL-Faqih mengungkapkan hal yang senada:

”Iya, tentunya saya sebagai kepala sekolah memonitoring semua kegiatan sekolah, baik itu kegiatan yang berhubungan dengan kurikulum, kegiatan ekstra, kegiatan di sekolah ataupun di luar sekolah saya selalu mengawasi. Selain itu saya juga termasuk di dalam tim apaun kegiatan disekolah ini, seperti yang pernah saya sampaikan bahwa memang kita disini hanya lima orang jadi semua kegiatan kita lakukan bersama sekalugus saya melakukan pengawsan terhadap kegiatan tersebut. Sedangkan untuk pelaksanaan pembelajaran saya langsung ke kelas atau ke lapangan untuk memantau pelaksanaan pembelajaran. Untuk pengawasan sendiri saya tidak terjadwal dan dadakan saja baik untuk hari maupun jamnya”

Pengawasan terkait dengan pelaksanaan pembelajaran dilakukan dadakan dan tidak dijadwalkan, agar porses belajar mengajar di kelas maupun di lapangan terjadi dengan apa adanya. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh ibu ZA kepala sekolah luar biasa Melati Rumbai pada tanggal 18 Desember 2014:

”Pengawasan yang saya lakukan tidak terjadwal, melainkan saya langsung melakukan pengawasan ketika saya sempat baik itu pagi maupun pada siang harinya. Kalau untuk olahraga pastinya pagi ya karena saya biasanya ikut olahraga bersama juga sama anak-anak kalau saya lagi tidak sibuk. Selain itu saya juga

mengawasi semua kegiatan sekolah baik untuk di dalam sekolah ataupun yang berada diluar sekolah.”

Dari kutipan wawancara menunjukan bahwa pengawasan dilakukan dalam setiap kegiatan yang ada di sekolah. Selain itu untuk beberapa kegiatan kepala sekolah termasuk di dalamnya karena jumlah guru yang tidak mencukupi. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pengawasan dilakukan secara langsung ke kalas-kelas maupun ke lapangan. Dalam pengawasan tidak ada jadwal khusus melainkan dilakukan dadakan agar proses pembelajaran terjadi apa adanya. Sementara itu untuk pengawas dinas tidak melakukan pengawasan terkait dengan penyusunan sampai dengan pelaksanaan kurikulum di sekolah melainkah hanya mendapat laporan dari kepala sekolah terkait dengan hal itu. Dalam kunjungannya pengawas hanya datang menemui kepala sekolah dan melihat keadaan sekolah dan siswa.

Dalam dokumen TESIS A121308018 FATMAWATI ALIM (Halaman 180-184)

Dokumen terkait