HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Pengawasan Dinas Lingkungan Hidup Dalam Pengelolan Limbah
2. Pengawasan Represif
Pengawasan represif dalam pengelolaan limbah yang dilakukan oleh wali Kota Makassar berujud teguran, sanksi dan tindakan. Pengawasan represif merupakan pengawasan yang dilakukan ketika alur aktivitas sudah selesai dilakukan, namun dalam pelaksanaannya masih terus mendapat
pengawasan Wali Kota. Sehinggah apabila ditemukan pelanggaran maka dilakukan teguran, pemberian tindakan.
a. Teguran
Teguran yang diterapkan berupa teguran secara tertulis yang diberikan keperusahaan dalam hal ini pihak-pihak perusahaan yang melakukan pelanggaran yang tidak sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Selanjutnya untuk langkah teguran yang diberikan kepada pihak perusahaan pengasil limbah dapat kita lihat dari bentuk teguran yang akan diuraikan sebagai berikut:
b. Teguran Tertulis
Teguran tertulis yaitu apabila penanggung jawab usahan dan/atau kegiatan melanggar ketentuan dalam perizinan berusaha, atau persetujuan pemerintah atau pemerintah daerah terklait persetujuan lingkungan, dan peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan penglolaan lingkungan hidup yang bersifat administratif.
Peneliti melakukan wawancara dengan Seksi pengembangan dan pengendalian sistem persampahan dan limbah B3 terkait ada berapa jenis teguran dan siap yang mengeluarkan surat teguran tersebut dan belai mengatakan bahwa
“sesuai dengan aturan yang terbaru bahwa surat teguran hanya satu yaitu surta teguran tertulis dan itu sudah di tetapkan dalam aturan yang berlaku dan yang mengeluarkan surat teguran adalah pemerintah Bupati atau walikota dari
hasil pengawasan dinas lingkungan hidup (wawancara dengan KF, Rabu 17 Februari 2021).
Adapun tambahan wawancara dengan Staf pengawasan limbah B3 beliau menyampaikan bahwa
“sesuai dengan aturan yang berlaku bahwa teguran yang dikeluarkan adala surat tertulis dan itu sesuai aturan yang berlaku dan yang mengeluarkan surat teguran adalah Bupati/Walikota dari hasil laporan pengawasan dinas lingkungan hisup Kota Makassar ” (wawancara dengan MN, Senin 1 Maret 2021).
Dari hasil wawancara di atas bahwa surat teguran yang di berikan adalah surat teguran secara tertulis dan ini adalah aturan yang terbaru dan ini adalah acuan untuk mengeluarkan surat teguran terhadap perusahaan yang melanggar terkait pengelolaan limbah B3 di Kota Makassar .
Peneliti melakukan wawancara dengan Staf pengembangan dan pengendalian sistem persampahan dan limbah B3 untuk mengetahui apa benar surat teguran hanya satu yaitu surat teguran tertulis beliau mengatakan bahwa
“sesuai aturan yang berlaku bahwa surat teguran hanya satu yaitu surat teguran tertulis dan itu sudah di tuangkan dalam peraturan pemerintah dan menjadi acuan bagi kami untuk melakukan pengawasan limbah B3 dan yang memberikan surat teguran adalah dari hasil pengawasan dinas lingkungan hidup yang di berikan ke Bupati/Walikota yang dilanjutkan ke Gubernur hingga ke Mentri (wawanca dengan AE, Senin 1 Maret 2021).
Adapun tambahan wawancara dengan Staf pembinaan dan pengawasan limbah B3 beliau mengatakan bahwa
“hanya satu surat teguran yaitu surat teguran secara tertulis tidak ada lagi teguran secara lisan dan ini sudah di tuangkan dalam peraturan pemerintah yang terbaru dan menjadi acuan atau daras bagi kami untuk melakukan pengawasan perusahaan pengelolaan lombah B3 di Kota Makassar ” (wawancara dengan S, Jum’at 26 Maret 2021).
Bnerdasarkan hasil wawancara di atas terkait teguran yang dilaksakan oleh pemerintah setempat maka jenis pengawasan Represif sudah dijalankan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Dari hasil wawancara di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa ada satu jenis teguran yang dituangkan dalam aturan pemerintah yaitu teguran tertulis dan yang mengerluarkan surat teguran adalah Walikota/Bupati sesuai sektor masing-masing dengan hasil pengawasan Dinas Lingkungan Hidup yang melakukan pelanggaran sesuai dengan hasil pengawasan.
Untuk mengeluarkan surat teguran secara tertulis ada beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan pengelolah Limbah B3 di Kota Makassar dan ini menjadi pertanyaan bagi peneliti yaitu pelanggaran apa saja yang dilakukan perusahaan sehingga mendapatkan surat teguran dan mengapa perlu ada surat teguran.
Peneliti melakukan wawancara dengan Seksi pengembangan dan pengendalian sistem persampahan dan limbah B3 beliau mengatakan bahwa
“adalah jenis perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup atau perizinan berusaha terkait persetujuan lingkungan dan di temukan pelanggaran yang tertuang dalam berita acara pengawasan dan berita
acara klarifikasi dan surat teguran di keluarkan untuk mengingatkan kepada pelaku usaha penghasil limbah B3 agar tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan” (wawancara dengan KF, Rabu, 17 Februari 2021).
Adapun tambahan wawancara dengan Staf pengawasan limbah bahan berbahaya beracun B3 beliau mengatakan bahwa
“menimbulkan keresahan masyarakat terkait limbah B3 yang di hasilkan oleh perusahaan dan surat teguran dikelaurkan untuk mengingatkan kepada pelaku usaha atau perusahaan penghasil limbah B3 agar tidak melakukan pelanggaran yang sudah di tetapkan” (wawancara dengan MN, Senin 1 Maret 2021).
Dari hasil wawancara di atas bahwa perusahaan yang mendapatkan surat teguran adalah perusahaan yang melanggar ketentuan peraturan yang berlaku sesuai peraturan pemerintah dan tujuan dari di keluarkannya surat teguran adalah untuk mengingatkan pelaku usaha atau penghasil limbah B3 agar tetap mematuhi aturan terkait pengelolaan limbah B3 agar lingkungan tidak tercemar oleh limbah B3.
Peneliti melakukan wawancara dengan Staf pengembangan dan pengendalian sistem persampahan dan limbah B3 terkait pelanggaran apa saja sehingga mendapatkan surat teguran dan mengapa perlu surat teguran di keluarkan dan beliau mengakatan bahwa
“adalah jenis perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undang yang sudah di tetapkan yang menjadi acuan bagi perusahan terkait pengelolaan limbah B3 di Kota Makassar dan surat teguran di keluarkan untuk memngingatkan kepada pelaku usaha untuk ditak melakukan pelanggaran yang sudah di tetapkan oleh pemerintah” (wawancara dengan AE, Senin 1 Maret 2021).
Dari hasil wawancara di atas di pertegas oleh Staf pembinaan dan pengawasan limbah B3 beliau menyampaikan bahwa
“ada beberapa jenis perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan surat teguran di berikan untuk mengingatkan kepada pelaku usaha atau perusahaan penghasil limbah B3 agar tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan seperti mencemari lingkungan di Kota Makassar ” (wawancara dengan S, Jum’at 26 Maret 2021).
Dari hasil wawancara dengan informan terkait pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan dan mendapatkan surat teguran sudah sesuai dengan aturan yang di jalankan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar.
Peneliti menyimpulkan bahwa jenis perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undang dan menimbulkan keresahan masyarakat terkait limbah B3 di Kota Makassar surat teguran dikeluarkan untuk mengingatkan kepada pelaku usaha penghasil limbah agar tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan dan tidak merugikan masyarakat di Kota Makassar.
c. Sanksi
Pemerintah dalam menjalankan pengawasan represif kepada pihak perusahaan senantiasa melakukan pembinaan, konsultasi dengan perusahaan agar menjalankan kegiatan usahanya harus dilakukan dengan aturan dan ketentuan yang berlaku bila tidak diindahkan ketentuan dan
aturan, maka pihak Dinas Lingkungan Hidup memberikan sanksi kepada perusahaan yang melanggar adapun bentuk sanksi yang diberikan yaitu: 1. Sanksi administratif
Yaitu pihak perusahaan yang melakukan pelanggaran dikenakan sanksi berupa : a. Teguran tertulis b. Paksaan pemerintah c. Denda administratif d. Pembekuan perizinan e. Pencabutan izin
Berikut peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui wujud pengawasan represif berupa sanksi, melalui wawancara bersama informan Seksi pengembangan dan pengendalian sistem persampahan dan limbah B3 terkait apa sudah ada perusahaan yang kena sanksi dan mengapa ada sanksi terhadap perusahaan yang melanggar aturan beliau mengatakan bahwa
“ya sudah ada di tahun 2020 sebanyak 20 perusahaan yang terdiri dari Hotel 8, pengelola kawasan 2, Mall 2, Bengkel 2, dan ditahun 2021 sebanyak 5 perusahaan yang terdiri dari perniagaan 3, Perumahan 1, Hotel 1 dan mengapa ada sanksi yaitu untuk memaksa perusahaan atau mentaati ketentuan aturan yang berlaku” (wawancara dengan KF, Rabu 17 Februari 2021).
Dari wawancara di atas di pertegas dengan wawancara bersama Staf pengawasan limbah B3 beliau mengatakan bahwa
“ya sudah ada perusahaan yang mendapatkan sanksi di tahun 2020 sebanyak 20 perusahaan yang terdiri dari Hotel,
Pengelolaan kawasan, Mall, Perumahan, Industri, Kantor Bengkel dan menpa sanksi di berikan yaitu untuk memaksa perusahaan/pelaku usaha penghasil limbah B3 untuk mematuhi aturan yang sudah di tetapkan oleh pemerintah” (wawancara dengan MN, Senin 1 Maret 2021).
Berdasarkan wawancara dengan informan bahwa dua tahun terakhir sudah ada perusahaan yang mendapatkan sanksi dan di tahun 2020 sebanyak 20 perusahaan dan di tahun 2021 sebanyak 5 perusahaan dan ini menunjukaan bahwa adanya penurunan yang mendapatkan sanksi dan dinas lingkungan hidup sudah menjalankan pengawasan represif dimana perusahaan yang melaggar akan di kenakan sanksi sesua aturan yang berlaku.
Peneliti melakukan wawancara dengan Staf pengembangan dan pengendalian sistem persampahan dan limbah B3 di Kota Makassar dan beliau mengatakan bahwa
“ya sudah ada perusahaan yang mendapatkan sanksi di tahun 2021 sebanyak 5 perusahaan yang terdiri dari Perniagaan 3, Rumah Sakit 1, Hotel 1 mengapa perlu sanksi yaitu untuk memaksa perusahaan atau menataati ketentuan aturan dan memberikan efek jera kepada perusahaan pengelola limbah B3 agar tidak mengulangi kesalahan tersebut” (wawancara denag AE, Senin, 1 Maret 2021).
Hasil wawancara di atas di pertegas dengan Staf pembinaann dan pengawasan limbah B3 di Kota Makassar beliau mengatakan bahwa
“ya sudah ada perusahaan yang mendapatkan sanksi di Tahu 2021 sebanyak 5 perusahaan yang terdiri dari Perniagaan 3, Rumah Sakit 1, Hotel 1 dan mengapa perlu ada sanksi yaitu untuk memaksa perusahaan /pelaku usaha penghasil limbah B3 untuk mematuhi aturan yang sudah di tetapkan. (wawancara dengan S, Jum’at 26 Maret 2021).
Dari hasil wawancara dengan informan peneliti menyimpulkan bahwa sejauh dua Tahun terakhir yaitu tahun 2020 dan Tahun 2021 terdapat 25 perusahaan yang mendapatkan sanksi di Tahun 2020 sebanyak 20 perusahaan dan 2021 sebanyak 5 perusahaan, disini menunjukkan bahwa Dinas lingkungan hidup sudah melakukan pengawasan represif terhadap perusahaan yang melakukan pelanggara ketentuan yang berlaku dan disini menunjukkan bahwa kesadaran perusahaan meningkat terkait pelanggaran yang ditimbulkan sehingga yang melakukan pelanggaran sudah berkurang dari tahun sebelumnya, mengapa ada sanksi yaitu untuk memaksa perusahaan menataati ketentuan aturan yang berlaku dan memberikan efek jera kepada perusahaan pengelolah limbah B3 agar tidak mengulagi kesalahan tersebut sehingga menjadi bahan pembelajaran bagi perusahaan pengelolah limbah B3 di Kota Makassar.
Tabel : 4.6 Perusahaan yang kena sanksi
No Penyelenggara Jumlah Tahun Total
1 1.. Hotel 2. Pengelola Kawasan 3. Mall 8 2 2 2020 20
4. Perumahan 5. industri 6. Kantor 7. Bengkel 1 3 2 2 2 1.. Perniagaan 2. Rumah Sakit 3. Hotel 3 1 1 2021 5
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar Tahun 2021
Hasil wawancara diatas dimaknai bahwa dinas lingkunan hidup sudah melakukan pengawasan Represif dalam mengawasi kegiatan pengelolaan limbah B3 akan memberikan sanksi kepada perusahaan yang tidak dapat mematuhi aturan yang berlaku dan akan dikenakan sanksi denda administratif.
Dari hasil wawancara di atas peneliti ingin mengetahui siapa yang memberikan sanksi dan jenis pelanggaran apa sehingga sanksi di berikan kepada perusahaan bersama dengan Seksi pengembangan dan pengendalian sistem persampahan dan limbah B3 di Kota Makassar beliau mengatakan bahwa
“Mentri, Gubernur, Walikota/Bupati sesuai dengan kewenangannya dan jenis pelanggaran yang di berikan sanksi adalah melakukan perbuatan yang melebihi baku mutu air limbah dan baku mutu emisi sesuai dengan perizinan berusaha” (wawancara denagn KF, Rabu 17 Februari 2021).
Dari hasil wawancara dengan informan jawaban di atas di perkuat dengan Staf pengawasan limbah B3 di Kota Mkassar beliau mengatakan bahwa
“Mentri, Gubernur, Walikota/Bupati sesuai dengan kewenangannya dan jenis pelanggaran yaitu tidak memiliki persetujuan lingkungan, air limbah melebihi baku mutu air limbah, dan tidak melakukan pengelolaan limbah B3, melakukan pelanggaran yang fatal” (wawancara dengan MN. Senin 1 Maret 2021)
Dari hasil wawancara mengatakan bahwa peraturan sudah di jalankan sesuia dengan ketentuan yang berlaku dan yang memberikan sanksi adalah Mentri, Gubernur, Bupati dari hasil pengawasan dinas lingkungan hidup di Kota Makassar dan jenis pelanggaran sehingga mendapatkan sanksi adalah diantaranya melebihi baku mutu air limbah B3
Peneliti melakukan wawancara dengan Staf pengembangan dan pengendalian sistem persampahan dan limbah B3 beliau mengatakan bahwa
“yang memberikan sanksi adalah Mentri, Gubernur, Walikota/Bupati sesuai dengan kewenangnya dari hasil pengasan dinas lingkungan hidup Kota Makassar dan ada beberapa jenis pelanggaran sehingga di berikan sanksi yaitu melakukan perbuatan yang melebihi baku mutu air dan baku mutu emisi sesuai dengan perizinan berusaha, membuat masyar akat resah terhadap limbah yang di hasilkan” (wawancara dengan AE, Senin 1 Maret 2021)
Adapun tambahan wawancara dengan Staf pembinaan dan pengawasan limbah B3 beliau mengatakan bahwa
“yang memberikan sanksi adalah Mentri, Gubernur, Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangnya jenis pelanggaran sehingga mendapatkan sanksi adalah tidak memiliki persetujuan lingkungan air limbah, melebihi baku
mutu air limbah dan tidak melakukan pengolaan limbah B3” (wawancara dengan S, Jum’at 26 Maret 2021).
Dari hasil wawancara disni sudah jelas sesuai dengan aturan yang berlaku yaitu PP Nomor 22 Tahun 2021 terkait siap yang memberikan sanksi dan jenis pelanggaran apa saja sehingga mendapatkan sanksi
d. Tindakan
Bentuk pengawasan repsesif berupa tindakan yang dilakukan oleh dinas lingkungan hidup yang menjadi penyelenggara terhadap pengawasan limbah B3 dan apabila ada perusahaan yang melanggar ketentuan dan aturan yang berlaku, maka setelah diberi teguran dan dikenakan sanksi masih belum mematuhinya, maka dinas lingkungan hidup memberikan tindakan pembekuan perizinan dan/atau pencabutan perizinan berusaha sesuai PP Nomor 22 Tahun 2021 pasal 508 ayat 1 huruf e. Penindakan yang dimaksud yaitu memberikan hukuman pecabutan izin terhadap perusahaan yang melanggar yaitu:
a. Tidak melaksanakan kewajiban dalam paksaan pemerintah b. Tidak membayar denda administratif
c. Tidak membayar denda atas keterlambatan pelaksaan paksaan pemerintah
d. Tidak melaksanakan kewajiban dalam pembekuan perizinan berusaha atau persetujuan pemerintah dan/atau
e. Melakukan pencemaran lingkungan hidup dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang tidak dapat ditanggulangi atau sulit dipulihkan.
Berikut ini peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui pengawasan represif berupa tindakan, ada berapa jenis penindakan yang di berikan dan apakah sudah ada perusahaan yang mendapatkan penindakan melalui wawancara bersama informan Seksi Pengembangan dan pengendalian sistem persampahan dan limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar .
“jenis penindakan yang diberikan itu ada dua jenis yaitu pembekuan izin dan pencabutan izin usaha dan utuk di Tahun 2021 terdapat 2 perusahaan yaitu Hotel 1 dan Kwasan 1 yang sudah mendapatkan penindakan dari pemerintah” (wawancara dengan KF, Rabu, 17 Februari 2021).
Hasil wawancara di atas bahwa penindakan yang di berikan itu ada dua yaitu pembekuan izin dan pencabutan izin usaha di perjelas oleh Staf pengawasan limbah B3 beliau mengatakan bahwa
“jenis penindakan ada dua yaitu pembekuan izin usaha dan pencabutan izin usaha sejauh ini sudah ada perusahaan yang mendapatkan penindakan dan terdapat dua perusahaan yaitu 1 hotel, kawasan 1 yang ada di Kota Makassar ” (wawancara dengan MN, Senin, 1 Maret 2021).
Dari hasil wawancara di atas peneliti melakukan wawancara untuk menegetahui keberadaan pengawasan represif bersama dengan Staf pengembangan dan pengendalian sistem persampahan dan limbah B3 beliau mengatakan bahwa
“ada dua jenis penindakan sesuai dengan peraturan pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 yaitu pembekuan izin
usaha dan pencabutan izin usaha dan di Tahun 2021 sudah ada 2 perusahaan yang mendapatkan penindakan yaitu 1 Hotel dan 1 Kawasan” (wawancara dengan AE, Senin 1 Maret 2021).
Adapun tambahan wawancara dengan Staf pembinaan dan pengawasan limbah B3 beliau mengatakan bahwa
“ada dua jenis penindakan yaitu pembekuan izin usaha dan pencabutan izin usaha dan di tahun 2021 sudah ada perusahaan yang sudah mendapatkan penindakan dari pemerintah yaitu hotel 1 dan kawasan 1 yang ada di Kota Makassar ” (wawancara dengan S, Jum’at 26 Maret 2021) Hasil wawancara di atas dimaknai bahwa dinas lingkungan seksi pengembangan dan pengendalian sistem persampahan dan limbah B3 dalam melaksanakan pengawasan repsesif telah bersunguh-sungguh menerapkan aturan dan ketentuan yang harus diindahkan oleh pihak perusahaan agar tidak mendapatkan tindakan dari dinas lingkungan hidup berupa pencabutan izin usaha bagi perusahaan yang bermasalah yang dapat merugikan perusahaan.
Tabet 4. 7 Perusahaan yang di cabut izin
No Jenis Perusahaan Tahun Jumlah
1 Hotel 2021 1
2 Kawasan 2021 1
TOTAL 2
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar Tahun 2021
Berdasarkan dari hasil awawancara di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa sesuai aturan yang berlaku dan yang di jalankan oleh
pemerintah terdapat dua yaitu pembekuan izin usaha dan pencabutan izin usaha dengan melakukan pengawasan yang ketat seuai dengan aturan yang berlaku tahun 2021 dinas lingkungan hidupn mendapatkan 2 perusahaan yaitu hotel dan kawasan yang mendapatkan penindakan yaitu pencabutan izin TPS pengelolaan limbah B3 di Kota Makassar.
Dari hasil wawancara di atas bahwa sanya sudah dilakukan penindakan terhadap perusahaan yang melanggara peraturan yang berlaku yaitu PP Nomor 22 Tahun 2021, peneliti ingin mengetahui lagi siap yang memberikan penindakan dan pelanggaran apa saja sehingga penindakan bisah dijalankan.
Peneliti melakukan wawancara dengan Seksi pengembangan dan pengendalian sistem persampahan dan limbah B3 beliau mengatakan bahwa
“yang memberikan penindakan adalah Mentri, Gubernur, Walikota/Bupati sesuai kewenanganya dan ada beberapa poin sehingga penindakan dijalanakan yaitu tidak malaksanakan kewajiban dalam paksaan pemerintah, tidak membayar denda” (wawancara dengan KF, Rabu 17 Februari 2021).
Dari hasil wawancara dengan informa bahawa perusahaan diberikan penindakan oleh Mentri, Gubernur, Walikota/Bupati sesuai hasil laporan dari pengawasan dinas lingkungan hidup di Kota Makassar , ada beberapa poin sehingga penindakan bisah di jalankan yaitu apabila perusahaan pengelolah limbah B3 mencemari lingkungan atau merusak lingkungan dan menimbulkan ancaman yang serius dari wawancara di atas di perkuat
dengan Staf pengawasan Limbah B3 di Kota Makassar beliau mengatakan bahwa
“yang memberikan penindakan adalah Menteri, Gubernur, Walikota/Bupati sesuai kewenanyannya dan ini sudah di atur dalam peraturan pemerintah Nomor 22 Tahun 2021, ada beberapa pelanggaran sehingga penindakan di jalankan yaitu pencemaran lingkungan hidup atau kerusakan lingkungan hidup di sebabkan limbah B3 dari perusahaan, menimbulakan ancaman yang serius, tidak membayar denda” (wawancara dengan MN, Senin, 1 Maret 2021). Adapun tambahan wawancara dengan informan yaitu Staf pengembangan dan pengendalian sistem persampahan dan limbah B3 mengatakan bahwa
“yang memberikan penindakan adalah Mentri, Gubernur, Walikota/Bupati dari hasil pengawasan dinas lingkungan hidup Kota Makassar , dan ada beberapa poin sehingga penindakan bisah di jalankan yaitu tidak melaksanakan kewajiban dalam paksaan pemerintah, tidak membayar denda, pencemaran lingkungan hidup atau kerusakan lingkungan hidup yang fatal” (wawancara dengan AE, Senin 1 Maret 2021).
Dari wawancara di atas yang memberikan penindakan terhadap perusahaan yang melanggar aturan yang sudah tentukan adalah Mentri, Gubernur, Walikota/Bupati sesuai dengan aturan yang berlaku yaitu PP Nomor 22 Tahun 2021 dan penindakan dijalankan sesuai dengan hasil pengawasan yang dilakukan oleh dinas lingkunag hidup Kota Makassar .
Peneliti melakukan wawancara dengan Staf pembinaan dan pengawasan limbah B3 beliau mengatakan bahwa
“yang memberikan penindakan adalah Mentri, Gubernur, Walikota/Bupati sesuai kewenangnnya dan ada beberap poin
sehingga penindakan di jalankan yaitu pencemaran lingkungan hidup atau kerusakan lingkungan hidup yang di sebabkan perusahaan penghasil limbah B3 di Kota Makassar , menghasilkan limbah B3 atau menimbulkan ancaman yang serius terhadap lingkungan di Kota Makassar” (wawancara dengan S, Jum’at 26 Maret 2021).
Dari hasil wawancara di atas peneliti menyimpulkan bahwa yang memebrikan penidakan adalag Mentri, Gubernur, Walikota/Bupati sesuai dengan kewenangannya. Sesuai hasil pengawasan Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar. Ada beberapa sehingga penindakan di jalanakan yaitu pencemaran lingkungan hidup atau kerusakan lingkungan hidup, tidak melaksanakan kewajiban dalam paksaan pemerintah, tidak membayar demda, pencemaran lingkungan hidup atau kerusakan lingkungan hidup yang fatal.
Berdasarkan dari hasil wawancara dengan informan terkait pengawasan Preventif dan pengawasan Represif terhadap perusahaan penghasil atau pengelolah limbah B3 di Kota Makassar, Dinas lingkungan hidup sebagai pelaksana pengawasan sudah menjalankan aturan yang sudah di tetapkan oleh pemerintah yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 dan sejauh ini sudah ada perusahaan yang mendapatkan penindakan dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar sudah melaksanakan pengawasan Preventif yaitu melakukan atau menjalankan peraturan dan perizinan dan sudah melakukan sosialisasi formal dengan menyampaikan aturan terhadap perusahaan penghasil limbah atau perusahaan pengelolah limbah B3.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar sudah menjalankan pengawasan Represif yang terdiri dari teguran, Sanksi dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar sudahb menjalankan aturan tersebut yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 dengan memberikan Sabksi kepada perusahaan yang melakukan pelanggaran terhadap pengelolaan limbah B3.
Sejauh ini Dinas Lingkungan Hidup sudah menjalankan Pengawasan Preventif yaitu memberikan penindakan kepada perusahaan yang melakukan pelanggaran yang dapat mengancam lingkungan hidup atau melakukan pelanggaran yang fatal dan di tahun 2021 sudah ada 2 perusahaan yang mendapatkan penindakan Pencabutan izin dari pemerintah setempat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka di simpulkan:
1. Pengawasan preventif telah dilakukan oleh dinas lingkungan hidup untuk mencegah terjadinya penyimpangan atau pelanggaran di dalam melakukan pengelolaan limbah B3 yang dilakukan oleh perusahaan. Wujud pengawasan preventif tersebut berupa pengaturan sesuai ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dalam hal ini Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021. Mensosialisasikan secara formal pengawasan perusahaan pengelolah limbah B3 sesuai dengan aturan dan mengawasi kebenaran perizinan perusahaan yang mengelolah limbah B3.
2. Pengawasan sepresif telah dilakukan oleh dinas lingkungan hidup untuk menangani terjadinya penyimpangan atau pelanggaran di dalam pengelolaan limbah B3 yang dilakukan oleh perusahaan. Wujud pengawasan represif yaitu melakukan teguran tertulis kepada