• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAPARAN DATAPENELITIAN

SAINS/IPA Ciri dan kebutuhan

D. PengawasanKepala Sekolah di SDIT Sahabat Alam dan SDIT Alam IKM Al-Muhajirin

Robert N Anthony, Jhon Dearden dan Richard F. Vancil dalam bukunya

Management Control System mengungkapkan bahwa pengawasan merupakan proses dimana para leader/manajer memastikan bahwa sumber daya diperoleh dan digunakan secara efektif dan efesiein dalam mencapai tujuan organisasi.225

Penelitian ini menemukan bahwa pengawasan kepala sekolah di SDIT Sahabat Alam dan SDIT Alam IKM Al-Muhajirin terdapat persamaan yaitu berbentuk pengawasan melekat.Dengan pengawasan melekat, kepala sekolah dapat melakukan pengotrolan kepada bawahannya, demikian pula bawahan dapat melakukan upaya kritik kepada kepala sekolahnya, sehingga suasana sekolah akan lebih demokratis dan harmonis.

Menurut Hikmat bahwa bentuk pengawasan melekat lebih menitikberatkan pada kesadaran dan keikhlasan kepala sekolah dan bawahannya dalam bekerja karena berdasarkan pada kesadaran pribadi, intropeksi diri, dan menjadi suri tauladan bagi orang lain, sehingga dengan menjalankan fungsi pengawasan,

224

Anna Farida, Suhud Ro is, dan Ed i S. Ah mad, Sek olah yang Menyenangk an…, h. 18.

225

Onong Uchjana Effendy, Human Relations and Public Relation (Bandung: Mandar Maju, 1993), h. 9.

seluruh personalia organisasi memiliki rasa pengabdian, komitmen, dan loyalitas yang tinggi pada sekolah tempatnya bekerja.226

Mekanisme pelaksanaan pengawasan melekat di SDIT Sahabat Alam melalui pemeriksaan secara rutin setiap pekan terhadap news latter yang dibuat oleh guru, melakukan pemeriksaan langsung ke kelas saat guru mengajar, dan melakukan rapat kerja guru setiap pekan untuk mengetahui dan membahas permasalahan-permasalahan, program sekolah atau hal- hal lain yang dianggap penting untuk dipecahkan bersama-sama agar meraih hasil musyawarah mufakat.Sedangkan di SDIT Alam IKM Al-Muhajirin menerapkan melalui rapat harian yang dipimpin oleh wakil kepala sekolah, dan rapat mingguan setiap hari Sabtu yang dipimpin oleh kepala sekolah sendiri.

Keaktifan hadirnya kepala sekolah di kedua sekolah alam ini terasa berbeda karena kepala sekolah SDIT Sahabat Alam selalu berada di sekolah untuk memantau dan mengawasi pengelolaan sekolah sedangkan kepala sekolah SDIT Alam IKM Al-Muhajirin jarang sekali berada di sekolah kare na kesibukan beliausebagai PNS di IAIN Palangka Raya, sehingga akan diawasi oleh wakilnya.

BAB VI

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka didapatkan hasil penelitian yang terangkum dalam simpulan sebagai berikut:

226

1. Proses penyusunan dan penetapan perencanaan program pembelajaran di SDIT Sahabat Alam dan SDIT Alam IKM Al-Muhajirin yang peneliti teliti terdiri dari: (a) Pengembangan kebijakan.(b) Program pembelajaran, (c) Pengelolaan sarana pendukung. (d) Keadaan sumber daya manusia. (e) Mekanismepenyusunan dan penetapan program pembelajaran

a. Proses penyusunan dan penetapan perencanaan program pembelajaran di SDIT Sahabat Alammeliputi: (1) Pengembangan kebijakan sekolah, yaitu: memadukan kurikulum yang berlaku secara nasional dengan kurikulum sekolah yang dirancang atas dasar empat pilar yaitu: akhlak, logika, leadership, dan enterphereneurship dengan didukung lingkungan dan kondisi sekolah yang alami.(2) Program pembelajaran belum direncanakan pada kategori jangka menengah dan panjang, serta belum terdokumentasi.(3) Pengelolaan sarana pendukung telah bersifat hemat sumber daya, berdampak baik bagi lingkungan dan pelayanan makanan sehat. (4) Mekanisme rekrutmen guru dan siswa berpusat pada best process untuk menghasilkan SDM yang berdaya guna. (5) Mekanisme penyusunan dan penetapan program pembelajaran melalui rapat antara pihak personil sekolah (kepala sekolah, guru dan karyawan) dengan pihak yayasan.

b. Proses penyusunan dan penetapan perenca naan program pembelajaran di SDIT Alam IKM Al-Muhajirin meliputi: (1) Pengembangan kebijakan sekolah, yaitu: memadukan kurikulum yang berlaku secara nasional dengan kurikulum sekolah yang dirancang atas dasar pilar yaitu: akhlak.

Lingkungan dan kondisi sekolah belum bernuansa alami.(2) Program pembelajaranbelum direncanakan pada kategori jangka menengah dan panjang, serta belum terdokumentasi. (3)Pengelolaan sarana pendukung telah bersifat hemat sumber daya, berdampak baik bagi lingkungan dan pelayanan makanan sehat. (4) Mekanisme rekrutmen guru dan siswa berpusat pada best process. (5) Mekanisme penyusunan dan penetapan program pembelajaran melalui rapat antara pihak personil sekolah dengan pihak yayasan.

2. Proses pengorganisasiandi SDIT Sahabat Alam dan SDIT Alam IKM Al-Muhajirindalam hal pemilihan dan penetapan personil sekolahterlihat berbeda. Struktur organisasi di SDIT Sahabat Alam telah terkoordinasi dengan baik karena telah dibentuk satuan tugas (unit kerja). Sedangkan SDIT Alam IKM Al-Muhajirin belum dibentuk satuan tugas (unit kerja) karena keterbatasan SDM yang berjumlah sebanyak lima orang.

3. Pelaksanaan pembelajaran di SDIT Sahabat Alam dan SDIT Alam IKM Al-Muhajirin telah melaksanakan pembelajaran kontekstual dengan modalitas belajar ke dalam otak anak melalui melihat, mengucapkan, dan melakukan.

a. Pelaksanaan pembelajaran SDIT Sahabat Alam menerapkan pembelajaran kontekstual dengan tahapan belajar, yaitu: konkrit, semi konkrit dan abstrak.

b.

Pelaksanaan pembelajaran SDIT Alam IKM Al-Muhajirin menerapkan pembelajaran kontekstual dengancara pembiasaan budaya membaca, menulis, dan berfikir.

4. Pengawasan kepala sekolah di SDIT Sahabat Alam dan SDIT AlamIKM Al-Muhajirin berbentuk pengawasan melekat karena kepala sekolah dapat melakukan pengawasan kepada bawahannya, demikian pula bawahan dapat melakukan upaya kritik kepada kepala sekolahnya dengan mekanismenyamelalui rapat agar hasil yang didapatkan mencapai musyawarah mufakat.

B. Saran-saran

Berdasarkan simpulan di atas, saran yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah Alam

Sehubungan dengan pengelolaan sekolah alam, maka perlu kiranya pihak sekolah untuk selalu menerapkan manajemen sekolah yang efektif yang disesuaikan dengan perencanaan yang telah direncanakan agar menghasilkan tujuan yang ingin dicapai.Pengolaan sekolah alam yang harus direncanakan dengan profesional adalah program pembelajaran harus diklasifikasikan dalam bentuk jangka pendek, menegah, dan panjang, serta terdokumentasi sebagai arsip sekolah.

2. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Pemerintah harus dapat mengawasi dengan baik pelaksanaan sekolah alam agar tepat dan sesuai dengan pelaksanaan sekolah alam yang semestinya. Selain itu pemerintah harus memperhatikan alokasi anggaran agar dapat diberikan kepada sekolah alam untuk dapat menunjang penyelenggaraan pendidikan alternatifyang optimal dan berkualitas.

3. Penelitian Selanjutnya

Saran bagi peneliti selanjutnya adalah diharapkan dapat mengkaji faktor-faktor lain yang berkaitan dan berkontribusi dalam pengelolaan sekolah alamkarena sekolah alam merupakan salah satu sekolah alternatif yang kehadiran dirasakan sangat perlu dalam dunia pendidikan masa kini karena bersifat memanusiakan manusia dengan tujuan menceradaskan anak secara menyeluruh dalam segala kecerdasan seperti: kognitif/ IQ, emosional/ EQ, spiritual/ SQ dan akhlak-budi- iman/ AQ.