• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengecekan Keabsahan Data

Dalam dokumen PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG IMPLEMENT (Halaman 60-89)

BAB III METODE PENELITIAN

G. Pengecekan Keabsahan Data

1. Kredibilitas.

Uji kredibilitas dilakukan agar hasil penelitian dapat menjadi tolak ukur peneliti terhadap pengamatan dan ada dalam kenyataan sesuai dengan dilapangan.

2. Transferabilitas

Upaya peneliti dalam mendapatkan hasil laporan yang akurat dan secermat mungkin agar pembaca dapat memahami isi dari laporan tersebut.

3. Dependabilitas

Peneliti kembali menelusuri semua proses penelitian, apakah proses penelitian sudah sesuai ataukah ada yang kurang, sehingga semua hasil penelitian bisa sejalan dengan hasil yang diperoleh dilapangan.

4. Konfirmabilitas

Peneliti melakukan korfirmasi atau pencocokan antara data hasil penelitian dengan proses penelitian yang telah dilakukan.

2

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Profil Sekolah SMA Negeri 4 Manado

Sekolah Negeri 4 Manado merupakan salah satu sekolah negeri di Manado yang cukup representatif mendidik peserta didik di tingkat menengah dalam memperoleh pendidikan formal. Proses belajar mengajar di sekolah Negeri 4 Manado menjadi pokok utama dalam penelitian ini. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan utama yang dilakukan dalam pengelolaan pendidikan di sekolah. Kegiatan belajar mengajar terdiri atas berbagai unsur yang saling berkaitan dan saling mendukung. Unsur-unsur tersebut yaitu tujuan, materi atau bahan pelajaran, metode, dan alat penilaian. Unsur-unsur inilah yang menentukan berhasil-tidaknya suatu proses pembelajaran itu dilaksanakan. Kelemahan salah satu unsur dapat mempengaruhi keberhasilan yang dicapainya. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar harus dikelola secara efektif dan efesien agar hasilnya sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Pada penelitian ini metode mengajar melalui Strategi Ekspositori menjadi Fokus utama guna mencapai tujuan pembelajaran.

Profil Dan Gambaran Umum Sekolah SMA Negeri 4 Manado:

1. Nama Sekolah : SMA Negeri 4 Manado

2. Nomor Statistik : 301176001005

3

4. Otonomi Daerah : Kota Manado

5. Kecamatan : Tikala

6. Desa/Kelurahan : Perkamil

7. Jalan dan Nomor : Manguni 11

8. Kode Pos : 95128

9. Telepon : Kode Wilayah (0431) No. 865328

10. Faxcimile/Fax : Kode Wilayah (0431) No. 857833

11. Daerah : Perkotaan

12. Status Sekolah : Negeri

13. Kelompok Sekolah : -

14. Akreditas : A

15. Surat Keputusan/SK : -

16. Penerbit SK ditanda tangani Oleh: MENDIKBUD

17. Tahun Berdiri : Tahun 1978

18. Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi

19. Bangunan Sekolah : Milik Sendiri

20. Lokasi Sekolah : Perkamil

21. Terletak pada Lintasan : Kota

22. Organisasi Penyelenggara : Pemerintah1

1Hasil observasi peneliti pada tanggal 1 September 2014 dan diambil data dari bagian tata usaha SMA Negeri 4 Manado.

2. Visi, Misi, Tujuan, Sistem Pendidikan, dan Standar Kompetensi Kelulusan

Visi SMA Negeri 4 Manado yaitu: “Sekolah unggul yang berlandaskan Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta mencintai lingkungan hidup”.

Adapun misinya ialah:2

a. Mengembangkan sikap dan perilaku religius di lingkungan dalam dan luar sekolah.

b. Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, menyenangkan, komunikatif dan demokratis.

c. Menghasilkan anak didik yang memiliki intelektualitas unggul, mental tangguh, moral terpuji dan mampu berkompetisi di berbagai bidang.

d. Menanamkan kepedulian sosial, cinta damai, cinta sesama, cinta tanah air, semangat kebangsaaan, dan hidup demokratis.

e. Menanamkan kepedulian terhadap lingkungan hidup. f. Pengendalian kerusakan dan pencemaran lingkungan. g. Peningkatan sumber daya alam.

3. Sistem Pendidikan SMA N 4 Manado

SMA 4 Negeri Manado menerapkan sistem Pendidikan Nasional yang ditetapkan oleh BNSP, dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.3

2Hasil Observasi peneliti pada tanggal 1 September 2104 di ambil dari Data Umum SMA Negeri 4 Manado.

3Hasil observasi peneliti pada tanggal 1 September 2014 dan diambil data ini dari data umum SMA Negeri 4 Manado.

4. Lingkungan Sekolah

SMA 4 Negeri Manado terletak di Kecamatan Tikala, Kelurahan Perkamil, Jln. Manguni No. 11. Sekolah ini juga berdampingan dengan Polsek Tikala Manado.4

5. Keadaan Peserta Didik Islam

Sekolah Menengah Atas (SMA) 4 Negeri Manado memiliki murid yang beragam agama dan suku. Mulai dari Agama Islam, Kristen dan Budha. Tetapi yang menjadi objek peneliti yakni peserta didik muslim yang berada Di SMA Negeri 4 Manado. Di Kelas X Bahasa murid yang beragama muslim berjumlah 7 orang peserta didik, X IPA 1 murid yang beragama muslim 10 orang, X IPA 2 murid yang muslim berjumlah 6 orang, X IPA 3 peserta didik muslimnya berjumlah 5 orang, X IPS 1 peserta didik beragama Islam berjumlah 10 orang, X IPS 2 peserta didik yang beragama Islam berjumlah 9 orang, 7 orang peserta didik muslim berada di kelas X IPS 3, XI Bahasa memiliki peserta didik muslim yang berjumlah 3 orang, XI IPA 1 berjumlah 6 orang peserta didik beragama Islam, XI IPA 2 berjumlah 7 orang peserta didik yang beragama Islam, XI IPA 3 memiliki 9 orang peserta didik Muslim, XI IPS 1 mempunyai peserta didik muslim berjumlah 6 orang peserta didik, XI IPS 2 memiliki 10 orang peserta didik beragama Islam, XI IPS 3 berjumlah 10 orang peserta didik muslim, XII Bahasa memiliki 2 orang peserta didik muslim, 6 orang peserta didik yang beragama Islam di Kelas XII IPA 1, XII IPA 2 memeiliki 9 orang peserta didik beragama

4Hasil Observasi peneliti pada tanggal 1 September 2014 dan diambil dari data profil SMA Negeri 4 Manado.

Islam, 3 orang peserta didik muslim yang berada di kelas XII IPA 3, XII IPS 1 memiliki 6 orang peserta didik yang beragama Islam, XII IPS 2 mempunyai 7 orang peserta didik Musim, dan 6 orang peserta didik yang beragama Islam di kelas XII IPS 3. Total peserta didik yang beragama Islam yang berada di SMA Negeri 4 Manado mulai dari kelas X sampai kelas XII yakni 148 peserta didik Muslim.

Sumber : Data Umum SMA Negeri 4 Manado Tahun 20145

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Strategi pembelajaran Ekspositori menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang pendidik kepada sekelompok peserta didik dengan maksud agar peserta didik dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Prosedur-prosedur strategi pembelajaran Ekspositori dilakukan sebagaimana pembelajaran yang lain yaitu dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dengan mengandalkan kekuatan bahasa, suara, intonasi, kontak mata dengan peserta didik sehingga peserta didik tertarik mendengarkan materi, dilanjutkan dengan penghubungan, penyimpulan dan uji kemampuan peserta didik terhadap materi.

Berdasarkan hasil observasi di lapangan maka di dapatkan beberapa key informan yakni peserta didik Muslim dari kelas X sampai kelas XII dengan teknik purposive sampling.

5Hasil observasi peneliti pada tanggal 2 September 2014 dan di ambil data dari bagian tata usaha SMA Negeri 4 Manado.

a. Persepsi peserta didik muslim kelas X

Pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah umum pada khususnya banyak permasalahan-permasalahan yang sering dijumpai jika melihat, mendengar dan merasakan dari peserta didik-peserta didik Muslim yang berada di sekolah tersebut. Berbeda dengan sekolah yang berlatar belakang keagamaan misalnya pesantren dan madrasah yang di dalam lingkungan sekolah tersebut peserta didiknya sedikit sekali mendapat hambatan karena peserta didik dan pendidik merupakan mayoritas di dalam lingkungan sekolah tersebut serta warga sekolah yang homogen yang cenderung dapat menciptakan situasi yang kondusif.

Masalah-masalah dan hambatan dalam pembelajaran ini ternyata dirasakan juga oleh peserta didik yang berada di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Manado, yang dalam hal ini peserta didik muslim kelas X yang menjadi key informan peneliti yang berjumlah 15 orang. Akan tetapi, masalah-masalah dan hambatan ini bisa teratasi ketika pendidik yang menyampaikan materi menggunakan strategi yang tepat dalam pembelajaran sehingga menciptakan suasana kelas yang Praktis, aktif, enak dan menyenangkan (PAKEM).

Materi akan mudah dipahami dan dimengerti jikalau pendidik yang menyampaikan memberikan definisi yang jelas disertai contoh-contoh yang mudah dipahami tentang isi materi sehingga membuat para peserta didik cepat menangkap materi yang diberikan.6Memberikan definisi yang jelas dan contoh- contoh yang mudah dipahami merupakan salah satu langkah dari Strategi Ekspositori, yakni metode ceramah.

6Hasil wawancara dengan Sri Wahyuni Machmud salah seorang peserta didik muslim kelas X di SMA Negeri 4 Manado pada tanggal 8 September 2014.

Penugasan atau pemberian tugas juga merupakan salah satu langkah dari strategi Ekspositori, dimana penugasan ini bertujuan untuk melihat sejauh mana penguasaan peserta didik terhadap materi yang diajarkan. Dalam pemberian tugas ini pun peserta didik harus menjawab pertanyaan-pertanyaan dari buku paket yang disediakan atau dari pertanyaan yang diberikan oleh seorang pendidik sehingga dari nilai yang didapatkan oleh peserta didik ketika selesai mengerjakan tugas dapat diketahui sejauh mana penguasaan materi seorang murid terhadap pelajaran agama Islam. Para peserta didik merasa cepat memahami materi lewat pemberian tugas yang diberikan oleh pendidik sehingga dari pemberian tugas ini pun peserta didik cepat menguasai materi yang di ajarkan pendidik.7

Dari beberapa persepsi peserta didik Muslim di kelas X terbukti bahwa Strategi Ekspositori yang dijalankan pendidik PAI di SMA Negeri 4 Manado diminati oleh peserta didik, karena banyak peserta didik yang merasa senang dan tidak bosan ketika sedang menerima materi Pendidikan Agama Islam, mereka merasa termotivasi dengan ceramah Agama dan metode tanya jawab yang membahas masalah-masalah agama, sehingga peserta didik merasa perintah- perintah Allah Swt bukan lagi menjadi suatu kewajiban tetapi merasa seperti sebuah kebutuhan rukhiyah untuk dapat mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Strategi Eksposiroti jika metodenya dijalankan dengan baik dan benar, maka target dan tujuan strategi ini akan tercapai yang pada akhirnya materi yang disampaikan oleh pendidik yang menyampaikan materi pelajaran akan mudah diterima oleh peserta didik sebagai penerima materi, tidak memandang siapa

7 Hasil wawancara dengan Ismi Lahabu salah seorang peserta didik muslim kelas X di SMA Negeri 4 Manado pada tanggal 8 September 2014.

9

pendidik yang menyampaikan materi pelajaran jika metodenya dijalankan sesuai dengan langkah-langkah yang ada dalam strategi Ekspositori maka peserta didik akan mudah mengerti dan merasa senang berada dalam kelas. Karena pendidik yang tidak mampu menjalankan langkah-langkah strategi ini akan membuat peserta didik merasa jenuh di dalam kelas, ini sempat dirasakan oleh beberapa orang peserta didik Muslim kelas X.

Beberapa peserta didik juga merasa cepat mengerti dengan adanya praktek langsung atau contoh-contoh yang di berikan oleh pendidik. Praktek dan contoh- contoh dalam menyampaikan materi ini merupakan salah satu langkah-langkah dari strategi Ekspositori.

b. Persepsi peserta didik muslim kelas XI

Banyak peserta didik muslim menyukai pelajaran agama Islam karena memang di lingkungan SMA Negeri 4 Manado ini sudah terlalu identik dengan agama kristen. Sehingga kebanyakan peserta didik muslim mengikuti ajaran mereka. Seperti kebanyakan peserta didik muslim sudah hafal dengan lagu yang sering mereka nyanyikan. Oleh karena itu diberharap pembelajaran agama Islam ini lebih di tigkatkan supaya peserta didik muslim di SMA Negeri 4 Manado bisa lebih memahami tentang Islam.8

Tidak jauh berbeda dengan persepsi para peserta didik yang duduk dikelas X, ketika diajukan pertanyaan yang sama peserta didik-peserta didik kelas XI pun memberikan jawaban yang senada. Ada yang berpendapat mata pelajaran

8Hasil wawancara peneliti di lapangan pada tanggal 23 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado.

pendidikan agama Islam sudah bisa dimengerti karena sekarang prasarana sudah ada (buku cetak). Penyajian pun bagus, santai tapi serius.9Karena hal tersebut pelajaran agama Islam (PAI) dapat memotivasi para peserta didik dalam menjalani kehidupan. Ada juga yang meminati pelajaran agama Islam (PAI) karena didalamnya para peserta didik dapat mendalami ilmu-ilmu yang di ajarkan terkait kepercayaan yang mereka anut (agama Islam). Metode penyajian pelajaran agama Islam pun sudah cukup menyenangkan dan mudah di pahami, walaupun karena keterbatasan sebagai manusia tidak semua materi langsung dapat dikuasai.10 Dari beberapa point plus yang dijabarkan oleh beberapa informan diatas terdapat kendala ketika mempelajari pelajaran agama Islam (PAI) yaitu jam pelajaran yang bertepatan pada siang hari sehingga banyak peserta didik yang menjadi malas karena mengantuk.11Kendala lainnya yaitu apabila pendidik yang mengajar tidak menyenangkan dan suka marah-marah sehingga hal ini terkadang menjadikan materi agama Islam yang disajikan kadang di pahami dan terkadang juga tidak di pahami. Bila pendidik mampu ramah dan baik maka kemungkinan besar para peserta didik mampu memahami materi Agama Islam dengan baik.12 Terkait beberapa kendala tersebut para peserta didik memberikan saran agar

9Hasil wawancara peneliti di lapangan pada tanggal 11 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado.

10Hasil wawancara peneliti di lapangan pada tanggal 15 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado.

11Hasil wawancara peneliti di lapangan pada tanggal 15 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado.

12Hasil wawancara peneliti di lapangan pada tanggal 16 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado.

61

pendidik seharusnya mampu berinovasi agar dapat membuat para peserta didik lebih menguasai mata pelajaran agama Islam.13

Dari beberapa persepsi peserta didik Muslim di kelas XI bisa di asumsikan bahwa strategi Ekspositori yang dijalankan oleh pendidik PAI di SMA Negeri 4 Manado tercapai tujuannya. Karena beberapa peserta didik muslim di Kelas XI merasa cepat mengerti ketika menerima materi, dengan begitu strategi Ekspositori berjalan dengan baik. Jika jam pelajaran Agama Islam (PAI) ini diadakan pada siang hari terkadang peserta didik merasa bosan dan jenuh karena pendidik yang menyampaikan tidak di selingi dengan intermezo atau humor sehingga suasana kelas tidak begitu hidup sampai-sampai membuat peserta didik mengantuk di dalam kelas disebabkan pendidik hanya terfokus pada metode ceramah, ada juga peserta didik yang merasa senang ketika mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) karena pendidik yang menyampaikan ketika ada peserta didik yang telah merasa bosan dan jenuh di dalam kelas maka di selingi dengan intermezo atau cerita-cerita humor yang tujuannya agar peserta didik tidak mengantuk dan bosan. Salah satu langkah dari strategi Ekspositori adalah memberikan sedikit intermezo atau humor, sehingga salah satu langkah ini tidak bisa di lewatkan agar peserta didik merasa senang.

Kesiapan dari seorang pendidikpun sangat diperhatikan dari strategi ini, jika kondisi Psikologis pendidik di rumah ketika dalam keadaan banyak masalah kemudian kondisi Psikologis ini dibawa di dalam kelas maka peserta didik akan merasa bosan karena pendidik dalam keadaan menyampaikan materi sedang tidak

13Hasil wawancara penelitidi lapangan pada tanggal 16 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado.

siap atau dalam keadaan marah, maka dari itu salah satu langkah kesiapan ini harus diperhatikan oleh seorang pendidik.

c. Persepsi peserta didik muslim kelas XII

Informan terakhir adalah kelas tertinggi dalam jenjang pendidikan Sekolah Menegah Atas (SMA) yakni para peserta didik-siswi kelas XII yang ketika penelitian dilakukan mereka sedang giat-giatnya mempersiapkan diri untuk menjadi peserta Ujian Nasional tahun 2015.

Kebanyakan peserta didik menyenangi pelajaran agama Islam (PAI) karena didalamnya para peserta didik dapat mengetahui, mempelajari tentang agama Islam lebih dalam. Apalagi posisi mereka di sekolah umum yang menjadi kaum minoritas serta jam pelajaran agama yang sangat minim yaitu dibatasi hanya 2 jam pelajaran per minggu. Terkadang pendidik menjelaskan materi sedikit lambat sehingga ada beberapa materi yang tertinggal. Ada beberapa pendidik yang mengajar dengan santai namun tepat pada intinya, dan tidak membuat peserta didik menjadi bosan untuk belajar pelajaran agama Islam. Ada beberapa informan yang menjelaskan sedikit susah untuk di pahami. Tidak semua materi dapat di kuasai tergantung pendidik yang menjelaskan materi tersebut sehingga memaksa pendidik mencari bagaimana caranya membuat peserta didik agar dapat memahami materi.14

Materi agama Islam cukup lumayan diterima walaupun sering kali diserang rasa kantuk karena jam pelajaran yang sudah berada diakhir-akhir jam

14Hasil wawancara peneliti di lapangan pada tanggal 17 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado.

63

kepulangan sekolah. Metode dengan cara menerangkan isi materi kepada peserta didik, serta interaksi pendidik yang kurang terkadang membuat para peserta didik tidak mengerti, lain halnya jika pendidik sering memberikan ilustrasi berupa cerita-cerita yang membuat daya imajinasi peserta didik hidup.15

Lain halnya dengan kebanyakan peserta didik, ada peserta didik yang tidak terlalu menyukai pelajaran agama Islam dikarenakan pendidiknya yang suka marah dan bikin tegang. Sebaiknya penyajian materi harusnya bisa lebih baik lagi karena pelajaran agama Islam (PAI) adalah mata pelajaran mendasar untuk dapat membangun moral para peserta didik, menjadikan peserta didik terbiasa menjauhi larangan-larangan Allah dan mendekatkan diri kepada Allah, agar bisa menjadi manusia yang taat di hadapan Allah.16

Salah satu metode yang digemari peserta didik dalam penyajian materi adalah melalui Metode: main games, dan berdiskusi antara satu kelompok dengan kelompok lain.17Metode pendidik yang mengasyikan lainnya adalah memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengadakan tanya jawab. Cara ini membuat peserta didik mudah memahami materi karena pendidik memberikan penjelasan yang di ambil dari al-Qur’an dan tafsir-tafsir buku Islam dengan contoh yang

cepat di cerna.18Selain itu dalam pelajaran pendidikan agama Islam (PAI), banyak materi-materi yang lebih di titik beratkan pada penjelasan di bandingkan latihan

15Hasil wawancara peneliti di lapangan pada tanggal 16 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado.

16Hasil wawancara penelitidi lapangan pada tanggal 17 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado.

17Hasil wawancara peneliti di lapangan pada tanggal 17 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado.

18Hasil wawancara peneliti di lapangan pada tanggal 18 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado.

soal. Mudah dipahami karena pendidik menjelaskan materi tersebut di sertai dengan contoh-contoh. Walaupun tidak semua materi segera dipahami karena sebagian materinya harus di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, setidaknya ada sebagian materi yang dapat dipraktekkan langsung dalam keseharian.19

Terlepas dari beberapa kendala di atas, sejauh ini pelajaran agama Islam masih dirasa sangat efektif karena pihak sekolah telah menyediakan tempat khusus untuk belajar serta dilengkapi dengan buku cetak pelajaran agama Islam.

Selain itu para peserta didik juga senang jika pendidik yang menyampaikan materi sering menggunakan perumpaan-perumapan yang bisa membuat para peserta didik mudah mengerti.20

Dari beberapa persepsi peserta didik Muslim di kelas XII bisa di asumsikan bahwa strategi Ekspositori yang di terapkan berjalan dengan baik karena peserta didik senang dengan mata pelajaran PAI. Dengan merasa senangnya peserta didik di dalam kelas pada saat menerima materi maka minat mereka terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam akan bertambah, jika peserta didik sudah mempunyai minat pada mata pelajaran PAI maka secara otomatis ini akan berpengaruh pada nilai dan prestasi peserta didik pada mata pelajaran PAI.

Penguasaan materi sangat dibutuhkan pendidik dalam menyampaikan materi agama pada peserta didik karena pendidik yang tidak menguasai materi akan menyulitkan peserta didik dalam menerima materi, sehingga bisa menjadi

19Hasil wawancara peneliti di lapangan pada tanggal 19 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado.

20Hasil wawancara peneliti di lapangan pada tanggal 23 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado

65

salah satu faktor kejenuhan peserta didik di dalam kelas. Ini disampaikan salah seorang murid kelas XII, jikalau ada pendidik Pendidikan Agama Islam yang menyampaikan materi tidak menguasai materi pelajaran, terkadang mereka merasa Jenuh dan bosan.

Langkah diskusi juga merupakan salah satu langkah yang membuat peserta didik mengerti hal ini yang dirasakan oleh salah seorang peserta didik muslim kelas XII, karena mereka diajak untuk berfikir tentang materi yang di terima kemudian didiskusikan oleh teman yang menjadi kelompok diskusi.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Implemenstasi Strategi Ekspositori Dalam Menumbuhkan Minat Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Di SMA 4 Negeri Manado

Strategi Ekspositori dalam pembelajaran dapat membantu pendidik pada penjelasan, penafsiran dan memudahkan berbagai kesulitan dalam memahami sebuah ilmu pengetahuan serta menambah wawasan peserta didik. Banyak hakikat-hakikat (ilmu pengetahuan) yang diketahui anak didik. seorang pendidik harus mampu menjelaskan pada anak didiknya melalui cerita-cerita, hikayat- hikayat untuk memperoleh berbagai hakikat dalam aktivitas kehidupannya. Strategi Ekspositori merupakan bentuk dari strategi pembelajaran yang berorientasi kepada pendidik (teacher centered approach). Dikatakan demikian, karena dalam pembelajaran ini pendidik memang peran yang sangat dominan. Melalui pembelajaran model ini, pendidik menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat

dikuasai peserta didik dengan baik. Fokus utama pembelajaran ini adalah kemampuan akademi (academic achievement) peserta didik. Metode pembelajaran dengan kuliah merupakan bentuk pembelajaran Ekspositori.

Implementasi pembelajaran melalui strategi Ekspositoridi SMA 4 Negeri Manado khusus pada mata pelajaran pendidikan agama Islam baik kelas X, XI dan XII tercermin dari kemampuan bapak dan ibu pendidik agama Islam dalam menyampaikan bahan-bahan baru serta kaitannya dengan yang akan dan harus dipelajari peserta didik (overview). Biasanya bahan atau materi baru itu diperlukan untuk kegiatan-kegiatan praktek, seperti kegiatan pemecahan masalah atau untuk melakukan proses tertentu. Oleh sebab itu, materi yang disampaikan adalah materi-materi dasar, seperti konsep-konsep tertentu, prosedur, atau rangkaian aktifitas.

Strategi Ekspositori dapat terimplentasi ketika pendidik menginginkan agar peserta didik mempunyai kemampuan intelektual tertentu, misalnya agar peserta didik bisa mengingat bahan pelajaran sehingga ia akan dapat mengungkapkannya kembali manakala diperlukan. Jika bahan pelajaran yang

Dalam dokumen PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG IMPLEMENT (Halaman 60-89)

Dokumen terkait