• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

Dalam dokumen Laporan Audit Lingkungan (Training Auditor) (Halaman 28-44)

6.1 Pengantar

Limbah B3 dan limbah infeksius dari sumber limbah yang didapat dari ruang rawat inap, ruang periksa, ruang operasi, dan ruang kebidanan dikumpulkan di TPS rumah sakit. Limbah dari setiap bagian/ruangan di rumah sakit ditimbang terlebih dahulu agar diketahui secara pasti produksi limbah senyatanya setiap hari.

Gambar 5. TPS Limbah B3 RS panti Rapih   This image cannot currently be displayed.

  This image cannot currently be displayed.

Gambar 6. Pencatatan Volume limbah yang masuk dan keluar

Gambar 7. Timbangan di TPS untuk memantau volume limbah This image cannot currently be displayed.

Dikarenakan incinerator yang terdapat di RS. Panti Rapih tidak difungsikan lagi, maka pengelolaan Limbah B3 dilakukan oleh Pihak ke tiga, PT. ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA. Limbah tersebut di bawa ke TPS Piyungan, Yogyakarta dan untuk kemudian di bawa ke Jakarta untuk dikelola.

  This image cannot currently be displayed.

Gambar 8. Pendataan dan Penulisan Nota Pekerjaan Pengangkutan Limbah B3 ke Pihak ke Tiga

Botol-botol bekas obat infus dicuci dan dicacah kasar sebelum di angkut oleh Pihak ketiga.

Demikian juga dengan tempat sampah yang telah digunakan. Sebelum tempat sampah tersebut digunakan kembali, terlebih dahulu di cuci dan dibersihkan dengan larutan desinfektan. Air bekas cuci di alirkan ke IPAL untuk dikelola.

Pengambilan limbah B3 dilakukan setiap pagi hari, pada pukul 09:00 – 10:00 WIB. Sampah-sampah di tempatkan di dalam bin berlabel, diangkut dengan menggunakan truck box yang dilengkapi dengan label keselamatan.

   

 

   

Petugas pengelola Limbah telah dilengkapi oleh APD                

Gambar 12. Pengangkutan Limbah B3  

     

Gambar 13. Petugas Pengangkut Limbah B3                             6.2 Kriteria Audit

1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

2) Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun

3) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

4) PerMen LH Nomor 18 Tahun 2009 Tatacara Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (menggantikan KepKa Bapedal no 68 / 1994) 5) PerMen LH Nomor 30 Tahun 2009 Tatacara Perizinan Limbah Bahan

Berbahaya dan Beracun oleh Pemda

6) KepKa Bapedal Nomor 03 Tahun 1998 Tentang Penetapan Kemitraan Dalam Pengolahan Limbah B3

7) KepKa Bapedal Nomor 01 Tahun 1995 Tentang Tata cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3

8) KepKa Bapedal Nomor 02 Tahun 1995 Tentang Dokumen Limbah B3 9) KepKa Bapedal Nomor 03 Tahun 1995 Tentang Persyaratan Teknis

Pengelolaan Limbah B3

10) KepKa Bapedal Nomor 05 Tahun 1995 Tentang Simbol dan Label Limbah B3 11) SOP NO: RSPR/11.S5/SPO.007

12) Ijin Pengangkutan LB3 Lampiran Surat No. B 3479/Dept. IV/PDAL/03/2003 dan SOP

13) Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Jogjakarta No.

188/1107/Kep/x/2012 tentang ijin penyimpanan sementara limbah B3 Diktum kedua no.7 : Memperhatikan ketentuan tentang Keselamatam dan kesehatan kerja (K3), khususnya tentang peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang umum (standar) harus dimiliki oleh penanggungjawab kegiatan, termasuk Antara lain alarm, peralatan pemadam kebakaran, pancuran air (safety

shower/eye wash) dan fasilitas tanggap darurat.

1. Temuan Audit

1. Temuan Audit: Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota

Jogjakarta No. 188/1107/Kep/X/2012 tentang ijin penyimpanan sementara limbah B3 Diktum kedua no.7 yaitu: memperhatikan ketentuan tentang Keselamatam dan

kesehatan kerja (K3), khususnya tentang peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang umum (standar) harus dimiliki oleh penanggungjawab kegiatan, termasuk Antara lain alarm, peralatan pemadam kebakaran, pancuran air (safety shower/eye wash) dan fasilitas tanggap darurat.

Tidak tersedia eye wash atau pancuran air di TPS Limbah B3

Kategori Temuan: Tidak Taat

Rekomendasi: Diperlukan penempatan pancuran air (eye wash) pada area

penyimpanan Limbah B3 sebagai upaya pencegahan dini yang disyaratkan selambat-lambatnya 1 bulan ke depan.

2. Temuan Audit: Berdasarkan Lampiran I KepKa Bapedal Nomor 01 Tahun 1995

Tentang Tata cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3 pasal 2.1.a. 8 yaitu: Kemasan bekas mengemas limbah B3 dapat digunakan kembali untuk mengemas limbah B3 dengan karakteristik:

a). sama dengan limbah B3 sebelumnya, atau

b). saling cocok dengan limbah B3 yang dikemas sebelumnya.

Ditemukan botol bekas betadine yang digunakan kembali untuk menyimpan disinfektan.

Kategori Audit: Observasi

Rekomendasi: Melepas label dari wadah yang lama dan memberi label dan atau

Gambar 14. Pemakaian kembali kemasan betadine tanpa pelabelan

3. Temuan Audit: Berdasarkan Lampiran I KepKa Bapedal Nomor 01 Tahun 1995

Tentang Tata cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3 Pasal 4.3.e : tentang Peralatan penanganan tumpahan

butir 1. Pemilik atau operator harus memiliki dan mengoperasikan alat-alat atau bahan-bahan yang digunakan untuk mengumpulkan dan membersihkan ceceran atau tumpahan limbah B3.

Tidak terdapat spill kit didalam ruangan boiler dimana terdapat 2 (dua) tangki solar, selama ini pihak rumah sakit menggunakan kain rags untuk membersihkan

ceceran solar.

Kategori Temuan: Observasi

Rekomendasi: dalam waktu 1 (satu) minggu perlu disiapkan bin khusus/spill kit di

ruang boiler terutama dibawah tangki solar dan dibawah blower.

Gambar 15. Bin penampung kebocoran solar tidak seragam dan tanpa label

4. Temuan Audit: Berdasarkan Lampiran I KepKa Bapedal Nomor 01 Tahun 1995

Tentang Tata cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3 Pasal 2.1.a.6. Kemasan yang telah diisi atau terisi penuh dengan limbah B3 harus: ditandai dengan simbol dan label yang sesuai dengan ketentuan mengenai

penandaan pada kemasan limbah B3;

a). ditandai dengan simbol dan label yang sesuai dengan ketentuan mengenai penandaan pada kemasan limbah B3;

Tempat sampah khusus untuk Limbah B3di ruang boiler belum diberi label khusus limbah B3.

Kategori Temuan: Tidak taat

sampah khusus limbah B3 yang sudah dilengkapi dengan standar pelabelan.

Gambar 16. Bin Limbah B3 belum terdapat label B3

5. Temuan Audit: Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 Tentang

Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, Pasal 7 (1) Jenis limbah B3 menurut sumbernya meliputi :

c. Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan, dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi.

Kategori Temuan: Observasi

Rekomendasi: Simpan limbah amalgam dalam kotak penyimpan tertutup dan pisahkan dari limbah yang lain serta kirimkan amalgam sisa ini untuk didaur ulang ke perusahaan yang dapat dipercaya.

6. Temuan Audit: Berdasarkan Lampiran I KepKa Bapedal Nomor 01 Tahun 1995

Tentang Tata cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3 pasal 2.1.a. 8 yaitu: Kemasan bekas mengemas limbah B3 dapat digunakan kembali untuk mengemas limbah B3 dengan karakteristik:

a). sama dengan limbah B3 sebelumnya,

Terdapat drum yang berisi minyak pelumas yang ditempatkan di tangga ruang genset.

Kategori Temuan: Observasi

Rekomendasi: Perlu dibangun tempat penyimpanan untuk drum di dekat genset

room paling lambat dalam waktu 2 (dua) bulan.

7. Temuan Audit: Berdasarkan Lampiran I KepKa Bapedal Nomor 01 Tahun 1995

Tentang Tata cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3 Pasal 2.1.b butir 2 yaitu: Bentuk, ukuran dan bahan kemasan limbah B3

disesuaikan dengan karakteristik limbah B3 yang akan dikemasnya dengan mempertimbangkan segi keamanan dan kemudahan dalam penanganannya.

Limbah medis yang disimpan di TPS B3 No.01 tidak tertata dengan rapih, pada saat pintu dibuka, limbah terbuang keluar (pintu sulit ditutup).

Kategori Temuan: Observasi

Rekomendasi: Perlu pengadaan bin atau drum selain kantong plastik agar

penataan limbah medis lebih rapih dan mudah untuk di tumpuk. Diharapkan dalam waktu 2 (dua) minggu sudah ada penataan ruang limbah medis.

Gambar 18. Penataan Limbah Palbot kurang rapih

8. Temuan Audit: Berdasarkan Lampiran I KepKa Bapedal Nomor 01 Tahun 1995

Tentang Tata cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3

Banyak sarung tangan bekas operator TPS yang dibuang sembarangan

Kategori Temuan: Observasi

Rekomendasi: diharapkan dalam waktu 1 (satu) minggu sudah terdapat tempat

sampah khusus untuk menyimpan limbah yang terkontaminasi limbah B3.

9. Temuan Audit: Berdasarkan Lampiran I KepKa Bapedal Nomor 01 Tahun 1995

Tentang Tata cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3

Ditemukan beberapa Bin Limbah B3 infeksius yang hendak dikirim ke pihak ketiga, tidak diberi label dan symbol yang sesuai.

Kategori Temuan: Observasi

Rekomendasi: Dalam waktu 2 (dua) minggu diharapkan semua checklist

kelengkapan dan persyaratan pengiriman limbah B3 dapat terpenuhi.

10. Temuan Audit: Berdasarkan SOP No. RSPR/11.S5/SPO.007, SOP pengelolaan

Limbah B3 masih tercantum untuk penanganan limbah B3 pada jenis obat farmasi dimusnahkan dengan incinerator.

Kategori Temuan: Observasi

Rekomendasi: Perlu dilakukan perubahan SOP yang ada menyesuaikan dengan

keadaan lapangan sekarang selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) minggu.

11. Temuan Audit: Berdasarkan Ijin pengangkutan Limbah B3. Lamp. Surat No.

B.3479/Dept.IV/PDAL/03/2003, Transportasi yang digunakan untuk mengangkut limbah B3 tida sesuai dengan perijinan yang berlaku.

Kategori Temuan: Tidak Taat

Rekomendasi: Dalam waktu 2 (dua) minggu diharapkan semua checklist

kelengkapan dan persyaratan pengiriman limbah B3 dapat terpenuhi.

12. Temuan Audit: Berdasarkan Ijin pengangkutan Limbah B3. Lamp. Surat No.

B.3479/Dept.IV/PDAL/03/2003 dan SOP, petugas yang melakukan pengangkutan limbah B3 tidak melengkapi diri dengan APD yang diwajibkan (tidak menggunakan celemek)

Kategori Temuan: Observasi

Rekomendasi: Dalam waktu 2 (dua) minggu diharapkan semua checklist

Dalam dokumen Laporan Audit Lingkungan (Training Auditor) (Halaman 28-44)

Dokumen terkait